Owen mengira Naomi sedang memberi kode kepadanya. Owen pun berkata dengan santai, "Kita sudah bertunangan, tidur bersama juga nggak ada salahnya. Kasurku luas sampai bisa muat tiga orang. Kalau kamu ingin ....""Pak Owen, kalau kamu mau bertanggung jawab karena kejadian pagi ini, sebenarnya nggak perlu, sih. Aku bisa memahamimu, kamu hanya emosi sesaat saja, jadi kamu bersikap gegabah. Sebenarnya aku nggak memedulikan ciuman itu sama sekali."Owen mengira dia salah dengar, dia bahkan bertanya, "Kamu ... kamu nggak memedulikannya?""Tentu saja, sekarang sudah abad ke-21. Pria dan wanita ciuman sudah bukan hal yang memalukan dan sulit diterima. Lagi pula, aku juga nggak akan menggila karena sekadar dicium saja."....Owen langsung tertawa dengan emosi setelah mendengarnya.Ternyata hanya Owen yang memikirkan hal itu?"Kamu benar! Aku kira Nona Naomi sangat memedulikan kesucianmu, ternyata aku yang berpikiran berlebihan. Anggap saja aku nggak pernah mengatakan kata-kata tadi."Owen merasa
Belum tentu benar?Tadi Rochelle mendengar sangat jelas.Owen tidak hanya mencium Naomi, sekarang Keluarga Pandawa bahkan sudah mulai membeli furnitur baru untuk Naomi.Setelah memikirkannya, Rochelle langsung berjalan ke ruangannya Owen.Baru saja Rochelle sampai di depan pintu, Heri langsung menghalanginya dan berkata, "Nona Rochelle, Pak Owen sedang rapat. Dia sedang nggak terima tamu ...."Sebelum Heri selesai bicara, Rochelle langsung mendorong pintu ruangan Owen.Di dalam ruang direktur, Owen memakai headset sambil rapat dengan perusahaan asing melalui komputer.Owen langsung mengerutkan alisnya ketika melihat Rochelle masuk begitu saja.Owen dalam sesaat menggunakan kata-kata sopan untuk mengakhiri panggilan mereka."Rochelle, aku masih kerja."Dulu Rochelle tidak pernah begitu tidak sopan.Owen meletakkan headsetnya, Rochelle menundukkan kepala berkata, "Aku ... aku nggak sengaja.""Ada apa?""Aku jemput kamu pulang kerja."Rochelle berusaha untuk tersenyum, tapi senyumannya te
'Nggak! Aku nggak boleh duduk diam saja.'Rochelle tidak akan membiarkan Naomi merebut Owen.Setelah memikirkannya, Rochelle mengeluarkan ponsel dan menghubungi sebuah nomor yang tidak asing."Halo, aku mau kamu kembali ke sini. Aku perlu bantuanmu."Sore hari, Owen kembali ke Kediaman Pandawa.Di ruang tamu hanya ada satu lampu yang menyala, dia juga mendengar suara pindahan dari lantai dua.Owen mengernyit sambil bertanya, "Belum selesai?"Heri berkata, "Permintaan Nona Naomi terlalu tinggi. Dari sore sudah ganti tiga set furnitur.""Di mana dia?"Heri menjawab dengan canggung, "Mungkin sedang mengatur.""Mengatur? Apa yang bisa diaturnya?"Setelah mengatakannya, Owen pun langsung naik ke atas dengan ekspresi masam.Dia mau lihat apa lagi yang ingin dilakukan si Naomi.Baru saja Owen sampai di lantai dua, wajah Owen langsung dihampiri oleh debu putih.Ketika tukang bangunan menyadarinya, dia langsung berkata, "Maaf, Pak ... Pak Owen. Nona Naomi mau cat ulang dindingnya, jadi ...."Se
"Baik, Pak Owen."Heri pun segera pergi.Di lantai bawah.Owen turun dengan memakai jubah mandi putih. Dia membuka kulkas yang hanya berisi beberapa masakan sederhana.Ketika melihatnya, Owen langsung tahu kalau semua itu bukan masakan Naomi.Owen tiba-tiba teringat ketika Naomi dulu tinggal di Kediaman Pandawa, makanan tiga kali sehari pasti selalu berbeda.Saat itu, Naomi sangat takut Owen tidak selera.Terkadang mau makan atau tidak, juga tergantung pada suasana hati Owen.Sekarang, Owen memintanya memasak, Naomi malah tidak mau melakukannya lagi!Setelah memikirkan semua ini, Owen pun tidak ada selera untuk makan dan langsung menutup pintu kulkas.Setelah melihatnya, Heri bertanya, "Pak Owen, apakah semua makanan itu nggak cocok dengan seleramu?""Menurutmu?"Suasana hati Owen terlihat tidak terlalu baik.Heri pun merasa bingung.Kenapa seperti ini?Owen dari dulu paling menyukai masakannya Bu Sandra. Kenapa sekarang Owen malah tidak suka lagi?"Pak Owen, apakah ... perlu kupesanka
Owen mulai merasa bersalah setelah mendengar kata-kata Heri.Owen bahkan tidak tahu ada kejadian seperti itu.Owen sudah tidak ingat sama sekali.Dulu, Owen sama sekali tidak pernah memedulikan Naomi, maka itu wajar saja kalau dia tidak ingat semua yang pernah dilakukan oleh Naomi untuknya.Saat Heri bercerita, Owen sendiri bahkan tidak percaya kalau dulu dirinya sekejam itu terhadap Naomi, bahkan melakukan hal-hal begitu berlebihan."Pak Owen, sebenarnya nggak ada salahnya Nona Naomi sekarang bisa marah."Semua orang pasti tidak berharap ketulusan mereka diinjak-injak oleh orang yang disukai mereka.Naomi tentu saja juga begitu.Heri seorang sekretaris saja tahu kalau Naomi tidak makan malam, tapi Owen sebagai tunangannya malah tidak tahu apa pun.Owen mengerutkan alisnya, dia tiba-tiba tidak selera untuk makan lagi.Saat Owen berdiri, Heri sudah siap mengikutinya dari belakang, tapi Owen berkata, "Kerjaan malam ini ditunda. Kamu pergi saja dulu.""Baik, Pak Owen."Heri menjawabnya.O
Sejak kapan Naomi memerlukan seorang yang punya penyakit lambung untuk mengajari dia cara makan yang benar?"Kamu boleh makan sedikit di malam hari, tapi kamu nggak boleh nggak makan. Sehari makan dua kali gampang merusak gaya hidupmu. Mulai hari ini, kamu harus ikut makan malam bersamaku.""Owen, aku nggak ada kebiasaan untuk makan malam. Kamu ini hanya mempersulitku saja.""Setiap hari makan malam teratur, aku akan memberimu dua miliar."Naomi mengira dirinya salah dengar.Setiap hari memberinya dua miliar?Apakah otak Owen sudah rusak?Owen melihat tatapan ragu Naomi, dia mengernyit dan bertanya, "Nggak cukup?""Bagaimana kalau ... empat miliar?"Naomi mencoba untuk menawar.Akan tetapi, saat dia mendongak melihat ekspresi Owen, dia sudah tahu kalau dirinya terlalu tidak tahu diri.Naomi berkata, "Oke, dua miliar saja.""Kalau kamu nggak makan malam satu kali saja, aku potong empat miliar. Kalau kamu makan teratur dalam satu bulan, kamu bisa mendapatkan 60 miliar."Setelah mengataka
Pada akhirnya, Owen membuka pintu kamar dengan kesal, lalu berjalan ke kamar paling dalam yang masih terang.Apa mereka tidak tahu kalau tidak boleh renovasi di malam hari?Ini hanya mengganggu warga!"Naomi! Kamu!"Sebelum Owen selesai mengatakannya, dia melihat Naomi duduk di tangga sambil mengebor sesuatu.Semua tukang bangunan sudah pulang.Naomi memakai headset yang sedang memainkan lagu, maka itu dia tidak mendengar suaranya Owen sama sekali.Owen langsung berjalan ke arah ponsel di atas meja, lalu mematikan lagunya.Dalam sekejap, dunia Naomi menjadi hening."Kenapa bluetoothku terputus?"Naomi melepaskan headsetnya dengan kebingungan.Suara Owen tiba-tiba muncul dari bagian bawah, "Naomi! Turun!"Satu kalimat Owen saja langsung mengejutkan Naomi hingga kakinya tergelincir, bahkan langsung terjatuh ke belakang bersama dengan tangganya.Sebenarnya Owen mau menghindar, tapi dia ditimpa oleh tangga.Ember cat di samping pun tertumpah ke badannya Owen.Dalam seketika, seluruh badan
Owen tercengang ketika melihat gaya pakaiannya Naomi.Jaket pendek, tanktop pendek yang memperlihatkan bagian pusar dan celana jin hitam pendek. Untuk melengkapi model yang cocok, Naomi bahkan memakai kaus kaki hitam berenda.Sepasang kaki Naomi sangat menggoda, bentuk tubuh yang seksi bahkan membuat orang tidak sanggup untuk mengalihkan pandangan.Owen bertanya, "Ke ... kenapa kamu berpakaian seperti ini?"Seingat Owen, Naomi dari dulu memakai terusan feminin, dia selalu berpakaian rapi dan tertutup, memberi kesan putri bangsawan yang lembut.Namun, Naomi yang hari ini ...."Nggak ada alasan khusus. Sebenarnya aku suka berpakaian seperti ini karena sangat sejuk."Naomi sengaja berbicara dengan nada yang menggoda, bahkan sengaja berjalan ke arah Owen.Bagian dada Naomi yang montok terlihat seperti bola salju yang diselimuti oleh tanktop tipis.Rambut yang diurai di sebelah sisi bahu terlihat sangat menggoda. Kulit seputih salju, pinggang yang ramping membuat orang gampang berhalusinasi
Naomi hanya tidak menyadari betapa cerdas dirinya.Setelah memikirkannya, Richard meletakkan kertas yang dipegangnya dan berjalan keluar dari ruang kerja.James sedang memakai celemek membuat masakan sederhana di dapur.Naomi mengira sosok seperti Richard pasti makan mewah setiap hari, setidaknya ada banyak daging dan ikan. Namun, saat melihat beberapa hidangan sayuran hijau, satu-satunya daging hanyalah tumis udang dan seekor ikan panggang, kesan Naomi terhadap Richard langsung berubah.Bukankah Richard adalah orang kaya?Kenapa dia cuman makan ini?"Nona Naomi, ini pertama kalinya Richard makan mewah di malam hari. Sepertinya kamu memang sangat penting baginya."Suwandi sangat puas dengan makan malam kali ini.Biasanya tumisan kentang saja sangat jarang ditemui di rumahnya Richard.Hari ini malah ada enam lauk dan satu sup!Richard tidak mengatakan apa pun.James berkata, "Hari ini kami nggak sangka Nona Naomi bisa di sini sampai malam hari. Jadi, udang dan ikan ini dibeli secara men
Naomi meletakkan pen, dia berkata, "Pak Richard nggak perlu membujukku untuk menyerah. Aku nggak akan menyerah, kalau kamu nggak bisa mengajariku, aku akan belajar sendiri."Naomi mau pergi setelah mengatakannya.Richard di belakang berkata, "Apakah selembar ijazah itu begitu penting bagimu?""Ya."Naomi berkata dengan sangat serius kepada Richard, "Ijazah ini memang bukan apa-apa bagi Pak Richard, tapi ini sangat penting bagiku. Aku harus berhasil dalam ujian kali ini."Melihat tekad di mata Naomi, Richard berkata, "Duduklah, aku akan mengajarimu."Naomi sangat tercengang setelah mendengarnya."Kamu ... bukankah tadi kamu bilang kemampuan sinkronku buruk?""Meskipun tulisanmu nggak sebagus tangan kanan, setidaknya kamu bisa menulis dalam ujian tiga hari berturut-turut."Richard menepuk sofa di samping menyuruh Naomi untuk duduk.Namun, Naomi malah duduk di depan Richard.Dalam sesaat, Richard berkata, "Aku menyuruhmu duduk di sebelahku."....Naomi sangat ragu, tapi dia tetap saja dud
"Cetak saja, lalu berikan kepada Nona Naomi untuk dicek dan tanda tangan.""Oke."James segera mencetak kontraknya dengan mesin pencetak.Melihat beberapa pasal yang sangat singkat di lembaran kontrak tersebut, Richard secara khusus membuat menjadi singkat dan jelas karena takut Naomi tidak paham.Dia bahkan menekankan beberapa kata untuk memudahkan Naomi.Setelah memastikan tidak ada masalah, Naomi langsung menandatangani kontrak tersebut.Ketika James memberikan kontrak kepada Richard, Richard langsung menandatanganinya tanpa membaca lagi.Naomi berkata, "Pak Richard, apa sudah selesai, 'kan? Kalau nggak ada urusan lain, aku pulang dulu.""Bukankah kamu bilang mau melatih tangan kirimu? Apa nggak jadi?" tanya Richard."Itu adalah latihan pemulihan yang dilakukan oleh Pak Suwandi. Apa kamu juga bisa?""Sudah kubilang kalau kemampuanku masih jauh dari Richard dalam hal luka luar. Kalau Nona Naomi mau belajar, Richard boleh mengajarimu."Suwandi terus membantu Richard.Sayangnya Naomi s
Naomi terlalu temperamen hingga lukanya tertarik ketika mengangkat tangannya.Richard langsung tersenyum lebar ketika melihat Naomi yang sama sekali tidak takut padanya.Selama bertahun-tahun Suwandi berteman dengan Richard, dia tidak pernah melihat ekspresi seperti ini di wajahnya Richard. Suwandi tanpa sadar melihat ke arah Naomi lagi.Dia merasa Naomi memang wanita yang lumayan baik.Suwandi tersenyum lebar seakan-akan sudah menemukan titik lemahnya Richard."Aku membantumu balas dendam. Kenapa? Kamu marah?""Aku yang dihajar, bukan kamu. Coba saja kamu rasakan rasa dihajar tapi nggak sanggup melawan."Sebenarnya saat itu Naomi bukan tidak bisa melawan mereka, tapi karena jumlah tahanan wanita itu terlalu banyak, ditambah lagi dengan kondisi lengannya yang terluka, jadi dia tidak bisa melawan mereka.Kalau waktu terulang kembali, mungkin Naomi tidak akan berakhir begitu mengenaskan."Suwandi, bagaimana kondisi lukanya?"Suwandi berkata, "Ini termasuk luka berat untuk perempuan, sisa
Naomi menjadi sangat tidak tenang karena tatapannya Richard.Richard memang bukan orang baik. Dia bahkan memancarkan aura pebisnis yang kuat.Awalnya Naomi mendekati Richard hanya untuk menyelamatkan dirinya di masa depan. Siapa sangka, Richard malah begitu merepotkan.Naomi semakin lama semakin bingung. Sosok seperti Richard kenapa bisa cinta mati dengan Rochelle?"Oke, kalau memang ini hadiah dari Pak Richard, aku akan menerimanya. Tapi, aku mau kamu membuat sebuah bukti tertulis.""Apa itu?""Ke depannya kalau ada yang terjadi pada Grup Surya, semua itu nggak ada hubungannya denganku.""Nona Naomi, bukankah kamu terlalu menyakiti perasaan orang?""Aku nggak punya perasaan apa pun padamu."Naomi berkata, "Kalau kamu tanda tangan, aku akan menerima perjanjian pengalihan saham. Kalau kamu nggak mau tanda tangan ...."Richard hanya melihat Naomi tanpa mengatakan apa pun, dia ingin tahu apa yang akan dikatakan oleh Naomi.Naomi menarik napas panjang, lalu berkata, "Kalau kamu nggak mau t
Richard berada di lantai dua, sayangnya vila tua ini tidak ada lift.Naomi yang sudah terluka parah, kini terpaksa pelan-pelan naik ke lantai dua dengan bantuan Suwandi.Ketika mereka berdua sampai di depan ruang kerja, kening Naomi sudah mulai berkeringat."Apakah si Richard sengaja? Apa itu sepenting hingga nggak bisa dibicarakan di ruang tamu?"Suwandi menghela napas panjang dan berkata, "Richard bukan orang seperti itu. Mungkin ... dia mungkin hanya usil saja."Mata James berkedut sedikit ketika mendengar pembicaraan mereka berdua.Pintu ruang kerja terbuka.Richard duduk di depan meja mempersilakan mereka berdua duduk.Naomi melihat ruang kerja Richard berbeda total dengan ruang kerja pada umumnya. Ruangan ini tidak ada meja kerja dan kursi kerja, melainkan hanya ada sofa dan gelas untuk minum teh.Beberapa hari lalu saat Richard baru tiba di Kota Lordus, dia bahkan masih tinggal di Hotel Lordus.Tampaknya Richard sudah beli rumah ini dan memutuskan untuk menetap di Kota Lordus."
....Suwandi menjawab sambil membuka pintu mempersilakan Naomi masuk."Nona Naomi tenang saja. Di kalangan kami, biasanya nggak kenal orang dari kalangan lain karena kondisi ekonomi kami hampir sama. Kamu nggak perlu curiga kalau aku punya maksud lain terhadapmu.""Aku nggak berpikiran begitu. Aku hanya penasaran saja, kenapa si Richard menyuruhmu datang untuk mengobatiku.""Seharusnya Nona Naomi tanyakan sendiri tentang hal itu.""Apa hubungan kalian sangat dekat?""Lumayan, kami adalah teman.""Orang seperti Richard juga punya teman?"Naomi tidak bisa membayangkannya.Bukankah sangat berbahaya berteman dengan sosok seperti Richard?"Ternyata Nona Naomi nggak terlalu mengenal Richard. Meskipun dia sangat jahat, kalau kamu mengenalnya, kamu akan menyadari kalau dia lebih jahat dari yang kamu bayangkan."....Mendengar candaan dingin dari Suwandi, Naomi hanya tersenyum canggung.Ini tidak lucu.Sama sekali tidak lucu.Sekarang Naomi memang sudah merasakannya.Saat Suwandi menyetir sampa
Heri mulai ragu.Apakah Heri perlu melapor? Atau tidak perlu?"Ujian ini sangat penting bagiku. Bisakah aku menulis dengan tangan kiri? Kudengar semua dokter sangat hebat, tangan kalian sangat lincah hingga bisa memakai bagian kiri dan kanan. Apa kamu boleh mengajariku cara menulis dengan tangan kiri?" tanya Naomi."Kamu ingin belajar?""Ya, aku ingin belajar."Naomi melihat Suwandi dengan sangat serius.Suwandi berkata, "Itu karena kebiasaan saja. Tangan kirimu nggak ada masalah, seharusnya nggak masalah kalau kamu menulis dengan tangan kiri. Tapi, sekarang hanya sisa sembilan hari saja, sepertinya kamu akan sedikit kesulitan.""Aku nggak takut kesulitan, aku harus lulus kuliah."Memiliki ijazah Universitas Chandala sama dengan memiliki kunci menuju dunia baru.Di dalam kalangan elite, gelar pendidikan tinggi adalah sesuatu yang sangat penting.Apalagi lulusan Universitas Chandala adalah sesuatu yang berbeda di kalangan ini.Kecuali Keluarga Pandawa yang punya status berbeda, tentu sa
"Luar negeri adalah wilayah kekuasaannya Richard, bukan Owen. Orang yang bisa mengundangku dari jauh-jauh hanyalah Richard seorang."Suwandi menatap Naomi dengan kebingungan, dia berkata, "Kenapa? Apa Richard nggak memberitahumu sama sekali?""Aku nggak pernah dengar apa pun darinya ...."Sejak Naomi terluka, Richard tidak pernah menunjukkan wajahnya sama sekali.Bagaimana mungkin Naomi tahu kalau Richard mencarikan tim ahli medis untuknya?"Sudahlah, sekarang kita scan dulu."Suwandi adalah orang yang sangat teliti dalam hal ini. Setelah Naomi selesai melakukan CT scan, Suwandi bersama Naomi berjalan keluar.Tidak lama kemudian, Suwandi mulai mendiskusikan kondisi Naomi bersama tim ahli medis.Naomi mengeluarkan ponselnya dan membuka chat dengan Richard.Akan tetapi, Naomi menjadi ragu setelah membaca chat mereka.Dikarenakan Richard menyuruh orang untuk menghancurkan Kediaman Bianca, maka itu Owen mengamuk dan membuat Naomi berakhir tragis.Secara logika, Richard memang harus bertang