"Aku kenapa!" Roger terkekeh dan berkata, "Sudah aku katakan mobil ini sangat mahal, jangan dirusak dan jangan dihancurkan. Yah, semua sudah terjadi, kamu benar-benar keras kepala! Sekarang, pemilik mobil ini datang untuk cari masalah denganmu, 'kan?""Kamu menjebakku." Hendi berkata dengan marah.Roger berkata sambil mencibir, "Cih, aku nggak pernah mengatakan kalau mobil ini adalah milikku."Jeni dan Yoana yang berada di samping kiri dan kanan Roger merasa geli mendengar hal itu. Tapi, mereka berdua sebisa mungkin menahan diri untuk tidak tertawa.Nindi membawa dua pengawal itu datang ke depan mobil. Mata indahnya seketika dipenuhi amarah. Dia melihat sekilas ke arah mobil itu dan kemudian menatap Hendi dan berkata, "Apa yang terjadi?"Begitu Hendi hendak bicara, Roger langsung berkata dengan suara nyaring, "Kakak Cantik, begini ceritanya. Beberapa preman ini sudah menghancurkan mobilmu. Padahal, aku sudah katakan bahwa Jaguarzi ini sangat mahal. Kalau kalian merusak mobil ini, kalia
Adegan itu sungguh membuat orang terkejut.Sekelompok preman itu bahkan termasuk Hendi, semuanya tampak terkejut dan tak percaya.Yoana dan Jeni saja bahkan sampai tercengang.Kemudian, Hendi menatap Roger dengan rasa takut. Akhirnya, dia membawa semua orang itu pergi dari sana.Roger menguap dan kemudian berkata, "Membosankan. Ayo, kita pulang."Dapat dikatakan bahwa akhirnya Yoana dan Jeni akhirnya melihat sisi kasar dari Roger. Mereka bertiga kemudian balik ke kantor dengan menggunakan taksi. Di dalam taksi itu, Jeni tanpa basa-basi lagi langsung berkata pada Roger, "Sialan, Roger bagaimana kamu bisa memiliki kekuatan seperti itu?"Roger terkekeh dan berkata, "Kekuatanku bahkan lebih kuat di ranjang." Wajah Jeni langsung tersipu malu, dia meraih telinga Roger untuk mencubitnya dan berkata, "Sialan, bisakah kamu bicara serius?"Telinga Roger terasa sakit dicubit seperti itu, dia pun memohon ampun. Dia merasa adegan ini konyol dan memalukan karena dia duduk di kursi depan penumpang.S
Nindi tersenyum tipis, lalu berkata, "Aku cuma khawatir kalian kesulitan melawannya.""Apa?" Ricky dan Doni tak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Sang adik, Doni, menambahkan, "Jangan-jangan dia seorang ahli bela diri? Tapi kami sama sekali nggak lihat tanda-tanda itu."Nindi menjawab, "Bukan cuma kalian. Aku juga nggak bisa menebaknya. Entah orang itu nggak bisa bela diri sama sekali, atau justru dia seorang master tingkat tinggi."Ricky menimpali, "Jumlah master tingkat tinggi nggak mungkin sebanyak itu. Menurutku, dia sama sekali nggak bisa bela diri."Nindi menggeleng, "Ricky, kamu salah. Mana mungkin dia berani marah padaku kalau memang cuma orang biasa tanpa keahlian? Lagi pula, saat dia menatapku tadi, ada semacam gelombang di matanya. Kalian harus tahu, di tingkatku saat ini, hampir nggak ada pria yang berani menunjukkan niat buruknya padaku. Tapi dia berbeda. Dia memandangku seperti seorang wanita biasa. Ini tanda kalau tingkat kekuatannya nggak mungkin di bawahku, bahkan
Pemandangan ini membuat para pelayan tak bisa berkata-kata. Mereka menganggap Roger adalah pria yang luar biasa.Tak lama kemudian, Nindi datang bersama kedua pengawalnya.Nindi mengenakan pakaian olahraga yang tampak menyegarkan, dengan rambut diikat ekor kuda. Meski penampilannya sesederhana itu, dia tetap tampak anggun, berwibawa dan memancarkan kharisma yang tak bisa disangkal.Begitu melihat Nindi, Roger langsung berdiri, tersenyum lebar dan menyapa dengan ceria, "Kakak Cantik."Nindi melirik Roger dengan tatapan datar, berniat untuk mengatakan sesuatu. Namun, apa yang terjadi selanjutnya sungguh membuatnya tak bisa berkata-kataRoger mengambil sebuah permen dan memberikannya pada Nindi dengan semangat, "Kakak cantik, makanlah permen ini."Alhasil, Nindi terdiam sejenak dan samar-samar tak bisa menahan senyumannya. Dia kemudian menerima permen itu seraya berkata, "Duduklah."Keduanya pun duduk.Ternyata, Nindi benar-benar mulai memakan permen itu. Siapa sangka, seorang wanita berk
Wajah Roger agak memerah. Sekalipun dia seorang pria nakal, tetap saja tak serendah itu. Akhirnya, dia berbalik sambil berkata, "Aku bakal tunggu di luar."Nindi menutup pintu dengan ketus.Roger berdiri di luar. Dalam lamunannya, tiba-tiba sosok wanita idamannya itu muncul dengan sendirinya.Namun, Roger jelas saja kecewa. Karena saat itu, terdengar suara siraman kloset dari dalam toilet.Suara airnya pun berhenti, itu berarti Nindi telah menyelesaikan kegiatannya.Roger yang diselimuti niat nakal pun tak mendengar apa pun setelahnya.Tentu saja hal ini membuat Roger kecewa.Selanjutnya, Nindi menuju ruang teh untuk makan, dengan Roger yang tetap mengikutinya.Faktanya, Nindi agak terkesan pada Roger. Dia sudah sering bertemu dengan banyak orang hebat, mereka semua selalu menjaga wibawa dan menjaga harga dirinya. Namun, ini pertama kalinya dia bertemu seseorang seberani Roger, yang begitu tak tahu malu dan acuh tak acuh.Begitu Nindi makan, Roger juga ikut makan. Dia bahkan merebut da
Roger tercengang, 'Sialan, kenapa sikap wanita ini berubah secepat itu?' rutuknya dalam hati.Apa dia marah padaku?'Tapi marah tentang apa?'Jangan-jangan dia marah karena aku semalam nggak ngapa-ngapain, jadi dia kesal?' berbagai kemungkinan memenuhi pikiran Roger.Dia tak bisa menahan seringaiannya, tahu bahwa itu tidaklah mungkin.Roger juga bukanlah orang bodoh, dia paham kalau Hania sepertinya tidak ingin menjalin hubungan apa pun dengannya. Saat itu, dia pun tak berniat memikirkannya lebih jauh dan langsung mengemudi ke sebuah restoran cepat saji.Roger mengendarai sebuah BMA Seri 7 untuk makan makanan cepat saji seharga 20 ribu, ini bisa dibilang cukup nekat. Namun, dia sama sekali tidak peduli dengan pandangan orang lain.Setelah makan makanan cepat saji seharga 20 ribu, dia pun kembali pulang.Jika tidak ada hal penting, biasanya Roger akan betah mendekam di rumah. Dia bisa tinggal berhari-hari, siang dan malam, tanpa keluar dan hanya duduk bersila di rumah.Namun, jika sudah
Roger mengambil acak sebuah gelas tinggi lalu menuangkan anggur merah, dia meneguknya dengan santai, lalu berkata, "Tono, kamu harusnya bersyukur bertemu denganku sekarang, andai saja kamu ketemu denganku enam bulan lalu mungkin kamu sudah lama mati sekarang. Percayalah, aku punya kemampuan itu."Seketika itu juga Tono berkeringat dingin karena merasakan tekanan dari Roger. Tono tahu Roger sama sekali tidak berbohong.Roger kembali berkata, "Aku sudah cukup memberimu muka dan aku nggak mau buat masalah. Hari ini peringatan terakhirku. Jangan lakukan hal sekecil apa pun di belakangku lagi. Meski banyak uang adalah hal baik, kamu masih butuh nyawamu untuk menghabiskannya. Jangan coba-coba memikirkan PT. Linara, itu saja yang mau kukatakan. Kalau kamu nggak dengarkan saranku, selanjutnya aku akan mengambil nyawamu."Kalimat terakhir Roger dipenuhi aura dingin.Tono tidak bisa menahan gemetar.Roger tidak banyak bicara, dia lalu berdiri dan melangkah pergi.Tono terpaku tanpa bisa berbicar
"Senior, kalau besok lusa aku nggak serahkan 6 miliar, dia akan menghabisiku." Tono berkata lagi, "Aku murid Akademi Lagoya, banyak orang tahu masalah ini. Kalau aku menyerah dan kabar ini tersebar, ini juga akan membuat malu Akademi Lagoya kita, iya 'kan?""Menancapkan alas gelas yang rapuh pada kayu cendana yang keras!" Hansel berkata, "Dia memang seorang Master, aku akan segera ke sana."Setelah itu Hansel mematikan panggilan.Tono menghembuskan napas lega, karena masalah ini akan ditangani kakak seniornya. Hansel punya banyak koneksi dan sumber daya manusia, jadi dia pasti tidak akan takut pada Roger.Sementara untuk kebohongan Tono, dia tidak takut kakak seniornya tahu.Para kakak seniornya akan datang, kalau pun mereka tahu Tono berbohong, mereka tidak akan diam saja.Roger langsung tertidur setelah kembali ke rumah sewanya. Roger adalah orang yang tidak banyak berpikir.Keesokan paginya, Roger lagi-lagi datang terlambat dengan kepribadiannya yang santai.Roger menyambut dua wani
Ini adalah inti dari segala metode yang akan kembali menyatu.Atau bisa juga disebut sebagai Tingkat Puncak.Seorang master Tingkat Puncak.Begitu aliran di dalam tubuhnya terbentuk, dia dapat mengkonsolidasikan seluruh kekuatan dan energi dalam tubuhnya menjadi sebuah bola yang sangat padat. Begitu bola ini dikeluarkan, daya hancurnya sangat menakutkan, bahkan bisa dikatakan tak terkalahkan.Roger telah berada di kekuatan Tingkat Puncak Transformasi Energi selama tiga tahun, namun dia masih kesulitan untuk melangkah melewati tahap terakhir.Selama ini, Roger jarang bertemu dengan master Tingkat Puncak yang sesungguhnya. Orang-orang seperti itu merupakan sosok yang langka di dunia ini, bagaikan burung dengan bulu emas.Roger telah berlatih sekitar satu jam, kekuatan serta semangatnya telah kembali ke normal. Pada saat itu, ponselnya berbunyi. Roger mengangkatnya dan ternyata itu adalah panggilan dari Hania.Suara Hania terdengar lembut dan menyenangkan di ujung telepon. Dia berkata, "P
Jeni kembali berbicara, "Kalau begitu, kamu pasti tidak akan menyalahkan Yoana, 'kan?""Tentu saja," jawab Roger dengan tenang."Baiklah, kalau begitu kamu pergilah," ujar Jeni sambil berdiri lalu menambahkan, "Kita hanya berdua seperti ini, kalau sampai terdengar orang lain akan tidak baik."Roger hanya bisa terdiam tanpa kata, tetapi dia tetap berdiri dan berkata, "Baik."Setelah itu, Jeni mengantar Roger sampai ke pintu vila. Namun, saat Roger akan pergi, Jeni tiba-tiba memanggilnya, "Roger!"Roger berbalik dengan bingung, menatap Jeni. Tepat pada saat itu, Jeni tiba-tiba meraih tangannya ....Roger terkejut dan terpaku di tempat.Wajah Jeni berubah merah seperti apel matang, penuh rasa malu dan gugup. Namun, dia tetap berusaha berbicara, "Sekarang kamu pasti sudah tahu, apakah aku ... pakai bantalan atau tidak, 'kan?"Roger yang masih linglung menjawab, "Nggak pakai!""Pergilah!" seru Jeni dengan malu, lalu mendorong Roger keluar dari pintu sebelum membantingnya hingga tertutup rap
Saat itu, ponsel Roger berdering. Panggilan dari Jeni.Luo Jun mengangkatnya, suara Jeni di seberang sana langsung terdengar. Suaranya penuh dengan emosi yang rumit. "Roger, aku ingin bertemu denganmu."Roger bisa merasakan bahwa Jeni membutuhkan keberanian besar untuk meneleponnya. Maka, dia tidak ingin membuatnya merasa canggung. Dengan nada ringan, dia berkata, "Kamu di mana? Aku akan datang."Jeni yang merasakan sikap lembut Roger, merasa suasana hatinya sedikit lebih baik. "Aku di rumah. Datanglah."Roger agak terkejut, tapi dia tetap menjawab, "Baik."Setelah menutup telepon, Roger menatap Hania dan berkata, "Aku harus pergi sebentar."Hania mengangguk, meskipun wajahnya tampak sedikit linglung.Roger menghela napas pelan, tidak mengatakan apa-apa lagi, lalu keluar rumah.Dia masuk ke mobil Avenzo miliknya lalu menyalakan mesin dengan mahir.Lalu segera meluncur menuju Vila Willow.Setengah jam kemudian, dia tiba di luar kompleks Vila Willow. Petugas keamanan yang menjalankan tug
Pertempuran kali ini begitu sengit dan mengerikan."Senior!" Saat Tono melihat Hansel yang tewas mengenaskan, hatinya dipenuhi kemarahan yang hampir meledak. Tanpa pikir panjang, dia langsung menerjang ke arah Roger.Roger yang masih belum sepenuhnya sadar dan pikirannya sedang kacau. Dia bahkan tidak tahu dia telah membunuh Hansel.Namun, kecepatan Tono yang sangat luar biasa. Dalam sekejap, Roger hampir saja mati di tangannya.Namun tepat pada saat itu, ada sosok lain yang lebih cepat muncul.Nindi tiba-tiba muncul seperti dewa di hadapan Roger. Dia mendengus dingin dan berkata, "Tidak tahu diri!" Lalu, dia melayangkan tendangan ke arah Tono.Brak!Tono terlempar jauh jatuh ke tanah dan tidak bisa bangkit lagi."Karena hasilnya sudah jelas. Para Master, kami mohon undur diri," kata Nindi sambil memberi penghormatan. Setelah itu, dia memapah Roger dan segera pergi bersama pengawalnya.Hania mengikuti di belakang dengan langkah yang pelan.Dia tertegun, matanya terpaku. Ini adalah pert
Roger yang terdesak segera mengubah tinjunya menjadi cakar naga.Genggaman cakar naga, cakar naga langit!Cakar naga Roger tiba-tiba memegang tangan Hansel.Masing-masing kukunya seperti pedang tajam, yang sekalinya tertangkap bisa langsung membelah dan menghancurkan tulang.Hansel mendengus dingin dan langsung melangkah mundur dengan ringan.Hansel mundur tiga meter jauhnya dalam satu langkah.Roger segera maju menyerang.Hansel melangkah mundur, tapi dengan langkah membungkuk seperti busur. Ini adalah teknik kungfu para shaolin yang unik, bergerak mundur seperti busur, sambil menyimpan tenaga untuk menyerang, sangat kuat tidak tertandingi.Umumnya saat para master bertarung, ketika mereka mundur artinya mereka dalam posisi yang kurang menguntungkan, karena lawan akan terus menyerang tanpa henti.Dan teknik langkah busur ini adalah cara yang pintar untuk menyembunyikan kekuatan, sehingga ketika lawan menyerang, dia bisa berbalik menyerang lawan dengan tenaga yang sangat kuat.Jadi di
Roger tidak berbicara untuk beberapa waktu.Sementara Nindi mulai berbicara, "Aku sudah dengar soal kondisi PT. Linara, Roger nggak bisa ambil keputusan sendiri. Tapi kalau Roger kalah, aku bisa kasih kompensasi 400 miliar."Mereka semua yang mendengarnya seketika menahan napas, 400 miliar bukan jumlah yang bisa dianggap remeh.Muncul keserakahan di mata Tono dan Via ketika mendengar kalimat itu. Tono langsung berkata, "Senior, boleh juga."Hansel juga menganggukkan kepalanya dan berkata, "Oke."Roger sedikit bersyukur melihat Nindi, karena dia tahu wanita itu adalah orang yang cerdas. Nindi tahu Roger pasti menang, yang dia lakukan sekarang hanya mengikuti alur saja.Tapi, selalu ada kejutan dalam menang atau kalah. Nindi berani mengambil pertaruhan besar ini, Roger akan mengingat bantuan 400 miliar itu seumur hidupnya.Karena itu Yoana dan Jeni merasa agak malu.Nindi berkata lagi, "Tapi kita harus bicarakan hal nggak enak dari awal, Tono harus keluar dari Kota Bahari kalau Master Ha
Pada zaman dulu, jenderal yang menguasai cara memakai Tombak Baqi bisa menyerang musuh dengan akurat dan tak terkalahkan.Tinju Baqi terinspirasi dari gerakan tongkat tersebut.Andro adalah penerus Taichi Keluarga Ron di Kota Ron. Dia memiliki aura lembut dan merupakan master yang sudah berlatih sampai ke intinya.Sementara Kamil berlatih Tinju Sakti.Hansel belajar di Akademi Shaolin. Akademi Lagoya dan Akademi Shaolin memiliki keterikatan yang kuat. Hansel nyaris melepaskan diri dari ajaran Akademi Shaolin dan mendirikan sekte sendiri.Hansel sudah menyempurnakan Tinju Besi miliknya dengan baik.Roger sudah mengetahui kemampuan para master tersebut.Sejak kecil, Roger dibesarkan oleh gurunya, dia paham betul sekte bela diri yang berbeda-beda.Dia lantas bertarung di luar negeri dan belajar banyak teknik bertarung. Dia juga mengetahui bahwa banyak teknik bela diri yang mempunyai keunikan masing-masing tapi tetap memiliki kesamaan. Misalnya Tinju Baqi, Tinju Sakti, Pukulan Berpadu, sem
Setelah semua orang masuk, Levi malah mencari tempat untuk beristirahat.Setelah Nindi duduk, dia menyuruh bawahannya untuk mengambilkan pakaian. Dia lantas berkata pada Roger. "Ganti bajumu dengan ini, bajumu itu agak kolot."Roger melirik baju bela diri berwarna putih itu.Dia menerima pakaian itu dan tidak menolaknya. Nindi mempersiapkan semuanya dengan baik, termasuk sepatu putih yang senada dengan pakaian tersebut.Roger mengambil pakaian itu dan pergi ke ruang ganti.Tidak lama kemudian, dia muncul di depan orang-orang.Pada saat ini semua orang tercengang.Hal itu disebabkan karena Roger mengenakan setelan baju bela diri berwarna putih bersih. Dia terlihat sangat elegan dan berkelas. Jubah putih yang dia kenakan sebelumnya terlihat tidak senada dengan sepatu olah raga yang dikenakannya.Roger seketika berubah menjadi master bela diri yang kharismatik! Ke mana perginya satpam yang suka membual dan tidak tahu sopan santun itu?Mata indah Hania memancarkan keanehan.Jeni dan Yoana
"Roger!" Yoana dan Jeni langsung berlari menyambutnya.Kedua gadis itu mengenakan gaun cantik yang memperlihatkan tulang selangka mereka. Mereka terlihat sangat cantik.Yoana berteriak, dia seketika tidak tahu harus berkata apa.Jeni dengan tatapan rumit berkata, "Roger, kalau hari ini kamu menang, aku akan meminta maaf padamu."Dia juga sangat menderita akhir-akhir ini.Roger tersenyum tenang, dia berkata, "Kita lihat saja nanti."Hania menyapa Yoana dan Jeni.Pada saat ini Levi dengan dingin berkata, "Sebaiknya kamu nggak berbuat curang. Kalau nggak, Keluarga Hunt dari Flores nggak akan maafin kamu!"Roger tercengang.Sepengetahuan Roger, bukankah seharusnya Keluarga Hunt berutang budi padanya? Kenapa Levi malah membencinya?Roger merasa sedikit tidak senang dengan sikap Levi. Dia tersenyum dan berkata, "Kalau nggak salah, tiga hari lalu kamu dicekik oleh Hansel seperti anjing. Kalau bukan karena pertolonganku, mungkin nyawamu sudah melayang. Seekor anjing saja akan mengibaskan ekorn