Lao Zhan menggerutu saat menghadapi belasan musuh yang menyerangnya di waktu yang bersamaan, tanpa pedang dia cukup kesulitan menghadapi belasan laki-laki dewasa sekaligus.Sementara Lan Xiaoyan bisa bergerak leluasa sambil sesekali tertawa, seorang laki-laki yang ditangkapnya dilempar jauh hingga kepalanya menembus keluar dinding ruangan. Gelak tawa Lan Xiaoyan semakin pecah."Hahaha itu lucu! Ini sangat seru! Maju lagi, maju lagi!" Lan Xiaoyan sudah tidak terkendali, para musuh semakin bertambah banyak ke tempat Lan Xiaoyan.Suasana hati Lao Zhan semakin buruk saat menyadari betapa sial dirinya berpasangan dengan Lan Xiaoyan, anak itu terus-terusan mengundang musuh. Itu tidak membantu sama sekali.Satu per satu musuh menebaskan pedang ke arahnya."Aku akan mengambil kepalamu!"Lao Zhan menghindar tepat waktu."Oi Lao Zhan, kalau kau hanya diam begitu aku bisa menang darimu!" seru Lan Xiaoyan, Lao Zhan mendengkus kesal saat melangkah ke arah rombongan penjaga markas Iron Spear Clan y
Jarak antara Lao Zhan dan Quan Yui hanya terpaut beberapa langkah, mereka bertatapan satu sama lain dalam hening. "Kita buktikan dengan kekuatan."Lao Zhan berlari mendekati musuh dan membaca gerakannya, di waktu yang sama mencari celah untuk menyerang titik buta.Kedua senjata bertemu menciptakan bunyi nyaring.Pertarungan yang sengit antara Quan Yui dan Lao Zhan dimulai. "Kenapa kau ingin menyelamatkan saudarimu? Kau harus disiksa dan menjadi budak, bukankah kau sangat membenci hal itu? Akan lebih mudah meninggalkannya dan menganggapnya mati."Suasana terasa tegang di antara keduanya. Lao Zhan yang terluka parah berusaha bertahan dari tekanan bertubi-tubi yang dikeluarkan tubuh Quan Yui. Udara di sekitarnya menjadi lebih berat. Quan Yui mengerahkan kekuatannya pada bilah pedang untuk menekan Lao Zhan mundur."Aku tidak butuh alasan untuk menyelamatkan adikku sendiri!"Lao Zhan berupaya menahan kakinya, melancarkan serangan balasan dengan teknik dua pedang yang cukup tajam. Meskip
Usai mengeluarkan jurus yang menguras banyak tenaga Han Gu mulai sedikit kelelahan, terlihat dari setiap tarikan napasnya yang berat. Han Gu yakin Feng Guang belum menggunakan kekuatannya sepenuhnya, dia penasaran sampai mana kekuatan laki-laki itu dan saat ini yang dapat dilakukannya hanya menerka-nerka. Keduanya tidak langsung bergerak, Han Gu masih mengatur pernapasannya dengan tangan sudah berada di gagang pedangnya, sementara Feng Guang berdiri di posisinya dengan tenang.Terlepas dari seputih apa rambutnya sekarang, Han Gu menganggap Feng Guang lebih tua dari dirinya."Cih... Orang tua menyebalkan," umpatnya."Kenapa? Kau sudah kehabisan tenaga? Atau kau sudah kehabisan jurus?"Decihan kasar keluar disertai nada bicara menantang. "Ini baru permulaan. Kau hanya seekor pendekar keroco tidak tahu diri yang memasuki wilayah kekuasaan ku. Aku tak akan membiarkanmu selamat dari sini," sinis Han Gu dengan mata yang berkilat marah. Perlahan-lahan kekuatan milik Han Gu mendominasi kemb
Lan Xiaoyan mulai bosan.Sebelumnya Lao Zhan menyuruhnya pergi sementara dia melawan Sima. Sekarang Lan Xiaoyan sudah berada di titik pertemuan seperti yang dijanjikan Feng Guang tetapi nampaknya dia datang terlalu awal. Tidak ada siapa-siapa di sana. Pemuda itu duduk berjongkok sambil membuat lingkaran di tanah kurang kerjaan.Untuk sekarang Lan Xiaoyan tidak tahu bagaimana keadaan teman-temannya namun dia yakin mereka pasti bisa melakukannya. Ketika sedang melamun Lan Xiaoyan melirik ke sebuah jalan dan menemukan ada yang bergerak di sana.Senyumnya terkembang sangat lebar."Ah... Hehehehe. Hai. Apa kabaaar?"Penjaga yang datang sendirian itu mundur menggelengkan kepalanya gemetaran.Matanya menyorot lantai dengan seram, lalu pandangannya kembali pada sosok yang berjongkok sendirian di tengah-tengah lorong besar dengan santai.Penjaga itu melihat puluhan bawahan Iron Spear Clan terkapar di lantai, dia hampir tidak percaya dengan matanya sendiri. Bagaimana mungkin pemuda itu sendir
Lan Xiaoyan memakai armor besi berat berlapis emas sambil menodong pedang. "Tidak akan kubiarkan kau merebut armor keren ini!" serunya."Tidak perlu khawatir. Aku pastikan kau akan bersama harta karun itu."Heran, Lan Xiaoyan menurunkan pedangnya. "Wah, kau baik juga ternyata. Hehehhe.""Mayatmu akan menjaga harta karun itu di tanah.""Kurang ajar." Lan Xiaoyan menutup helm wajahnya, seperti seorang prajurit dia berjalan tegap ke depan Han Xiong."Aku punya dendam pribadi padamu." Dia menghentikan kata-katanya ketika Han Xiong hanya berada sepuluh langkah dari tempatnya berada. "Akan ku selesaikan sekarang.""Tsk. Bocah bermulut besar."Han Xiong sedikit tersinggung. Pemuda itu pasti sedang meremehkannya, dia mengenakan armor berat yang membuat pergerakannya lambat. Menurutnya tidak mungkin Lan Xiaoyan mau menggunakan armor berat selain untuk merendahkannya. "Ku dengar kau bersekutu dengan si bocah Lao Zhan? Sangat disayangkan. Aku sempat ingin menjadikannya petarungku namun dia meno
Beberapa helai rambut Lan Xiaoyan terpotong, mata tombak melaju dalam kecepatan tinggi di atas kepala Lan Xiaoyan dan nyaris tipis mengenainya.Lan Xiaoyan pun terkejut hampir kehilangan fokus ketika Han Xiong terus menerus mendesaknya, hal yang paling merepotkan dari laki-laki itu adalah dia memiliki senjata yang dapat menjangkau serangan jauh disertai tubuh besar tapi lincah, membuat pemuda itu hanya bisa mundur hingga hampir saja kehabisan langkah. Feng Guang selalu mengatakannya, musuh di dunia luar sangat berbeda dengan siluman di Gunung Gui Shan dan dia tidak bisa hanya mengandalkan fisiknya melainkan menggunakan taktik untuk menyerang. Pola gerakan setiap pendekar berbeda, mereka memiliki teknik ataupun jurus tertentu. Jika Lan Xiaoyan menguasai lawan dia dapat mengalahkannya dengan mudah.Namun Lan Xiaoyan tetaplah Lan Xiaoyan, dia paling buruk dalam hal berpikir. Musuh berada di tingkat yang berbeda dengannya. Lan Xiaoyan juga tidak melupakan pesan Feng Guang saat di penjar
Han Xiong masih memampang wajah sombong tetapi perlahan-lahan raut wajahnya berubah memerah marah ketika dia menyadari pelindung besi di tubuhnya telah hancur berkeping-keping karena perbuatan Lan Xiaoyan sementara pemuda itu masih terdiam di tempatnya, terdengar deru napas berat berulang kali. Han Xiong berhasil melukainya cukup parah."Kau tahu..." Han Xiong mengibaskan senjata, memercikkan darah segar di tombak tersebut. "Aku benci keroco sok pahlawan sepertimu!"Mendengar ucapan Han Xiong, kepalanya mulai mendidih. Dia menumpu berat tubuhnya pada pedang dan berusaha untuk bangkit agar bisa berdiri di hadapan Han Xiong, tatapan matanya terkunci pada laki-laki yang melihatnya dengan remeh."Aku datang bukan untuk menjadi pahlawan." Urat-urat di keningnya muncul. "Hanya saja aku tidak bisa memalingkan muka saat ada orang yang menangis meminta tolong kepadaku."Di saat itu Han Xiong menyadari Lan Xiaoyan kesulitan menggerakkan tubuhnya karena pakaiannya yang berat serta tubuh yang terl
Kali ini Sima memperhatikan Lao Ning yang sudah bersiaga dengan pedang di tangan. "Terlebih kau. Sebelum klan Xu mengetahui kau di sini, ada baiknya kau dilenyapkan. Bagus sekali kau bersama mereka. Anggap saja kau menyusup bersama orang-orang ini dan mati. Dengan begitu kami punya alasan jika tuanmu marah." Sima menghempas pedangnya yang berlumur darah Zhuge Liang. "Tuan Han tidak akan memaafkan kalian, jangan meminta belas kasih. Aku tak akan membiarkan kalian selamat dari sini."Lao Ning mengeratkan pegangannya pada pedang. Mereka tidak punya pilihan lain selain bertarung melawan Sima, Zhuge Liang sudah melakukan yang terbaik untuk melindungi mereka. Lao Ning berjanji tidak akan menyia-nyiakan pengorbanan laki-laki itu.Jika mengandalkan dirinya sendiri, Lao Ning tak akan mampu mengalahkan eksekutif Iron Spear Clan itu di sisi lain Cao Cao sedang terluka parah dan lukanya masih terus mengucurkan darah, Kan Liu adalah yang paling lemah di antara mereka. Mereka sedang di posisi ters