Share

206. Bagian 7

"Kau membunuh dua insan tidak berdosa! Anakku dan perempuan yang gantung diri itu!" teriak Ruhniknik. Lalu nenek ini menangis sesenggukan.

"Aku mohon ampun, dosaku memang setinggi gunung sedalam lautan. Aku..." Suara Ruhmundinglaya terputus. Di tenggorokannya terdengar suara seperti tercekik. Tubuhnya bergetar keras lalu jatuh tertelentang di atas tandu.

Ruhcinta menekap mulutnya menahan ratap tangis yang seperti hendak meledakkan dadanya. Ketika akhirnya dia mengangkat kepalanya pandangannya bertemu dengan pandangan Patampi. Di lubuk hatinya saat itu muncul perasaan betapa besar dosanya selama ini karena tidak pernah mengakui lelaki itu sebagai ayahnya. Rahasia besar yang disingkapkan Ruhmundinglaya memberi kenyataan bahwa Patampi bukanlah kakak kandung ibunya. Dan dia terlahir secara wajar dari hasil hubungan sepasang suami istri yang bukan merupakan kakak adik. Apa yang selama ini menghantui jalan hidup dan pikiran serta hati Ruhcinta kini hilang lenyap tak berbekas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status