Home / Fantasi / Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi / Bab 184. Menara Jiwa Kegelapan

Share

Bab 184. Menara Jiwa Kegelapan

Author: Junaidi Al Banjari
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Anggota Sekte Menara Bintang Dewa datang melapor dengan nada penuh kesedihan, "Kota Youya hancur lebur oleh Naga Iblis dan anak buahnya. Tidak ada satupun yang selamat dari kejadian mengerikan itu, ketua."

Qiang Fan menyernyitkan keningnya, wajahnya dipenuhi rasa duka mendalam. Berita ini benar-benar menyayat hatinya. Ia telah memiliki hubungan yang kuat dengan Kota Youya, dan melihatnya hancur membuat hatinya teriris-iris.

Kota itu pada kehidupan masa depan yang lalu pernah melindunginya dari kematian akibat serangan musuh keluarganya. Pertapa Sakti di kota itu menyelamatkannya.

“Lalu bagaimana dengan Pertapa Suci di sana?”

“Ia telah tewas di tangan Naga Iblis, Ketua. Orang tua itu berjuang sampai titik darah penghabisan.”

Dengan suara gemetar akibat amarah, Qiang Fan bertanya, "Siapa Naga Iblis ini? Apa tujuannya menghancurkan Kota Yogya?"

Bawahan yang melaporkan berbicara dengan suara gemetar, "Naga Iblis adalah Pangeran dari Sembilan Pulau Dewa. Ia kini merupakan salah satu murid
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bosy Doreal Bosy Doreal
Qiang fan Koh Berubah jadi Orang Dungu. semaking Jelek saja kisahnya. Menyedihkan Sekali Sudah baca sampai bab ini. bodoh kali
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 185. Kitab Kultivasi Beladiri Tertinggi

    “Kumpulkan semua orang-orang utama kita!”Menghadapi situasi yang sangat mencekam sekaran, sekali lagi Qiang Fan mengumpulkan orang-orang utama dari sekte Menara Bintang Dewa. Saat ini hanya sektenya yang bisa diandalkan. Semua sahabat dan kerabat dekatnya yang dapat diandalkan telah hancur di tangan para pengikut dewa kegelapan.Dalam pertemuan itu, Qiang Fan dengan tegas mengungkapkan keadaan mencekam di kota Youya dan rencana jahat yang telah dijalankannya dulu yang pernah terjadi di masa depan yang kemungkinan saat ini dijalankan oleh Naga iblis dan anak buahnya. Menara itu akan mengakibatkan penderitaan besar bagi umat manusia. Teknik rahasia itu, dialah yang dulunya menemukan teknik itu. Sehingga ia sangat mengetahui betapa mengerikannya menara jiwa kegelapan yang saat ini sudah berdiri.Yang Qiang Fan tidak mengerti, bagaimana caranya orang-orang Naga Iblis mengetahui teknik pemanggil jiwa menara kegelapan itu. Ia pun menjadi curiga bukan hanya ia sendiri yang mengalami perpind

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 186. Peperangan Besar Di Batas Kota Youya

    Prajurit iblis segera melapor kepada Naga Iblis tentang datangnya pasukan besar dari Kota Xiang Lan yang sedang menuju Kota Youya. Mereka menjelaskan bahwa pasukan ini penuh tekad dan siap melawan kegelapan yang mengancam. Naga Iblis, sosok yang perkasa dan penuh keangkuhan, mendengarkan laporan tersebut dengan tenang.“Sebanyak apakah musuh? Ada di ranah apa yang terkuat di pihak mereka?”Naga Iblis menanyakan kepada prajurit iblis tentang kultivasi terkuat di pihak musuh, ingin memahami seberapa besar ancaman yang harus mereka hadapi.Prajurit iblis memberikan laporan bahwa musuh paling kuat memiliki tingkatan kultivasi Kaisar Beladiri, dan yang lebih mengkhawatirkan lagi, panglima perang mereka adalah pemimpin langsung dari Kota Xiang Lan. Naga Iblis merenung sejenak, menganggap bahwa musuh-musuh ini masih terlalu lemah untuk menghadapi kekuatan iblis yang ada di bawah kendalinya.“Musuh-musuh itu bukanlah ancaman bagi kita,” sahut Naga Iblis,Naga Iblis memerintahkan beberapa angg

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 187. Menyelamatkan Prajurit dan Pemimpin Kota Xianglan

    Pada saat yang kritis, panglima kota Xiang Lan melihat kesempatan untuk menghadapi Panglima Serigala Emas secara langsung. Ia meluncur maju dengan kecepatan yang mengejutkan, berhasil melewati barisan prajurit iblis. Dalam sekejap, ia tiba di depan Panglima Serigala Emas.Keduanya bertempur dalam pertarungan singkat namun mematikan. Serangan pedang dari panglima kota Xiang Lan bertubi-tubi, tetapi Panglima Serigala Emas dengan lihai menghindari dan membalas serangan dengan gerakan yang lebih cepat dan mematikan. Pertarungan ini adalah perang antara keberanian dan kegelapan, antara manusia dan iblis.Namun, pada akhirnya ketidaksetaraan kekuatan menjadi faktor penentu. Panglima Serigala Emas dengan sekali gerakan mampu melumpuhkan panglima kota Xiang Lan. Ia jatuh ke tanah dengan luka-luka serius, sementara Panglima Serigala Emas menatapnya dengan senyum sinis yang tak terbantahkan."Sekarang, apakah kalian masih ingin melanjutkan perlawanan bodoh ini?" tanya Panglima Serigala Emas den

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 188. Bukan Qiang Fan, Tapi...

    “Bodoh! Mengapa kau lepas begitu saja bocah itu! Dialah yang menjadi incaran kita. Menara kegelapan ini salah satunya adalah untuk memancing kemunculannya!”Naga iblis terlihat begitu marah mendengar laporan Panglima Serigala emas yang mengatakan bahwa tempat mereka kedatangan Qiang Fan. Ia sebenarnya berniat untuk melaporkan ancaman Qiang Fan yang akan datang tiga hari kemudian untuk menghancurkan tempat itu.Pangeran Serigala Emas hanya tertunduk mendengar amarah junjungannya. Ia memang sempat terpikir untuk menunggu dan mengulur waktu sampai Naga Iblis muncul. Namun kekhawatiran yang ia rasakan jauh lebih besar daripada nyalinya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membiarkan saja Qiang Fan meninggalkan tempat itu.Naga Iblis marah, "Bodoh! Mengapa kau lepas begitu saja bocah itu! Dialah yang menjadi incaran kita. Menara kegelapan ini salah satunya adalah untuk memancing kemunculannya. Mengapa kau tidak mengulur waktu dan menungguku?" bentaknya.Panglima Serigala Emas tertunduk, ia

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 189. Armor Suci Dewa Penguasa Air

    “Inikah laut itu?”Qiang Fan melayang diudara menggunakan Armor Dewa Cahaya. Saat itu ia menggunakan kekuatan cahaya melakukan perjalanan menuju tengah samudera yang dikatakan terdapat sebuah benua kecil bernama benua bintang merah. Hanya saja benua ini dilindungi oleh segel yang membuatnya tak terlihat bahkan tidak bisa disentuh meskipun orang melintas bahkan berada di tempat itu tanpa bisa membuka segel pelindung itu.Saat itu, Qiang Fan melayang di atas permukaan laut yang seolah tak berujung. Angin laut menggoyangkan tubuh bersama Armor Dewa Cahaya yang dikenakannya, sementara matahari terbenam menciptakan perpaduan warna-warni di langit. Namun, yang paling mencengangkan adalah sensasi yang dirasakannya melalui kekuatan cahaya di dalam armor dewa itu.Meskipun hanya laut yang tampak di hadapannya, Qiang Fan bisa merasakan getaran energi yang menyelimuti tempat itu. Ia merasa adanya pancaran kehidupan dan aura kekuatan yang tak terlihat oleh mata telanjang. Itulah keajaiban Armor D

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 190. Bayangan Dewa Cahaya Melawan Bayangan Dewi Air

    “Dari Armor yang kau kenakan, kau adalah pewaris dewa air. Seharusnya kau memahamiku yang ingin menyelamatkan dunia dari cengkraman Raja Kegelapan. Aku memintamu mengizinkanku untuk masuk ke benua Bintang Merah ini,” ucap Qiang Fan setengah memohon.Lelaki pewaris dewa air hanya diam, seolah tak peduli. dalam hatinya ia menyetujui ucapan Qiang Fan. Tapi tugasnya adalah menjaga gerbang Benua Bintang Merah agar tidak dimasuki manusia."Aku tidak bisa memenuhi permintaanmu," sahut Pewaris Dewa Air dengan tegas, wajahnya dipenuhi kekakuan dan tekad untuk bertarung. Tatapannya terfokus pada Qiang Fan, mencerminkan tidak adanya kompromi atas penjagaan yang dibebankan padanya.Qiang Fan merasakan bahwa tidak ada jalan lain kecuali bertarung. Dia mengerti bahwa Pewaris Dewa Air memiliki tugas dan tanggung jawabnya sendiri terhadap gerbang Benua Bintang Merah. Namun, tekadnya untuk menyelamatkan dunia dari cengkraman Raja Kegelapan tidak bisa goyah.Keduanya kembali mengerahkan kekuatan mereka

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 191. Memenangkan Pertarungan

    Keadaan pertarungan semakin menegangkan. Keduanya sudah menggunakan kekuatan Jiwa yang mereka miliki. Bayangan wujud Dewa keduanya telah muncul sebagai pengganti raga asli dalam bertarung.Dalam intensitas pertarungan yang meningkat, kedua bayangan Dewa saling serang, menciptakan gelombang kekuatan yang dahsyat dan pusaran gelombang di atas permukaan samudera. Gelombang energi yang dipancarkan oleh pertarungan ini menggetarkan benua Bintang Merah, dan makhluk-makhluk spiritual yang berada di dalam benua legendaris itu. Gelombang energi itu terus membesar dan membentuk pusaran yang semakin meluas. Kedua bayangan Dewa terus mengeluarkan serangan-serangan berbahaya dan sangat luar biasa, menciptakan kilatan cahaya dan riak-riak air yang memenuhi udara. Namun, saat kedua bayangan Dewa saling bertabrakan, suasana seketika menjadi tenang. Seperti mata angin badai, kekuatan keduanya bertemu dan saling menekan, menciptakan tekanan yang hebat.Meskipun Pewaris Dewa Air dan Qiang Fan berada da

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 192. Kekacauan Di Kota Xianglan

    Qiang Fan berdiri di depan tempat kosong di udara yang luasnya seluas mata memandang. Di hadapannya, tampak sebuah area kosong yang seolah menunggu kedatangannya. Tempat ini adalah gerbang menuju Benua Bintang Merah yang masih dilindungi oleh segel pelindung.Qiang Fan diam. Suasana menjadi hening sehingga setiap pergerakan air terdengar jelas di telinga. Ia kemudian mengerahkan kekuatan cahaya dan armor Dewa Cahaya yang dimilikinya untuk membuka segel pelindung tempat itu.Dengan mata tertutup, Qiang Fan mulai menghubungkan dirinya dengan energi di sekitarnya. Ia merasakan denyut keberadaan Benua Bintang Merah, getaran yang memanggilnya dengan lembut. Semakin dalam ia terhubung dengan energi ini, semakin jelas pula ia merasakan pintu gerbang masuk benua itu memang berada di depannya.Qiang Fan mulai menulis pola segel pembuka pintu gerbang. Tulisan-tulisan segel terwujud dalam bentuk cahaya dan membuat pola di depan pemuda itu.Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya mulai bercahaya.

Latest chapter

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 227. Mengalahkan Dewa Kegelapan, Dan Menjadi Kaisar Dewa (Tamat)

    Bummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 226. Segel Formasi Omega, Titik Inti Kekuatan Manusia

    Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 225. Bangkitnya Pedang Kaisar Cahaya

    "Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 224. Amukan Sang Dewa Kegelapan.

    Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 223. Menyatunya Pedang Kegelapan Dengan Jiwa Sang Penguasa Kegelapan

    Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 222. Bertarung Dengan Dewa Kegelapan

    Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 221. Munculnya Sang Dewa Kegelapan

    Lin Yu Chen terlihat ragu. Ia terlihat enggan untuk melakukan apa yang diusulkan oleh kakek Yo.“Kakek, bukankah ketua akan sangat marah kalau kita menggunakan segel itu. Menggunakan kekuatan itu akan membuat kita kehilangan ranah kultivasi dewa kita,” ucap Lin Yu Chen setengah protes.Kakek Yo tersenyum. Dengan penuh wibawa ia pun berkata, “Anak Lin, ketahuilah! Jangankan mengorbankan kekuatan untuk Tuan Muda Qiang, mengorbankan jiwaku pun aku tidak akan pernah ragu. Menara Kegelapan ini dibuat untuk menjebak tuan muda Qiang agar separuh kekuatan kegelapan sang Dewa kegelapan yang ada padanya dapat diambil lagi oleh penguasa kegelapan itu!”Kakek Yo menatap tajam ke wajah Lin Yu Chen. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke menara Kegelapan yang menjulang setinggi 50 tombak. Kemudian dengan tegas ia berkata, “Kalau kau tidak mau melakukannya, biar aku sendiri yang melakukan!”Kakek Yo melesat ke atas, energi gelap menyelimuti tubuhnya, dan ia mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan t

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 220. Array Kuat Dari Menara Kegelapan

    Dalam waktu singkat, para Iblis di Kerajaan Selatan telah musnah. Qiang Fan dan pasukannya berhasil dalam waktu singkat membersihkan kerajaan selatan dari para Iblis. Kini di tempat itu tinggal satu penguasa yang ditunjuk langsung oleh Dewa Kegelapan. Ia merupakan Raja Iblis Penguasa Angin yang berada di ranah kultivasi dewa, dan kehadirannya terasa sangat menakutkan.Raja Iblis Penguasa Angin berdiri tegak di tengah istana yang hancur, aura kegelapannya memenuhi sekitarnya. Matanya yang tajam dan gelap memancarkan kepercayaan diri yang tinggi. Di tangannya, ia menggenggam sebilah pedang berkilauan hitam, yang sesekali menghembuskan angin yang sangat kuat.Qiang Fan tidak berlama-lama dalam pertimbangan. Dia khawatir kakek Yo yang memutuskan untuk menyerang Kerajaan Timur akan menemui hambatan saat melewati menara kegelapan, atau yang paling parah dia langsung berhadapan dengan dewa kegelapan. Dengan tanda isyarat, Qiang Fan memerintahkan orang-orang dari Benua Bintang Dewa mengeroyok

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 219. Merebut Kembali Kerajaan-Kerajaan Empat Arah Mata Angin.

    Setelah memberi penjelasan tentang strategi yang akan mereka jalankan untuk menghadapi Dewa Kegelapan, Qiang Fan pun meminta orang-orang yang berada di hadapannya untuk bersiap. Hari itu juga ia merencanakan untuk melakukan serangan terhadap Dewa Kegelapan untuk segera mencegahnya melakukan kerusakan lebih jauh.Setelah segala persiapan sudah dilakukan Qiang Fan pun mulai membuka portal yang menghubungkan Pulau Bintang Dewa dengan pesisir daratan wilayah Barat. Sebelumnya Qiang Fan sudah memeriksa tempat itu yang sangat jauh dari jangkauan para Iblis bawahan Dewa Kegelapan.Satu persatu dengan proses yang sangat cepat orang-orang yang berada di menara Pulau Bintang Dewa berpindah tempat menuju daratan pesisir pantai wilayah barat itu. Tidak ada gangguan saat itu karena memang para Iblis terpusat berada di wilayah Timur. Apalagi para manusia sudah banyak yang menjadi korban keganasan mereka.Qiang Fan sendiri sudah melakukan penyelidikan terhadap apa saja yang sudah terjadi di dunia ma

DMCA.com Protection Status