Beranda / Fantasi / Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi / Bab 101. Sekte Dewa Langit Mengincar Keluarga Juan

Share

Bab 101. Sekte Dewa Langit Mengincar Keluarga Juan

last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-10 05:35:29
"Aku tidak pernah sama sekali mendengar sebuah sekte yang bernama Sekte Dewa Langit di dunia persilatan ini. Tapi terlepas itu, siapapun kalian dan sekuat apapun kalian tidak akan aku dan seluruh murid-muridku menakluk. Sudah ratusan tahun sekte ini berdiri dan tidak pernah sekalipun tunduk kepada orang lain,” ucap ketua sekte Teratai Merah.

Dengan lantang ketua sekte teratai merah menolak perintah untuk menakluk kepada sekte Dewa Langit yang berada di balik pintu gerbang. Saat itu memang keadaan mencekam. Kedua belah pihak berada berhadap-hadapan meski dihalangi tembok besar yang menjadi dinding pemisah kedua belah pihak.

"Apakah Anda yakin dengan keputusan anda itu. Menolak kami itu artinya kalian memilih kematian. Apakah kau sebagai seorang ketua tega melihat pembantaian yang akan kami lakukan terhadap ribuan anak buahmu di sini?."

Pemimpin kelompok berpakaian serba hitam yang mengatasnamakan diri mereka sebagai sekte Dewa Langit itu mencoba mempengaruhi pikiran ketua sekte Ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 102. Pembantaian Sadis

    Lelaki berpakaian serba hitam yang menghancurkan pintu gerbang kediaman Patriark Juan menatap kepada orang-orang sekelilingnya yang berada di tempat itu. Ia kemudian mengalihkan pandangan kepada Patriark Juan yang saat itu berada di antara mereka. “Buat apa kau memanggil cecunguk-cecunguk ini untuk menghadapiku? Hanya membuang-buang waktu dan tenaga saja!” Patriark Juan menatap lelaki berpakaian hitam itu dengan tatapan tajam. Lagi separuh baya itu seolah-olah Sedang mengalihkan perhatian lelaki berpakaian hitam utusan sekte Dewa Langit itu. Tanpa berkata-kata, dia bergerak maju menuju Patriark Juan. Ada sebuah aura kekuatan yang terasa di sekelilingnya, membuat banyak orang merasa takut. "Berhenti! Selangkah saja kau berani bertindak maka ku penggal kepalamu dengan kipasku ini," teriak Pendekar Kipas Maut "Kau kira aku takut dengan kipas rongsokan mu itu." “Bedebah! Berani sekali kau menghina pusakaku ini!” Pendekar kipas maut yang marah langsung menerjang lelaki merupakan ser

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-11
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 103. Diselamatkan Sekte Menara Bintang Dewa

    Setelah menghabisi seluruh penghuni kediaman keluarga Juan, tampaknya lelaki berpakaian serba hitam yang mengatasnamakan diri sebagai anggota sekte Dewa Langit masih belum puas. Ia mencari ke segenap tempat itu. Dalam perhitungannya masih ada beberapa anggota keluarga Juan yang tidak ada ditempat itu.Setelah mencari ke seluruh sudut ruangan di kediaman keluarga Juan, dan tidak menemukan apa-apa dan siapa-siapa di tempat itu lelaki berpakaian hitam pun langsung beranjak pergi. Ia menggunakan lari cepat dengan ilmu meringankan tubuh tingkat tinggi. Sementara itu pelarian anak istri dari Patriark Juan masih terus dilakukan. Meski jarak mereka dengan kediaman Patriark Juan sudah lebih sepuluh mil, sedikitpun mereka tidak menghentikan perjalanan. Rombongan kereta kuda itu terus melaju tanpa henti.“Berhenti!”Sebuah bentakan terdengar sangat keras meminta rombongan kereta kuda itu berhenti. Namun tanpa sedikitpun memperdulikan suara itu, sang kusir kuda malah memacu kudanya lebih cepat.

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-13
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 104. Bantuan Musuh Datang

    Nyonya dari mendiang Patriark Juan itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar perkenalan dari Yun Feng, Pemimpin Barisan Bintang Angin Selatan.“Hmmmm… tidak disangka sekarang yang menjadi Pemimpin Barisan Bintang di Sekte Menara Bintang Dewa usahanya semuda ini. Entah setinggi apa kultivasinya sehingga berani ikut campur urusan orang!”Tiba-tiba saja terdengar sebuah suara menggelegar di tempat itu. Tempat yang memang berada di kedalaman hutan ditambah suasana yang sudah beranjak malam, membuat keadaan semakin membuat keadaan menjadi sangat menegangkan.Kini di tempat itu muncul lelaki berpakaian serba hitam yang menyatroni kediaman Patriark Juan dan menghabisi mereka sekeluarga. Jejak kepergian kereta kuda yang dinaiki oleh nyonya Patriark Juan berhasil dicarinya. Saat itu Pemimpin Barisan Bintang Angin Selatan Yun Feng memang tidak menunjukkan kekuatan sejatinya pada saat itu. Sehingga lelaki berpakaian serba hitam dari Sekte Iblis Langit yang menyamar menjadi Sekte Dewa

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 105. Pusaka Dewa Kehidupan

    “Tidak ada yang aneh! Dan tidak ada siapa-siapa di sini. Mengapa kita begitu sulit merobohkan bocah ini!” ucap Naga Emas Kuil Utara yang juga disebut sebagai Panglima Iblis Langit Barisan Selatan karena posisinya di sekte Iblis langit sebagai pemimpin Pasukan Iblis Selatan menggunakan ilmu mengirimkan suara.“Aku juga tidak mengerti. Padahal tingkat kultivasinya sama dengan kita, ranah Kaisar Beladiri tingkat Puncak. Seharusnya kita bisa lebih unggul karena jumlah kita berdua.”Panglima Iblis Langit Barisan Selatan dan Panglima Iblis Langit Barisan Utara sempat kebingungan dengan keadaan yang mereka hadapi. Tanpa berkata-kata apalagi, keduanya kembali menyerang Yun Feng yang saat itu sudah berdiri tenang di tempatnya. Mereka kembali mengerahkan tenaga dan langsung menerjang.Kedua orang lawan Pemimpin Barisan Bintang Selatan sekte Menara Bintang Dewa itu kini melakukan serangan dari jarak jauh. Serangan yang berbentuk sinar memanjang maupun bola tenaga berasal dari keduanya beberapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 106. Pertarungan Harimau Jiwa melawan Tubuh Api Sejati

    “Nyonya itu aku titipkan di rumah para penduduk di pemukiman yang agak jauh dari kediaman Patriark Juan, ketua!”Qiang Fan menganggukan kepalanya. Ia memuji kejelian berpikir bawahannya itu. “Mari kita periksa rumah keluarga itu,” ucap Qiang Fan. Qiang Fan beberapa orang bawahannya menempuh perjalanan menuju kediaman keluarga Juan. Qiang Fan hanya menggunakan portal menyebrangi lautan dari pulau bintang dewa. Dari pesisir kemudian mereka melakukan perjalanan menggunakan kuda.Ketika Qiang Fan dan anak buahnya tiba di depan rumah Juan, ia melihat sebuah kerumunan di depan pintu. Ia pun segera menyelinap masuk ke kerumunan tersebut dan bertanya pada salah satu orang yang berada di sana. Orang itu menjelaskan bahwa keluarga Juan sedang dihadang oleh kelompok iblis langit yang mengambil alih kediaman mereka.Qiang Fan tidak terkejut dengan berita itu. Ia sudah menduga akan keadaan itu. Ia pun yakin bahwa sekte Iblis langit memang sedang mencari sesuatu di kediaman keluarga Juan. Merek

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 107. Beberapa Orang Tokoh Aliran Putih Yang Membelot

    Harimau Jiwa terhempas. Kemudian tubuh harimau itu terpencar menjadi tiga. Muncullah tiga praktisi yang menggunakan teknik terlarang tadi dalam keadaan terkapar dan tubuh menghitam seperti gosong.“Bagus saudara Yun Fei, ternyata kekuatan elemen api tingkat ketiga sudah benar-benar kau kuasai.Qiang Fan mengungkapkan kebanggaanya kepada bawahannya yang bernama Yun Fei karena berhasil mengalahkan utusan raja kegelapan yang menghadang di depan pintu gerbang kediaman keluarga Juan. Tak sampai ia turun tangan, anak buahnya pun mampu mengalahkan musuh tangguh.“Mari kita lanjutkan perjalanan!”Qiang Fan melangkah dengan mantap di depan pintu gerbang kediaman keluarga Juan yang diikuti para bawahannya. Dia merasakan beberapa kekuatan besar berada di depan. Pemuda itu kemudian berbalik ke arah anak buahnya yang berada di belakang dan berkata, "Kalian sudah siap?"Serentak beberapa orang utama sekte Menara Bintang Dewa itu mengangguk mantap, "Kami siap, Ketua."Qiang Fan tersenyum, "Bagus. Mu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-18
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 108. Munculnya Sang Legenda Kaisar Pedang

    “Bedebah!” Merak Merah memaki. Ia mengepalkan tangan dan mengarahkan kekuatan. Nampak Sinar kemerahan mengitari kepalan tangannya itu. Merak Merah benar-benar marah melihat kelima iblis bawahannya telah tewas. Padahal mereka rata-rata iblis yang memiliki ranah motivasi Kaiser beladiri. Merak Merah melesat dan langsung menyerang ke arah penjaga Bintang Utara yang paling banyak menghabisi anak buahnya. Serangan jarak dekat yang dilakukannya ternyata sama saja seperti serangan yang dilakukan anak buahnya. Serangan itu sama sekali tidak berarti bagi pemimpin Barisan Bintang Utara itu. Sebaliknya, ketika penjaga bintang Utara melakukan serangan, Merak merah lah yang kelabakan menangkis serangan tersebut. Ia bahkan harus terlempar puluhan tombak dan terhempas ke tanah. Mulutnya langsung menyemburkan darah segar. Merak merah mulai panik. Dia tidak menyangka kekuatan yang dimiliki oleh orang-orang sekte Menara Bintang Dewa berada di atas rata-rata para praktisi dunia persilatan. Bahka

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 109. Harapan Sang Kaisar Pedang

    Dengan gesit dan sigap, para bawahan Qiang Fan langsung meluncur ke sisi yang lebih jauh dari medan pertarungan, mematuhi perintah Ketua Sekte Menara Bintang Dewa itu. Mereka merasakan bahwa keberadaan mereka di tempat tersebut dapat mengganggu sang ketua yang tengah beraksi. Qiang Fan nampak sedikit reda ketegangannya setelah para anak buahnya sudah agak menjauh.Namun Kaisar Pedang Dari Bukit Awan tidak membiarkan begitu saja. Ia merencanakan serangannya untuk menghentikan para bawahan Qiang Fan yang sedang bergerak. Beruntung sebelum dia bisa melangkah maju, Qiang Fan telah melancarkan serangannya dengan cepat dan tiba-tiba membuat ahli pedang legendaris itu terpaksa mengalihkan perhatiannya pada serangan Qiang Fan.Dengan kecepatan yang sulit diikuti pandangan mata, Qiang Fan meluncur seperti kilat ke arah Kaisar Pedang Dari Bukit Awan. Ia sudah menggunakan Petir cahaya sejati yang memancarkan sinar kemerahan. Serangannya begitu mematikan, menyisakan jejak angin tajam dan gemuruh

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20

Bab terbaru

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 227. Mengalahkan Dewa Kegelapan, Dan Menjadi Kaisar Dewa (Tamat)

    Bummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 226. Segel Formasi Omega, Titik Inti Kekuatan Manusia

    Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 225. Bangkitnya Pedang Kaisar Cahaya

    "Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 224. Amukan Sang Dewa Kegelapan.

    Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 223. Menyatunya Pedang Kegelapan Dengan Jiwa Sang Penguasa Kegelapan

    Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 222. Bertarung Dengan Dewa Kegelapan

    Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 221. Munculnya Sang Dewa Kegelapan

    Lin Yu Chen terlihat ragu. Ia terlihat enggan untuk melakukan apa yang diusulkan oleh kakek Yo.“Kakek, bukankah ketua akan sangat marah kalau kita menggunakan segel itu. Menggunakan kekuatan itu akan membuat kita kehilangan ranah kultivasi dewa kita,” ucap Lin Yu Chen setengah protes.Kakek Yo tersenyum. Dengan penuh wibawa ia pun berkata, “Anak Lin, ketahuilah! Jangankan mengorbankan kekuatan untuk Tuan Muda Qiang, mengorbankan jiwaku pun aku tidak akan pernah ragu. Menara Kegelapan ini dibuat untuk menjebak tuan muda Qiang agar separuh kekuatan kegelapan sang Dewa kegelapan yang ada padanya dapat diambil lagi oleh penguasa kegelapan itu!”Kakek Yo menatap tajam ke wajah Lin Yu Chen. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke menara Kegelapan yang menjulang setinggi 50 tombak. Kemudian dengan tegas ia berkata, “Kalau kau tidak mau melakukannya, biar aku sendiri yang melakukan!”Kakek Yo melesat ke atas, energi gelap menyelimuti tubuhnya, dan ia mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan t

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 220. Array Kuat Dari Menara Kegelapan

    Dalam waktu singkat, para Iblis di Kerajaan Selatan telah musnah. Qiang Fan dan pasukannya berhasil dalam waktu singkat membersihkan kerajaan selatan dari para Iblis. Kini di tempat itu tinggal satu penguasa yang ditunjuk langsung oleh Dewa Kegelapan. Ia merupakan Raja Iblis Penguasa Angin yang berada di ranah kultivasi dewa, dan kehadirannya terasa sangat menakutkan.Raja Iblis Penguasa Angin berdiri tegak di tengah istana yang hancur, aura kegelapannya memenuhi sekitarnya. Matanya yang tajam dan gelap memancarkan kepercayaan diri yang tinggi. Di tangannya, ia menggenggam sebilah pedang berkilauan hitam, yang sesekali menghembuskan angin yang sangat kuat.Qiang Fan tidak berlama-lama dalam pertimbangan. Dia khawatir kakek Yo yang memutuskan untuk menyerang Kerajaan Timur akan menemui hambatan saat melewati menara kegelapan, atau yang paling parah dia langsung berhadapan dengan dewa kegelapan. Dengan tanda isyarat, Qiang Fan memerintahkan orang-orang dari Benua Bintang Dewa mengeroyok

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 219. Merebut Kembali Kerajaan-Kerajaan Empat Arah Mata Angin.

    Setelah memberi penjelasan tentang strategi yang akan mereka jalankan untuk menghadapi Dewa Kegelapan, Qiang Fan pun meminta orang-orang yang berada di hadapannya untuk bersiap. Hari itu juga ia merencanakan untuk melakukan serangan terhadap Dewa Kegelapan untuk segera mencegahnya melakukan kerusakan lebih jauh.Setelah segala persiapan sudah dilakukan Qiang Fan pun mulai membuka portal yang menghubungkan Pulau Bintang Dewa dengan pesisir daratan wilayah Barat. Sebelumnya Qiang Fan sudah memeriksa tempat itu yang sangat jauh dari jangkauan para Iblis bawahan Dewa Kegelapan.Satu persatu dengan proses yang sangat cepat orang-orang yang berada di menara Pulau Bintang Dewa berpindah tempat menuju daratan pesisir pantai wilayah barat itu. Tidak ada gangguan saat itu karena memang para Iblis terpusat berada di wilayah Timur. Apalagi para manusia sudah banyak yang menjadi korban keganasan mereka.Qiang Fan sendiri sudah melakukan penyelidikan terhadap apa saja yang sudah terjadi di dunia ma

DMCA.com Protection Status