Hutan Setan atau bisa disebut juga Hutan Demonic merupakan hutan yang cukup rindang. Hanya saja pepohonan di hutan ini yang kelihatan mati membuat suasana hutan agak berbeda jika ditumbuhi pepohonan hijau di dalamnya.Hutan setan menjadi tempat hidupnya Demonic Beast yang bebas berkeliaran di hutan yang selalu gelap ini. Mereka aman di dalam hutan, karena manusia tidak berani mendekati hutan ini karena cerita-cerita hantu yang beredar.Aninditha berhasil membawa semua Demonic Beast yang dibebaskannya di Kota Malaka ke dalam Hutan Setan ini. Tampak banyak Demonic Beast menyambut dirinya begitu mereka sudah di dalam Hutan Setan. demonic Beast ini mengoyangkan ekornya tanda senang berteu dengan gadis demonic ini.“Tampaknya gadis ini baik hati ... tidak seperti kakaknya, Wira yang licik!” pikir Gandar.Gandar mengambil keputusan untuk mengikuti gadis penolongnya ini masuk ke dalam hutan yang menyeramkan bagi warga sekitar Kota Karimata.Keputusannya tidak salah, karena terbukti gadis ini
Gandar yang masih abu-abu mengenai masa lalunya ini dijanjikan gadis penolongnya Aninditha akan dipertemukan dengan sosok yang akan menjelaskan masa lalunya.Bahkan kata gadis demonic ini, sosok ini yang meminta Aninditha untuk mencarinya dan menolongnya dari kesulitan akibat kejaran pemburu kristal naga ini.“Halo Gandar ... Bagaimana kabarmu sekarang?” tegur seorang pria muda yang seumuran dengan dirinya.Pemuda ini tampak rapi, dan tampak tersenyum padanya. Tidak ada gerakan berbahaya dari pemuda ini, hanya sapaan ringan bagaikan sahabat lama.“Kamu siapa? Aku tidak mengenalimu sama sekali!” tutur Gandar, masih dengan nada curiganya.“Wajar kamu tidak mengenaliku karena ingatanmu belum pulih sepenuhnya!” kata pria muda ini.Pemuda ini menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Gandar. Ragu-ragu Gandar menyambut uluran tangan pemuda ini.“Aku Gentala ... mungkin sekarang kamu tidak kenal padaku, tapi kita adalah sahabat baik di Dunia Naga!” ujar pemuda bernama Gentala ini.Gandar
Beruntung bagi Anindhita, kawanan demonic beast ini sangat menuruti perintahnya untuk tidak mengeluarkan suara yang berisik saat dipindahkan dari Hutan Setan.Gentala berhasil mendapatkan kapal yang akan membawa mereka menuju ke Pulau Bromo, tapi yang menjadi masalah adalah mereka harus memindahkan demonic beast yang jumlahnya ratusan ini dari Hutan Setan tanpa menimbulkan keributan yang bisa memancing datangnya musuh terutama pemburu demonic beast.Gandar juga masih belum sadar dari pingsannya, tapi racun naga dari dalam tubuhnya sudah berhasil dikeluarkan oleh Gentala.“Aku harus menghubungi pengawal Gandar yang sekarang berada di Dunia Pendekar ini tapi entah dimana dia sekarang!” ujar Gentala.“Gandar punya pengawal?” tanya Anindhita.“Pengawal ini langsung keluar dari Kerajaan Naga dan Dunia Naga begitu gagal melindungi Gandar! Aku terus mencarinya dan belum menemukannya! Namanya Pendragon!” ujar Gentala.“Kalau aku mendengar nama ini pasti aku kabarkan kepadamu, Gentala!” ujar An
Anindhita tampak berpikir keras sambil mondar mandir di depan Gentala. “Aku tidak bisa mengambil resiko kalau Kak Wira berhasil melacak keberadaan demonic beast ini! Jadi aku putuskan kita berangkat sekarang juga!” tegas Anindhita tanpa keraguan sedikitpun. “Siap bos!” sahut Aidan yang kemudian beranjak dari tempat duduknya untuk segera mempersiapkan kru kapalnya berangkat menuju ke Pulau Bromo. “Kamu tidak khawatir dengan Naga Samudra yang disebutkan oleh nelayan tadi?” tanya Gentala, begitu Aidan sudah meninggalkan mereka. “Lebih baik kita menghadapi Naga Samudra dibandingkan harus menghadapi Kak Wira yang banyak pengawalnya! Aku juga mencemaskan sahabatmu Gandar, jika jatuh ke tangan Kak Wira!” jelas Anindhita. “Benar juga katamu. Adit!” ujar Gentala, “aku tidak memikirkan Gandar tadi seandainya Wira menemukannya! Bahaya sekali kakakmu itu!" “Tuan Gentala ... semuanya sudah siap! Tuan masih mau berubah pikiran atau tidak?” tanya Aidan lagi. “Kami harus segera menuju Pulau Bro
Hari sudah malam saat kapal besar ini membelah lautan menuju ke Pulau Bromo.Anindhita tampaknya sudah terbiasa menikmati layanan istimewa di kapal ini. Berbagai makanan dan minuman dicobanya sampai akhirnya gadis ini tertidur di kursi malasnya.“Ombak sepertinya lagi tenang Tuan Gentala ...!” ujar Aidan yang menemani Gentala bersandar di pinggir kapal menikmati angin laut.“Kenapa memangnya kalau lagi tenang? Bukannya bagus buat perjalanan kita?” tanya Gentala.“Kalau laut lagi tenang, bahaya akan munculnya Naga Samudra lebih besar alih-alih laut bergelombang dengan ombak besar, Tuan Gentala!” jelas Aidan.“Kok bisa begitu?” tanya Gentala penasaran.“Aku juga tidak tahu Tuan Gentala ... biasanya begitu kejadiannya,” jawab Aidan.“Bagaimana cara menghadapi Naga Samudra ini kalau benar naga ini muncul?” tanya Gentala lagi.“Aku sungguh tidak tahu Tuan Gentala ... aku hanya nekad saja membawa Tuan Gentala karena bayaran dari Tuan cukup besar! Semoga saja kita tidak bertemu Naga Samudra!
Aidan yang tadinya kelihatan gagah perkasa, mulai merasa ketakutan sekarang melihat Naga Samudra ini mendekati kapal besar mereka. Semua kru kapal juga sepertinya menunggu nasib, tidak seperti yang mereka katakan semula bisa mengatasi Naga Samudra ini.“Aku harus melawan Naga Samudra ini, Adit! Kalau tidak, bisa-bisa kapal kita ditelan olehnya!” ujar Gentala."Memangnya kamu terlatih untuk bertarung di lautan luas? Jangan mencoba sesuatu yang belum pernah kamu lakukan!" pesan Anindhita."Harus bagaimana lagi! Jika aku tidak turun sebagai naga untuk menghadang Naga Samudra ini, maka kapal kita akan hancur berantakan!" ujar Gentala.Anindhita yang biasanya tampak tenang juga merasakan kengerian yang luar biasa melihat Naga Samudra yang mengerikan.“Ayo ... aku antar kamu ke kabin saja dahulu, Adit!” ujar Gentala yang disambut baik oleh Anindhita yang agak ketakutan.Mata Naga Samudra berwarna merah menyala menyoroti kapal mereka dalam kegelapan Samudra. Semakin lama semakin dekat ....T
Pukulan demi pukulan terus dilancarkan Naga Samudra yang sudah diambang kemenangan ini. Naga Emas seakan tidak berdaya dihujani pukulan demi pukulan dari Naga Samudra. Saat dihujani pukulan demi pukulan ini, mendadak mata naga emas menjadi berkilau dan sisik-sisik emas dari Naga Emas mulai bersinar terang.Cahaya yang berasal dari Naga Emas ini sangat menyilaukan mata membungkus seluruh tubuh Naga Emas ini.Perlahan-lahan Naga Emas ini mulai ingat siapa dirinya sebenarnya. Dia adalah Gandar ... satu-satunya pewaris Kerajaan Naga. Kilas balik kejadian-kejadian sebelumnya mulai memenuhi benaknya. Pukulan-pukulan Naga Samudra seakan tidak berarti lagi baginya.Roooaarr ....Naga Emas mengeluarkan raungan keras yang membuat serangan Naga Samudra terhadap Naga Emas langsung terhenti terkena efek diam dari kekuatan raungan ini.Naga Emas langsung melepaskan diri dari Naga Samudra, kemudian memukul Naga Samudra ini bertubi-tubi hingga tidak berdaya.Naga Emas ini tanpa kesulitan langsung men
"Kamu sebenarnya mencintai Anindhita atau tidak sih, Gentala?" tanya Gandar begitu Anindhita menceburkan dirinya ke dalam lautan untuk berenang bersama puluhan Demonic Beast menuju Pulau Bromo. "Kenapa kamu menanyakan hal kayak beginian? Tidak biasanya Gandar yang gagah perkasa mengurusi masalah percintaan, apalagi percintaan orang lain." Gentala agak merasa aneh dengan Gandar yang baru, karena tidak sama dengan Gandar yang sombong dan angkuh, yang pernah dikenalnya. Gandar yang sekarang lebih raman dan lebih peduli terhadap perasaan orang lain. "Aku hanya penasaran saja ... kalau kamu mencintainya, cepat kejar sekarang! Kalau sampai dia berpaling ke hati yang lain baru kamu tahu rasa!" seru Gandar sambil tertawa. "Kamu bagaimana? Ikut turun tidak ke Pulau Bromo?" tanya Gentala. "Cepat kamu kejar dahulu pujaan hatimu!Aku sebenrtar lagi baru turun ke daratan." Gentala yang merasa perkataan Gandar ada benarnya langsung melompat keluar dari kapal dan menyusul Anindhita beserta Demo
Gandar yang kembali ke Dunia Naga bersama Eisheth berhasil mempersatukan ketiga pecahan Kristal Naga yaitu Kristal Naga Pendekar, Kristal Naga Kuno, dan Kristal Naga Iblis menjadi satu Kristal Naga yang sempurna. Tapi, Gandar tidak menggunakan ketiga kristal naga ini untuk menguasai Tiga Dunia seperti seharusnya. Menurut Gandar, Dunia Naga sudah cukup baginya daripada harus mengurusi Tiga Dunia yang banyak persoalannya. “Kak Gandar tidak ingin menjadi Penguasa Tiga Dunia?” tanya Arjani. “Untuk saat ini tidak, Arjani! Aku sudah cukup bahagia menjadi Raja di Dunia Naga ditemani Putri Eisheth sebagai Permaisuri!” seru Gandar. Atas permintaan Eisheth, tidak ada pesta ataupun undangan untuk seluruh negeri atas pernikahan mereka. Gandar dan Eisheth menghindari polemik yang ada kalau sampai kebersamaan mereka diketahui oleh Dunia Demonic terutama Astaroth dan Leviathan. Eisheth juga mengubah namanya menjadi Kusumaputri agar tidak ada kecurigaan terhadap dirinya yang berasal dari Dunia
Tinggal satu kristal naga lagi yang harus ditemukan oleh Gandar.Kristal Naga Iblis yang berada di Dunia Demonic.Untuk itu dia harus menemukan Eisheth terlebih dahulu agar gadis ini bisa membawanya ke Danau Iblis di Dunia Demonic tempat Kristal Naga Iblis berada.Tidak sulit untuk Gandar menemukan gadis ini karena dia masih berada di Kota Malaka, Dunia Pendekar.“Kamu kok menghilang setelah mendapatkan Kristal Naga Pendekar?’ tanya Eisheth.“Aku harus segera membawa kristal naga ini ke Dunia Naga karena banyak pemburu kristal naga mengincarnya, tapi aku kaan ijinkan kamu melihatnya nanti apabila kamu mau mengikutiku ke Dunia Naga!” sahut Gandar.“Tapi, bukan itu kan tujuanmu menemuiku?” tanya Eisheth dengan ketus.“Aku butuh bantuanmu untuk ke Dunia Demonic!” ujar Gandar terus terang.“Kenapa tidak peregi sendiri? Kenapa harus mengajakku?” tanya Eisheth.“Kamu lebih mengenal Dunia Demonic dibandingkan aku yang belum pernah ke sana!” sahut Gandar jujur.“Kamu mau mencari kristal naga
Gandar tidak ingin membuang banyak waktu lagi.Banyak yang sudah mengetahui tentang dirinya yang mengetahui letak kristal naga.Jadi, dia harus bergegas menemukan tiga kristal naga ini untuk disatukan menjadi kristal naga yang utuh."Kak Gandar! Selamat ya!' seru Arjani."Berhasil juga kamu temukan kristal naga ini, Gan!' ujar Gentala."Aku harus segera ke Pegunungan Naga untuk menemukan Kristal Naga Kuno! Keadaan sekarang sudah sangat mendesak! para pemburu krstal naga banyak yang berkeliaran! Apabila aku menundanya, tidak ada lagi ruang gerak bagiku dalam pencarian krstal naga ini!' seru Gandar."Kamu ingin pergi sendiri atau aku temani?" tanya Gentala."Kamu dan Arjani jaga Kerajaan Naga ini saja dari incaran paman Uraga! Dia selalu mencari segala macam cara untuk naik tahta menggantikan diriku! Kalian bisa melakukannya?" pinta Gandar."Baik, Gandar! Kamu sudah memastikan kalau Kristal Naga Kuno ada di pegunungan Naga?" tanya Gentala."Sudah, Gentala! Kristal Naga Kuno ini dijaga o
Pemuda yang menjadi Demonic Beast Hitam ini akhirnya berlalu meninggalkan gandar dengan Eisheth di Pulau Tengkorak ini. "Turunkan aku!" teriak Eisheth dari atas pohon. "Kenapa aku harus menurunkanmu? kamu telah membuntutiku, padahal sudah kusuruh kembali ke kapal wisata!" seru Gandar. "Maafkan aku! Tidak akan terjadi lagi! Aku khawatir kalau kamu akan meninggalkanku setelah menemukan Kristal Naga Pendekar!" sahut Eisheth. "Nanti saja kamu kuturunkan, setelah aku menemukan kristal naga ini!" ujar gandar. "Aku akan berteriak kencang kalau kamu tidak membantuku turun dari atas pohon ini! Biar semua wisatawan menuju kemari!" ancam Eisheth. Ternyata ancaman Eisheth ini cukup ampun untuk membuat Gandar menurunkannya dari atas pohon besar. 'Nah ... begitu baru pria sejati!" ujar Eisheth. Gandar hanya menatap Eisheth dengan kesal."Sebenarnya kamu ada kepentingan apa dengan kristal naga?" tanya Gandar."Sudah kubilang kalau aku tidak ada kepentingan apa-apa ... hanya tertarik pada sej
"Eisheth?"Gandar terkejut begitu berbalik melihat wajah Eisheth yang ketakutan.Tadi memang dia merasa kenal dengan suara perempuan yang menyapanya, namun dia tidak mengira kalau yang membuntutinya adalah Eisheth.HOOOAAARRR!Demonib Beast Hitam langsung melompat berusaha menerkam Gandar.Secepat kilat Gandar berbalik dan langsung menerjang Eisheth ke samoing, agar tidak terkena terkaman Demonic Beast ini."Cari pohon dan panjat kalau bisa!" seru Gandar."A-Aku tidak bisa panjat pohon!" kata Eisheth gemetaran.Tidak ada waktu lagi berdebat denbgan putri demonic ini.Gandar langsung mengakat dan melemoarkan Eisheth dengan lembut ke atas percabangan pohn besar."Diam di situ sampai aku ijinkan turun!" seru gandar.WUUUSSSH!Demonic Beast Hitam menerjang Gandar, tapi naga ini bisa menghindar dengan mudahnya.Eisheth baru menyaksikan kehebatan Gandar yang sagat jauh berbeda dengan Cakra yang dikenalnya.Eisheth lebih terkejut lagi saat melihat Gandar berubah menjadi Naga Emas untuk mengh
Gandar tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, yang sekarang hanya mendapatkan gambaran tentang tiga kristal naga saja yang harus dikumpulkannya.Sebenarnya, perubahan ini terjadi karena garis waktu yang telah bergeser saat Putri Tian Zhi berusaha mengubah garis waktu untuk menolong Zhu Fei, Ksatria Naga Phoenix dari kematian.Putri Tian Zhi saat itu mengembalikan Zhu Fei ke masa sebelum dia bertemu Pendekar Sesat, agar Zhu Fei bisa mengalahkannya, daan tidak mengalami luka parah yang bisa menewaskan dirinya.Garis waktu yang berubah inilah yang menjadi kekacauan di masa depan.Salah satunya adalah berubahnya pencarian kristal naga yang tadinya tujuh bagian menjaadi hanya tiga bagian besar saja.Sekarang, Gandar sudah semakin dekat dengan kristal naga pertama yaitu Kristal Naga Pendekar.Tanpa dia menyadari ada yag sedang mengikutinya dari belakang.*****Hutan Demonic Beast ini tampak cukup menyeramkan dan suram.Berbeda saat Demonic Beast masih dalam masa kejayaanny
Pulau Tengkorak, sesuai namanya menyerupai bentuk tengkorak.Terutama gunung yang menjulang tinggi di tengah-tengah pulau ini yang sangat mirip tengkorak kepala manusia.Pulau ini sekarang sudah kosong melompong, padahal di masa lalu merupakan tempat tinggal Demonic beserta Demonic Beast.Dahulu banyak pepohonan di pulau ini, tapi sekarang hanya kegersangan yang tersisa di Pulau Tengkorak ini.Walaupun pulau ini hampir mendekati pulau mati, tapi banyak saja wisatawan yang penasaran dengan pulau ini untuk mengunjunginya.Beberapa Demonic Beast masih hidup di Pulau Tengkorak ini, tapi sulit ditemukan.Banyak Demonic Beast yang ditangkap dan dijadikan petarung Gladiator di Kota Karimata."Kamu yakin melihat Leviathan di kapal ini, Gandar?" tanya Eisheth saat mereka menuruni tangga kapal."Aku yakin sekali melihatnya, tapi kenapa sekarang dia menghilang ya? Apa yang sedang terjadi sebenarnya?" ujar Gandar dengan rasa penasaran."Mungkin hanya kebetulan saja Leviathan berada di atas kapal
Kapal pesiar ini melaju mulus dari pelabuhan Kota Malaka menuju ke arah Pulau Tengkorak.Putri Eisheth memanfaatkan waktu dengan berjemur di atas geladak kapal."Jangan pergi jauh-jauh, nanti kamu kesasar lagi!" ejek Eisheth terhadap Gandar."Kenapa kamu terus menerus mengejekku, Tuan Putri?' tanya Gandar."Aku senang saja! memangnya kenapa? Kamu tidak senang?" tanya Eisheth yang tidak merasa menyesal sama sekali."Terserah kamu saja Tuan Putri!' jawab Gandar yang kemudian meninggalkan Eisheth.Tidak disangkanya kalau Eisheth bisa begitu kejam kelakuannya.Saat meninggalkan Eisheth, Gandar melihat sosok yang dikenalnya.Leviathan."Kenapa raksasa ini ada di kapal pesiar? Jangan-jangan dia mengetahui lokasi kristal naga ini!' pikir Gandar.Gandar memilih untuk menghindari Leviathan untuk saat ini, karena konflik dengan raksasa ini sangat tidak diharapkannya.Tapi, rasa penasaran membuat Gandar berbalik mengikuti Leviatahan untuk melihat siapa yang bersama raksasa ini di atas kapal."Ja
"Selamat datang di kapal wisata Pulau Tengkorak! Menanggapi banyaknya permintaan untuk melihat lokasi Pulau Tengkorak dan Pulau Nusa, maka Raja Kameswara memberikan ijin kapal wisata ini untuk berlayar memandu kalian yang ingin berwisata ke pulau tersebut!" sapa pemandu tur di atas kapal pesiar yang cukup mewah ini."Kamu beruntung bisa ikut denganku, Cakra! Awas kalau kamu membohongiku tentang lokasi kristal naga!" ujar Eisheth."Aku tidak akan membohongimu. Tuan Putrei!" sahut Gandar."Bagaimana orang biasa seperti dirimu berani-beraninya mengaku sebagai Gandar yang sekarang telah menjadi Raja Naga?" ujar Eisheth."Aku ini Gan ... ah ... cerita padamu sama saja bicara dengan tembok!" gerutu Gandar."Kok begitu? Aku kan hanya tanya kok kamu berani mengaku sebagai Gandar? Hukumannya berat loh meengaku sebagai salah satu raja di Tiga Dunia ini!" ujar Eisheth."Biar aku bisa dekat denganmu, jelas sekarang Tuan Putri!" seru Gandar yang kesal dituduh terus sebagai pembohoing."Nah begitu