Pertandingan Gladiator menjadi pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu penduduk Kota Karimata, bahkan oleh penduduk Negeri Malaka.Banyak pendatang-pendatang dai kota lain yang memenuhi penginapan di Kota Karimata saat berlangsungnya pertandingan Gladiator ini.Tujuan mereka hanya satu, menyaksikan pertandingan Gladiator yang menjadi hiburan utama Negeri Malaka.Tiket-tiket pertandingan Gladiator ini sudah habis jauh-jauh hari sebelum berlangsungnya pertandingan Gladiator ini.Loket-loket taruhan juga sudah dibanjiri oleh taruhan dari penggemar Gladiator yang menjadi tradisi tiap pertandingan Gladiator.Tidak ada hiburan yang bisa mengalahkan pertandingan Gladiator yang sudah ada sejak jaman dahulu kala ini.Leviathan memenuhi janjinya kepada Wira untuk menjadi Gladiator milik Wira dipertandingan Gladiator Kota Karimata kali ini.Gambar Leviathan yang disebut Raksasa dari Timur ini sudah terpampang lewat poster dan selebaran di seluruh Kota Karimata, bahkan juga di seluruh Negeri Mal
Wira agak kecewa melihat Leviathan tidak menghabisi Gladiator yang menjadi lawannya, setelah lawannya ini terjatuh tidak berdaya. Jika Gladiator lawan tergeletak tidak bernyawa maka taruhannya akan menang berlipat ganda. Berulang kali Wira meneriaki Leviathan agar tidak membiarkan Baraka hidup tapi Leviathan tidak menghiraukannya. “Kamu bagaimana sih! Kita sudah sepakat untuk bertanding menghasilkan bonus yang banyak! Kenapa kamu tidak mengikuti instruksiku Levi!” teriak Wira penuh kemarahan. Leviathan tampak tenang saja menanggapi kemarahan Wira. “Aku setuju bertarung sebagai Gladiatormu bukan berarti aku harus menjadi budakmu yang bisa kamu perintah-perintah!” tukas Leviathan. “Kalau caramu begini, aku tidak akan lagi bertarung untukmu! Aku yang menentukan bagaimana akhir pertarunganku ... bukan dirimu, Wira! Camkan itu!” kata Leviathan tidak kalah sengitnya. Wira tidak menyangka kalau Leviathan akan melawannya. Semula dikiranya Leviathan sudah menyetujui semua persyaratannnya,
Gandar tidak habis pikir dengan dirinya yang sekarang menjadi target perburuan hampir oleh seluruh pemburu hadiah yang bekerja di Negeri Malaka.Dia sendiri saja tidak ingat apapun tentang keberadaan kristal naga yang heboh untuk diperebutkan oleh semua kalangan baik dari orang biasa sampai ke para bangsawan.Bahkan sampai sekarang Tantram juga tidak mencarinya lagi. Dia sudah tidak tahu kemana sepupunya ini pergi beserta pendekar-pendekar yang mengikutinya.Gandar berjalan kembali ke tempat penginapan yang sudah disewa oleh Wira untuknya. Perjalanan dari dermaga Karimata menuju Kota Karimata lumayan jauh juga jika ditempuh dengan berjalan kaki.Tanpa disadari olehnya ada sekelompok orang yang mengikutinya sejak dari dermaga.“Itu Gandar yang mengetahui tentang kristal naga!” Terdengar olehnya teriakan saat dia sudah di batas menuju Kota Karimata.“Tangkap dia hidup-hidup!” teriakan itu terdengar lagi.Gandar yang melihat ke arah belakang baru menyadari ada sekelompok orang yang berla
Gandar sangat bersyukur karena di detik-detik terakhir datang dewa penolong berupa gadis cantik bersama Demonic Beastnya.Gandar masih berpegangan pada tubuh gadis ini sambil merapatkan tubuhnya ke gadis di depannya sambil memeluknya, karena lari Demonic Beast yang melesat kencang membuatnya harus berpegangan agar tidak terjatuh dari atas Demonic Beast.Terasa olehnya wangi tubuh gadis ini dan kehangatan tubuhnya yang menempel pada dirinya. Gandar sesaat terlena oleh perasaan aneh yang belum pernah dirasakannya.“Jangan berpikiran kotor ya! Aku bisa saja meminta Demon melemparkanmu jauh-jauh jika coba-coba melakukan tindakan kurang ajar padaku!” teriak gadis ini, tapi gadis ini tidak menolak dipeluk tubuhnya oleh Gandar. Suatu hal yang aneh....“Aduh! Ketahuan ... apa gadis ini naga yang bisa membaca pikiranku ya? Tapi dia membawa Demonic Beast, berarti dia demonic,” ujar Gandar dalam hatinya.“Kamu ...!” tunjuk gadis ini sambil menoleh ke belakang di tengah lari Demonic Beast yang ke
Hutan Setan atau bisa disebut juga Hutan Demonic merupakan hutan yang cukup rindang. Hanya saja pepohonan di hutan ini yang kelihatan mati membuat suasana hutan agak berbeda jika ditumbuhi pepohonan hijau di dalamnya.Hutan setan menjadi tempat hidupnya Demonic Beast yang bebas berkeliaran di hutan yang selalu gelap ini. Mereka aman di dalam hutan, karena manusia tidak berani mendekati hutan ini karena cerita-cerita hantu yang beredar.Aninditha berhasil membawa semua Demonic Beast yang dibebaskannya di Kota Malaka ke dalam Hutan Setan ini. Tampak banyak Demonic Beast menyambut dirinya begitu mereka sudah di dalam Hutan Setan. demonic Beast ini mengoyangkan ekornya tanda senang berteu dengan gadis demonic ini.“Tampaknya gadis ini baik hati ... tidak seperti kakaknya, Wira yang licik!” pikir Gandar.Gandar mengambil keputusan untuk mengikuti gadis penolongnya ini masuk ke dalam hutan yang menyeramkan bagi warga sekitar Kota Karimata.Keputusannya tidak salah, karena terbukti gadis ini
Gandar yang masih abu-abu mengenai masa lalunya ini dijanjikan gadis penolongnya Aninditha akan dipertemukan dengan sosok yang akan menjelaskan masa lalunya.Bahkan kata gadis demonic ini, sosok ini yang meminta Aninditha untuk mencarinya dan menolongnya dari kesulitan akibat kejaran pemburu kristal naga ini.“Halo Gandar ... Bagaimana kabarmu sekarang?” tegur seorang pria muda yang seumuran dengan dirinya.Pemuda ini tampak rapi, dan tampak tersenyum padanya. Tidak ada gerakan berbahaya dari pemuda ini, hanya sapaan ringan bagaikan sahabat lama.“Kamu siapa? Aku tidak mengenalimu sama sekali!” tutur Gandar, masih dengan nada curiganya.“Wajar kamu tidak mengenaliku karena ingatanmu belum pulih sepenuhnya!” kata pria muda ini.Pemuda ini menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Gandar. Ragu-ragu Gandar menyambut uluran tangan pemuda ini.“Aku Gentala ... mungkin sekarang kamu tidak kenal padaku, tapi kita adalah sahabat baik di Dunia Naga!” ujar pemuda bernama Gentala ini.Gandar
Beruntung bagi Anindhita, kawanan demonic beast ini sangat menuruti perintahnya untuk tidak mengeluarkan suara yang berisik saat dipindahkan dari Hutan Setan.Gentala berhasil mendapatkan kapal yang akan membawa mereka menuju ke Pulau Bromo, tapi yang menjadi masalah adalah mereka harus memindahkan demonic beast yang jumlahnya ratusan ini dari Hutan Setan tanpa menimbulkan keributan yang bisa memancing datangnya musuh terutama pemburu demonic beast.Gandar juga masih belum sadar dari pingsannya, tapi racun naga dari dalam tubuhnya sudah berhasil dikeluarkan oleh Gentala.“Aku harus menghubungi pengawal Gandar yang sekarang berada di Dunia Pendekar ini tapi entah dimana dia sekarang!” ujar Gentala.“Gandar punya pengawal?” tanya Anindhita.“Pengawal ini langsung keluar dari Kerajaan Naga dan Dunia Naga begitu gagal melindungi Gandar! Aku terus mencarinya dan belum menemukannya! Namanya Pendragon!” ujar Gentala.“Kalau aku mendengar nama ini pasti aku kabarkan kepadamu, Gentala!” ujar An
Anindhita tampak berpikir keras sambil mondar mandir di depan Gentala. “Aku tidak bisa mengambil resiko kalau Kak Wira berhasil melacak keberadaan demonic beast ini! Jadi aku putuskan kita berangkat sekarang juga!” tegas Anindhita tanpa keraguan sedikitpun. “Siap bos!” sahut Aidan yang kemudian beranjak dari tempat duduknya untuk segera mempersiapkan kru kapalnya berangkat menuju ke Pulau Bromo. “Kamu tidak khawatir dengan Naga Samudra yang disebutkan oleh nelayan tadi?” tanya Gentala, begitu Aidan sudah meninggalkan mereka. “Lebih baik kita menghadapi Naga Samudra dibandingkan harus menghadapi Kak Wira yang banyak pengawalnya! Aku juga mencemaskan sahabatmu Gandar, jika jatuh ke tangan Kak Wira!” jelas Anindhita. “Benar juga katamu. Adit!” ujar Gentala, “aku tidak memikirkan Gandar tadi seandainya Wira menemukannya! Bahaya sekali kakakmu itu!" “Tuan Gentala ... semuanya sudah siap! Tuan masih mau berubah pikiran atau tidak?” tanya Aidan lagi. “Kami harus segera menuju Pulau Bro
Gandar yang kembali ke Dunia Naga bersama Eisheth berhasil mempersatukan ketiga pecahan Kristal Naga yaitu Kristal Naga Pendekar, Kristal Naga Kuno, dan Kristal Naga Iblis menjadi satu Kristal Naga yang sempurna. Tapi, Gandar tidak menggunakan ketiga kristal naga ini untuk menguasai Tiga Dunia seperti seharusnya. Menurut Gandar, Dunia Naga sudah cukup baginya daripada harus mengurusi Tiga Dunia yang banyak persoalannya. “Kak Gandar tidak ingin menjadi Penguasa Tiga Dunia?” tanya Arjani. “Untuk saat ini tidak, Arjani! Aku sudah cukup bahagia menjadi Raja di Dunia Naga ditemani Putri Eisheth sebagai Permaisuri!” seru Gandar. Atas permintaan Eisheth, tidak ada pesta ataupun undangan untuk seluruh negeri atas pernikahan mereka. Gandar dan Eisheth menghindari polemik yang ada kalau sampai kebersamaan mereka diketahui oleh Dunia Demonic terutama Astaroth dan Leviathan. Eisheth juga mengubah namanya menjadi Kusumaputri agar tidak ada kecurigaan terhadap dirinya yang berasal dari Dunia
Tinggal satu kristal naga lagi yang harus ditemukan oleh Gandar.Kristal Naga Iblis yang berada di Dunia Demonic.Untuk itu dia harus menemukan Eisheth terlebih dahulu agar gadis ini bisa membawanya ke Danau Iblis di Dunia Demonic tempat Kristal Naga Iblis berada.Tidak sulit untuk Gandar menemukan gadis ini karena dia masih berada di Kota Malaka, Dunia Pendekar.“Kamu kok menghilang setelah mendapatkan Kristal Naga Pendekar?’ tanya Eisheth.“Aku harus segera membawa kristal naga ini ke Dunia Naga karena banyak pemburu kristal naga mengincarnya, tapi aku kaan ijinkan kamu melihatnya nanti apabila kamu mau mengikutiku ke Dunia Naga!” sahut Gandar.“Tapi, bukan itu kan tujuanmu menemuiku?” tanya Eisheth dengan ketus.“Aku butuh bantuanmu untuk ke Dunia Demonic!” ujar Gandar terus terang.“Kenapa tidak peregi sendiri? Kenapa harus mengajakku?” tanya Eisheth.“Kamu lebih mengenal Dunia Demonic dibandingkan aku yang belum pernah ke sana!” sahut Gandar jujur.“Kamu mau mencari kristal naga
Gandar tidak ingin membuang banyak waktu lagi.Banyak yang sudah mengetahui tentang dirinya yang mengetahui letak kristal naga.Jadi, dia harus bergegas menemukan tiga kristal naga ini untuk disatukan menjadi kristal naga yang utuh."Kak Gandar! Selamat ya!' seru Arjani."Berhasil juga kamu temukan kristal naga ini, Gan!' ujar Gentala."Aku harus segera ke Pegunungan Naga untuk menemukan Kristal Naga Kuno! Keadaan sekarang sudah sangat mendesak! para pemburu krstal naga banyak yang berkeliaran! Apabila aku menundanya, tidak ada lagi ruang gerak bagiku dalam pencarian krstal naga ini!' seru Gandar."Kamu ingin pergi sendiri atau aku temani?" tanya Gentala."Kamu dan Arjani jaga Kerajaan Naga ini saja dari incaran paman Uraga! Dia selalu mencari segala macam cara untuk naik tahta menggantikan diriku! Kalian bisa melakukannya?" pinta Gandar."Baik, Gandar! Kamu sudah memastikan kalau Kristal Naga Kuno ada di pegunungan Naga?" tanya Gentala."Sudah, Gentala! Kristal Naga Kuno ini dijaga o
Pemuda yang menjadi Demonic Beast Hitam ini akhirnya berlalu meninggalkan gandar dengan Eisheth di Pulau Tengkorak ini. "Turunkan aku!" teriak Eisheth dari atas pohon. "Kenapa aku harus menurunkanmu? kamu telah membuntutiku, padahal sudah kusuruh kembali ke kapal wisata!" seru Gandar. "Maafkan aku! Tidak akan terjadi lagi! Aku khawatir kalau kamu akan meninggalkanku setelah menemukan Kristal Naga Pendekar!" sahut Eisheth. "Nanti saja kamu kuturunkan, setelah aku menemukan kristal naga ini!" ujar gandar. "Aku akan berteriak kencang kalau kamu tidak membantuku turun dari atas pohon ini! Biar semua wisatawan menuju kemari!" ancam Eisheth. Ternyata ancaman Eisheth ini cukup ampun untuk membuat Gandar menurunkannya dari atas pohon besar. 'Nah ... begitu baru pria sejati!" ujar Eisheth. Gandar hanya menatap Eisheth dengan kesal."Sebenarnya kamu ada kepentingan apa dengan kristal naga?" tanya Gandar."Sudah kubilang kalau aku tidak ada kepentingan apa-apa ... hanya tertarik pada sej
"Eisheth?"Gandar terkejut begitu berbalik melihat wajah Eisheth yang ketakutan.Tadi memang dia merasa kenal dengan suara perempuan yang menyapanya, namun dia tidak mengira kalau yang membuntutinya adalah Eisheth.HOOOAAARRR!Demonib Beast Hitam langsung melompat berusaha menerkam Gandar.Secepat kilat Gandar berbalik dan langsung menerjang Eisheth ke samoing, agar tidak terkena terkaman Demonic Beast ini."Cari pohon dan panjat kalau bisa!" seru Gandar."A-Aku tidak bisa panjat pohon!" kata Eisheth gemetaran.Tidak ada waktu lagi berdebat denbgan putri demonic ini.Gandar langsung mengakat dan melemoarkan Eisheth dengan lembut ke atas percabangan pohn besar."Diam di situ sampai aku ijinkan turun!" seru gandar.WUUUSSSH!Demonic Beast Hitam menerjang Gandar, tapi naga ini bisa menghindar dengan mudahnya.Eisheth baru menyaksikan kehebatan Gandar yang sagat jauh berbeda dengan Cakra yang dikenalnya.Eisheth lebih terkejut lagi saat melihat Gandar berubah menjadi Naga Emas untuk mengh
Gandar tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, yang sekarang hanya mendapatkan gambaran tentang tiga kristal naga saja yang harus dikumpulkannya.Sebenarnya, perubahan ini terjadi karena garis waktu yang telah bergeser saat Putri Tian Zhi berusaha mengubah garis waktu untuk menolong Zhu Fei, Ksatria Naga Phoenix dari kematian.Putri Tian Zhi saat itu mengembalikan Zhu Fei ke masa sebelum dia bertemu Pendekar Sesat, agar Zhu Fei bisa mengalahkannya, daan tidak mengalami luka parah yang bisa menewaskan dirinya.Garis waktu yang berubah inilah yang menjadi kekacauan di masa depan.Salah satunya adalah berubahnya pencarian kristal naga yang tadinya tujuh bagian menjaadi hanya tiga bagian besar saja.Sekarang, Gandar sudah semakin dekat dengan kristal naga pertama yaitu Kristal Naga Pendekar.Tanpa dia menyadari ada yag sedang mengikutinya dari belakang.*****Hutan Demonic Beast ini tampak cukup menyeramkan dan suram.Berbeda saat Demonic Beast masih dalam masa kejayaanny
Pulau Tengkorak, sesuai namanya menyerupai bentuk tengkorak.Terutama gunung yang menjulang tinggi di tengah-tengah pulau ini yang sangat mirip tengkorak kepala manusia.Pulau ini sekarang sudah kosong melompong, padahal di masa lalu merupakan tempat tinggal Demonic beserta Demonic Beast.Dahulu banyak pepohonan di pulau ini, tapi sekarang hanya kegersangan yang tersisa di Pulau Tengkorak ini.Walaupun pulau ini hampir mendekati pulau mati, tapi banyak saja wisatawan yang penasaran dengan pulau ini untuk mengunjunginya.Beberapa Demonic Beast masih hidup di Pulau Tengkorak ini, tapi sulit ditemukan.Banyak Demonic Beast yang ditangkap dan dijadikan petarung Gladiator di Kota Karimata."Kamu yakin melihat Leviathan di kapal ini, Gandar?" tanya Eisheth saat mereka menuruni tangga kapal."Aku yakin sekali melihatnya, tapi kenapa sekarang dia menghilang ya? Apa yang sedang terjadi sebenarnya?" ujar Gandar dengan rasa penasaran."Mungkin hanya kebetulan saja Leviathan berada di atas kapal
Kapal pesiar ini melaju mulus dari pelabuhan Kota Malaka menuju ke arah Pulau Tengkorak.Putri Eisheth memanfaatkan waktu dengan berjemur di atas geladak kapal."Jangan pergi jauh-jauh, nanti kamu kesasar lagi!" ejek Eisheth terhadap Gandar."Kenapa kamu terus menerus mengejekku, Tuan Putri?' tanya Gandar."Aku senang saja! memangnya kenapa? Kamu tidak senang?" tanya Eisheth yang tidak merasa menyesal sama sekali."Terserah kamu saja Tuan Putri!' jawab Gandar yang kemudian meninggalkan Eisheth.Tidak disangkanya kalau Eisheth bisa begitu kejam kelakuannya.Saat meninggalkan Eisheth, Gandar melihat sosok yang dikenalnya.Leviathan."Kenapa raksasa ini ada di kapal pesiar? Jangan-jangan dia mengetahui lokasi kristal naga ini!' pikir Gandar.Gandar memilih untuk menghindari Leviathan untuk saat ini, karena konflik dengan raksasa ini sangat tidak diharapkannya.Tapi, rasa penasaran membuat Gandar berbalik mengikuti Leviatahan untuk melihat siapa yang bersama raksasa ini di atas kapal."Ja
"Selamat datang di kapal wisata Pulau Tengkorak! Menanggapi banyaknya permintaan untuk melihat lokasi Pulau Tengkorak dan Pulau Nusa, maka Raja Kameswara memberikan ijin kapal wisata ini untuk berlayar memandu kalian yang ingin berwisata ke pulau tersebut!" sapa pemandu tur di atas kapal pesiar yang cukup mewah ini."Kamu beruntung bisa ikut denganku, Cakra! Awas kalau kamu membohongiku tentang lokasi kristal naga!" ujar Eisheth."Aku tidak akan membohongimu. Tuan Putrei!" sahut Gandar."Bagaimana orang biasa seperti dirimu berani-beraninya mengaku sebagai Gandar yang sekarang telah menjadi Raja Naga?" ujar Eisheth."Aku ini Gan ... ah ... cerita padamu sama saja bicara dengan tembok!" gerutu Gandar."Kok begitu? Aku kan hanya tanya kok kamu berani mengaku sebagai Gandar? Hukumannya berat loh meengaku sebagai salah satu raja di Tiga Dunia ini!" ujar Eisheth."Biar aku bisa dekat denganmu, jelas sekarang Tuan Putri!" seru Gandar yang kesal dituduh terus sebagai pembohoing."Nah begitu