Setelah mengurus administrasi rawat inap, menyiapkan kamar untuk Darius, dan menemaninya melakukan serangkaian pemeriksaan, Sofia baru pergi meninggalkan rumah sakit.Tak lama setelah Sofia pergi, Aliandro datang ke ruangan Darius.Darius agak kelelahan, dia berbaring dan memejamkan mata. Sesaat mendengar suara pintu yang dibuka, Darius membuka mata dan melihat sebuah sosok berjas putih yang beranjak masuk.Darius berusaha bangkit duduk, dia mengira kalau Aliandro datang untuk memeriksanya. Namun ternyata Aliandro malah membungkukkan badan dan menyapanya, "Salam kenal, Pak Darius."Darius tercengang, tetapi dia sudah terbiasa menghadapi situasi semacam ini. Dia tersenyum dan menjawab, "Salam kenal."Aliandro mengulurkan tangan sambil memperkenalkan diri. "Aku adalah Aliandro, kepala dokter bedah di rumah sakit ini."Darius menjabat tangan Aliandro, "Ada apa Dokter Aliandro menemuiku?"Sebenarnya ada banyak hal yang ingin Darius bicarakan, tetapi mengingat orang yang masih menunggu di l
Darius hanya tersenyum, suasana terasa canggung.Liam teringat sesuatu dan bertanya, "Aku dengar Anda tidak menginap di Hotel Royal, tapi di Hotel Westar?"Meskipun Darius senang menginap di Hotel Westar, dia masih agak kesal dengan pelayanan yang diberikan Hotel Royal."Em." Darius hanya mengangguk.Darius memang tidak mengungkapkan kekecewaannya, tetapi Liam bisa membaca kekesalan dari sorot matanya. Liam sudah sering memaki Kenta, tapi dia tidak bisa menahan diri untuk mengutuk Kenta di dalam hati. 'Bodoh!'Kenta ingin bekerja sama dengan Mitse Orian, tetapi dia sama sekali tidak menunjukkan sikap yang menghormati Darius.Kalaupun Liam tidak melakukan apa-apa, dalam waktu satu hingga dua tahun, Grup Upeska pasti hancur di tangan Kenta. Sayangnya Liam tidak bisa menunggu selama itu.Liam mewakili Kenta untuk meminta maaf. "Maafkan kami yang tidak melayani Anda dengan baik. Aku mewakili Grup Upeska meminta maaf kepada Anda.""Tidak masalah." Darius melambaikan tangan.Darius tidak mun
Tak lama setelah kembali ke hotel, Sofia mendengar berita meninggalnya Richie.Meskipun Richie sudah lama tidak muncul, dia adalah salah satu tokoh yang dihormati di kalangan bisnis.Ditambah, sejak tadi malam ada begitu banyak pebisnis dan tokoh-tokoh ternama yang pergi melayat ke rumah Richie hingga menyebabkan jalanan macet.Masyarakat pun protes, bahkan ada yang melayangkan keluhan kepada pemerintah.Hotel Westar dan Hotel Royel merupakan saingan, tetapi setengah pegawai Hotel Westar adalah mantan pegawai Hotel Royel. Tidak ada yang pernah bertemu Richie, tetapi mereka semua turut berdukacita saat mengetahui kabar tersebut.Sofia tak kalah sedih, perasaannya bahkan berkecamuk. Sofia pernah bertemu Richie, mereka memiliki kenangan yang indah meski tak berlangsung lama.Kedua mata Sofia tampak berkaca-kaca, tetapi dia menahan diri untuk tidak menangis. Sejujurnya yang Sofia khawatirkan adalah kondisi mental Liam.Di antara semua cucu Keluarga Pranoto, Richie paling menyayangi Liam. M
"Nona Muda!" Orlan membelalak, diat sulit memercayai apa yang dilihatnya.Para karyawan tersentak mendengar panggilan Orlan kepada Sofia.Wajah Sofia sontak memerah, dia bergegas membantah. "Maaf, Anda salah mengenali orang, ya?"Ketika Orlan hendak menjawab, Sofia memberikan isyarat mata kepada Orlan. Orlan pun mengerti dan menjawab, "Maaf, aku sudah tua. Aku salah mengenali wajahmu."Sofia pun lega ...."Silakan, aula utama ada di sana," kata Orlan sambil menunjuk ke arah aula. Setelah yang lain pergi, Orlan berbisik di telinga Sofia, "Jenazah Kakek ada di ruangan privat. Beliau pasti ingin bertemu kamu.""Em." Meskipun canggung, Sofia pergi menemui Richie.Sesampainya di aula utama, Sofia melihat begitu banyak karangan bunga yang berjejer memenuhi ruangan. Sofia melihat keberadaan Eliot, Lorin, Noah, Carlo .... Semua anggota Keluarga Pranoto lengkap, kecuali Liam.Sofia tak dapat membendung rasa cemasnya. Apakah terjadi sesuatu kepada Liam?Sofia melamun saat memikirkan Liam. Tiba-t
"Oh ...." Lorin tidak enak menahan Sofia, sementara beberapa orang sedang menunggunya.Ketika Sofia dan beberapa rekan kerjanya baru melangkahkan kaki keluar pintu, mereka melihat tiga orang yang datang dengan tergesa-gesa. Ketiga orang itu tampak galak, tidak seperti orang yang ingin melayat.Siapa lagi kalau bukan Oscar, Kumala, dan Selena?Menurut gosip yang beredar, Kenta dan Selena telah bercerai setelah Kenta ketahuan selingkuh. Sofia tidak tertarik dengan rumah tangga orang lain, jadi dia tidak memperhatikannya.Tadi Sofia tidak melihat keberadaan Selena. Sofia mengira kalau gosip itu benar, tetapi begitu melihat kemunculan Selena yang tiba-tiba .... Sofia meragukan gosip yang beredar.Jika Selena dan Kenta sudah bercerai, Selena dan orang tuanya tidak mungkin datang melayat.Sofia tidak mau memedulikan terlalu banyak, lebih baik dia segera meninggalkan tempat ini.Sofia sengaja menundukkan kepala dan mempercepat langkahnya. Meskipun telah berusaha menghindar, Kumala tetap menge
Kenta membentak Selena, "Berhenti berlagak jadi korban! Kenapa kamu dulu mau menikah denganku? Masa kamu nggak tahu jawabannya? Apa lagi kalau bukan karena uang? Kamu mencampakkan kekasihmu demi menikah denganku. Kita bersama atas kemauan masing-masing, tidak ada paksaan. Kalau kamu menurut, sebenarnya aku bersedia memeliharamu, anggap saja kayak memelihara binatang ....""Kamu yang binatang! Bajingan! Berengsek!" Selena murka dan berteriak hingga suaranya serak."Kalau aku sampah, kamu apa? Wanita jalang yang memohon belas kasihanku?" Kenta tak mau kelihatan lemah.Keluarga Pranoto dan para tamu yang melayat pun mengerutkan alis saat mendengar Kenta dan Selena yang saling memaki. Rasanya kurang elok melontarkan makian di kala berkabung.Eliot maju dan melerai mereka. "Tutup mulut kalian! Kalau mau bertengkar, cari tempat lain! Ayahku baru meninggal, beraninya kalian membuat onar di sini!"Carlo menimpali, "Kenta! Jaga wibawamu! Jangan hiraukan orang rendahan seperti mereka."Siapa yan
Setelah "sumber masalah" dibawa pergi, situasi di rumah pun kembali tenang. Hanya saja suasana berubah menjadi canggung.Richie adalah orang yang dikenal dengan kehebatannya berbisnis. Sayangnya ketiga putra Richie tidak sehebat Richie. Selain tampan, kemampuan mereka tidak sebanding dengan Richie.Oleh sebab itu, Richie tidak berani menyerahkan perusahaan secara penuh kepada ketiga putranya.Cucu-cucu Richie bahkan lebih parah daripada Eliot bersaudara. Diantara semua cucunya, hanya Liam yang bisa diandalkan.Liam dianggap sebagai penyelamat yang diutus untuk menyelamatkan legasi Richie.Liam mewarisi kecerdasan Richie. Diam-diam, Richie bahkan meminta izin kepada Eliot untuk membina Liam secara ketat. Richie ingin mewariskan hasil jerih payahnya kepada Liam.Liam tak mengecewakan Richie. Sebelum lulus kuliah, Liam telah mendirikan Grup Charula. Dalam beberapa tahun, Grup Charula bahkan sudah bisa menyaingi Grup Upeska.Semua orang mengira kalau Liam adalah pewaris Grup Upeska, tapi t
Salah seorang rekan kerja Sofia terkejut setelah menyaksikan perselisihan yang terjadi. "Keluarga konglomerat sangat rumit ...."Sebenarnya mereka juga penasaran saat Selena memanggil Sofia, tetapi Sofia adalah atasan mereka. Meskipun penasaran, mereka tidak berani menanyakan Sofia mengenai hubungannya dengan Selena.....Ketika Sofia kembali ke hotel, hari sudah sore. Sebentar lagi Sofia harus pergi menjemput Hesper di sekolah.Sofia masih sedih mengingat kepergian Richie, tetapi dia tidak boleh menunjukkan kesedihannya di depan Hesper.Hesper berlari menghampiri Sofia dan memeluknya. Hesper adalah anak yang sensitif. Walaupun Sofia berusaha menyembunyikan perasaannya, Hesper dapat merasakan ada yang aneh pada diri Sofia. "Mama kenapa?"Sofia mengusap kepala Hesper dan menjelaskan, "Salah satu kenalan Mama meninggal. Mama agak sedih ...."Hesper tahu arti kata meninggal. Dia menggenggam tangan Sofia dan menghiburnya, "Mama jangan sedih. Dia akan berubah jadi bintang di langit yang mel
Liam terkejut saat Kenta memanggil namanya. Liam mengira kalau keberadaannya ketahuan.Ketika mengintip ke ujung lorong, Liam tidak melihat siapa pun yang berjalan ke arahnya."Tunggu saja! Suatu hari nanti aku akan menghabisimu!" Ternyata Kenta sedang berbicara sendiri.Liam tertawa mendengar ucapan Kenta. Pada akhirnya, entah siapa yang akan menghabisi siapa.....Ketika Liam kembali ke aula, mempelai pria dan wanita telah berganti pakaian, mereka sedang menyapa para tamu.Orang tua kedua mempelai berdiri di samping, mereka berterima kasih kepada para undangan yang hadir.Entah karena berdandan atau sudah terlalu lama tidak bertemu, Liam tidak langsung mengenalinya saat melihat Niel.Dibandingkan beberapa tahun lalu, wajah Niel terlihat jauh lebih dewasa. Niel sudah berubah, dia tidak lagi ceria dan percaya diri seperti dulu.Beberapa tahun ini Grup Aluva hampir mengalami kebangkrutan. Kehidupan yang sulit dan penuh perjuangan telah mengubah karakter Niel.Liam sama sekali tidak bers
Sebentar lagi pesta pernikahan akan dimulai, para tamu undangan mulai berdatangan. Evano dan Liam pun mulai sibuk.Ada begitu banyak tamu undangan yang mengenal Liam, sebagian besar tamu yang hadir adalah sosok familier. Para tamu undangan menyapa Liam secara bergantian, ada yang mengajak berjabat tangan, ada pula yang mengajaknya berfoto bersama. Bahkan beberapa orang yang akrab menawarkan untuk menjodohkannya.Demi nama baik Evano dan Kaila, awalnya Liam masih berusaha untuk meladeni orang-orang yang menyapanya. Namun kesabaran Liam ada batasnya, semua tamu yang hadir malah lebih memilih untuk mendekati Liam daripada menyapa mempelai. Mereka menggunakan kesempatan ini untuk menjalin kedekatan dengan Liam.Akhirnya Liam sudah tidak tahan, dia menyerahkan semuanya kepada Evano. "Aku mau cari angin."Aula ini sangat besar, Liam bersusah-payah menemukan tempat yang sepi. Dia berdiri di depan jendela lorong. Embusan angin sejuk menyeka wajahnya.Liam mengeluarkan ponsel, sama sekali tidak
Sesaat Evano dan Liam datang, pihak keluarga mempelai pria menghampiri mereka. "Pak Liam, Pak Evano, lama tidak berjumpa."Liam tidak bergeming, dia menatap sosok tersebut dengan dingin."Maaf, kami tidak merokok." Evano menolaknya dengan sopan, tidak seperti Liam yang menolak dengan ketus.Pihak keluarga mempelai pria mengajak Evano mengobrol sekaligus mencari muka. Evano tidak tahan, dia langsung mencari alasan untuk memisahkan diri.Begitu menoleh, amarah Evano langsung mendidik melihat Liam yang bersenang-senang di atas penderitaannya. "Semua salahmu! Masih bisa tersenyum?""Kenapa aku tidak boleh senyum?" Liam melihat kedua tangannya di dada."Dia datang buat menyapamu." Evano memelotot. "Tapi ujung-ujungnya aku yang jadi tumbal."Meskipun Evano juga merupakan salah satu pemilik Grup Charula dan memiliki jabatan yang tak kalah penting, orang-orang lebih menghormati Liam yang jelas berkuasa di dalam perusahaan."Aku tidak menumbalkanmu." Liam memperbaiki ucapan Evano. "Aku hanya ma
"Ngapain menyuruhku datang pagi-pagi?" Evano memperhatian ruang aula yang telah selesai didekorasi. Kaila tinggal menyuruh staf hotel untuk mengecek sebelum acara pesta dimulai.Evano mengerutkan alis, sebenarnya tidak ada pekerjaan yang memelukan bantuannya. Evano pun kesal dan mengomeli Kaila, "Kaila, kamu nggak bisa berhenti menggunakan cara rendahan semacam ini?"Dulu Kaila tak sungkan menggunakan berbagai cara demi bisa bertemu Evano. Awalnya Kaila tersentak mendengar nada bicara Evano yang ketus, tetapi dia segera menangkan diri dan tersenyum. "Sepertinya Pak Evano salah paham, ayahmu yang menyuruhku untuk menghubungimu. Jangan lupa, di mata orang-orang, kita adalah pasangan yang harmonis dan serasi. Kamu mau rahasia ini ketahuan publik?"Keluarga Pradita dan Yeca mengetahui hubungan Evano dan Kaila yang sebenarnya. Namun selama kerja sama kedua keluarga berjalan lancar, orang tua mereka tidak memedulikan kebahagiaan pernikahan anak-anaknya.Orang tua Kaila dan Evano hanya memint
Kaila sedang mengecek semua persiapan pesta pernikahan.Kaila mengenakan gaun ketat berwarna putih dan sepatu hak tinggi yang berkisar 10 cm. Setiap Kaila berjalan, rambutnya terkibas indah hingga memperlihatkan anting mutiara yang berkilau di telinga.Evano terpaku melihat Kaila. Liam yang duduk di samping Evano pun diam-diam mengeluarkan ponsel dan mengambil fotonya.Kaila memegang walkie-talkie dan menunjuk ke arah langit-langit sambil mengerutkan alis saat berbicara kepada salah seorang staf yang mengikutinya.Liam sengaja bertanya kepada Evanio, "Mau menyapanya?"Evano tersadar dari lamunan dan bergegas memalingkan wajah."Tidak." Sorotan mata Evano terlihat hampa. "Ayo, cari tempat duduk."Liam mengangkat alis matanya. "Katanya Kaila menelepon sampai tiga kali untuk mendesakmu? Pasti dia ada keperluan, makanya memaksamu datang lebih awal.""Aku nggak bakal bantu." Evano menggertakkan giginya dengan kesal. "Lagi pula bukan kami yang menikah, ngapain ikut repot-repot?"Liam dan Eva
"Kamu takut sama Kaila?" Liam menatap Evano dengan ekspresi mengejek.Wajah Evano sontak memerah, dia tampak kesal dan kembali menendang Liam. "Cepat! Jangan cerewet."Hari ini suasana hati Liam sangat bagus, dia jarang-jarang tertarik dengan kehidupan orang lain. Kali ini dia akan berbesar hati dan tidak membuat perhitungan dengan Evano yang menendangnya."Akui saja kamu menyukainya. Lagi pula ini bukan pertama kalinya kamu menelan ludah sendiri." Liam menepuk pundak Evano. Liam tidak bercanda, dia tulus membujuk Evano. "Apalagi kalian sudah menikah, tidak ada gunanya mengingat-ingat masa lalu."Raut wajah Evano sontak membeku. Warna merah yang merona pun pudar, ekspresi Evano tampak masam. Melihat reaksi Evano, sepertinya dia sedang berada di dalam situasi sulit."Tidak mudah menemukan pasangan yang kita cintai dan juga mencintai kita." Liam jarang menasihati orang lain. Hanya saja, dia pernah mengalami dan tahu sakitnya patah hati. Walaupun Liam tidak menyukai semua perbuatan Kaila
Setelah selesai memeriksa dokumen yang dikirimkan, Liam mengambil telepon dan menghubungi Marco. "Cari tahu apakah ada orang bernama Yaga Hutomo yang pernah mengirimkan lamaran ke perusahaan."...."Pak, orang bernama Yaga Hutomo pernah melamar di Fargo Investment." Marco bergegas memeriksa dan melaporkannya kepada Liam.Fargo Investment adalah salah satu anak perusahaan Grup Charula yang bergerak di bidang jasa keuangan.Liam mengetuk meja dengan menggunakan jari telunjuk. "Terima lamarannya, segera urus prosedur perekrutan."Asalkan Keluarga Hutomo berhenti mengganggu Sofia, Liam bersedia memberikannya pekerjaan.....Tak terasa, hari Sabtu pun tiba.Pagi-pagi sekali, Evano datang ke rumah Liam. "Sudah siap? Ayo, berangkat!"Liam masih mengenakan piyamanya dan duduk di ruang tamu sambil menikmati secangkir kopi.Liam tampak tersenyum saat memegang ponselnya. Sorotan matanya berbeda dari biasanya.Evano tidak kesulitan menebak, hanya Hesper dan Sofia yang bisa membuat Liam bersikap le
Keluarga Hutomo adalah sebuah keluarga sederhana yang tidak memiliki kuasa maupun koneksi.Saat Glen masih hidup, warga desa sangat mengidolakan Keluarga Hutomo. Keluarga Hutomo dianggap berhasil mendidik kedua putranya. Glen bekerja di kota besar dan setiap bulan mengirimkan uang kepada orang tuanya, sedangkan Yaga adalah mahasiswa yang berprestasi.Ada banyak kerabat dan teman yang datang berkunjung ke rumah Keluarga Hutomo untuk menyanjungnya. Beberapa datang meminta Glen untuk merekomendasikan pekerjaan, sedangkan yang lainnya mencari alasan untuk meminjam uang.Kedua orang tua Glen paling mencintai uang, jangan harap bisa mendapatkan pinjaman uang dari mereka. Demi menjaga citra keluarga, kedua orang tua Glen memaksa Glen untuk membantu warga desa yang meminta pekerjaan. Tak hanya Glen, Sofia juga terkena imbasnya.Di dunia ini tak ada teman maupun musuh yang abadi. Sejak Yaga kembali ke kampung halaman, warga desa malah berbalik menghina Keluarga Hutomo. Terutama orang-orang yang
Liam takut.Sejak bertemu kembali dengan Sofia, Liam tidak jarang merasa ketakutan. Jantungnya berdegup kencang setiap menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan Sofia.Keluarga Hutomo mengganggu kehidupan Sofia demi mendapatkan uang.Mengingat semua perbuatan Keluarga Hutomo kepada Sofia, Liam yakin Sofia sudah muak berhubungan dengan mereka.Yang Liam khawatirkan kalau Keluarga Hutomo menggunakan kematian Glen untuk meluluhkan hati Sofia. Bagaimanapun Liam pernah menikahi Sofia, sedikit banyak dia memahami karakter Sofia.Sofia selalu berkata tidak peduli, tetapi asalkan dibujuk terus, lama-lama hatinya pun luluh.Liam berharap Sofia hanya luluh kepadanya, bukan kepada orang lain.Liam mengernyit, kilatan cahaya gelap melintas di matanya. Glen sudah meninggal, segala sesuatu mengenainya harus musnah dari dunia ini agar tidak ada lagi yang mengganggu Sofia.Di dalam dokumen yang dikirimkan, tatapan Liam berlabuh pada foto Yaga Hutomo, adik kandung Glen Hutomo.Dulu Yaga adalah mahasiswa