Share

Bab 14

Penulis: Yellow
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-05 11:23:29
Sofia dan Liam kembali ke Hotel Royal bersama-sama. Kata Liam ada barangnya yang ketinggalan, dia mau kembali untuk mengambilnya.

Liam memiliki postur yang tinggi, satu langkah Liam setara dengan 2 langkah Sofia. Untuk mengimbangi langkah Liam, Sofia sampai harus berlari.

Meskipun mengenakan sepatu datar, tumit Sofia agak sakit setelah berjalan seharian untuk mencari tempat tinggal.

"Aw ...." Tiba-tiba betis Sofia kram. Dia membungkukkan badan untuk mengurut kakinya.

Liam berhenti saat menyadari tidak ada suara langkah kaki yang mengikutinya. Ketika menoleh ke belakang, Liam melihat Sofia yang tertinggal jauh sambil berpose aneh.

Liam menghampiri Sofia dan bertanya, "Ada apa?"

Dengan malu-malu, Sofia menundukkan kepala dan menjawab dengan suara yang sangat kecil, "A-aku .... Kakiku kram."

Setelah mendengar jawaban Sofia, Liam langsung berjongkok dan mengusap betis Sofia. "Kaki yang ini?"

Suara Liam terdengar normal, dia juga serius membantu Sofia. Liam tidak terlihat seperti orang yang mencari kesempatan dalam kesempitan.

Walaupun Liam berniat baik, Sofia tetap merasa canggung dan gugup. Sofia agak tegang, dia salah tingkah dan tidak sengaja mengangkat kakinya.

"Jangan gerak." Liam menahan kaki Sofia.

Sofia tersenyum kaku dan menjawab, "Ah, nanti juga sembuh sendiri. Tidak perlu dipijit."

Liam tidak memedulikan ucapan Sofia. Dia lanjut memijat betis Sofia dengan lembut.

Dengan ditemani lampu yang menyinari kedua sisi jalan, cahaya yang hangat dan redup membuat Sofia terbawa suasana. Namun tak berapa lama, Sofia menggelengkan kepala dan menepis semua pikiran yang melintas di dalam benaknya.

Tidak, tidak boleh terpengaruh!

"Kak Sofia ...." Terdengar teriakan seorang wanita yang berasal dari kejauhan. "Aku kira salah lihat, ternyata benar kamu."

Sesaat menoleh, Sofia melihat seorang pria dan wanita yang berjalan menghampirinya. Meskipun langit sudah gelap dan pencahayaan terbatas, Sofia mengenali kedua orang itu.

Untuk apa Glen dan Vera berada di sini?

Vera merangkul lengan Glen sambil tersenyum lebar. Sebaliknya, raut wajah Glen justru terlihat masam, kemarahan tersirat jelas di kedua matanya.

Sesaat melihat mereka berdua, reaksi pertama Sofia adalah pergi. Dia sampai lupa kalau Liam masih mengurut kakinya yang kram.

"Sudah baikan," Sofia berbisik sambil menarik tangan Liam.

Liam melepaskan kaki Sofia, lalu bangkit berdiri. Di saat bersamaan, Vera dan Glen sudah berdiri di samping Sofia.

"Kak Sofia, kamu ngapain di sini?" Vera berpura-pura bersikap ramah.

"Nggak ada urusan sama kamu." Sofia muak melihat kemunafikan Vera. Kemudian Sofia menarik lengan Liam dan berkata, "Ayo, kita pergi."

Namun sebuah telapak tangan yang hangat menarik dan menghentikan Sofia. "Sebentar."

Liam menyeringai saat melihat telapak tangan yang menyentuh Sofia.

Glen mencegat Sofia pergi, lalu memelototi Liam sambil bertanya, "Dia siapa?"

Glen bersikap seperti orang yang menangkap basah perselingkuhan istrinya.

"Nggak ada hubungannya sama kamu," Sofia menjawab dengan ketus, lalu menepis tangan Glen dan menggandeng erat tangan Liam.

Jawaban Sofia sontak membuat Glen murka. "Nggak ada hubungannya sama aku?"

Glen mendorong Vera, lalu beranjak ke hadapan Sofia dan berkata, "Sofia, kamu lupa, ya? Kita belum bercerai! Aku masih suamimu!"

Kedua mata Glen tampak memerah, dia benar-benar murka. Awalnya Sofia mengira kalau Glen hanya bersandiwara untuk meraup lebih banyak keuntungan, tetapi setelah melihat reaksinya ....

"Aku nggak lupa, kok." Sofia menjawab dengan santai, "Kayaknya kamu yang lupa, selingkuhanmu lagi hamil, 'kan?"

Glen langsung tertegun, dia kelihatan agak panik. Begitu mendengar pertanyaan Sofia, Vera pun mengamuk dan menarik Glen. "Glen, apa maksudmu? Kamu masih mencintai dia? Kamu mau kembali sama dia?"

Vera menarik, memukul, dan memarahi Glen. Perlahan-lahan Vera pun meneteskan air mata.

"Kamu masih punya hati nurani, nggak? Kamu lupa betapa banyak hal yang aku korbankan demi anak kita? Tapi ternyata kamu masih mencintai wanita itu? Kalau kamu nggak mau menikahiku, katakan saja langsung! Aku akan menggugurkan anak ini!" bentak Vera.

Glen pun ketakutan setelah mendengar ancaman Vera. Mengingat anak yang dikandung Vera, Glen hanya bisa pasrah saat dipukul dan dimaki. Glen tidak berani membalas maupun memarahi Vera.

"Maaf, maaf ...." Glen berusaha membujuk Vera. "Kamu dan anak kita adalah harta yang paling berharga di dalam hidupku. Jangan marah, ya? Aku nggak mungkin balikan sama Sofia. Setelah dia menandatangani surat cerai, kita langsung menikah. Oke?"

Glen sama sekali tidak memedulikan perasaan Sofia. Setelah semua yang dialami, Sofia mengira kalau hatinya sudah mati rasa. Ternyata tidak, hati Sofia masih terasa sakit saat mendengar ucapan Glen.

Sesaat melihat kekecewaan yang tersirat di wajah Sofia, Liam menggenggam tangannya dan berkata, "Ayo, pergi."

"Em." Sofia menarik kembali tatapannya dan menganggukkan kepala. "Ayo."

"Sofia!" teriak Glen.

Namun Sofia tetap berjalan pergi, dia tidak mau menghiraukan Glen.

"Cepat tanda tangan surat cerainya! Kamu nggak cuma menghabiskan waktuku, tapi juga pria simpananmu! Kekasih simpananmu pasti sudah nggak sabar mau dinikahi," Glen berbicara sesuka hatinya.

Sofia menghentikan langkahnya. Sofia mungkin bisa memaklumi makian terhadap dirinya, tetapi dia tidak terima begitu mendengar Glen yang merendahkan Liam.

Bagaimana kalau Liam marah dan Sofia terkena imbasnya?

Sofia menoleh ke belakang, dia menatap Glen dengan tatapan dingin sambil berkata, "Jaga mulutmu!"

Glen tidak menyangka Sofia akan semarah ini, tetapi kekesalan Sofia justru membuat Glen semakin frustrasi. "Kenapa? Aku nggak salah ngomong, 'kan? Nggak nyangka, ternyata kamu punya kekasih simpanan."

Glen mengalihkan pandangannya dan menatap Liam dengan ekspresi merendahkan. "Punya tangan dan kaki, tapi malah menggantungkan hidup sama seorang wanita yang bersuami. Nggak malu?"

Sofia benar-benar muak melihat tingkah Glen yang tidak masuk akal. Di saat Sofia hendak memarahi Glen, Liam malah maju dan menghadapi Glen dengan santai.

"Kenapa aku harus malu?" Liam tak hanya tidak marah, dia malah tersenyum bangga. "Tidak semua orang punya kemampuan untuk jadi simpanan."

Bab terkait

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 15

    Jawaban Liam sontak membungkam Glen, tetapi Glen tidak mau terlihat kalah dan akhirnya bergumam, "Tidak tahu malu."Liam tidak memedulikan ucapan Glen. Selama 34 tahun hidup, Liam pernah mendengarkan ucapan yang lebih menyakiti hati. Kata "tidak tahu malu" sama sekali tidak ada apa-apanya bagi Liam."Memangnya tahu malu ada guna?" Liam bertanya balik kepada Glen. "Tidak tahu malu baru bisa hidup enak. Kurasa kalian yang lebih memahaminya."Mana mungkin Glen tidak memahami makna yang tersirat di balik sindiran Liam?"Kamu!" Glen melepaskan tangan Vera, lalu maju dan menyerang Liam.Begitu Glen melayangkan tinjuan ke wajah Liam, Liam mengangkat tangan dan menangkisnya."Tidak sadar diri." Liam memelintir pergelangan tangan Glen, lalu menendang lututnya."Krak!" Glen langsung terjatuh ke aspal.Vera menutup mulutnya dengan menggunakan tangan. Karena takut Glen dihajar, Vera pun menjerit sekeras mungkin, "Tolong! Ada preman, tolong ...."Teriakan Vera bergema di tengah malam yang sunyi. Li

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 16

    Sofia tahu, Glen pasti tidak akan tinggal diam, tetapi anehnya Glen maupun keluarganya tidak muncul di hadapan Sofia.Dari semenjak Glen menelepon sampai Sofia pindah ke apartemen baru, semua berjalan normal. Tak ada seorang pun yang datang mencari masalah.Meski begitu, Sofia tetap berhati-hati. Walaupun jarak rumah dan kantor dekat, Sofia tidak berani berangkat sendirian.Dua hari kemudian, Sofia dipanggil ke ruangan Reno. Selaku manajer umum, raut wajah Reno terlihat sangat masam. Seingat Sofia, dia tidak melakukan kesalahan apa pun, untuk apa Reno memanggilnya?"Kamu kenal Pak Ethan? Ethan Galda, dari Grup Upeska," Reno bertanya kepada Sofia."Grup Upeska?" Sofia terkejut, sekujur tubuhnya terasa tegang dan kaku.Bagi masyarakat, Grup Upeska bukanlah nama asing. Grup Upeska didirikan sejak tahun 1970, bisnis real estat mereka berkembang pesat di negara ini. Sekarang Grup Upeska tidak hanya bergelut di bidang properti, mereka juga mulai merambah ke industri lain. Bisa dibilang, Grup

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 17

    Beban di hati Sofia langsung terasa sirna. Akhirnya, malam ini dia bisa tidur dengan nyenyak.....Pagi ini diawali dengan rapat departemen. Setelah selesai rapat, Reno kembali memanggil Sofia ke ruangannya.Sofia kira Reno mau memberi tahu pemecatannya, tetapi tak disangka, Reno terlihat begitu senang dan bersemangat. "Kamu tidak perlu mengundurkan diri.""Kenapa?" Sofia sama sekali tidak merasa senang, dia malah merasa aneh dan curiga.Glen dan Vera tidak mungkin berbaik hati melepaskan Sofia. Ditambah, orang yang bernama Ethan juga memiliki posisi yang lebih tinggi daripada Reno. Reno tidak mungkin mengabaikan perintah Ethan, 'kan?"Aku sudah memberi tahu Pak Liam, Beliau menyuruhmu untuk bekerja seperti biasa," jawab Reno."Pak Liam? Liam Pranoto?" Sofia agak kaget mendengarnya."Kamu jangan pernah memanggil nama Pak Liam seperti itu di depan umum! Kalau sampai Pak Liam tahu, aku tidak bisa membantumu." Reno memperingati Sofia yang keceplosan memanggil Liam dengan sebutan nama.Sof

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 18

    Nyaringnya suara Yaga sampai menarik perhatian para tamu yang lain."Aku jauh-jauh membawa pacarku ke sini, apa susahnya bayarin hotel 2 malam? Paling berapa sih harga hotelnya? Dibanding sama gajimu, harga hotel ini nggak seberapa," Yaga tak sungkan memarahi Sofia.Untuk kamar yang tergolong mewah, satu malam minimal 10 juta, dua malam berarti 20 juta. Bagi Sofia, 20 juta bukan nominal yang kecil, tetapi bukan berarti Sofia tidak sanggup membayarnya.Seandainya Yaga bersikap lebih sopan, Sofia mungkin bisa berbaik hati untuk membayarkannya. Namun setelah melihat sikap Yaga, yang ada Sofia malah muak melihatnya.Sekarang Sofia agak menyesal. Harusnya Sofia memberi tahu Yaga mengenai perceraiannya dengan Glen. Jika Sofia memberi tahu Yaga sejak awal, semuanya tidak akan seperti ini.Sekarang Sofia hanya memiliki 2 pilihan. Yang pertama adalah mengungkap masalah pribadinya di depan umum, sedangkan yang kedua adalah membiarkan orang-orang di hotel mengira kalau Sofia adalah kakak ipar ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 19

    "Bu, ada masalah, Anda harus segera datang." Suara asistennya terdengar cemas.Sofia tak punya pilihan lain selain bangun, lalu berganti pakaian dan kembali ke hotel. Sesampainya Sofia di parkiran, asistennya sudah menunggu di sana."Ada apa ini?" Sofia panik melihat sikap asistennya."Satu jam yang lalu, tamu di kamar 2510 menelepon resepsionis, katanya kalung emas mereka hilang. Mereka menuduh petugas kebersihan yang mencurinya. Aku sudah tanya ke kedua petugas yang membersihkan kamar mereka, petugas kebersihan tidak melihat kalung apa pun. Tamu itu sudah lapor polisi, sekarang polisi sedang memeriksa lokasi," asisten ini menjelaskan sambil mengikuti Sofia masuk ke hotel."Kamar 2510?" Sofia mengangkat alisnya, itu adalah kamar yang ditempati Yaga dan Ella.Sesampainya di atas, Sofia melihat Yaga dan Ella yang duduk di dalam kamar. Selain mereka berdua, ada 3 orang polisi serta 2 orang petugas kebersihan yang sedang diperiksa."Tok, tok." Begitu mendengar suara ketukan pintu, semua o

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 20

    Sofia tidak terkejut, dia sudah menduga Yaga akan bereaksi seperti ini."Kami sudah melakukan semua yang kalian minta. Faktanya bukan karyawanku yang mencuri kalung kalian. Pertama-tama, kalian yang menuduh dan memfitnah karyawanku. Tindakan kalian memberikan dampak yang buruk bagi reputasi dan nama baik hotel kami. Kami akan menuntut kalian atas tuduhan pencemaran nama baik."Seketika raut wajah Yaga dan Ella pun berubah.Begitu melihat respons mereka, Sofia pun tersenyum lembut sambil memberikan pengertian. "Sebenarnya tindakan kalian tidak separah itu, tidak akan sampai dipenjara. Paling hanya perlu membayar uang ganti rugi."Saking emosinya, Yaga sampai menggertakkan gigi dan wajahnya memerah. Tiba-tiba Yaga mengambil asbak yang ada di atas meja dan melemparkannya ke arah Sofia.Sofia tidak sempat mengelak, asbak yang berat itu pun mengenai bahunya."Ah ...." Sofia merintih kesakitan."Bu Sofia!" teriak asisten dan kedua petugas kebersihan yang berdiri di dekatnya. "Anda tidak apa-

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 21

    "Kamu pesan makanan di luar? Setiap hari?" Liam bertanya dengan nada sinis."Tidak setiap hari. Aku pesan makanan di luar karena bahuku lagi sakit," Sofia menjelaskan."Bahumu luka?" Liam langsung mengalihkan tatapannya ke arah bahu Sofia."Tulang bahuku yang di sebelah kanan retak." Sofia menunjuk lengan kanan dengan menggunakan tangan kiri. "Paling beberapa hari juga sembuh.""Kok bisa?" Ekspresi Evano terlihat sangat serius, berbeda dengan biasanya.Sofia terpaksa berbohong. "Tidak sengaja menabrak tembok.""Hmm? Benaran menabrak tembok? Tidak ada hubungannya sama keluarga suamimu?" Evano tidak langsung memercayai jawaban Sofia.Sofia terkejut mendengar pertanyaan Evano. Jika bukan karena Evano terlihat kebingungan, Sofia mungkin akan berpikir kalau Evano telah mengetahui semuanya."Katakan sejujurnya. Kalau mereka yang memukulmu, ini bisa dijadikan bukti untuk meminta ganti rugi." Evano mendesak Sofia.Meskipun Yaga adalah adiknya Glen, insiden kali ini sama sekali tidak ada hubung

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 22

    Sofia baru keluar dari rumah sakit setelah melakukan pemeriksaan.Jalanan di sepanjang rumah sakit macet sehingga agak sulit mendapatkan taksi. Sofia sudah memesan taksi online dan sedang menunggunya di tepi jalan.Sesaat taksi sampai, Sofia baru membuka pintu, tetapi seorang pria paruh baya malah menyerobotnya dan langsung masuk ke dalam mobil yang dipesan Sofia."Sini, sini, cepat! Cepat masuk!" teriak pria paruh baya.Sofia mengerutkan alis, suara pria ini terdengar tidak asing. Ketika menatap ke kursi belakang, ternyata pria paruh baya itu adalah Pak Hutomo, ayahnya Glen.Kalau ada Pak Hutomo, berarti ada Bu Hutomo ....Ternyata benar, dari kejauhan terlihat Bu Hutomo yang membawa beberapa tas sambil menggandeng Vera. Mereka sedang berlari ke arah mobil.Vera terlihat kesal dan berteriak, "Pelan-pelan! Aku masih sakit, nggak bisa lari-lari!"Bu Hutomo langsung memperlambat langkahnya sambil meminta maaf. "Aduh, maaf, maaf. Itu ayahmu juga, ngapain sih buru-buruin kita, aku kan jadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05

Bab terbaru

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 643

    Liam terkejut saat Kenta memanggil namanya. Liam mengira kalau keberadaannya ketahuan.Ketika mengintip ke ujung lorong, Liam tidak melihat siapa pun yang berjalan ke arahnya."Tunggu saja! Suatu hari nanti aku akan menghabisimu!" Ternyata Kenta sedang berbicara sendiri.Liam tertawa mendengar ucapan Kenta. Pada akhirnya, entah siapa yang akan menghabisi siapa.....Ketika Liam kembali ke aula, mempelai pria dan wanita telah berganti pakaian, mereka sedang menyapa para tamu.Orang tua kedua mempelai berdiri di samping, mereka berterima kasih kepada para undangan yang hadir.Entah karena berdandan atau sudah terlalu lama tidak bertemu, Liam tidak langsung mengenalinya saat melihat Niel.Dibandingkan beberapa tahun lalu, wajah Niel terlihat jauh lebih dewasa. Niel sudah berubah, dia tidak lagi ceria dan percaya diri seperti dulu.Beberapa tahun ini Grup Aluva hampir mengalami kebangkrutan. Kehidupan yang sulit dan penuh perjuangan telah mengubah karakter Niel.Liam sama sekali tidak bers

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 642

    Sebentar lagi pesta pernikahan akan dimulai, para tamu undangan mulai berdatangan. Evano dan Liam pun mulai sibuk.Ada begitu banyak tamu undangan yang mengenal Liam, sebagian besar tamu yang hadir adalah sosok familier. Para tamu undangan menyapa Liam secara bergantian, ada yang mengajak berjabat tangan, ada pula yang mengajaknya berfoto bersama. Bahkan beberapa orang yang akrab menawarkan untuk menjodohkannya.Demi nama baik Evano dan Kaila, awalnya Liam masih berusaha untuk meladeni orang-orang yang menyapanya. Namun kesabaran Liam ada batasnya, semua tamu yang hadir malah lebih memilih untuk mendekati Liam daripada menyapa mempelai. Mereka menggunakan kesempatan ini untuk menjalin kedekatan dengan Liam.Akhirnya Liam sudah tidak tahan, dia menyerahkan semuanya kepada Evano. "Aku mau cari angin."Aula ini sangat besar, Liam bersusah-payah menemukan tempat yang sepi. Dia berdiri di depan jendela lorong. Embusan angin sejuk menyeka wajahnya.Liam mengeluarkan ponsel, sama sekali tidak

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 641

    Sesaat Evano dan Liam datang, pihak keluarga mempelai pria menghampiri mereka. "Pak Liam, Pak Evano, lama tidak berjumpa."Liam tidak bergeming, dia menatap sosok tersebut dengan dingin."Maaf, kami tidak merokok." Evano menolaknya dengan sopan, tidak seperti Liam yang menolak dengan ketus.Pihak keluarga mempelai pria mengajak Evano mengobrol sekaligus mencari muka. Evano tidak tahan, dia langsung mencari alasan untuk memisahkan diri.Begitu menoleh, amarah Evano langsung mendidik melihat Liam yang bersenang-senang di atas penderitaannya. "Semua salahmu! Masih bisa tersenyum?""Kenapa aku tidak boleh senyum?" Liam melihat kedua tangannya di dada."Dia datang buat menyapamu." Evano memelotot. "Tapi ujung-ujungnya aku yang jadi tumbal."Meskipun Evano juga merupakan salah satu pemilik Grup Charula dan memiliki jabatan yang tak kalah penting, orang-orang lebih menghormati Liam yang jelas berkuasa di dalam perusahaan."Aku tidak menumbalkanmu." Liam memperbaiki ucapan Evano. "Aku hanya ma

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 640

    "Ngapain menyuruhku datang pagi-pagi?" Evano memperhatian ruang aula yang telah selesai didekorasi. Kaila tinggal menyuruh staf hotel untuk mengecek sebelum acara pesta dimulai.Evano mengerutkan alis, sebenarnya tidak ada pekerjaan yang memelukan bantuannya. Evano pun kesal dan mengomeli Kaila, "Kaila, kamu nggak bisa berhenti menggunakan cara rendahan semacam ini?"Dulu Kaila tak sungkan menggunakan berbagai cara demi bisa bertemu Evano. Awalnya Kaila tersentak mendengar nada bicara Evano yang ketus, tetapi dia segera menangkan diri dan tersenyum. "Sepertinya Pak Evano salah paham, ayahmu yang menyuruhku untuk menghubungimu. Jangan lupa, di mata orang-orang, kita adalah pasangan yang harmonis dan serasi. Kamu mau rahasia ini ketahuan publik?"Keluarga Pradita dan Yeca mengetahui hubungan Evano dan Kaila yang sebenarnya. Namun selama kerja sama kedua keluarga berjalan lancar, orang tua mereka tidak memedulikan kebahagiaan pernikahan anak-anaknya.Orang tua Kaila dan Evano hanya memint

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 639

    Kaila sedang mengecek semua persiapan pesta pernikahan.Kaila mengenakan gaun ketat berwarna putih dan sepatu hak tinggi yang berkisar 10 cm. Setiap Kaila berjalan, rambutnya terkibas indah hingga memperlihatkan anting mutiara yang berkilau di telinga.Evano terpaku melihat Kaila. Liam yang duduk di samping Evano pun diam-diam mengeluarkan ponsel dan mengambil fotonya.Kaila memegang walkie-talkie dan menunjuk ke arah langit-langit sambil mengerutkan alis saat berbicara kepada salah seorang staf yang mengikutinya.Liam sengaja bertanya kepada Evanio, "Mau menyapanya?"Evano tersadar dari lamunan dan bergegas memalingkan wajah."Tidak." Sorotan mata Evano terlihat hampa. "Ayo, cari tempat duduk."Liam mengangkat alis matanya. "Katanya Kaila menelepon sampai tiga kali untuk mendesakmu? Pasti dia ada keperluan, makanya memaksamu datang lebih awal.""Aku nggak bakal bantu." Evano menggertakkan giginya dengan kesal. "Lagi pula bukan kami yang menikah, ngapain ikut repot-repot?"Liam dan Eva

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 638

    "Kamu takut sama Kaila?" Liam menatap Evano dengan ekspresi mengejek.Wajah Evano sontak memerah, dia tampak kesal dan kembali menendang Liam. "Cepat! Jangan cerewet."Hari ini suasana hati Liam sangat bagus, dia jarang-jarang tertarik dengan kehidupan orang lain. Kali ini dia akan berbesar hati dan tidak membuat perhitungan dengan Evano yang menendangnya."Akui saja kamu menyukainya. Lagi pula ini bukan pertama kalinya kamu menelan ludah sendiri." Liam menepuk pundak Evano. Liam tidak bercanda, dia tulus membujuk Evano. "Apalagi kalian sudah menikah, tidak ada gunanya mengingat-ingat masa lalu."Raut wajah Evano sontak membeku. Warna merah yang merona pun pudar, ekspresi Evano tampak masam. Melihat reaksi Evano, sepertinya dia sedang berada di dalam situasi sulit."Tidak mudah menemukan pasangan yang kita cintai dan juga mencintai kita." Liam jarang menasihati orang lain. Hanya saja, dia pernah mengalami dan tahu sakitnya patah hati. Walaupun Liam tidak menyukai semua perbuatan Kaila

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 637

    Setelah selesai memeriksa dokumen yang dikirimkan, Liam mengambil telepon dan menghubungi Marco. "Cari tahu apakah ada orang bernama Yaga Hutomo yang pernah mengirimkan lamaran ke perusahaan."...."Pak, orang bernama Yaga Hutomo pernah melamar di Fargo Investment." Marco bergegas memeriksa dan melaporkannya kepada Liam.Fargo Investment adalah salah satu anak perusahaan Grup Charula yang bergerak di bidang jasa keuangan.Liam mengetuk meja dengan menggunakan jari telunjuk. "Terima lamarannya, segera urus prosedur perekrutan."Asalkan Keluarga Hutomo berhenti mengganggu Sofia, Liam bersedia memberikannya pekerjaan.....Tak terasa, hari Sabtu pun tiba.Pagi-pagi sekali, Evano datang ke rumah Liam. "Sudah siap? Ayo, berangkat!"Liam masih mengenakan piyamanya dan duduk di ruang tamu sambil menikmati secangkir kopi.Liam tampak tersenyum saat memegang ponselnya. Sorotan matanya berbeda dari biasanya.Evano tidak kesulitan menebak, hanya Hesper dan Sofia yang bisa membuat Liam bersikap le

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 636

    Keluarga Hutomo adalah sebuah keluarga sederhana yang tidak memiliki kuasa maupun koneksi.Saat Glen masih hidup, warga desa sangat mengidolakan Keluarga Hutomo. Keluarga Hutomo dianggap berhasil mendidik kedua putranya. Glen bekerja di kota besar dan setiap bulan mengirimkan uang kepada orang tuanya, sedangkan Yaga adalah mahasiswa yang berprestasi.Ada banyak kerabat dan teman yang datang berkunjung ke rumah Keluarga Hutomo untuk menyanjungnya. Beberapa datang meminta Glen untuk merekomendasikan pekerjaan, sedangkan yang lainnya mencari alasan untuk meminjam uang.Kedua orang tua Glen paling mencintai uang, jangan harap bisa mendapatkan pinjaman uang dari mereka. Demi menjaga citra keluarga, kedua orang tua Glen memaksa Glen untuk membantu warga desa yang meminta pekerjaan. Tak hanya Glen, Sofia juga terkena imbasnya.Di dunia ini tak ada teman maupun musuh yang abadi. Sejak Yaga kembali ke kampung halaman, warga desa malah berbalik menghina Keluarga Hutomo. Terutama orang-orang yang

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 635

    Liam takut.Sejak bertemu kembali dengan Sofia, Liam tidak jarang merasa ketakutan. Jantungnya berdegup kencang setiap menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan Sofia.Keluarga Hutomo mengganggu kehidupan Sofia demi mendapatkan uang.Mengingat semua perbuatan Keluarga Hutomo kepada Sofia, Liam yakin Sofia sudah muak berhubungan dengan mereka.Yang Liam khawatirkan kalau Keluarga Hutomo menggunakan kematian Glen untuk meluluhkan hati Sofia. Bagaimanapun Liam pernah menikahi Sofia, sedikit banyak dia memahami karakter Sofia.Sofia selalu berkata tidak peduli, tetapi asalkan dibujuk terus, lama-lama hatinya pun luluh.Liam berharap Sofia hanya luluh kepadanya, bukan kepada orang lain.Liam mengernyit, kilatan cahaya gelap melintas di matanya. Glen sudah meninggal, segala sesuatu mengenainya harus musnah dari dunia ini agar tidak ada lagi yang mengganggu Sofia.Di dalam dokumen yang dikirimkan, tatapan Liam berlabuh pada foto Yaga Hutomo, adik kandung Glen Hutomo.Dulu Yaga adalah mahasiswa

DMCA.com Protection Status