Home / Romansa / Penguasa Hati Tuan Arogan / Rahasia Saint Monsdaile

Share

Rahasia Saint Monsdaile

Author: Rachel Bee
last update Last Updated: 2025-03-16 16:07:25

Tugas Carol sebagai seorang sekretaris Erik hanya berlaku satu hari. Setelahnya, ia dibawa oleh asisten Ken ke kantor milik Damian. Suaminya itu menginginkan Carol bekerja sebagai konsultan bisnisnya. Mengingat betapa piawainya wanita itu saat presentasi memberikan pandangannya terhadap bisnis menjanjikan di masa depan. Intuisinya benar-benar bermanfaat. Sayang sekali wanita secerdas dia dicampakkan begitu saja oleh si pecundang Henry Parker.

Carol duduk di kursi yang telah disediakan oleh Damian. Lebih baik daripada kursi di tempat kerjanya yang dulu. Damian begitu memanjakannya dengan berbagai alat penunjang. Laptop keluaran terbaru, meja kerja yang sangat cantik, hiasan dinding serta vas bunga yang diisi dengan bunga segar.

"Dia membuatku seperti putri kerajaan," gumam Carol.

Dua jam Carol berkutat dengan laptop dan laporan di tangannya, hampir separuhnya telah selesai dikerjakan. Carol sangat menghargai waktu. Ia sangat menyenangi pekerjaannya sehin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Makan Malam Mewah

    Henry baru saja kembali dari kantor catatan sipil untuk mendaftarkan pernikahannya dengan Lucy. Sekembalinya dari kantor itu, ia tak segera menuju kantornya. Ia datang ke rumah nyonya Ferlestin yang sudah pulang tadi pagi. Jantung Henry berdebar-debar menunggu hasil pertemuan antara nyonya Ferlestin dan tuan Domsley."Bagaimana keputusannya? Apakah tuan Domsley mau membantu?" tanya Henry tak sabar. Ini proyek besar yang mempertaruhkan nama baik dan reputasinya. Nyonya Ferlestin menyesap teh hijaunya. Sekilas ia menahan napasnya sebelum ia menjawab pertanyaan beruntun dari keponakannya. "Tuan Domsley tak berminat. Ia terlihat marah saat menolaknya. Menurutmu, apa mungkin ia mengetahui masalah di balik pembangunan sekolah itu?" tanya nyonya Ferlestin hati-hati."Tak mungkin ada yang tahu kecuali ia mencarinya ke pengadilan," ujar Henry dengan raut wajah penuh curiga tapi dipendamnya. "Aku hanya berfirasat saja. Karena saat aku menanyakannya sekali lagi, tiba-tiba wajah dan nada suara

    Last Updated : 2025-03-17
  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Wanita Entah Siapa

    Saat kembali dari restoran mewah itu, Lucy segera menemui Henry yang ternyata telah berada di rumah terlebih dulu. Lucy memang meminta izin pada Henry untuk keluar kantor saat siang hari untuk bertemu dengan klien yang katanya akan membantu pembangunan sekolah akting milik keluarga Parker. Pertemuan berjalan rumit dan akhirnya semua lepas begitu saja tanpa ada alasan. "Kau sudah pulang?" tanya Henry yang baru turun dari ruangan kerjanya di lantai dua. "Bagaimana hasilnya? Ada perkembangan?" Lucy menurunkan wajahnya. Auranya sangat suram. Senyum di bibirnya tak nampak sedikitpun. Henry langsung mencurigainya mendapat berita kurang menyenangkan. "Henry, maafkan aku. Tadi, saat aku berhasil meyakinkan salah satunya, tiba-tiba saja mereka mendapat email dari seseorang untuk membatalkan kerjasama dengan kita. Padahal, kita perlu dukungan mereka untuk kembali melanjutkan projek itu," keluh Lucy. Henry tak terima dengan alasan itu. Projek besar itu terlalu sayang untuk dilewatkan. Ia tel

    Last Updated : 2025-03-18
  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Kau Menggila Semalam

    Keesokan paginya, Carol terbangun dengan wajah yang pucat pasi ketakutan. Di dalam ingatannya, tiba-tiba terlintas wajah Damian yang sedang tersenyum menggoda dirinya. Selimut tebal yang ia kenakan disibakkan hingga terlihat tubuh putihnya yang terbalut gaun tipis persis seperti saat ia sedang menikmati anggur di ruangan kecil itu. Tubuhnya menegang, ia pun menepuk dahinya setelah ia menyadari sesuatu yang baru saja terjadi padanya. "Bukankah aku menggila ketika mabuk? Apa yang terjadi padaku semalam?" Carol turun dari ranjangnya, berlari ke luar kamar tanpa mempedulikan rambutnya yang hancur berantakan. Ia mencari-cari sosok Damian yang pastinya akan menertawainya pagi ini. "Wow rambutmu seperti singa yang baru bangun tidur," ejek Damian. Pria itu tertawa melihat gaya rambut istrinya yang seperti terkena badai angin topan tadi malam. Ia mengajak Carol untuk duduk menikmati sarapan pagi dan secangkir kopi yang hangat. "Makanlah dulu. Setelah itu mandi dan kita ak

    Last Updated : 2025-03-19
  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Aku Akan Bahagiakan Dia

    Damian mengajak Carol berkeliling taman dan tempat rekreasi yang telah ia sewa sebelumnya. Ada banyak permainan di taman hiburan dengan tingkat kesulitan bermacam. Carol memilih menaiki bianglala, Damian mengikutinya. Pria itu membantu Carol duduk di dekat jendela sebelah dalam sedangkan Damian menjaganya di dekat pintu. Tangannya merangkul pundak Carol, bermaksud akan menjaganya agar tak jatuh. "Mengapa kau mengajakku ke taman bermain? Apa niatmu yang terselubung itu?" Carol menoleh meminta penjelasan dari Damian. Sejak mereka tak sengaja saling mengenal di pesta para pengusaha, Damian seolah bergerak secara misterius. Pria itu hanya menawarkan tanpa tahu maksud pastinya."Kau ragu?" Carol menggelengkan kepalanya. "Aku, punya rasa sakit hati yang sama denganmu. Tapi, ini lebih besar.""Kau akan menjadikanku alat untuk balas dendam?" pekik Carol. Damian memandangnya kaku. "Bukankah kau juga seperti itu? Kita sama dan sejalan," sindirny

    Last Updated : 2025-03-20
  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Kontrak Itu Harus Berhenti

    Akhirnya, Henry dan Lucy mendapat kesepakatan baru dengan J.J group. Setelah sekian lama projek itu tak ada yang meminati. Mereka tersenyum senang. Setidaknya, projek yang akan direncanakan awal tahun depan tidaklah terbengkalai begitu saja. Ini sebuah awal yang baik. Pikir Henry dalam hati. Sejak pernikahannya dengan Lucy resmi diumumkan, berbagai spekulasi tak jelas masih sering mengerumuni mereka berdua. Lucy dinobatkan sebagai wanita perebut yang berhasil menyingkirkan Carol dari sisi Henry. Tak ada pembelaan dari Henry, kepalanya berputar ketika wartawan sering kali menanyakan hal itu padanya. Sambil menunggu perwakilan J.J group datang ke kantornya, Henry membuka laman peramban sebuah media gosip yang memunculkan nama Damian sebagai tajuk utamanya. Alisnya bertaut saling menukik. "Damian dan teman wanitanya," gumam Henry. Tangannya menggulir layar ponsel dengan tatapan penuh tanda tanya. Tak ada foto si wanita, hanya pakaian khas sekretaris CEO da

    Last Updated : 2025-03-21
  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Mari Buat Pai Apel

    Damian cepat sekali rindu pada istrinya. Baru sekitar lima jam berpisah, ia sudah berada di rumah mewahnya yang selalu terlihat damai. Setidaknya, sebelum ia melihat bentuk dapurnya yang besar. "Astaga! Bencana dapur!" Carol berteriak memanggil asisten dapur mereka yang tengah berdiri di depan oven dekat kompor. Carol baru saja menumpahkan tepung dan gula hingga mengotori meja serta lantai. Damian menggelengkan kepalanya melihat tingkah lucu istrinya yang terkadang di luar nalar. Carol yang cantik dan berwibawa seolah lenyap jika melihat tingkah lakunya saat ini. "Butuh bantuan?" Damian berjalan lalu berhenti di depan meja dapur yang berantakan tadi. Carol menoleh. Matanya mengisyaratkan rasa bersalah yang cukup tinggi. Ia menunduk memainkan jarinya yang saling bertautan lalu mendekati suaminya."Aku minta maaf. Aku bermaksud akan membuat pai apel favoritmu. Tapi—""Mari kita buat bersama."Pria tinggi besar itu meng

    Last Updated : 2025-03-22
  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Singkirkan Semua Pengacau

    Carol tak dapat memejamkan matanya sekembalinya ia dari ruang kerja Damian. Bibir bawah tak sadar telah digigitnya hingga membekas. Satu jam lalu Damian mengajaknya duduk santai sembari menonton sebuah video. Hal paling romantis yang pernah ia terima sepanjang kehidupan cintanya. "Ini waktu kita di taman bermain?" Damian tak menjawab. Ia menarik pinggang Carol hingga istrinya itu tak sadar telah duduk di pangkuan sang suami. "Cantik sekali. Siapa yang membuat?""Ken punya partner yang bekerja di bagian editing sebuah studio film besar. Ia membayar mahal untuk film sinematik ini. Hanya dalam waktu satu hari, ia berhasil membuatnya sesuai keinginanku." Damian memperlihatkan nominal yang ia keluarkan untuk membuat video itu. Video berdurasi sepuluh menit dengan detil menakjubkan. "Wow. Fantastis sekali harganya." Carol membulatkan bibirnya. Satu kecupan mendarat manis di bibir itu, membuat pipi Carol merona merah. "Ini adalah kado pernikahan kita. Sebenarnya ada banyak, tapi aku ingin

    Last Updated : 2025-03-23
  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Satu Langkah Lebih Awal

    "Selamat pagi kakak sepupuku yang baik. Apa kabar?" Seorang pria muda tampan masuk ke dalam ruangan Damian dengan wajah berseri-seri. Ia membawa satu orang di belakangnya. Damian mengenalnya, itu adalah sekretaris si pria muda. "Kau sudah sarapan?" tanya Damian. Pria itu menyeringai bagai kuda menampilkan giginya yang putih. "Kau meremehkanku. Pukul berapa pertemuannya? Aku tak sabar membahas projekku bersama Mr Zuck." pria muda itu duduk di kursi yang berhadapan dengan Damian. Sebelum Damian menjawabnya, Carol masuk bersama Ken. Pria muda dan sekretarisnya menoleh bersamaan. "Perkenalkan, ini Carol. Konsultan bisnisku yang baru," ujar Damian memperkenalkan Carol pada pria muda itu. "Wow, aku tak menyangka kau mempekerjakan seorang konsultan. Bukannya kau ini rajanya properti?" sindir pria itu. "Dia adalah adik sepupuku. Namanya Billy Easton." Damian memperkenalkan pria muda itu sebagai sepupunya pada Carol. Keduanya langsung berjabat tangan. "Senang berkenalan dengan anda," u

    Last Updated : 2025-03-24

Latest chapter

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Kau Berbohong?

    Wajah kesal Henry tercetak jelas saat ia memasuki ruangan, mengetahui jika di dalam ruangan itu ada Carol yang pernah menjadi teman kerja juga hidupnya. Lucy yang berdiri di sebelahnya pun merasakan hal yang sama. Rasa tak nyaman dan juga tekanan dari atmosfer di sekitarnya membuat punggungnya serasa dihujani ribuan batu es. Lucy memilih duduk di meja yang berseberangan dengan Carol. Ia berusaha tenang menetralkan detak jantungnya. Kadang ia melirik ke kanan hanya untuk melihat interaksi Carol dengan pria di sampingnya. 'Apakah itu kekasihnya?'Waktu berjalan cepat. Dua orang maju untuk presentasi secara singkat konsep yang akan mereka kerjakan jika terpilih menjadi pemenang sebagai konseptor terbaik. Kini giliran Lucy untuk maju sebagai perwakilan dari Deluxe Corp. Dengan wajah penuh percaya diri, ia berjalan menuju podium depan menyiapkan bahan presentasinya. Satu persatu slide presentasi dibuka menampilkan gambar dengan animasi 3D yang memukau mata. Dari kejauhan Carol menyipit

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Terkejut Melihat Kehadiran Carol

    Hari ini Damian mengajak Carol ke kantor milik tuan Gallant. Ditemani oleh tuan Domsley dan Ken. Tadi pagi saat mereka akan berangkat, Erik melakukan sedikit drama. Ia ingin ikut tapi Damian melarangnya. Tuan Gallant sangat sensitif terhadap media dan Erik telah terkenal di dunia pengusaha sebagai pemimpin utama Harold Times.Saat memasuki gedung dua puluh lantai yang megah itu, Carol merasa hawa kurang nyaman dari sekitarnya. Seolah semua orang tengah membicarakannya. Beberapa dari mereka memang tengah berbisik-bisik sambil menatap kedatangannya. Ia berusaha menghilangkan pikiran buruk itu. 'Mungkin saja mereka tengah mengagumi Damian.'Namun, pemikiran Carol ternyata salah. Mata sekelilingnya bukan tengah membicarakan Damian, tapi dirinya sendiri. Sayup-sayup terdengar suara seseorang yang mengatakan jika dirinya adalah menantu yang tak diinginkan oleh keluarga Parker. Lucy adalah yang terbaik. 'Dia menantu yang dibuang.''Untuk apa dia ke sini? Mengemis pekerjaan?''Apakah dia ak

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Api Dendam

    Carol tengah mengutak-atik laptopnya untuk mencari file penyimpanan projek yang pernah dipresentasikan dua tahun lalu saat dirinya masih berada di Deluxe Corp. Senyumnya mengembang, data yang ia butuhkan masih ada di laptop tua itu. Dalam sekejap mata, data itu diperbaiki untuk ditambahkan banyak detil yang diperlukan. 'Damian mengatakan padaku untuk membuatkan sebuah desain yang minimalis tapi berkesan. Sepertinya, desain ini harus ku tambahkan detail yang lain.' Carol berkata dalam hati.Hanya membutuhkan waktu dua jam, Carol berhasil menambah detail yang lebih baik. Tak lama kemudian, Damian masuk ke dalam kamar dengan hanya menggunakan celana pendek tanpa pakaian. Carol meliriknya, tiba-tiba saja pipinya memerah seperti tomat. "Kau sedang apa?" Damian mengintip dari atas. Carol menutup sebagian pekerjaannya. Sengaja agar Damian tak mengganggunya lagi. "Besok saja lagi. Sudah malam.""Tak apa. Aku sedang luang hari ini."Damian berjalan menuju lemari pakaian, mengambil kaus leng

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Projek Baru

    Henry menggeram menahan marah, mengabaikan panggilan dari asistennya yang sejak tadi berdiri di dekat meja. Satu jam lalu, seseorang memberitahu sebuah informasi yang menurutnya sangat berbahaya untuk masa depan perusahaannya. Henry memejamkan matanya. Ia memikirkan skenario untuk mencegah kerugian apabila apa yang ada di kepalanya benar terjadi. 'Carol bekerja di perusahaan milik Damian.' Sebuah informasi yang cukup membuat darahnya berdesir hebat. Bukan karena kemunculan kembali Carol setelah sekian lama menghilang. Sempat beredar kabar jika dirinya bekerja di Harold Times tapi kini ia malah berada di perusahaan pesaingnya. Bukan, bukan takut hanya saja nasib perusahaan sedang dipertaruhkan kali ini. "Bodoh!" Henry meremas rambutnya. "Kenapa dia berada di pihak Damian? Apa mungkin semua kegagalan yang perusahaanku alami akhir-akhir ini karena ulah Carol dan Damian?"Pintu ruangan diketuk. Asisten Henry masuk bersama nyonya Ferlestin. Istri pamannya itu sering datang mengunjunginy

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Sesuatu Yang Janggal

    Carol menatap serius ke arah layar proyektor yang menampilkan data hasil pengembangan perusahaan beberapa bulan ke belakang. Data itu pernah dibacanya saat ia baru masuk ke perusahaan Damian. Matanya menyipit dan kedua alisnya berkerut tak nyaman. Tangannya begitu lincah menari di atas kertas putih, mencatat apa saja hal yang dirasanya janggal dan aneh. Saat Jessica masuk ke dalam rencana anggaran, tiba-tiba tangannya berhenti bergerak. Jessica si pembaca presentasi terus berbicara sesuai dengan deretan angka yang tengah diperlihatkan di layar proyektor. "Semua rencana anggaran berasal dari rekomendasi dari berbagai macam pihak. Saya, sudah mendapatkan persetujuan dari tuan Damian dan tuan Marco," ujar Jessica sebelum menyelesaikan presentasinya. Carol mengangkat tangannya. Mulutnya gatal ingin mengomentari isi dari presentasi wanita berambut pendek di depannya. "Saya pernah membaca draftnya beberapa minggu lalu. Semua yang anda ceritakan di depan tadi, sedikit berbeda dengan yang

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Rahasia Erik Dan Damian

    Awal hari yang indah, diawali senin pagi yang membuat semua orang enggan pergi dari peraduannya. Begitu juga dengan Damian. Matanya masih setengah mengantuk, karena tadi malam Carol mengajaknya berkeliling pasar malam tengah kota. Carol mencoba berbagai macam makanan khas tanpa henti. Damian saja yang hanya melihatnya, sangat enggan untuk mencoba. Carol rupanya belum bangun dari tidurnya. Wanita itu masih nyaman bergelung di dalam selimut. Jam dinding telah menunjukkan pukul enam pagi. Sudah waktunya, mereka mempersiapkan diri untuk berangkat menuju kantor. Hari ini, ada presentasi hasil rapat minggu lalu. Akan ada tuan Domsley datang untuk mengawasi. "Carol, bangunlah. Hari ini ada presentasi dari divisi pengembangan. Kau ikut mengawasinya." Damian mengguncang-guncang tubuh Carol yang masih belum mau bergerak. Damian menarik lengannya, lalu memberi satu kecupan di dahi mulus Carol. "Kalau tidak bangun, akan aku cium bibirmu hingga bengkak." Mata Carol tiba-tiba terbuka. Lalu berla

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Henry Mencurigai Sesuatu

    Henry begitu menikmati waktunya yang santai bersama Lucy hari ini. Di tengah kesibukannya, ia teringat dengan istrinya yang telah diabaikannya berhari-hari. Wanita yang selalu bersama dengannya itu sungguh bahagia melihat perubahan sang suami. Perhatian inilah yang diharapkannya sejak pernikahan mereka dua bulan lalu."Kau memesan kamar VVIP?" tanya Lucy begitu dirinya masuk ke dalam bioskop. Seorang pekerja bioskop mengajak mereka naik ke lantai dua, di sana terdapat lima kamar VVIP yang diisi khusus bagi pengunjung terpilih. "Aku memesannya tiga hari lalu. Ini kejutan untukmu." Henry tersenyum. Lucy bahagia mendengarnya. Pria yang dicintainya memberikan kejutan di saat dirinya sedang sedih. "Terima kasih." Keduanya kini duduk di kamar VVIP ketiga yang terletak di lantai dua. Sebenarnya Henry ingin di bagian tengah, karena pemandangannya lebih menarik. Tapi di bagian itu, telah dipesan dua jam sebelum dirinya. Kedua mata Henry menyipit, melihat pekerja bioskop berkali-kali masuk

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Dia Juga Datang

    Fakta mengenai siapa Damian sebenarnya, belum ada yang berani membicarakan. Erik mengatakan, apa yang terlihat di depan mata bukanlah yang sebenarnya terjadi. Damian hanya menyembunyikan separuh dari misteri hidupnya. Tak ada yang tahu pasti apakah dia iblis atau malaikat. Carol melihat sosok Damian sebagai sosok dingin dan misterius yang terkadang sering bertingkah aneh. Selama ini, tak pernah sekalipun pria itu ringan tangan padanya. Walau wajahnya nampak sedikit kejam. Setidaknya, ia tetap memakai topeng malaikat di depannya. "Sedang membicarakan aku?" tanya Damian dari balik pintu ruang kerja yang kini terbuka lebar. Carol dan Erik saling melirik. Carol melengos, Erik terkekeh melihat reaksi kakak tirinya itu. "Kau terlalu percaya diri." Carol mencebik. Ia segera pergi dari hadapan Damian dan Erik. Kedua pria itu saling tatap lalu menggelengkan kepalanya. Erik melihat ke arah ruang tengah, memastikan Carol telah pergi dari sana. Setelah itu, ia berbisik perlahan di telinga Dam

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Hanya Ingin Tahu

    "Rachel itu, istri kedua mendiang kakak Billy yang meninggal karena kecelakaan." Carol duduk di sofa dekat kolam belakang mansion. Tadi Damian mengajaknya untuk bersantai di sana setelah makan malam. Rencananya, mereka juga akan menginap di mansion keluarga Easton yang mewah itu. "Kenapa dia masih di sini?" tanya Carol. "Maksudku, kan suaminya telah tiada. Jadi—""Ayah yang menyuruhnya tinggal di sini." Damian menghela napas berat. Matanya menerawang jauh ke atas langit yang malam ini berwarna terang. Carol mengikuti arah pandang suaminya. "Wanita itu rapuh. Dia butuh perlindungan.""Boleh aku berteman dengannya?" Damian mengangguk. "Kau boleh berteman dengan siapapun. Kecuali keluarga Parker."Carol terkekeh. "Aku bahkan tak memikirkan keluarga itu lagi.""Tapi tetap ingin membalas dendammu kan?"Carol tak membahasnya lagi. Ia sungguh lelah malam ini. Setelah masuk ke dalam kamar, ia langsung merebahkan tubuhnya di ranjang empuk itu. Matanya terpejam sejenak, sebelum seseorang tib

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status