Saat itu, tubuh Fen Hu mulai melayang dengan sendirinya, sambil menjerit seolah-olah kesakitan memegang dadanya yang mengeluarkan asap hitam.
Xue Feng dengan cepat mendekatinya, mengeluarkan cairan penyembuhan dari botol yang melayang ke mulut Fen Hu, dikendalikan olehnya untuk masuk ke tenggorokan Fen Hu.Karena sering terjadi kejadian aneh saat dia menggunakan teknik penyembuhan sebelumnya, Xue Feng mengambil inisiatif untuk menggunakan cairan penyembuhan, menghindari terjadinya hal aneh lainnya.Terlihat efek cairan penyembuhan mampu mengurangi sedikit rasa sakit pada Fen Hu. Namun, dia masih terlihat kesakitan karena buah emas yang dimakannya mulai menunjukkan kekuatannya untuk memurnikan energi gelap kutukan dari tubuhnya.Saat Xue Feng hendak mengeluarkan botol lainnya untuk diminum oleh Fen Hu, tiba-tiba Xue Feng seolah mendapatkan pencerahan. Dia melambaikan tangannya, menyelimuti Fen Hu dengan energi ruangnya.Seketika itu, teSaat mereka semua penasaran, mereka melihat sekelompok orang yang berpakaian bulu dan daun-daun menutupi seluruh tubuh mereka berlari kencang. Dibelakang mereka, terlihat gerombolan monster kepiting sebesar lima meter setiap seekor mengejar mereka, sambil terus mengepit jepitnya seolah sangat marah dengan kelompok manusia yang dikejar.Xue Feng, yang melihat itu, dapat memastikan bahwa itu pasti kelompok manusia yang sama sepertinya sebelumnya, yang datang telanjang dan memakai pakaian dari bulu monster dan daun-daun pohon.Kelompok itu, yang melihat kelompok Xue Feng, seolah melihat penyelamat, berlari menuju ke arah mereka dengan cepat. Setelah sampai mendekati kelompok Xue Feng, mereka terus melarikan diri ke arah yang berbeda, ada sinar licik di mata kelompok itu yang melarikan diri, sambil melihat gerombolan kepiting yang seolah tertarik pada kelompok Xue Feng yang hanya berdiri menonton mereka."Mereka sengaja menggunakan kita untuk menjadi
"Tidak apa-apa, cepat bangun. Aku tidak akan menjadi guru kalian. Tetapi, kalian dapat menganggapku sebagai saudara laki-laki kalian. Namaku, Xue Feng. Kamu berdua bisa memanggilku Xue-ge," ucap Xue Feng sambil mengangkat keduanya yang matanya sudah memerah, terlihat terharu.Gadis kecil itu menatap Xue Feng dengan matanya yang memerah. "Xue-ge," ucapnya pelan. Li Wei mengelap airmatanya yang mengalir, membuat Xue Feng bingung mengapa keduanya harus menangis."Terima kasih karena menerima kami. Kami berdua sudah tidak punya siapa-siapa. Aku sempat bingung harus bagaimana menghadapi kehidupanku dengan saudara perempuanku setelah ini," ucap Li Wei yang masih mengelap airmatanya, dan juga ingus yang mulai keluar.Xue Feng tiba-tiba sadar. Keduanya baru saja kehilangan ibunya, dan mereka juga dibawa olehnya ke tempat yang tidak diketahui mereka berdua. Meskipun Li Wei selalu terlihat dewasa, mungkin itu karena adanya saudara perempuannya. Faktanya, keduanya ma
"Oh, sebabnya apa itu?" tanya Xue Feng, sambil terus melihat daging yang dipanggang. Karena mereka baru saja makan daging kepiting, dia memanggang daging monster lain yang dapat dimakan oleh Li Mei."Itu karena aku belum mampu membuatnya sadar sepenuhnya. Aku harus mencapai tahap ketiga untuk dapat memanggilnya untuk bertarung untukku. Dia hanya dapat memberikan aku teknik tadi untuk melindungi diriku," balas Li Mei yang mulai terlihat senang berbicara, merasakan bahwa Xue Feng peduli padanya.Xue Feng mulai mengerti. Mungkin karena jiwa spiritual rubah itu kuat, dia memerlukan energi yang cukup untuk sadar sepenuhnya.Saat itu, permaisuri belalang sembah tiba-tiba muncul dari balik pohon-pohon sambil memegang leher seseorang yang terus mencoba untuk melepaskan dirinya yang dibawa terbang oleh belalang sembah.Xue Feng menatap hal itu dengan bingung. Apakah belalang sembah ini mulai ingin memakan manusia?Permaisuri belalang sembah itu melempar orang itu yang akhirnya diketahui oleh X
Saat itu, petir putaran kedua mulai muncul di langit, terlihat lebih besar dari sebelumnya. "BOOM!" Petir itu menyelimuti seluruh tubuh Ji Feng, sehingga mereka hanya dapat melihat cahaya petir memenuhi langit.Ketika mereka berpikir putaran ketiga akan memakan waktu menunggu seperti sebelumnya, petir tahap ketiga tiba-tiba muncul dengan cepat sebelum Ji Feng sempat diberikan waktu untuk istirahat. "BOOM!""Ada yang tidak normal. Petirnya terlalu cepat datang," ucap Jin Mei, membuat Xue Feng mengerutkan keningnya bingung.Dia melihat petir tahap keempat mulai datang lagi hanya beberapa menit setelah petir tahap ketiga selesai. "Apa yang tidak kena? Apakah memang petir seharusnya memberikan waktu?" tanya Xue Feng pada Jin Mei dengan cepat."Benar, meskipun itu ujian evolusi, mereka seharusnya diberi waktu untuk menyembuhkan diri orang yang melewati ujian. Sekarang tampaknya ruang ini seolah tidak memberikan waktu itu. Mungkin ruang ini mengetahui bahwa temanmu itu bukan berasal dari si
Xue Feng terus mencium Tang Hua tanpa melihat perubahan apapun. Saat dia memutuskan untuk menghentikan ciuman, simbol emas tiba-tiba menyelimuti tubuh Tang Hua.Dia dengan cepat melepaskan ciuman, Xue Feng menyaksikan perubahan ajaib: mata biru es Tang Hua perlahan berubah menjadi hitam, rambut putih kebiruan berubah menjadi hitam. Tang Hua mulai kembali menjadi dirinya yang sebelumnya. Meskipun dia merasa lega melihat Tang Hua yang asli kembali, dia juga penasaran kemana perginya keperibadian Tang Hua yang dingin sebelumnya. Kerana meskipun dia dingin, dan terlihat sombong. Ianya juga sebagian dari Tang Hua. Setelah beberapa saat, Tang Hua membuka matanya, menatap Xue Feng dengan wajah memerah, dan air mata mengalir. Dia berlari mendekati Xue Feng, memeluknya erat. "Xue-ge, aku merindukanmu," katanya sambil terisak.Xue Feng merasakan ketertarikan dengan momen ini, seolah pernah mengalaminya sebelumnya. Akhirnya, dia menatap Fen Hu yang santai
Malam itu, semua orang dapat istirahat dengan baik tanpa adanya serangan monster. Mungkin karena petir di langit malam itu terlalu ganas, membuat monster-monster takut.Matahari mulai merangkak untuk mencapai langit di pagi hari. Terdengar bunyi ombak yang mencapai pantai, bersama dengan burung-burung kecil yang menjadi hiasan di ruangan itu.Xue Feng membuka matanya setelah berkultivasi semalaman. Dia sempat mencoba buah spiritual petir semalam karena rasa penasarannya.Buah spiritual petir itu membuat tubuhnya menderita. Petir yang terkandung dalam buah itu sangat kuat, seolah dia berada di bawah sambaran petir selama beberapa bulan. Namun, yang lainnya melihat kejadian itu dan mulai menganggap buah spiritual itu berbahaya. Hanya Xue Feng yang tahu bahwa buah itu sangat bermanfaat bagi latihan tubuhnya. Dia merasakan bahwa saat menggunakan elemen petir, kekuatan petirnya lebih besar dari biasanya. Seolah buah spiritual petir itu mencoba menyesu
Si tua botak itu terlempar beberapa puluh meter sebelum berhasil mengendalikan tubuhnya, sambil mengelap darah di sudut bibirnya.Mereka bertiga dengan cepat waspada, melihat Ji Feng menatap mereka dengan semangat."Sial! Makhluk aneh! Pengecut! Jika berani, ayo serang saat aku siap!" jerit lelaki tua botak itu dengan marah, mengeluarkan palu besar yang memancarkan nyala api saat dia bersiap menyerang Ji Feng.Saat itu, mereka melihat Ji Feng mulai menghilang dari tempat yang dia berada tadi. Lelaki tua gemuk itu dengan gugup menatap sekitarnya mencari."Dibelakang kamu!" jerit temannya yang memegang pedang besar. Si gemuk itu dengan gugup menoleh ke belakang sambil mempersiapkan palunya untuk menyerang. "Huarghhh!" jeritnya menyerang Ji Feng yang ada di belakangnya.Palu beratnya, diselimuti api, mengarah ke arah Ji Feng. "BOOM!" terdengar ledakan saat serangan itu mengenai tubuh Ji Feng. Namun, Ji Feng hanya menatap dengan tenang pada palu yang mengenai kepalanya yang memiliki tandu
Fen Hu, yang sejak awal menatap laut, memperhatikan sosok sebesar gunung itu dengan penuh minat. Yang lain juga menyadari keberadaan sosok tersebut yang sangat besar, karena di sekitar area di mana sosok itu muncul, tidak terjadi ombak ganas seperti di area lain.Seolah-olah air laut tidak dapat mempengaruhinya, dan tidak ada taufan yang muncul di sekitarnya, hal yang sangat aneh bagi mereka yang melihatnya."Apakah itu gunung besar? Ada gunung di bawah air sana," ucap Li Mei dengan ekspresi terkejut, menganggap itu sebagai gunung karena mereka tidak dapat melihat rupa sosok itu sebenarnya akibat air laut yang gelap.Namun, mereka dapat memastikan bahwa sosok itu sangat besar, mirip dengan gunung. Hanya Fen Hu dan Jin Mei yang seolah menyadari sosok apa itu."Itu adalah penguasa laut. Penyu gergasi," terdengar suara Xue Feng, yang membuat mereka semua terkejut, karena sejak dari tadi Xue Feng hanya duduk dengan diam."Apakah kamu baru saja bangun? Kamu baik-baik saja?" tanya Tang Hua p