"ARRRGH!"
Setelah mendengar raungan, Raja Dyxonteach menatap lurus ke depan, dan menemukan Monster bertubuh besar bergegas mendekati Amber, lalu menyerangnya.
Dengan keringat dingin di dahi dan darah di tubuhnya, Amber mati-matian berjuang untuk bisa menghindari serangan tersebut.
Menyadari bahwa kekuatan Monster di depannya jelas lebih kuat, kecepatannya juga jauh lebih cepat,
Amber hanya bisa menggertakkan giginya, laju memusatkan energi Fangyu se-Qi ke tangannya yang di kepal, dan meninju Monster bertubuh besar dengan ganas.
Sementara di pihak lawan, Monster bertubuh besar itu langsung menghindari serangan Amber.
Kemudian menamparnya dengan keras menggunakan cakar yang agak tajam, membuat Amber terbang mengudara hingga membentur langit-langit gua.
Setelahnya, sebelum Amber benar-benar menyentuh tanah, secepat kilat Monster bertubuh besar melompat ke atas, kembali meregangkan cakarnya yang besar, dan ...
BUUUK!
D
"Berbeda dengan dunia kita, dunia Himmlische Stadt terbagi menjadi tiga Ras utama, Ras Manusia, Ras Iblis, dan Ras Monster. Setiap ras memiliki kehidupannya masing-masing!""Baik Manusia, Monster dan Iblis cukup luar biasa, karena mereka memiliki kemampuan unik yang tidak dapat dicapai oleh ras dunia kita."Jack mendengarkannya dengan serius. Sementara Chad, terus melanjutkan ceritanya."Meskipun konflik memang cukup wajar terjadi, terlebih pasti dituntut untuk bisa hidup berdampingan!""Namun, meski begitu adanya konflik ini terkadang juga mengakibatkan berbagai permasalahan hingga membuat permusuhan antar ras ... "Konflik yang terus berkelanjutan memang bisa menimbulkan permasalahan yang lebih serius!Puncak konflik tersebut menjadikan dunia Himmlische Stadt kacau. Kericuhan, saling membunuh, dan kelaparan terjadi dimana-mana. Selama bertahun-tahun manusia, monster, dan iblis berperang satu sama lain.Perbedaan ras telah membuat du
Sebelumnya ...Steve yang tengah mengawasi, tiba-tiba mendapati energi besar dan aura menakutkan terpancar dari tubuh Amber, yang membuat Steve cukup sulit bernafas.Dia juga melihat perubahan rambut Amber yang memanjang sedikit, mata memerah, tiga garis yang seperti corak kumis di pipinya terpampang tebal, serta taring dan kukunya memanjang.Sesuatu yang mengerikan terjadi pada Amber!Bagaimana tidak? Fisiknya tampak menakutkan, dengan taring dan kukunya yang seperti hewan buas. Apalagi dia juga memiliki wajah garang."Amber ..."Steve segera mengepalkan tinjunya, dia tahu bahwa saat ini orang yang di hadapannya bukan lah Amber, dan langsung menghantamkan tinjunya ke arah dada rivalnya itu.Melihat Steve bereaksi meninjunya, Amber memaparkan senyum tipis dan tidak bergerak.Sebelum hantaman Steve mengenai sasarannya, tubuh Amber tiba-tiba terlihat seperti mengeluarkan sebuah armor pelindung, cahaya kemerahan seketika menyelimu
Tangan Amber melesat dengan sangat cepat. Laksana merobek udara, membuat suara yang tajam. Spontan Steve langsung menutup kedua matanya!Diiringi dengan angin yang menyebabkan kursi dan meja sampai terhempas, ledakan kekuatan seketika berbenturan.Luapan panas terasa hingga ke seluruh penjuru ruangan tempat mereka berada. Akan tetapi, Steve yang menunggu eksekusinya merasa aneh.'Tak sakit! Apakah Amber memberiku kematian yang cepat sampai aku tak merasakan sakit!'Lantas, dia pun perlahan mengintip dengan mata menyipit.Deg! Jantungnya serasa akan melompat keluar!Tepat satu inch di atas kepala Steve, tangan Amber tiba-tiba menggantung, seakan waktu benar-benar terhenti.Melihat ini, Steve sangat terkejut. Dia tidak mengerti, dengan dirinya tak berdaya Amber hanya perlu mengibaskan tangannya untuk membunuh Steve, tapi mengapa itu tidak terjadi?Steve tampak bingung dan perlahan menggeser tubuhnya kebelakang seraya masih syok.
Saat Chad Swift memandang ke depan, dia tertegun dengan orang yang sedang ditahan oleh Steve.Di sekitar orang itu, energi Qi kemerahan terus menerus terpancar membumbung ke atas. Memadat, membentuk satu perwujudan yang menakutkan.Tatkala energi Qi berbentuk semakin jelas dan kuat alirannya, Chad tercengang."Ini ... adalah jiwa Lord Ben, sosok yang paling mengerikan di antara para Servus Regis, bagaimana mungkin ada di tubuhnya?""Legenda menyebutkan jiwa Lord Ben sangat sulit untuk dijinakkan. Pangeran yang menciptakannya juga kewalahan ketika menghadapi jiwa ini!""Lantas, mengapa jiwa Lord Ben bisa berada di tubuh Amber? Siapa dia?"Jelas Chad tercengang bahwa jiwa Servus Regis itu ternyata Lord Ben yang begitu menakutkan dan kuat."Kau bisa mengetahuinya?"Seusai mendengar Chad berbicara, Jack sangat terkejut!"Aku memang bisa merasakan kekuatannya, namun tidak pasti akan wujud asli Jiwa itu!" Jack bertanya."Tentu saja anda tidak akan bisa, Tuan!" jawab Chad."Maksudmu?""Maaf
Gelap telah berganti tugas dengan terang yang mulai naik dari kaki langit, menyinari semua yang terkena cahayanya, kicauan burung berserta embun rumput juga turut menghiasi pagi, dan semua orang di kediaman Verbegens mulai melakukan aktivitas masing-masing. Terkecuali, Amber yang baru membuka mata dan mengerjapnya pelan. 'EEH!' Terdiam sejenak, Lalu meneliti sekelilingnya. Tubuhnya mematung saat menyadari kalau dirinya sudah berada di kamar. Namun, pakaiannya belum diganti. "Aku ketiduran! Tapi, kenapa aku di sini?" "Ahh, biarlah. Mungkin Master atau orang lain yang telah membawaku!" Dengan wajah bantalnya, Amber berjalan ke arah kamar mandi. Tetapi, kakinya terpeleset membuat tubuhnya tumbang. Gedubrak! "AARGHH! Sial!" Merintih! Pemuda itu berdiri susah payah dan mulai membersihkan diri. Setelahnya, Amber mengarahkan pandangan pada cermin, menatap pantulan dirinya yang setengah telanjang.
Tetapi, orang yang dibentak Amber tidak mendengarkannya, dia terus mengambil pecahan kaca dengan tangan kosong. Menanggapi hal itu, Amber segera mendekat dan meraih pergelangan orang tersebut. "Zabrina, cukup. Sudah, biarkan aku saja!" Dalam mengumpulkan pecahan kaca, Zabrina tidak melihat tampang Amber dan mengabaikan perkataannya. Ketika mendengar namanya disebut, serta tangannya dipegang oleh Amber, barulah Zabrina bergegas menghentikan pekerjaannya. Dia juga menatap Amber seraya berkata, "Anu ... bisa kah kau pakai baju dulu! Aku ... aku ..." Zabrina tergagap. Tampak jelas wajahnya memerah, tersipu malu. "Oh ... tentu!" jawab Amber, tersenyum. Sejurusnya, Amber berjalan menuju lemari pakaian dengan ekspresi malu. Zabrina menyaksikan adegan ini, tidak tahu mimik apa yang harus dia tunjukan. Dia tidak pernah mengira, kedua matanya akan bisa melihat tubuh Amber yang penuh bekas luka. Zabrina ter
Dari berbagai daerah, dan keempat orang tersebut yang paling dekat dengan Amber.Kehadiran Amber bagi keempatnya mula-mulanya dianggap remeh. Sebagai senior yang telah lama di Sekte Verbegens, keberadaan Amber yang baru menginjak Sekte Verbegens sangatlah penting.Sebab, Sekte Verbegens adalah salah satu perguruan seni bela diri ternama, yang hanya orang-orang tertentu dan berkualitas yang dapat mengembah ilmu di sana.Tetapi, setelah melihat Amber mampu mengimbangi Steve pagi itu, yang merupakan murid terbaik,Perhatian mereka mulai terfokus pada Amber, serta hati mereka merasa kalau harus berteman dengannya.Sementara itu, di tempat pelatihan yang luas, terlihat dua orang pria duduk berhadapan.Latihan pagi belum dimulai, hanya Amber, Zabrina dan dua orang pria tersebut yang berada di sana.Amber sedikit gugup, walau sudah terbiasa melihatnya, tetap saja tidak bisa tidak meneteskan keringat dingin ketika melihat pria tua dengan tang
Ada sesuatu yang menutupi kekuatan Amber, yang memungkinkan dirinya tidak bisa menunjukan keterampilannya.Entah apa yang terjadi, hati Amber mulai merasa gelisah. Dia mengeluh pada dirinya sendiri yang terus berusaha mengeluarkan Qi, tetapi tetap saja gagal.Juga, yang tidak tahu apa yang terjadi ialah Zabrina, dia kebingungan dan mencoba tetap berpikir jernih agar tidak memperrumit keadaan.Namun, ketika pria yang ada di hadapan mereka beranjak dari tempat duduknya, terutama Jack yang tampak memiliki pemikiran yang sama, membuat hati Amber serasa tercerahkan."Ayah ...""Master ..."Seru Zabrina dan Amber. Jack hanya memandang Amber sekilas, yang kemudian menatap Chad, dan berkata, "Lakukan!"Chad merenung, seakan-akan menyimpan keraguan dalam hatinya. Namun, dia membalas dengan anggukan setelah mendengar Jack berbicara,"Aku sendiri yang akan turun tangan, jika memang diperlukan!"Kemudian, Chad menghampiri Amber dan
"Jangan khawatir, aku pasti memberi pelajaran pria botak ini sebelum itu terjadi."Mendengar itu Jimmy pun tertawa keras. Kemudian, dia melambaikan tangannya, mengisyaratkan bawahannya untuk maju ke depan.Orang tersebut ialah orang yang memancarkan aura membunuh sebelumnya.Hawa kuat yang selama ini tertahan pun meledak seketika.Segera setelahnya, orang itu mengulurkan tangan untuk mengambil posisi menyerang, dan langsung menuju Amber, menyerang secara ganas.Ketika Amber melihat orang itu melancarkan serangan, dia pun bereaksi.Anehnya, dia sangat familiar dengan gerakan lawannya kali ini.Sebagai murid Allan Verbegens, sekaligus kakeknya, Amber sangat menghafal aliran seni bela diri yang telah diajarkan kepadanya.Di saat itu, di mana momen terjadinya orang beraura membunuh menyerang, Amber agak tercengang menyaksikan cara orang itu menyerang dengan teknik yang sama.Juga, orang itu tercengang setelah menerima balasan dari Amber.Dia memandang Amber dari atas ke bawah, tidak perca
Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya Amber mengerti, sepertinya serangan yang dilesatkan tersebut benar-benar terpaksa, dan Shea tidak menginginkan itu. Segera, Amber pun dengan cepat menarik kekuatannya, dan tubuhnya juga mundur.Shea terus-menerus mendorong Amber cukup jauh. Hanya saja setiap pukulannya tidak memiliki kekuatan, Amber juga berakting dengannya, seolah-olah dia dipukuli secara ganas, jadi dia hanya bisa mengelak.Jika dia ingin, bisa saja Shea menerima serangan balasan dan ditumbangkan. Jika Amber serius dan tidak menarik kekuatannya, mungkin Shea akan menderita luka yang cukup patal. “Cepat pergi. Mereka bukan orang biasa, kau tidak dapat memprovokasi mereka," Shea berbisik kepada Amber.“Apa yang ingin mereka lakukan? Bukan kah kalian meminta pertolongan?” Amber bertanya dengan bingung."Jangan tanya, aku tidak bisa menjelaskan beberapa kalimat dengan jelas, kau harus lari untuk hidupmu!" "Kau hanya seorang bocah, tapi kau berani mengikutiku. Aku yakin kau
"Jangan khawatir, aku pasti memberi pelajaran pria botak ini sebelum itu terjadi."Mendengar itu Jimmy pun tertawa keras. Kemudian, dia melambaikan tangannya, mengisyaratkan bawahannya untuk maju ke depan.Orang tersebut ialah orang yang memancarkan aura membunuh sebelumnya.Hawa kuat yang selama ini tertahan pun meledak seketika.Segera setelahnya, orang itu mengulurkan tangan untuk mengambil posisi menyerang, dan langsung menuju Amber, menyerang secara ganas.Ketika Amber melihat orang itu melancarkan serangan, dia pun bereaksi.Anehnya, dia sangat familiar dengan gerakan lawannya kali ini.Sebagai murid Allan Verbegens, sekaligus kakeknya, Amber sangat menghafal aliran seni bela diri yang telah diajarkan kepadanya.Di saat itu, di mana momen terjadinya orang beraura membunuh menyerang, Amber agak tercengang menyaksikan cara orang itu menyerang dengan teknik yang sama.Juga, orang itu tercengang setelah menerima balasan dari Amber.Dia memandang Amber dari atas ke bawah, tidak perca
Sejenak Amber terdiam didepan gerbang sembari berpikir apa yang harus dilakukan.Apalagi, rasa ketidak nyamanan setelah melihat tatapan kedua perempuan itu terus menggelayut dalam hati Amber, itu semakin membuatnya bingung.Bergegas! Tidak peduli apa yang akan terjadi nanti, Amber memilih mengikuti sekelompok orang yang memasuki gang itu.Tidak butuh waktu lama, Amber pun berhasil menemukan sekelompok orang, yang saat ini tengah berdiam tepat di depan rumah kosong.Amber mencari kedua orang yang meminta bantuan di tengah kerumunan, tetapi dia tidak dapat menemukannya setelah melirik ke sana-sini.Ditengah-tengah kebingungannya, tiba-tiba dia mendengar kalau seseorang sedang berbicara samar-samar tidak jauh dari sisi kanan rumah kosong.Menanggapinya, Amber segera menyelinap ke arah sana.Amber menemukan bahwa orang yang meminta bantuan sedang berbicara dengan pria botak beserta empat orang bawahannya."Jimmy, cepat katakan apa
Keesokan harinya, setelah mengetahui bahwa Amber menerima ajakan Chad untuk menjadi muridnya, Jack dengan suka rela mengantar Amber sampai ke alun-alun kota Ruyan."Kau yakin hanya turun disini? Aku bisa saja mengantarkanmu sampai ke pintu gerbang keluarga Swift!"Jack bertanya kepada Amber setelah menutup pintu mobil.Amber yang lebih dulu keluar segera menyapu tatapannya dengan mata bersinar dan penuh kerinduan.Lalu, dia melirik ke arah Jack dan menggelengkan kepala."Terima kasih, Master! Ini lebih dari cukup. Apa Master berencana langsung pergi kesana?""Ya! Sudah lama aku tidak menemuinya. Dan juga, tanganku sudah gatal, ingin memberinya pelajaran," ucap Jack."Memberi pelajaran?" Amber terkejut dan kemudian berkata, "Jangan terlalu keras, ya Master!""Mungkin hanya patah tulang saja," Jack menjawab dengan sedikit senyum.Sejurus kemudian, Jack mengeluarkan suatu token khusus dan menyerahkannya ke pada Amber.
Dengan mengatakan itu, Liliana mengeluarkan pedang yang tersarung di pinggangnya."Haha! Walau kau membunuhku, kau takkan mendapat apapun. Justru sebaliknya, kau akan sangat menyesal,""Tetapi, aku akan memberimu pencerahan, menurut informanku kau berhubungan baik dengannya!""Jangan sampai hubungan baikmu berujung dengan penyesalan."Sang kakek menyeringai, sepertinya dia sudah memikirkannya.Tapi tepat setelah dia selesai berbicara, pedang panjang di tangan Liliana telah menusuk jantungnya.Setelah membunuhnya, Liliana berkata kepada dua orang di belakangnya tanpa membalikan badan."Kita kembali ke sekte! Ah ... sebelum itu, bakar semuanya jangan sampai ada yang terlewat."Ketika kembali ke sekte, mereka bertiga langsung menemui tetua agung, serta melaporkan misi yang tengah diembannya."Tetua Agung, maaf! Hanya itu yang dapat saya laporkan kepada anda!"Tetua agung berkata, " bahkan sampai mati pun kakek tua it
Di luar ruang pelatihan, seorang pria muda yang sedikit lebih tua dari Amber melihat pertarungan yang kian memanas. Dibalik jendela, dia berdiri tanpa ekspresi."Hmm, seperti yang diharapkan dari seorang Amber ... Sedangkan aku?!"Bibir pria itu melengkung dalam senyum kecil mengejek diri sendiri. Dia dengan erat mengepalkan tinju.Karena kekuatan yang digunakan, kuku kukunya yang agak tajam melukai telapak tangannya, membawa kesakitan yang cukup dalam.Ketika rasa sakit di telapak tangannya berangsur-angsur hilang, pria muda tersebut pun pergi begitu saja.Namun, di wajahnya memaparkan keseriusan yang kuat, serta menegaskan dalam hatinya, "Amber ... Aku ... Bersumpah!"BUUKKK ...BUUKKK ...BUUKKK ...Di dalam hirup pikuk pertarungan, saat serangan demi serangan mencapai target, Amber berusaha menyesuaikan setiap serangan pada titik yang tepat dari daya tahan maksimum untuk tubuh manusia.Dia lumayan kesulitan me
Goerge merupakan pertarung handal, anak didik keluarga Swift yang jago dalam seni bela diri, dan Zabrina tahu tentang kehebatan Goerge.Namun sejurus kemudian, Zabrina membeku di tempat, matanya melebar.Bahkan orang-orang Swift yang awalnya bersemangat, berekspektasi bahwa Amber dihajar habis-habisan, juga terbelalak.Mereka melihat Goerge di terbangkan cukup jauh, dan ambruk ke lantai layaknya pohon tumbang.Sebelumnya, Goerge kesal dengan saran Amber. Dia pun menyerang menggunakan kaki kanan, langsung mengarah ke perut Amber.Akan tetapi Amber bergeming, dengan cepat dia bergerak ke sisi kiri Goerge sembari berkata,"Setiap serangan memiliki maksud dan tujuan!"Amber menahan serangannya, dia meraih dan mencengkeram kaki kanan Goerge, sehingga menyebabkan Goerge sedikit goyah.Lalu, pemuda itu menarik nafas dalam-dalam, yang kemudian mendorong Goerge sangat keras hingga terpental.Seolah-olah ditabrak sebuah truk, Goerge merasa seperti semua tulangnya secara bersamaan telah remuk sa
"Ting, ting, ting ... Makan ... Waktunya makan!"Amber berteriak di depan pintu masuk tempat pelatihan seraya memukul-mukul mangkuk dan sendok.Sontak, semua orang yang tengah duduk melingkar melemparkan pandangannya pada Amber.Sepertinya mereka sedang mendengarkan nasehat dari Master Jack!Mendengar seruan Amber, orang-orang yang menyandang status bangsawan seperti keluarga Swift, atau lebih tepatnya bisa dibilang antek antek Swift, menatap dengan kandungan menghina pada Amber.Mereka terdengar membisikan sarkasme, tetapi Amber terlihat acuh tak acuh, seolah-olah dia belum mendengar."Amber!"Pada saat ini, Jack berencana membuat pengaturan bagi orang-orang Swift.Ketika Amber datang, entah apa yang dilakukan mereka, Jack merasa Jika orang-orang Swift tampak membenci Amber, mencemooh menggunakan kata-kata pedas, menjelek jelek pemuda itu.Secara otomatis tentu saja Jack tak enak hati, salah satu keluarganya seperti sed