Beranda / Fantasi / Penguasa Benua Timur / Ch. 70 – Bertemu Shen Shen

Share

Ch. 70 – Bertemu Shen Shen

Penulis: Banin SN
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-26 13:00:26

Dari sebuah tempat yang tak terlihat, Yang Zi dan Zhou Fu bersembunyi. Mereka sedang mengawasi kereta kuda Feng Yaoshan yang telah tiba kembali di Biro Pengawal Juda sebelum tengah malam. Kedatangan kereta kuda itu cukup membuat dada Yang Zi berdegup kencang sebab itu adalah untuk yang pertama kalinya dia memiliki kesempatan untuk bisa bertemu dengan saudarinya setelah berbulan-bulan terpisah.

Akhirnya, Feng Yaoshan keluar dari kereta dan turun dengan menggendong seorang gadis di punggungnya. Gadis itu nampak terkulai lemah dengan jari-jemari terlihat putih pucat. Suhu tubuh Shen Shen pun sudah seperti jasad yang baru saja kehilangan ruhnya. Andai saja hidung Shen Shen tak sedang bernapas, tentu wajah Feng Yaoshan tak akan seriang itu.

“Tenang, Shen Yang-ku, sebentar lagi aku akan membawakan tabib terbaik untukmu. Kau akan selamat, dan kita berdua akan hidup bahagia selama-lamanya!” ucap Feng Yaoshan pelan, sembari mengusap-usap punggung tangan Shen Shen ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Silalahi Sabam
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Penguasa Benua Timur   71 – Bangsawan Kelas Satu

    Kalimat yang keluar dari mulut Shen Shen telah berhasil membuat Yang Zi dan Zhou Fu tertawa lega. Bahkan, Feng Yaoshan yang tadinya berada dalam keadaan setengah sadar pun kini terlihat berusaha bangun dan nampak ingin menyampaikan sebuah kalimat.“Shen Yang-ku tidak boleh kelaparan. Beri dia makanan yang banyak, cepaat…” ucap Feng Yaoshan dengan terbata-bata.“Tidak. Dia belum boleh diberi makanan!” jawab Zhou Fu seraya menyalurkan aliran tenaga dalam ke tubuh Shen Shen, “tubuhnya masih terlalu lemah. Kemungkinan ia bahkan belum kuat mengunyah. Akan berbahaya jika ia tersedak makanannya sendiri. Aku akan memulihkan tenaganya dulu.”“Kakak, apa yang bisa kubantu? Apakah kakak Zhou memerlukan sesuatu?” tanya Yang Zi pada Zhou Fu. Ia memang tak terbiasa untuk diam dan melihat saja, jika tangannya bisa membantu sesuatu maka gadis itu pasti akan senang memberi bantuan.“Kau bisa memberi pertolongan

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   72 – Serangan Pendekar Zhongjian

    “Fu’er, tidak bisakah kau menyingkirkan makhluk ini dariku?” ucap Shen Shen seraya memundurkan kepalanya untuk membuat jarak dari Feng Yaoshan. Ketika masih di Dengguang, Shen Shen menunjukkan sikap hangat dan hormatnya pada Feng Yaoshan, tetapi setelah dari pulau Yimin, agaknya terjadi sesuatu dan Shen Shen terlihat sudah tak menghormati kakak tingkatnya itu.“Shen Yang-ku, aku sudah meminta maaf seribu kali soal hal itu. Ayolah, itu hanya kesalahan kecil,” dua telapak tangan Feng Yaoshan menyatu layaknya seorang berdoa, ia memohon gadis itu memaafkan kekhilafannya beberapa hari lalu.Zhou Fu mengerutkan alis melihat dua orang manusia yang sedang berisik di depannya. Saat itu mereka masih duduk melingkar menghadap meja makan, beristirahat sejenak untuk memberi waktu bagi perut memproses makanan,”Kesalahan? Shen Shen, dia berbuat buruk padamu?” tanya Zhou Fu.Pada saat yang bersamaan, Yang Zi dan pengawal Feng Yaos

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   73 – Pertarungan dengan Wei Sihao

    “Yang Zi, bawa Shen Shen menjauh dank au tuan muda manja, lindungi pengawalmu!” perintah Zhou Fu ketika lawannya mulai menyesaki ruangan tersebut dengan aura membunuh yang kental. Orang yang menguasai kurang dari 100 lingkaran tenaga dalam akan merasa tercekik lehernya jika tetap berada di ruang tersebut. “Baik!” jawab Yang Zi dan Feng Yaoshan secara bersamaan, mereka lantas bergegas mencari jalan keluar lewat pintu belakang. “Aku akan mengurangi separuh lebih dari seranganku agar kau tak mati terlalu cepat. Kukira bocah congkak sepertimu perlu diberi pelajaran yang tak sebentar!” Wei Sihao nampak membuat gerakan pelemasan tangan, sepertinya ia sedang mengatur kekuatan agar daya rusak yang dihasilkan jurusnya tak langsung mematikan lawannya. Tentu ia berharap bisa membunuh Zhou Fu dengan perlahan-lahan. “Aku menyarankanmu untuk menggunakan seluruh kekuatan yang kau miliki, Paman congkak. Jika perlu, tambah dua kali lipatnya sekalian!” Zhou Fu menimpali, ia ju

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   74 – Seseorang yang Bersembunyi

    Wei Sihao menjadi sosok pendekar dari golongan hitam yang selalu membuat lawannya menggigil ketakutan. Minimnya pendekar-pendekar yang mampu mencapai tingkatan tenaga dalam di aura merah membuatnya selalu mengalami kemenangan dalam setiap duel dengan pendekar-pendekar lain. Tak hanya di Caihong, nama Wei Sihao juga cukup dikenal di daratan Shamo dan daratan Bingdao yang bahkan lokasinya cukup jauh dari daratan Caihong.Itulah mengapa, Wei Sihao memiliki keyakinan di atas 100% untuk bisa mengalahkan rombongan Feng Yaoshan ketika Liu Chang menantangnya. Tak hanya sebuah tantangan, Liu Chang setidaknya telah berjanji untuk menggelontorkan sebagian pasukan Kelelawar Merah guna membantu pergerakan Wei Sihao yang berniat menguasai daratan Bingdao. Tentu saja, Wei Sihao tak pernah menyangka jika akan bertemu dengan pendekar dengan level yang sama dengannya, atau bahkan kekuatan musuhnya itu berada di atasnya, ia tak begitu bisa mengira-ngira.“Sial! Apakah Liu Chang sen

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   75 – Benteng Bunga Krisan

    Beberapa saat setelah kejadian Zhou Fu mengalahkan pendekar Wei Sihao, Yang Zi pergi bersama Feng Yaoshan untuk mencari kereta kuda. Tak lama berselang, mereka pun telah kembali dan membawa kereta kuda yang cukup besar dan bisa menampung beberapa orang di dalamnya. Rencananya, Feng Yaoshan dengan dua gadis-gadis akan duduk di dalam kereta, pengawal Feng Yaoshan mengemudi kuda sementara Zhou Fu membawa kuda hitam yang diberikan oleh Patriark Yuan Kai.Tetapi, karena pengawal Feng Yaoshan mengalami patah tulang rusuk, ia terpaksa akan diistirahatkan di dalam kereta sementara kuda akan dikemudikan Feng Yaoshan. Ketika semua orang sudah hampir siap untuk masuk ke kereta, tiba-tiba Zhou Fu mendadak ambruk dan terbatuk.“Sial! Ayolah bertahan sebentar lagi!” Zhou Fu menekan-nekan dadanya yang terasa ngilu hebat.Semua orang menoleh dengan perasaan was-was, kekhawatiran mereka semakin bertambah tatkala kulit di wajah Zhou Fu sedikit terlihat pucat.&

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   76 – Catatan Khusus Pemerintah Caihong

    Di dalam Benteng Bunga Krisan, setidaknya terdapat sekitar sepuluh ribu pasukan dari Sekte Sungai Utara. Sebuah Sekte yang pernah menjadi bahan olok-olokan kelompok hitam di distrik Jinwei karena tiga anggotanya tak pernah kembali setelah berhasil menangkap Shen Shen di sekitar pulau Youhi. Karena sudah tak memiliki muka di distrik Jinwei, sekte Sungai Utara pun bermigrasi dari distrik Jinwei ke wilayah perbatasan lalu merebut Benteng Bunga Krisan dari tangan militer Caihong.Kedatangan rombongan Feng Yaoshan di wilayah kekuasaan mereka tentu akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh mereka. Sebagaimana mereka tahu sebelum-sebelumnya, bangsawan selalu membawa banyak harta. Jangankan bangsawan kelas satu, mereka sudah sering merampok bangsawan tanpa gelar, dan meskipun tak bergelar, bangsawan dari Caihong nyatanya kaya raya semuanya.“Mereka datang dengan hanya membawa satu pengawal yang berkuda hitam itu! Pasti mereka telah kehilangan banyak pasukan di perjalanan. In

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   77 – Seseorang di Dalam Kedai

    Perjalanan rombongan Shen Shen menuju ke pemukiman Bunga Persik bisa dibilang sangatlah mulus. Hal tersebut tak lain tak bukan karena adanya sosok Patriark Yuan Kai di dalam rombongan tersebut. Perjalanan mereka bukannya tak menemui hambatan, nyatanya, beberapa perampok telah berencana menghandang rombongan mereka. Tetapi, tak satu pun dari mereka yang berhasil mendekati kereta kuda Feng Yaoshan.Perampok-perampok itu terkulai tak berdaya bahkan sebelum mereka mulai menyerang rombongan Shen Shen. Yang Zi adalah orang pertama yang menyadari keanehan tersebut. Beberapa kali ia merasakan adanya sebuah pergerakan dari arah luar, tak lama setelahnya ia juga merasakan jika pergerakan-peregrakan itu mendadak terhenti dengan cukup ganjil.“Patriark Yuan, apakah Patriark yang membereskan mereka semua?” tanya Yang Zi yang berada di dalam kereta kuda bersama Patriark Yuan Kai.“Kau cukup jeli juga, Nona Yang,” jawab Patriark Yuan Kai singkat.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   78 – Setengah Jalan untuk Pulang

    Di sebuah meja bundar di lantai dasar, rombongan Shen Shen kecuali pengawal Feng Yaoshan, sedang menikmati sajian makan siang yang telah disuguhkan pihak penginapan. Ketika hidangan di meja telah berkurang separuh, Feng Yaoshan melihat para gadis telah usai bersantap siang. Ia pun turut menghentikan kegiatan santap siangnya dan terlihat ingin memulai sebuah percakapan.“Nona-nona yang cantik, hari ini suasana cukup indah dan cerah. Merupakan ide yang sempurna jika kita melanjutkan perjalanan ke Maundo di hari yang cerah ini. Bagaimana?”“Ya, kurasa juga begitu. Semakin cepat kalian pulang, semakin baik untuk semuanya!” Patriark Yuan Kai menimpali, tentu ia setuju dengan gagasan Feng Yaoshan sebab itu artinya putra-putri bangsawan tersebut akan kembali pulang tanpa melibatkan Zhou Fu.“Ya, ini adalah hari yang cukup cerah. Bagaimana kalau kita berangkat sekarang saja?”Terdengar suara yang tak asing dari arah pintu masuk

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26

Bab terbaru

  • Penguasa Benua Timur   Hadiah Menarik di Hari Terbaik

    Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena

  • Penguasa Benua Timur   Dewi dari Kayangan

    Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan

  • Penguasa Benua Timur   Tujuan Mendarat di Benua Timur

    Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d

  • Penguasa Benua Timur   Teknik Tersembunyi

    Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc

  • Penguasa Benua Timur   Arogansi Putra Walikota

    “Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis

  • Penguasa Benua Timur   Sisi Menarik Berkuasa

    Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun

  • Penguasa Benua Timur   Incaran Yuan Kai

    Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera

  • Penguasa Benua Timur   Memasuki Kota Aneh

    Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c

  • Penguasa Benua Timur   Seorang Penyihir Ulung

    Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.

DMCA.com Protection Status