Beranda / Fantasi / Penguasa Benua Timur / 58 – Shufashen???

Share

58 – Shufashen???

Penulis: Banin SN
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-26 12:32:10

Sampailah Zhou Fu dan Yang Zi di kediaman Patriark Yuan Kai, ayah dari bocah kecil yang bernama Yuan Jin. Kediaman Yuan Jin berada cukup dekat dengan lubang raksasa yang menghadap ke laut lepas sehingga pencahayaan di tempat itu terbilang jauh lebih terang daripada rumah-rumah yang menjorok lebih dalam.

Di bagian dalam rumah, terdapat sebentuk meja dan kursi-kursi yang terbuat dari batu. Bagian dinding-dinding goa, terdapat berbagai macam perlengkapan berburu, dan hiasan-hiasan yang merupakan bekas kepala binatang. Bentuk-bentuk senjata yang berjajar di sisi dinding goa itu seperti perlengkapan berburu manusia-manusia kuno. Setidaknya, orang di masa itu sudah tidak menggunakan alat-alat itu lagi.

Yuan Jin mengajak tamu-tamunya untuk memasuki bagian dalam rumahnya yaitu sebuah ruangan yang disekat dan tak nampak jika dilihat dari ruang tamu. Ruangan tersebut adalah tempat di mana ayah Yuan Jin berada.

“Oh, kau membawa tamu rupanya?” terlihat, patriark Yuan Kai

Banin SN

Nah, setelah sekian lama saya akan menjelaskan tentang tingkatan kependekaran di chapter setelah ini. Untuk memberi gambaran di tingkat mana Zhou Fu saat ini, dan seseorang yang baru ia temui di desa Malam itu. InshaAllah tidak akan seperti di PPN yang tidak dilanjut pembahasan tentang tingkatan kekuatannya, di sini akan saya pakai terus. Soal apa itu Shufashen, saya kira sudah ada sedikit gambaran ya… Pertama kali Zhou Fu menemukan Shufashen adalah ketika dia berada di dasar laut Luzon, bersama Haku. Mengapa kakek Li Xian tidak pernah bercerita? Nanti-nanti akan saya bahas.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Silalahi Sabam
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Penguasa Benua Timur   59 – Luka Patriark Yuan Kai

    Dalam sekejap Zhou Fu merasakan hawa panas mengalir dari tubuh Patriark Yuan Kai dan aura panas itu mulai memenuhi ruangan. Bersamaan dengan hal tersebut, samar-samar Zhou Fu melihat semburat aura yang memunculkan warna yang menyelimuti tubuh Patriark Yuan Kai. Warna itu sebelumnya tak pernah dilihat oleh Zhou Fu.“Patriark Yuan, siapa anda sebenarnya?” Zhou Fu menggeser kaki-kakinya dalam posisi siaga, dua tangannya telah mengepal erat sebagai bentuk antisipasi jika ada serangan dadakan. Dari reaksi paru-parunya yang mulai sesak dan berat, ia tahu jika Patriark Yuan Kai adalah lawan terkuatnya sejauh ini. Setidaknya, baru kali ini tubuhnya sangat terganggu dengan pancaran aura yang dikeluarkan oleh lawannya.“Seperti yang kau lihat, aku hanya pria lumpuh yang tak bisa berdiri,” jawab Patriark Yuan Kai masih dalam posisi berbaring sebab ia memang sudah tak bisa menggerakkan kedua kakinya lagi.Meski demikian, menurut perhitungan Zhou Fu,

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   60 – Lingkaran Tenaga Dalam

    Tabib senior itu bernama tuan Wu Quibai, seorang pria sepuh yang seluruh rambut di tubuhnya telah berwarna putih. Alis, bulu hidung serta rambut-rambut halus di tangannya juga memiliki warna putih keabu-abuan menandakan jika pria itu setidaknya telah mencapai usia yang cukup tua.Tabib Wu meminta Zhou Fu duduk selagi dia membersihkan darah di kepala Zhou Fu. Keheningan terjadi selama beberapa saat, baru ketika tabib Wu hendak memberi jahitan di kulit kepala Zhou Fu, ia memulai sebuah pembicaraan.“Anak muda, siapa namamu?” tanyanya dengan suara yang enak didengar telinga, lembut dan mendamaikan.“Saya, Zhou Fu, kakek tabib…”“Panggil saja aku dengan tabib Wu,”“Baiklah, Tabib Wu. Sepertinya ada yang ingin tabib Wu bicarakan dengan saya?” Zhou Fu bertanya.“Tidak keliru. Aku tidak akan bertanya mengapa terjadi sesuatu di ruang Patriark Yuan Kai. Tetapi, melihat kau masih sehat begin

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   61 – Penyerang Patriark Yuan Kai

    “Pemuda berbakat seperti tuan muda tidak mengenal tingkatan kekuatan pendekar? Oh, apakah tuan muda ini datang dari dunia lain?” Tabib Wu Quibai bertanya setengah bercanda.“Ya, dunia saya cukup berbeda. Jangankan soal seperti itu, saya bahkan baru mengenal makhluk bernama perempuan beberapa bulan terakhir. Kiranya tuan tabib bersedia membimbing saya yang masih awam ini.”“Haha… Benarkah demikian? Biar kutebak, tuan muda pasti sangat senang setelah mengenal perempuan. Mereka makhluk yang menggemaskan bukan?”“Tidak juga, mereka sangat merepotkan. Daripada membahas soal perempuan, saya lebih ingin mendengar tentang tingkatan kekuatan pendekar yang tabib sebutkan beberapa saat lalu.”Sambil menyiram tubuh Zhou Fu dengan air hangat, tabib Wu Quibai mulai berceloteh panjang lebar tentang dunia persilatan. Dalam dunia kependekaran, terdapat sembilan level kekuatan yang merupakan kemampuan secara keseluruha

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   62 – Rahasia Shufashen

    Nama yang disebut oleh tabib Wu Quibai sama persis dengan nama kakek dari Zhou Fu. Ketika mendengar nama itu diucapkan oleh tabib Wu Quibai, Zhou Fu mencoba meyakinkan dirinya jika bisa jadi hal tersebut hanyalah sebuah kebetulan belaka.Tetapi, fakta bahwa kakeknya telah bersembunyi selama empat belas tahun, lagi-lagi membuatnya khawatir jangan-jangan Li Xian yang melukai patriark Yuan Kai adalah Li Xian yang sama yang telah merawat dan membesarkan Zhou Fu selama ini.“Jika kau ingin melihat iblis dalam wujud manusia, kau bisa bertemu dengan Li Xian,” tabib Wu Quibai melanjutkan ucapannya, “tak ada hal baik yang bisa diceritakan dari pendekar satu ini. Begitu juga, tak ada yang menyukainya, meski itu sesama iblis sekalipun! Bahkan…“Tabib Wu, sepertinya saya sudah lebih baik sekarang. Saya ingin melihat keadaan patriark Yuan Kai dan teman saya. Bisakah saya pergi sekarang?” Zhou Fu bangkit dari posisi bersila ke posisi

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   63 – Teknik Penguncian Aura

    “Kau tidak boleh mengulang kegagalanku, anak muda!” Patriark Yuan Kai menepuk pundak Zhou Fu yang masih berada dalam jangkauannya, “jika beberapa waktu lalu aku ingin kau tinggal di sini, kurasa sekarang keputusanku sedikit berubah. Kau harus melanjutkan misimu sendiri. Dan berburu Shufashen di waktu yang lebih tepat.”“Syukurlah jika Patriark berpendapat demikian. Kembali lagi ke tujuan saya ke sini, saya membutuhkan kuda.”“Jangan risau soal itu, aku memiliki kuda hitam yang cukup terlatih. Kau bisa membawanya tanpa harus berpikir untuk mengembalikannya. Tetapi dengan satu syarat!” Patriark Yuan Kai mencengkeram pundak Zhou Fu ketika menyebutkan kalimat terakhirnya tersebut.“Syarat?”“Ya. Kau tidak boleh bertarung menggunakan aura merah. Jika kau kebetulan sedang berurusan dengan pemburu orang seperti kita, dipastikan identitasmu sebagai pembaca Shufashen akan segera terbongkar. Berani b

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   64 – Meninggalkan Desa Malam

    Setiap kali kaki Zhou Fu menjejak ke bebatuan gua, ada sebuah tanda sepatu yang menjorok ke dalam seolah bebatuan tersebut hanyalah tanah gembur yang dilewati kaki pasca terjadi hujan. Patriark Yuan Kai mengerutkan alis tepat ketika melihat tanda kaki Zhou Fu bermunculan di permukaan batu. Jangankan dilewati kaki, hantaman tongkat besi saja belum tentu bisa membuat jejak di bebatuan goa di desa Malam.“Bocah ini memiliki sumber kekuatan lain selain dari tenaga dalam,” patriark Yuan Kai membatin. Dari jejak yang ditimbulkan kaki Zhou Fu yang mampu melubangi batu, jelas itu bukanlah kekuatan dari tenaga dalam aura hijau.Melihat lubang-lubang berbentuk jejak kaki itu, Patriark Yuan Kai mencoba menghitung berat beban tubuhnya. Ia lupa berapa ribu kilo bobot berat yang ia bebankan di punggung Zhou Fu. Sepertinya karena Zhou Fu tetap bisa berdiri, meski sedikit kesusahan, Patriark Yuan Kai terus dan terus menambah bobot tubuhnya. Sampai ia lupa, sepertinya bukan

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   65 – Sesuatu Terjadi Pada Shen Shen

    Seorang pria tampan dengan pakaian cukup mewah terlihat sedang duduk menunggui sosok perempuan yang terkulai tak bergerak. Setidaknya ia tengah menunggui gadis itu selama lima hari atau lebih, ia bahkan lupa. Yang ia ingat adalah, gadis itu membuang muka padanya. Tak mau berbicara padanya. Dan beberapa saat setelah itu, gadis tersebut terkulai tak sadarkan diri begitu saja selama hampir satu minggu.Dialah tuan muda Feng Yaoshan, si putra bangsawan kelas satu yang juga merupakan keturunan keluarga berpengaruh dari Shamo. Tak ada yang lebih membahagiakan hatinya kecuali ketika ia mendapat kabar bahwa kelompok Kelelawar Merah berhasil mengambil alih kembali kapal Guichuan bersama dengan nona Shen di dalamnya.Tapi kemudian, tentu kebahagiaannya lenyap seketika tatkala ia menyaksikan nona Shen Yang menjadi mayat yang bernapas. Gadis itu tak bertemu ajal, tetapi ruhnya entah berada di mana sebab dibangunkan bagaimanapun juga, nyatanya nona Shen tak juga membuka mata. Ia te

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   66 – Pendekar Aura Biru

    Kapal Guichuan setidaknya hanya butuh waktu dua jam untuk tiba di tebing tepat di bawah aliran sungai Juda. Sementara itu, untuk menuju ke titik yang sama, Zhou Fu dan Yang Zi paling tidak harus menempuh waktu setengah hari. Jarak tempuh itu sudah tak bisa ditawar sebab letak geografis pinggiran wilayah Caihong memang berkelok-kelok hingga menciptakan jarak yang lebih panjang di sisi daratan. “Kita tak bisa menghadang kapal mereka, bagaimana rencana kakak selanjutnya?” tanya Yang Zi setelah mendapati jaraknya dengan kapal Guichuan bertambah jauh. “Terpaksa,” sahut Zhou Fu singkat. “Kita menyeberang Juda?” tanya Yang Zi. “Bukan kita, tapi aku. Kau tunggu di seberang. Ingat, kau juga sedang dicari oleh mereka!”

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26

Bab terbaru

  • Penguasa Benua Timur   Hadiah Menarik di Hari Terbaik

    Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena

  • Penguasa Benua Timur   Dewi dari Kayangan

    Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan

  • Penguasa Benua Timur   Tujuan Mendarat di Benua Timur

    Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d

  • Penguasa Benua Timur   Teknik Tersembunyi

    Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc

  • Penguasa Benua Timur   Arogansi Putra Walikota

    “Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis

  • Penguasa Benua Timur   Sisi Menarik Berkuasa

    Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun

  • Penguasa Benua Timur   Incaran Yuan Kai

    Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera

  • Penguasa Benua Timur   Memasuki Kota Aneh

    Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c

  • Penguasa Benua Timur   Seorang Penyihir Ulung

    Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.

DMCA.com Protection Status