Home / Fantasi / Penguasa Benua Timur / 45 – Pilihan Terbaik

Share

45 – Pilihan Terbaik

Author: Banin SN
last update Last Updated: 2021-05-26 09:25:26

Para pasukan dari Shamo berduyun-duyun meninggalkan lapangan luas tempat Zhou Fu dan Rao Guohoa berhadap-hadapan. Mereka semua menggiring serta para tawanan untuk turut menjauh dari tempat tersebut lantaran Rao Guohoa memberi peringatan dengan suara lantang. Ming Tian pun turut bersegera pergi sembari terus memegangi lengannya yang mengeluarkan aroma bakar. Sepanjang ia menjauhi lapangan luas itu, ia terus bertanya-tanya bagaimana bisa pendekar seberingas Rao Guohoa nampak cukup berhati-hati dalam menghadapi seorang remaja.

Beberapa tawanan dari Bingdao nampak sesekali menolehkan kepala ke lapangan rumput, mereka cukup penasaran dengan identitas Zhou Fu. Tentu saja para tawanan tersebut berharap jika Zhou Fu adalah keturunan dari pendekar Bingdao sehingga mereka memiliki harapan untuk diselamatkan meski nyatanya banyak dari mereka yang cukup meragukan kemampuan Zhou Fu.

“Apakah kau mendengar percakapan mereka berdua?” salah seorang tawanan Bingdao menanyai

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ati Husni
seruuuuuuu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Penguasa Benua Timur   46 – Hari Pembalasan

    Asap tebal yang menyelimuti pulau Yimin perlahan-lahan memudar. Sorot matahari mulai menerobos asap tipis dan menjatuhkan cahayanya tepat di atas wajah-wajah orang Shamo yang hitam legam. Wajah-wajah itu menampakkan bulir-bulir air bening yang keluar dari kulit mereka, seolah mereka sedang bermandikan keringat mereka sendiri.Orang-orang Shamo itu, diam membisu saking takutnya untuk mengeluarkan kata-kata. Untuk bernapas saja mereka seolah menghirupnya setengah-setengah. Takut-takut jika mereka membuat gerakan yang tidak disukai oleh pemuda yang kini sedang berdiri tegak dengan tatapan penuh intimidasi.Hari itu, kedatangan Zhou Fu telah berhasil membalik keadaan dengan sempurna. Beberapa saat sebelum kedatangan Zhou Fu, orang-orang Shamo itu telah berpesta menikmati peristiwa pemenggalan tawanan Bingdao. Beberapa dari mereka bahkan membuat lelucon untuk kepala-kepala tawanan Bingdao yang terlepas dari lehernya. Tawa mereka meledak-ledak ketika melihat tubuh-tubuh tak

    Last Updated : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   47 – Selangkah Menuju Maundo

    Matahari sudah pergi dan telah digantikan oleh temaram cahaya bulan sabit. Zhou Fu sedang berada di kediaman tetua Wang Yue yang selamat dari kebakaran, untuk memberikan salam perpisahan kepada segenap warga di Yimin. Ketika hendak melanjutkan perjalanannya, Zhou Fu baru teringat jika ia sudah tak memiliki kapal. Padahal, butuh waktu sekitar satu minggu perjalanan laut untuk menempuh jarak dari Yimin ke Maundo. Tentu saja, jarak tersebut bukanlah jarak yang bisa ditempuh dengan tanpa menggunakan kapal.Selama beberapa saat, Zhou Fu menggaruk rambutnya sambil menggeleng-gelengkan kepala. Sepertinya konsentrasinya sedikit menurun lantaran tubuhnya telah kekurangan asupan air selama seminggu lebih. Melihat raut wajah Zhou Fu yang nampak kebingungan, tetua Wang Yue memiringkan kepalanya untuk bertanya.“Apakah Tuan Muda memerlukan sesuatu? Katakan apa yang Tuan Muda inginkan atau perlukan, kami bukanlah warga yang tak mengerti balas budi,” tanya tetua Wang Yue

    Last Updated : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   48 – Jeritan di Kapal Merak Biru

    Namanya Zhao Yunlei, ia adalah keponakan satu-satunya dari tetua Wang Yue yang secara ajaib bisa selamat dari kebakaran hebat yang melanda desa Guanbai. Guanbai sendiri merupakan desa di pulau Yimin yang mengalami kebakaran paling parah. Korban yang selamat dari desa Guanbai hanya bisa dihitung jari, dan kesemuanya mengalami luka-luka bakar yang cukup serius. Tentu saja, kecuali Zhao Yunlei.Gadis itu hanya mengalami luka yang cukup ringan meski seluruh wilayah di desanya hangus dilahap api. Anehnya lagi, Zhao Yunlei justru sedang menjadi satu dari sedikit warga yang turut melakukan evakuasi korban pembakaran militer Shamo. Padahal, jangankan untuk mengevakuasi orang lain, jika dinalar lagi, untuk menyelamatkan dirinya sendiri itu sudah hampir tak mungkin.Zhao Yunlei adalah gadis manis yang bisa membuat siapa saja ingin menolongnya karena gadis itu nyatanya cukup lemah dan serba tidak bisa. Tangannya akan membiru jika menyentuh sesuatu terlalu kuat. Jika mengangkat ba

    Last Updated : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   49 – Pasukan Lima

    Suasana di atas geladak kapal Merak Biru terasa sedikit mencekam setelah Zhou Fu dan Zhao Yunlei saling bersiaga satu sama lain. Hal yang membuat Zhou Fu bingung adalah, tidak ada getaran aura yang keluar dari tubuh Zhao Yunlei meskipun gadis itu sedang memancarkan kekuatan berdaya rusak besar. Singkatnya, kekuatan gadis itu tidak terdeteksi bahkan ketika ia sedang melancarkan serangan. Fenomena tersebut, seharusnya tidak bisa terjadi.“Nona Zhao, bagaimana bisa nona memiliki kekuatan tanpa menguasai ilmu tenaga dalam?” Zhou Fu menggeleng-gelengkan kepala kebingungan setelah yakin jika Zhao Yunlei bahkan tidak mempunyai penguasaan tenaga dalam sedikit pun. Sebaik apapaun seseorang bisa menyembunyikan kekuatan mereka, sebuah getaran aura akan tetap bocor ketika penggunanya sedang melancarkan serangan.Zhao Yunlei nampak mengerutkan kening keheranan, ia juga tak menyangka jika Zhou Fu mengetahui fakta tentang dirinya yang tak memiliki penguasaan tenaga dalam.

    Last Updated : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   50 – Jejak Kapal Guichuan

    Setelah berdebat cukup lama, akhirnya Zhao Yunlei menyadari jika ia sama sekali tidak bisa memaksa Zhou Fu untuk mengikuti kehendaknya. Meski Zhao Yunlei telah mengiming-imingi Zhou Fu akan informasi menarik tentang catatan di kaki Haku, nyatanya Zhou Fu tak goyah untuk tetap pada keputusannya pergi ke Maundo, bukan ke markas Pasukan Enam. Zhao Yunlei pun bertanya tentang seberapa penting seorang gadis bernama Shen Shen yang harus segera diselamatkan itu.“Apakah dia terlalu cantik sehingga kau tak sabar ingin menolongnya?” tanya Zhao Yunlei memancing.“Apakah menurutmu kecantikan adalah sesuatu yang tepat untuk dijadikan alasan menolong seseorang?” Zhou Fu memalingkan wajahnya, merasa sedikit kesal karena tak sekali dua kali orang menganggap ia berbaik hati pada Shen Shen adalah karena kecantikan perempuan tersebut.“Jika bukan demikian, mengapa kau terlihat sangat memedulikan perempuan itu?” Zhao Yunlei bertanya kembal

    Last Updated : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   51 – Berpisah di Maundo

    Suasana di pelabuhan Caihong cukup ramai dan sibuk. Petugas-petugas pelabuhan sedang mengarahkan kapal-kapal yang akan mendarat di Caihong dan sekaligus mengawal kapal-kapal yang akan meninggalkan Caihong. Siang itu, ada sekitar lima kapal yang datang bersamaan dengan kapal Merak Biru. Empat kapal lainnya sepertinya berisi bangsawan-bangsawan Caihong yang sedang pulang dari berlibur ke luar pulau. Hal tersebut terlihat dari cara para petugas pelabuhan memperlakukan mereka dengan sangat hormat dan hati-hati.Berbeda dengan empat kapal itu, rombongan Zhou Fu dan Zhao Yunlei sama sekali tidak mendapatkan perlakuan khusus. Semisal, tak ada pelayan yang tergopoh memayungi Zhao Yunlei meski matahari sedang terik-teriknya. Sementara di kapal-kapal yang lain, semua penumpang perempuan segera dihampiri pelayan berpayung yang bertugas menghalau sinar matahari mengenai kulit-kulit mulus para bangsawan yang cantik-cantik jelita.“Sebutkan kalian berasal dari mana dan apa tuj

    Last Updated : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   52 – Seseorang di Balik Topeng

    Sore menjelang petang, jalan-jalan di pemukiman Maundo dipenuhi oleh orang yang berlalu-lalang dengan berbagai kesibukannya sendiri-sendiri. Pemukiman tersebut bisa dibilang terlalu padat penduduk, di mana semua tempat-tempat di Maundo selalu dipenuhi dengan kerumunan manusia. Begitu juga, rumah-rumah warga dibangun dengan saling berdekat-dekatan sebab lahan yang tersedia sepertinya cukup terbatas untuk menampung populasi manusia yang terus bertambah.Kabarnya, pemukiman Maundo merupakan tempat yang akan dituju oleh mantan bangsawan Caihong yang turun kasta atau dikeluarkan gelar kebangsawanannya oleh pemerintah. Mereka adalah orang-orang yang gagal membayar upeti sehingga harus rela didepak dari tanah surga yang sebelumnya mereka tempati. Bukan tidak mungkin jika sebentar lagi Maundo sudah tidak bisa lagi menampung bangsawan yang turun kasta. Jika sudah demikian, bisa dipastikan seseorang harus rela tinggal di lereng-lereng tebing liar.Zhou Fu menggeleng-gelengkan ke

    Last Updated : 2021-05-26
  • Penguasa Benua Timur   53 – Jurang Neraka

    Langkah kaki Kuma dan berisik suara binatang-binatang malam masih menemani perjalanan Zhou Fu menuju ke sungai Juda. Sejauh Kuma melangkah, hanya jalan setapak yang sempit yang dilalui Zhou Fu dan Kuma. Zhou Fu memang menempuh jarak terdekat menuju sungai Juda melewati lereng tebing curam yang cukup jarang dilalui manusia. Dengan rute yang ia lalui sekarang, ia bisa menghemat setidaknya separuh waktu perjalanan ketimbang jika ia melewati rute normal.Malam itu, meski bulan hanya menyumbang sedikit cahaya, Kuma cukup gesit melangkah dalam kegelapan. Hal tersebut membuktikan jika apa yang dikatakan pelayan Biro Pengawal Songho memanglah benar, Kuma adalah kuda yang cukup terlatih. Pelayan Biro Pengawal Songho tersebut dengan antusias menunjukkan kuda terbaik mereka sekaligus rute tercepat menuju ke Juda setelah ia menerima imbalan beberapa keping perak.Rute tercepat menuju ke Juda sering disebut sebagai jalur Jurang Neraka. Selain karena derajat kemiringan jalannya yang

    Last Updated : 2021-05-26

Latest chapter

  • Penguasa Benua Timur   Hadiah Menarik di Hari Terbaik

    Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena

  • Penguasa Benua Timur   Dewi dari Kayangan

    Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan

  • Penguasa Benua Timur   Tujuan Mendarat di Benua Timur

    Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d

  • Penguasa Benua Timur   Teknik Tersembunyi

    Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc

  • Penguasa Benua Timur   Arogansi Putra Walikota

    “Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis

  • Penguasa Benua Timur   Sisi Menarik Berkuasa

    Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun

  • Penguasa Benua Timur   Incaran Yuan Kai

    Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera

  • Penguasa Benua Timur   Memasuki Kota Aneh

    Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c

  • Penguasa Benua Timur   Seorang Penyihir Ulung

    Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.

DMCA.com Protection Status