Otw update lagi~~~~
Bao bersaudara belum memulai proses penghancuran tenaga dalam milik Pendekar Harimau Utara ketika ada dua sosok perempuan yang mendekat ke arah mereka. Dua perempuan itu adalah Xiao Ling dan Yang Zi. Xiao Ling baru saja meyakinkan Yang Zi bahwa pergi bersama dengan yang lainnya ke Immortal Continent adalah pilihan yang jauh lebih bijak ketimbang tetap berada di Benua Timur. Keduanya pun saling berpelukan sesaat sebelum Yang Zi berniat memisahkan diri dari Xiao Ling. Meski baru saling mengenal, ketimbang menjadi ibu dari Zhou Fu, Xiao Ling nyatanya terlihat lebih cocok menjadi ibu dari Yang Zi. Mereka terlampau akrab jika jika tidak ada ikatan di antara keduanya. “Ah… Pasien kita sepertinya bertambah satu lagi, Adik…” Bao Yun menaikkan lengkung bibirnya, lalu menolehkan kepala ke arah Zhou Fu, berniat memastikan dugaannya apakah Zhou Fu akan gembira melihat keputusan Yang Zi. Benar saja, ketika Yang Zi mendekat dengan malu-malu, barisan calon kultivator yang paling bahagia adalah Zhou
Jika diminta memilih urutan rasa sakit dari yang paling tinggi, Zhou Fu tak akan ragu lagi untuk mengatakan bahwa proses penghancuran tenaga dalam merupakan proses paling menyakitkan dengan nomor urut pertama. Brangkali, sakitnya setara dengan seribu kali kematian dalam satu kali waktu dan ditumpuk pada satu tubuh yang sama. Meskipun bagian yang mendapat pembersihan adalah dantian yang terletak di belakang pusar tubuhnya, Zhou Fu mengalami nyeri di sekujur tubuh tanpa terkecuali. Bahkan, andai kata ada angin yang menyenggol sehelai rambutnya, ia akan menjerit kesakitan. Pendekar Harimau Utara dengan segera merengkuh tubuh Xiao Ling agar perempuan tersebut tak menyaksikan secara langsung penderitaan yang dialami putranya. Yuan Kai masih ingat dengan jelas betapa mengerikannya ketika daging-daging di tubuhnya seolah akan ditarik paksa dari tulang belulangnya. “Putra kita akan baik-baik saja, tenanglah…” Yuan Kai menepuk-nepuk pundak Xiao Ling, mencoba untuk menenangkan perasaan perempu
Beberapa hari berikutnya, Bao bersaudara memberi perintah kepada para kultivator didikannya untuk berlatih dan membiasakan diri menggunakan energy Qi. Bagi kultivator, energy Qi adalah sesuatu yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan mereka. Memiliki pemahaman sebanyak mungkin tentang energy Qi akan menjadi salah satu jalan termudah untuk sukses dalam berkultivasi. Sementara itu, selagi para kultivator lain melakukan latihan di area gunung berapi Pulau Huizhuan, Bao bersaudara memilih untuk menyibukkan diri mereka dengan memeriksa dan mempersiapkan Artefak Suci. “Tuan Bao, kudengar, keberadaan Artefak Suci hanya bisa dihitung menggunakan jari satu tangan. Apakah kabar tersebut benar? Dengan jumlah populasi kultivator yang menyentuh Milyaran, bukankah keberadaan Artefak Suci terlampau sedikit?” Haku yang sedari tadi mengamati Bao bersaudara mempersiapkan Artefak Suci berbentuk kapal itu, tak tahan untuk melontarkan pertanyaan yang mengganggu pikirannya. Bao Yun menghentikan sejenak keg
“Berangkat ke Immortal Continent malam ini?” Xu Xiaofei mengerutkan alisnya sesaat. Ia tahu jika saat tersebut akan tiba, tetapi tetap saja, detik-detik menuju perpisahan dengan cucu kesayangannya akan menjadi hal yang tak mudah dilewati. Ketika semuanya telah mengangguk siap dengan keputusan Bao bersaudara, Xu Xiaofei meminta diberi waktu sebentar untuk mengobrol berdua saja dengan cucunya. “Tuan Bao, apakah persediaan makanan ini sudah cukup?” Selagi Xu Xiaofei mengobrol berdua dengan Zhao Yunlei, Yang Zi meminta Bao bersaudara untuk memeriksa kembali perbekalan makanan mereka. “Sebenarnya, jika aku dan kakakku ikut makan, persediaan itu akan kurang banyak. Tapi, aku dan kakakku telah berada di Tingkat Alam di mana tubuh kami tak begitu butuh pada asupan makanan. Jadi, persediaan makanan kalian akan cukup selama kalian bisa menahan kami untuk tak ikut makan.” Bao Yin terlihat menggaruk pipinya karena sedikit malu, sejauh pengamatannya selama tinggal di Pulau Huizhuan, ia dan kakakn
Hari ke sepuluh di atas Artefak Suci…“Tuan Bao, persediaan makanan kita tinggal separuh padahal perjalanan kita masih butuh beberapa bulan lagi. Kami akan tewas meski kami berhemat makan satu kali satu minggu sekali pun… Bagaimana ini?” Yang Zi dan Zhao Yunlei menghadap kepada Bao bersaudara, berniat untuk menyampaikan keberatan mereka karena Bao bersaudara selama sepuluh hari terakhir selalu mengambil jatah besar dalam setiap sesi makan. Tetapi, tentu saja melarang para senior untuk tak bergabung dalam sesi makan adalah hal yang lancang, pada akhirnya, Zhao Yunlei dan Yang Zi hanya bisa menyampaikan keluhan dan kekhawatiran mereka.“Aku juga ingat bagaimana Tuan Bao ingin membuktikan betapa hebatnya seorang Kultivator Saint King yang mampu hidup tanpa asupan makanan sedikit pun, kuharap Tuan Bao akan segera melakukan pembuktian tersebut.” Ketika Zhao Yunlei dan Yang Zi telah berusaha dengan sangat sopan untuk mengeluhkan keadaan perbekalan, Shen Shen justru datang dan melontarkan kal
Moncong kapal Artefak suci telah menembus kilauan cahaya putih, memaksa semua penumpangnya untuk menutup mata mereka menggunakan apapun yang mampu melindungi penglihatan dari kebutaan sementara. Kilau cahaya putih tersebut terlalu kuat jika hanya dihalau oleh kelopak mata yang tertutup. Para gadis, meskipun tak ada yang memberi aba-aba, ke semuanya menempelkan mata mereka ke tubuh Zhou Fu demi menghalau hantaman cahaya yang membutakan mata. Sementara Zhou Fu dan dua pria lainnya memilih untuk menutupi mata mereka menggunakan satu lengan. Seiring dengan masuknya kapal Artefak Suci pada sisi cahaya putih, suara bising sesuatu yang robek juga tak kalah mengganggu telinga. Itu adalah robekan yang terjadi pada perbatasan dimensi semesta. Dikabarkan, tak ada satu kultivator pun yang mampu berdiri di medan area perbatasan dimensi semesta. Meledak adalah satu-satunya kemungkinan yang akan terjadi jika seorang kultivator nekat melakukannya. “Gendang telingaku sebentar lagi mungkin akan meleda
Dim Light Palace adalah salah satu bangunan besar di wilayah Holy Light Sect yang hanya boleh dimasuki oleh anggota-anggota penting sekte. Bao bersaudara tidak termasuk di dalamnya tetapi sepertinya misi yang diemban oleh mendiang Yang Yuhuan memang cukup penting atau semacamnya sehingg para Grand Elder membawa Bao bersaudara memasuki Dim Light Palace. Sementara itu, empat kultivator muda yaitu Zhou Fu, Shen Shen, Zhao Yunlei, dan Yang Zi, tengah dijaga ketat oleh beberapa inner disciple di wilayah luar Dim Light Palace. ‘Mengapa mereka berdua sama sekali tak menyinggung soal ketiadaan Tuan Yang Yuhuan?’ Itu adalah pertanyaan yang tengah mengganggu pikiran Bao Yun dan juga Bao Yin. Sebagai putra kedua dari Patriark Holy Light Sect, tentu saja ketiadaan Yang Yuhuan seharusnya menjadi hal nomor satu yang wajib ditanyakan oleh para Grand Elder. Grand Elder Dong Fang dan Mu Nian memahami betul keheranan yang dirasakan oleh Bao bersaudara, tetapi, mereka berdua belum memiliki kesempatan
Bao Yun dan Bao Yin menjelaskan secara bergantian hal-hal apa saja yang mereka alami sejak pertama kali mendarat di bumi hingga awal mula pertemuan mereka dengan sosok pemuda bernama Zhou Fu dari Benua Timur. Para petinggi sekte nyaris tak bernapas tatkala mendengar penuturan dari Bao bersaudara, lebih-lebih, pada bagian yang menjelaskan bahwa alarm kekuatan Heavenly Eyes dari sosok Spirit Beast menyala dan menunjuk pada pemuda bernama Zhou Fu. Ketika para petinggi sekte saling terdiam setelah Bao bersaudara menyampaikan keseluruhan cerita, baik Bao Yun maupun Bao Yin, sama-sama tak sabar menunggu respon dari para petinggi sekte. Sebelumnya, Bao bersaudara juga telah menekankan berulang kali jika pemuda dengan nama Zhou Fu adalah sosok yang bisa dibilang baik hati dan tak memiliki bakat menjadi orang jahat. Bao Yun berharap, dengan ia menjelaskan bahwa Zhou Fu adalah pemuda berwatak budiman, ia secara tak langsung bisa membantu posisi Zhou Fu. “Patriark Yang saat ini sedang sibuk mem
Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena
Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan
Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d
Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc
“Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis
Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun
Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera
Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c
Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.