Beranda / Fantasi / Penguasa Benua Timur / 310 - Melihat Titik Merah

Share

310 - Melihat Titik Merah

Penulis: Banin SN
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-15 20:55:03
Zhou Fu berjalan mendekati satu demi satu tubuh teman-temannya yang terbaring tak sadarkan diri. Semuanya memiliki gejala yang sama, mengalami pendarahan di bagian organ dalam mereka tanpa adanya luka luar yang tampak. Yang artinya, kesemua pemuda itu diserang dengan cara yang sama yaitu dengan ditusuk menggunakan jarum kecil yang panjang.

Menyembuhkan luka serius yang menjangkiti organ vital nyatanya akan menguras banyak tenaga, Zhou Fu duduk bersila di titik sentrum ruangan, ia mempersiapkan diri untuk melakukan upacara penyembuhan. Luka-luka yang dialami para pemuda Shamo memang cukup serius, tetapi, jika ia bisa menjaga kestabilan detak jantung para pemuda itu setidaknya selama satu hari penuh, peluang mereka akan melewati masa kritis menjadi tinggi.

“Manusia biasa sepertiku tak mungkin bisa memberi kesembuhan pada belasan pemuda yang tengah sekarat ini!” desis Zhou Fu pelan. ‘Yang bisa kulakukan adalah membantu mereka agar mampu melewati masa kritis. Setelahnya, proses penyembuh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Azfarahnaf Akmalizzan
semoga segera ada bantuan...
goodnovel comment avatar
wiendy
aaaagggrrr... semoga bantuan datang tepat waktu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Penguasa Benua Timur   311 - Guncangan di Dalam Kapal

    Di sepertiga malam menjelang fajar, kapal Guichuan mengalami guncangan besar. Itu adalah hal yang seharusnya tak terjadi mengingat kapal Guichuan sedang menepi dengan jangkar kapal masih dalam posisi diturunkan. “Apakah Tuan Muda Chen telah tiba?” pekik beberapa awak kapal yang berlarian ke geladak. Sunyi… Tak ada tanda-tanda kedatangan seorang pun ke atas kapal. Tak ada Chen Long, begitu juga Yao Ming dan Fang Zhixuan. Pasca guncangan besar yang hanya terjadi dalam hitungan detik itu, kapal Guichuan kembali senyap menyusul suasana hening yang menyelimuti Perairan Timur daratan Shamo. Semua awak kapal diserang dengan perasaan takut sekaligus khawatir. “Apa yang baru saja terjadi? Dalam perairan setenang ini, guncangan di kapal hanya akan terjadi jika ada sesuatu atau seseorang yang datang!” seorang awak kapal berujar seraya menyentuh lengannya yang terasa dingin. “Tunggu!” seseorang yang lain menarik tubuh rekannya. “Bagaimana jika memang tak ada yang datang, tetapi…” ucapnya deng

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Penguasa Benua Timur   312 - Datangnya Pria Asing

    “P…. Pintu ruang pengobatan terbuka?!” salah seorang awak kapal gemetaran hebat manakala ia melihat pintu ruangan Zhou Fu tengah terbuka lebar. “Tuan Muda… Apa yang terjadi di dalam?” teriak seorang awak kapal tanpa berani melanjutkan langkahnya ke depan. Ia meminta teman-temannya untuk tak maju ke ruang pengobatan sebab khawatir jangan-jangan memang ada sesuatu yang genting di dalam sana. Mendengar teriakan awak kapal, Zhou Fu lantas memberi aba-aba agar mereka lekas bersembunyi. “Jika perlu, kalian bisa melompat dari kapal, yang jelas, menjauhlah dari sini!” teriak Zhou Fu lagi setelah sesaat sebelumnya ia memerintahkan awak kapalnya untuk pergi. Setelah para awak kapal berhamburan pergi, suasana di ruang pengobatan kembali menjadi sunyi. Hawa keberadaan orang asing tersebut masih terasa, justru, hawa yang ditimbulkan semakin lama semakin kuat. Menandakan jika posisi orang tersebut benar-benar sudah dekat dengan Zhou Fu. “Kurang ajar!” Zhou Fu melompat ke udara dan mencari pegang

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Penguasa Benua Timur   313 - Teknik Baru!

    “Teknik Shentimoya?” gumam Zhou Fu keheranan. “Ah, aku baru tahu Shentimoya bisa digunakan dengan cara itu!” Selama ini, Zhou Fu menggunakan teknik Shentimoya sebatas untuk menciptakan pedang dari udara, atau mengirim gelombang berdaya rusak ke arah musuh. Ia tak menduga jika Shentimoya juga bisa diterapkan dalam penciptaan jarum jarum panjang yang kecil. “Ha ha ha, hanya mereka yang ahli menggunakan teknik Yokomoya yang bisa menciptakan senjata kecil berdaya rusak tinggi! Kau boleh mencoba menciptakannya, tapi, jangan lantas kecewa jika gagal melakukannya, Bocah Muda!” si pria tampan menikmati raut kekagetan Zhou Fu, di mana itu artinya musuh tengah terperangah oleh kemampuan Yokomoya miliknya. “Justru itu, siap-siaplah kecewa sebab aku mungkin bisa membuat lemparan jarum dengan jumlah yang jauh lebih banyak darimu!” ucap Zhou Fu seraya melompat dan bergerak cepat untuk menutup seluruh ruang pengobatan. Ia juga mematikan lampion-lampion yang ada di ruang pengobatan. Maka, keadaan di

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Penguasa Benua Timur   314 - Sesuatu yang Terjatuh

    Jendela-jendela ruang pengobatan terbuka lebar oleh hempasan angin yang baru saja diciptakan oleh si pria asing. Membuat ruang pengobatan dimasuki oleh cahaya rembulan, sama artinya dengan memberi peluang kepada si pria asing untuk menggunakan jurus Gerhana Matahari lagi. Benar saja, begitu cahaya rembulan masuk menelisik ke dalam ruangan, bayangan-bayangan berukuran besar mulai bertebaran di mana-mana. Membuat pria asing mampu melesat lesat ke beberapa titik lokasi tanpa sempat diketahui oleh Zhou Fu. Bum!!! Bum!! Bum!!! “Itu hukuman untuk Bocah kurang ajar sepertimu!” teriak si pria asing kepada Zhou Fu. “Sialan Kau!” Zhou Fu mendengkus kesal sebagaimana beberapa kali ia kewalahan mendapat kiriman serangan mendadak dari arah arah yang tak terduga. “Jika seperti ini terus, teman temanku bisa terkena dampak pertarungan kami!” batin Zhou Fu sambil mengelap setitik darah yang keluar dari ujung bibirnya. Zhou Fu pun menggiring musuhnya untuk keluar dari ruang pengobatan dan menuju ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Penguasa Benua Timur   315 - Kedatangan Chen Long

    Chen Long berenang membawa tubuh Yao Ming dan Fang Zhixuan menuju ke kapal Guichuan yang masih melabuh. Kala itu matahari masih belum benar-benar terbit dan bulan juga belum sempat pergi, menandakan jika pagi masih terlalu pagi. Tetapi, itu bukanlah hari yang sama dengan hari di mana Zhou Fu bertemu dengan sosok pria asing yang mengenakan pakaian Xu Jun. Chen Long baru muncul ke permukaan satu hari selepas pertempuran di kapal Guichuan. Perjalanannya menjemput Yao Ming dan Fang Zhixuan terhadang oleh pria asing yang mengenakan pakaian yang cukup mirim dengan Lin Fan. Setelah menjalani pertarungan yang melelahkan, Chen Long keluar sebagai pemenang tetapi dua temannya kehilangan kesadaran akibat serangan si pria asing. Kala itu, ketika Chen Long telah muncul di permukaan lautan, matanya terbelalak lebar ketika menangkap kerusakan hebat pada beberapa sisi kapal Guichuan. “Kapal Guichuan telah diserang?!” Chen Long membatin sejenak, ia sedikit curiga jangan-jangan kapal Guichuan juga dis

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Penguasa Benua Timur   316 - Manuskrip Kuno

    Titik merah di telapak tangan Zhao Yunlei, Yang Zi, dan Patriark Yuan Kai berangsur-angsur menajam kembali setelah beberapa saat memudar dan nyaris tak terlihat warnanya. Kala itu, Patriark Yuan Kai yang tengah berada di sebuah pulau kecil, merasakan kedatangan sosok yang sepertinya memiliki kekuatan besar. Ia memasang kewaspadaan selagi getaran kekuatan pendekar hebat kian lama kian ia rasakan keberadaannya. “Tunggu! Sepertinya aku mengenali getar aura ini!” gumam Patriark Yuan Kai seraya menyisir seluruh sudut hutan yang ia tempati. Hari telah siang di Hutan Krisan, tetapi, dedaunan dari pepohonan tinggi telah membuat Hutan Krisan selalu temaram. Hanya ada sedikit cahaya yang bisa menembus rimbun dedaunan pohon di Hutan Krisan. “Pendekar Yuan! Ini aku!” Terdengar suara seorang pria mendekat. “Rubah Perak! Kakek Zhou Fu!” Secara tiba-tiba, Li Xian telah berada tepat di hadapan Patriark Yuan Kai. “Ah, Senior mengagetkan saya!” ucap Patriark Yuan Kai memberi salam hormat pada Li Xian

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Penguasa Benua Timur   317 - Percakapan di Dengguang

    “Ada sebuah syair yang tertulis di gulungan rahasia di Paviliun Bunga Teratai Daratan Luzon. Syair tentang sosok yang terpilih. Tulis kembali isi syair itu secara terbalik dalam huruf Shufashen, maka, kau akan menemukan pesan rahasia yang sangat berharga. Ingat, tulis ulang syair itu secara terbalik, dimulai dari kata terakhir dan diakhiri dengan kata pertama,” ucap Patriark Yuan Kai membaca isi Shufashen yang ada bersamanya. Li Xian terlihat ternganga sejenak, seolah ia telah menemukan satu pecahan misteri yang baru saja terungkap. “Ah, sudah kuduga syair itu ada hubungannya dengan batu Shufashen!” pekik Li Xian seraya mengepalkan kedua tangannya. “Syair tentang sosok yang terpilih? Senior Li tahu tentang syair itu?” “Ya. Aku bahkan menghafalnya dan sekaligus meminta cucuku mengingat syair itu. Wang Yuji yang memberitahuku tentang syair itu sebagaimana ia pernah tinggal di daratan Luzon. Tunggu, apakah kau bisa menulis dalam huruf Shufashen? Aku akan membacakan syair itu kepadamu!”

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Penguasa Benua Timur   318 - Pantulan dalam Cermin!

    “Ah, kau memang suka bercanda! Kukira kau benar-benar baru akan pulih setelah tiga hari! Ha ha ha, untunglah sekarang kau terlihat telah sehat kembali!” Chen Long memukul pundak Zhou Fu yang tengah mengunyah daging ikan dengan lahap. Kala itu, hari telah beranjak siang di Perairan Timur daratan Shamo. “Ya… Aku sendiri tak menyangka setelah melahap masakanmu, tubuhku berangsur pulih. Ha ha, sepertinya rasa letih yang kualami beberapa saat lalu itu hanyalah sebuah sinyal kelaparan!” balas Zhou Fu sambil memukul-mukul perutnya yang mulai penuh. “Itu artinya, setelah selesai makan, kau harus membantuku membereskan kekacauan di kapal cantikmu ini!” Chen Long bangkit berdiri dan melakukan perenggangan tangan, jika tubuh Zhou Fu telah pulih, Chen Long yakin Zhou Fu tak akan bisa tinggal diam melihat kapalnya mengalami kerusakan di sana-sini. “Tidak! Aku akan menyelam dan mengambil batu Feishi! Bukankah kau bilang kau gagal mengambilnya lantaran dihadang penyusup itu?” Chen Long hampir men

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-20

Bab terbaru

  • Penguasa Benua Timur   Hadiah Menarik di Hari Terbaik

    Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena

  • Penguasa Benua Timur   Dewi dari Kayangan

    Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan

  • Penguasa Benua Timur   Tujuan Mendarat di Benua Timur

    Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d

  • Penguasa Benua Timur   Teknik Tersembunyi

    Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc

  • Penguasa Benua Timur   Arogansi Putra Walikota

    “Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis

  • Penguasa Benua Timur   Sisi Menarik Berkuasa

    Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun

  • Penguasa Benua Timur   Incaran Yuan Kai

    Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera

  • Penguasa Benua Timur   Memasuki Kota Aneh

    Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c

  • Penguasa Benua Timur   Seorang Penyihir Ulung

    Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.

DMCA.com Protection Status