Beranda / Fantasi / Penguasa Benua Timur / 277 - Rencana yang Harus Gagal

Share

277 - Rencana yang Harus Gagal

Penulis: Banin SN
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-01 12:23:03
“Tunggu, aku sudah bisa sedikit menebak arah pembicaraan Tuan Huang. Tapi, bersediakah Tuan Huang juga menjelaskannya padaku?” tanya Zhou Fu terkait dengan rencana yang hendak digagalkan itu.

“Akan kuberi tahu segera jika kau bersedia memberi tahu isi pesan Maolin untukmu!” tukas Huang Fu seraya menujuk ke arah jubah Zhou Fu yang digunakan sebagai penyimpanan secarik kertas dari Maolin.

“Baiklah. Ini, baca yang keras sekalian karena aku juga belum membacanya!” Zhou Fu mengulurkan secarik kertas itu pada Huang Fu tanpa mengakui jika ia tak bisa membaca dan menulis tulisan selain Shufashen. Sebisa mungkin, ia ingin mengulur pengakuan itu selama mungkin.

“Saat kau membaca surat ini, kuanggap kau sudah bertemu dengan Pamanku, Huang Fu. Kuberitahu Kau jika lima hari setelah satu bulan dari perjanjian kita, Nona Shen Yang akan menyerahkan dengan suka rela Kalung Mutiara Setan kepadaku. Maka, semakin cepat kau menyelesaikan misi, semakin kemungkinan itu tak akan terjadi. Dan ingat, jangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
bunga kesumba
trimakasih sdh update lagi kisahnya..
goodnovel comment avatar
bunga kesumba
lumayan ada updatenya..mohon jangan terlalu lama penggemarmu menunggu...
goodnovel comment avatar
Mr.BootMan
sebagai penggemar, saya hanya bisa memaafkan dan menunggu........ sebuah kejahatan membuat php penggemar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Penguasa Benua Timur   278 - Lokasi Markas Pasukan Huang Fu

    Diskusi panjang yang dilakukan oleh Zhou Fu dan Putra Mahkota Huang pada akhirnya menghasilkan satu keputusan besar yang diambil Zhou Fu. “Baiklah, Tuan Huang, aku putuskan untuk mengikuti rencana Tuan Huang dan berkhianat pada Maolin! Aku telah mempertaruhkan nyawa temanku di markas Perompak Haidao, kuharap Tuan Huang benar-benar serius dalam menjalankan rencana ini!” tutur Zhou Fu di akhir sesi makan siangnya bersama dengan Putra Mahkota Huang. Putra Mahkota Huang mengangguk senang. Akhirnya salah satu tujuannya tercapai, Zhou Fu bersepakat untuk tidak pernah mengembalikan Liu Bian menjadi Zhong Bujie. “Kuucapkan terima kasih karena kau telah memilih rencanaku. Sekarang, saatnya kita pergi ke markas rahasia pasukan Huang Fu, teman-temanku akan sangat senang bertemu denganmu!” Zhou Fu mengikuti Putra Mahkota yang telah bangkit berdiri, ia sedikit celingukan karena menerka-nerka di sisi mana ruang rahasia yang menjadi tempat berkumpulnya pasukan Putra Mahkota. “Hem, aku penasaran se

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-02
  • Penguasa Benua Timur   279 - Perkemahan Lembah Merah

    Ada banyak pertanyaan yang menggelayut di pikiran Zhou Fu. Sayangnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut terpaksa harus dipendam untuk sementara sebab saat ini, lokasi aneh yang ia tempati telah ramai oleh orang-orang berkulit hitam legam yang tengah meneriakkan yel yel yang sama. “Nenek Lin Li!!! Nenek Lin Li!!! Nenek Lin Li!” teriak puluhan pria kekar seolah memberi semangat kepada seorang nenek tua renta yang bernama Lin Li. Begitu mendengar Putra Huang berbicara menyoal taruhan, tiba-tiba satu demi satu pria kekar mendekat lantas mengeluarkan senyum seringai dan tatapan menyelidik kepada Zhou Fu. Zhou Fu menggaruk kepalanya sebentar, melihat riuh rendah yel yel sekelompok pendekar, ia teringat suatu kejadian ketika ia berada di Arena Douzheng pulau Jidong. Saat itu ia melawan Wang Ling, ketua dari kelompok berandalan Taoqi. Persis seperti saat ini, kala itu semua orang meneriakkan satu nama, dan itu bukan untuknya. “Putra Mahkota Huang, kapan duelnya dimulai??!” tanya salah seorang

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Penguasa Benua Timur   280 - Nenek Lin Li Melawan Zhou Fu

    “Tak ada gunanya pamer kekuatan seperti itu, Bocah Tampan! Toh sebentar lagi kau akan kalah di tanganku!” ejek Nenek Lin Li begitu ia mulai merasakan getar kekuatan tenaga dalam Zhou Fu yang cukup besar. Bagi Nenek Lin Li, semakin kuat musuh yang menantangnya, semakin menarik pertunjukan yang akan ia berikan. “Tak peduli seberapa besar kekuatan dan kemampuanmu, semuanya akan sia-sia di tanganku! Ha ha ha!” kelakar Nenek Lin Li seraya mulai menggeser kakinya pelan-pelan, pertanda ia sudah siap mengeluarkan jurus miliknya. ‘Aku sudah bosan dengan kalimat-kalimat seperti itu! Nyatanya, selama ini aku belum pernah benar-benar dikalahkan!’ gumam Zhou Fu dalam batin, sengaja ia tak merespon ejekan Nenek Lin Li sebab jika boleh jujur, ia sedikit merasa khawatir jangan-jangan hari itu akan menjadi kekalahannya yang pertama. ‘Putra Mahkota Huang sudah pernah melihatku mengalahkan Tiga Kembar Beradarah dengan cukup mudah, jika ia masih sangat yakin bahwa Nenek Lin Li yang akan menang, apakah

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Penguasa Benua Timur   281 - Nenek Lin Li Melawan Zhou Fu II

    Zhou Fu menelan ludah. Matanya menajam selagi Nenek Lin Li berjalan dengan cukup lamban menuju ke arahnya. Nenek tua itu mengibas-kibaskan tangan kirinya, membuat pedang kayu miliknya bergerak seirama membelah udara yang ia lewati. Setiap satu kali libasan, Zhou Fu merasakan sebuah hantaman hawa dingin yang menembus ke tulang sumsumnya. ‘Aneh, aku sudah melindungi tubuhku dengan lingkaran tenaga dalam! Bagaimana bisa aura intimidasinya bisa menembus dinding perlindunganku?’ batin Zhou Fu sedikit penasaran. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, lima langkah! Lima langkah Nenek Lin Li setara dengan lima kali libasan pedang. Pada langkah ke lima itu, Nenek Lin Li berhenti untuk melihat bagaimana respon tubuh Zhou Fu menghadapi intimidasi hawa dingin yang ia kirimkan. ‘Hawa ini… Hawa ini bahkan lebih menusuk dan menyiksa ketimbang hawa dingin yang ada di perairan Leng Hai!’ Zhou Fu tak mau mengambil risiko, ia mengalirkan tenaga dalam miliknya di titik hampir maksimal. Tak ada gunan

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Penguasa Benua Timur   282 - Nenek Lin Li Melawan Zhou Fu III

    “Ha ha ha! Jangan bermimpi, Nenek Tua! Tak kan kubiarkan itu terjadi meski hanya di dalam khayalanmu!” Zhou Fu menghempaskan satu tangannya dengan kekuatan penuh, membuat tubuh Nenek Lin Li terpental mundur. Dengan kekuatan sebesar itu, hempasan tangan Zhou Fu bisa menerbangkan satu induk gajah ke jarak satu mil jauhnya. Tetapi anehnya, tubuh kecil Nenek Lin Li hanya terpental mundur tak lebih dari satu meter. Perempuan tua itu terbahak-bahak melihat raut kekagetan yang tampak di wajah Zhou Fu. “Putra Mahkota Huang, apa kau tak keliru membawa tamu? Apa bocah ini benar-benar bisa berkelahi?!” Kembali, Nenek Lin Li meneriakkan ejekan yang benar-benar membuat Zhou Fu kesal. “Sialan! Mari bertarung dengan lebih serius!” Zhou Fu melesat maju. Nenek Lin Li memang memiliki ilmu bela diri yang mumpuni. Tetapi, ia tetap tak rela jika harus kalah di hari itu. Adu jurus pun mulai terjadi. Getaran gelombang kejut hasil dari pertukaran jurus di arena pertandingan, sedikit banyak telah membuat

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Penguasa Benua Timur   283 - Teknik Nenek Lin Li

    Waktu Zhou Fu nyaris habis ketika ia berhasil menebak teknik yang telah digunakan oleh Nenek Lin Li. Dengan menggunakan sisa-sisa waktunya, Zhou Fu mulai melakukan manuver tajam pada serangannya. Jika sebelumnya ia melakukan pemborosan tenaga dalam, kali itu Zhou Fu bahkan menutup total seluruh aliran tenaga dalam miliknya. Ia beralih menggunakan teknik Yokomoya yang menyerap unsur alam pada praktik penggunaannya. Shentimoya adalah salah satu jenis Yokomoya yang selain bisa digunakan untuk bertahan juga bisa dipakai untuk menyerang. Zhou Fu telah mendapat didikan penerapan teknik Shentimoya dari Patriark Yuan Kai selama berada di kapal dari perairan Leng Hai menuju ke Teluk Yin Mimi. “Fu’er, aku telah mencuri teknik menarik dari musuhku, Fang Enlai. Ketika bertarung di kapal Louchuan, aku nyaris dikalahkan oleh tangan kanan Jenderal Fu Lian dengan menggunakan teknik ini!” ucap Patriark Yuan Kai kala itu. “Saudara Zhou, kau sudah tak memiliki peluang untuk menang! Lihat waktumu nyari

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Penguasa Benua Timur   284 - Mengingat Pesan Wang Yuji

    Setelah beberapa waktu mengevaluasi keadaan, Lau Chuen dengan berat hati akhirnya telah membuat keputusan. Para penonton mulai menyiapkan telinga mereka masing-masing, guna menunggu keputusan akhir dari sang Hakim Pertandingan. “Hhhh….” Lau Chuen membuka pengumumannya dengan helaan napas dalam. “Hasil pertandingan kali ini adalah…. Tidak ada pihak yang menang!” gumamnya dengan suara berat disusul dengan riuh rendah beragam respon dari penonton. “Tetapi…” Lau Chuen kembali melanjutkan pengumumannya. “Dalam pertandingan kali ini, juga tak ada pihak yang kalah! Demikian, semoga semua pihak bisa menerima keputusan yang telah kuambil!” ucap Lau Chuen lantas mempersilakan Nenek Lin Li dan Zhou Fu untuk keluar dari arena pertandingan. “Hhhhh… Setidaknya aku tidak mendapatkan kekalahan!” Zhou Fu menghela napas sedikit lega. Bagaimana pun, tugas utama penantang memang menumbangkan Nenek Lin Li dalam batas waktu yang telah diberikan. Sialnya, sampai pada batas waktu yang tersisa, stamina Nenek

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Penguasa Benua Timur   285 - Peta Kekuatan Dan Mengxue

    Zhou Fu sedang terpisah jauh dari orang-orang yang dikasihinya. Patriark Yuan Kai, Yang Zi, Zhao Yunlai, Shen Shen, Li Xian, ke semuanya tengah mengembara jauh demi mengaburkan keberadaan pembaca Shufashen yang sebenarnya. Dalam kurun waktu setidaknya enam bulan dari pertemuan di teluk Yin Mimi, ke semuanya telah berjanji untuk saling berpencar jauh satu dengan yang lainnya. Sepertinya, ia sedikit khawatir jika orang-orang terdekatnya itu akan mengalami hal buruk akibat ketidakseimbangan dunia pararel. “Bocah muda, jika kau memang berharap portal dunia lain ini ditutup selamanya, maka bantulah Putra Mahkota kami untuk segera mengusir Dan Mengxue dari sini!” Nenek Lin Li menepuk pundak Zhou Fu yang terlihat melamun. “Ya. Tanpa nenek minta pun aku akan membantu Putra Mahkota Huang. Kami berdua sudah membuat suatu kesepakatan bersama. Hanya saja, Putra Mahkota Huang belum menjawab satu pertanyaan penting yang pernah kutanyakan,” jawab Zhou Fu seraya menolehkan kepalanya pada Putra Mahko

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04

Bab terbaru

  • Penguasa Benua Timur   Hadiah Menarik di Hari Terbaik

    Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena

  • Penguasa Benua Timur   Dewi dari Kayangan

    Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan

  • Penguasa Benua Timur   Tujuan Mendarat di Benua Timur

    Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d

  • Penguasa Benua Timur   Teknik Tersembunyi

    Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc

  • Penguasa Benua Timur   Arogansi Putra Walikota

    “Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis

  • Penguasa Benua Timur   Sisi Menarik Berkuasa

    Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun

  • Penguasa Benua Timur   Incaran Yuan Kai

    Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera

  • Penguasa Benua Timur   Memasuki Kota Aneh

    Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c

  • Penguasa Benua Timur   Seorang Penyihir Ulung

    Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.

DMCA.com Protection Status