Keesokan harinya, Dustin berusaha untuk mempercepat pernikahan seperti yang Elsa inginkan. Pengurusan dokumen hingga persiapannya perlu dilakukan secepat mungkin sebelum Elsa kembali berubah pikiran.
Dan hari ini juga Deon sudah keluar dari rumah sakit, Dustin mengetahui dari laporan sekretarisnya. Padahal semakin lama Deon di rumah sakit adalah kabar baik untuk Dustin, setidaknya Deon tidak akan mengganggunya selama beberapa saat.
Sore hari, sebuah boks yang begitu besar diantarkan ke apartemen Dustin berikut dengan seorang desainer gaun tersebut. Mereka perlu melakukan semua tindakan ini secara diam-diam untuk menghindari orang yang berniat jahat.
"Nyonya, ini gaun pernikahan Anda. Silahkan dicoba agar saya bisa membuat gaun ini pas di tubuh Anda," kata desainer tersebut.
Tiga hari berlalu dengan cepat, seorang pria berlari masuk di kediaman Kellan dengan buru-buru. Lalu saat melihat Kellan tengah bersantai di meja makan menikmati sarapannya, pria tadi berdiri di belakang Kellan dengan hormat."Tuan, Dustin akan segera menikah," ucap pria itu melaporkan.Pada akhirnya kabar pernikahan Dustin dan Elsa sampai ke telinga Kellan, sudut bibirnya menyunggingkan senyum. "Aku penasaran wanita mana yang dipilih Dustin sampai dia menikah secara rahasia seperti ini, dia pikir bisa menyembunyikannya dariku?" gumam Kellan.Gelas teh yang Kellan pegang diletakkan kembali ke atas meja. "Cari dimana mereka melakukan sumpah pernikahan, gagalkan pernikahan itu. Cepat pergi, dan segera beritahu aku setelah kalian tau dimana Dustin melangsungkan pernikahannya." perintah Kellan.
Setibanya di apartemen, Elsa memperhatikan Dustin yang tampak tenggelam dalam pikirannya. Hening yang menyelimuti mereka terasa berat, mencerminkan kekacauan yang berputar di kepala Dustin setelah mendengar percakapan Blenda dan Kellan. Elsa merasakan ketegangan itu, namun ia tak ingin mengganggu. Bagaimanapun, ini adalah masalah keluarga Dustin, dan Elsa tahu dia harus memberi ruang.Elsa mulai menuangkan air ke dalam gelas, namun tiba-tiba tangannya berhenti. Ia masih mengenakan gaun pernikahan yang anggun, dan pandangannya tertuju pada Dustin. Menghela napas panjang, Elsa menyadari bahwa sekarang, statusnya telah berubah. Ia adalah istri Dustin."Bagaimana aku harus menghadapi ayahmu sekarang?" Elsa akhirnya berbicara, menyerahkan segelas air kepada Dustin. "Dia sepertinya tidak menyukaiku."Dustin menerima gelas
Area dewasa 21+Penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada pembaca nantinya.---Malam semakin larut, kehangatan yang Elsa rasakan seperti tidak akan putus begitu saja. Suara erangan yang bersahutan menjadi melodi malam yang indah, Elsa bebas membelai tubuh Dustin dengan tangannya, mengagumi tubuh berotot pria yang sedang memberikan kehangatan untuknya.Ada yang aneh, Elsa merasakan perbedaan perasaan yang ia alami. Kemana rasa benci yang sebelumnya ia rasakan ketika bersama dengan Dustin, kemana perasaan benci itu menghilang? Kenapa ia dengan mudahnya terbuai oleh rayuan dan sentuhan liar yang Dustin berikan?Pria ini memang berbahaya, dengan sedikit sikap lembut yang Dustin berikan, Elsa tak mampu menolak aj
Perubahan yang Elsa tunjukkan semakin hari membuat Dustin geleng-geleng kepala, seperti yang Elsa minta hari ini cukup membuat Dustin hanya bisa menghela nafas dan mencarikan barang yang Elsa minta, sudah lebih dari tiga jam Dustin berkeliling supermarket yang berbeda, tapi tidak kunjung menemukannya."Seperti apa bentuk buah Durian sebenarnya, kenapa tidak kita temukan sejak tadi?" gerutu Dustin pada supir yang juga turut membantunya."Maaf, Tuan. Saya juga baru mendengar nama buah Durian selama tiga puluh sembilan tahun hidup di New York." jawab supir pribadi Dustin.Dan entah darimana Elsa tau jenis buah bernama Durian itu, sementara Dustin saja tidak tau bentuk Durian seperti apa. Dari pencarian di internet, buah Durian itu memiliki kulit tebal dan penuh duri dengan aroma menyengat, tapi kenapa sudah berjam jam
"Akhirnya kau datang juga, Dustin. Kalau begitu langsung saja, ceraikan Elsa." perintah Kellan.Dustin mendekat, dengan lembut menarik Elsa agar duduk sebelum Dustin berbalik menatap Kellan. "Menceraikannya? Memang kau siapa bisa menyuruhku melakukan hal itu seenaknya.""Aku ayahmu,""Seorang ayah tidak pantas ikut campur pada urusan keluarga anaknya. Aku bukan anak kecil yang bisa kau atur seenaknya, aku tidak peduli apa komentarmu tentang Elsa, dia adalah wanita pilihanku dan aku tidak akan pernah menceraikannya." kata Dustin dengan tegas.Elsa yang melihat secara langsung seseorang membelanya seperti ini hanya bisa diam, apalagi orang yang Dustin lawan sekarang adalah Kellan Dawson, ayahnya sendiri. Ketika dua orang dengan sifat keras kepala yang sama bersatu, kurang
Satu bulan berlalu tanpa ada gangguan dari Kellan. Sejak mengetahui Elsa hamil, Kellan tampaknya menghentikan segala upayanya untuk mengganggu Dustin. Kini, setiap kali Kellan datang ke ruangannya, ia hanya membahas pekerjaan, tidak lagi mengangkat topik-topik yang tidak diinginkan Dustin. Kehidupan Dustin seolah-olah kembali tenang, tetapi entah mengapa, rasa cemas yang tidak bisa ia jelaskan terus menghantui pikirannya.Selama satu bulan ini kemana Deon? Apa jangan-jangan pria itu sedang merencanakan sesuatu yang berbahaya? Tapi tidak, Dustin tidak pernah memberhentikan penjagaan untuk Elsa walaupun Dustin mulai membiarkan Elsa untuk aktivitas diluar ruangan.Pintu ruang kerjanya tiba-tiba terbuka, dan suara Blenda yang hangat dan akrab terdengar. "Sudah dua minggu kita tidak bertemu," katanya sambil mendekat. "Bagaimana kondisi Elsa? Aku tidak sempat menemuinya karena sibuk dengan urusan mendadak beberapa minggu terakhir.""Sangat baik, minggu ini aku dan Elsa sudah bisa memeriksak
Sebelum Dustin memutuskan untuk pergi berlibur bersama Elsa, ada satu hal yang harus dipastikan lebih dulu, operasi yang akan dijalani ibunya harus berjalan lancar. Hari ini adalah hari yang menegangkan, ketika Dustin menemani Sierra menuju ruang operasi.Meskipun Kellan juga hadir di rumah sakit, kehadirannya lebih seperti bayangan yang tidak banyak bicara. Dustin masih merasakan jejak kekesalan terhadap Kellan yang entah kenapa terus menghantuinya."Kau sudah tahu gender anakmu?" tanya Kellan tiba-tiba, tepat saat tubuh Sierra baru saja dibawa masuk ke ruang operasi.Dustin menoleh dengan tatapan penuh kecurigaan, bingung mengapa Kellan memilih waktu seperti ini untuk menanyakan hal tersebut. "Aku rasa tidak mengetahuinya lebih bagus, ini akan menjadi kejutan saat anakku nanti lahir."Kellan tidak menjawab, hanya mengangguk pelan sebelum berbalik tanpa sepatah kata pun."Meninggalkan ibu sendirian?" Dustin memanggilnya dengan nada terkejut."Untuk apa aku menunggunya? Dia akan berad
Kondisi Sierra berangsur membaik setelah tiga hari berlalu sejak melakukan operasi, senyum di wajahnya sangat cantik ketika wanita itu menyadari salah satu putranya datang mendekat."Kamu Deon atau Dustin?" tanya Sierra.Dustin meletakkan bunga segar yang masih harum itu ke meja lalu menghampiri. "Aku Dustin, senang melihat ibu sudah mulai membaik." Dustin menyentuh tangan Sierra, dan wanita itu pun membelai wajah Dustin.Senyumannya yang hangat berhasil menyentuh hati Dustin, ternyata seperti ini rasanya mendapat tatapan yang begitu tulus dari wanita yang sudah melahirkannya. Dustin juga mulai menyadari satu hal, bahwa kemiripannya lebih dominan seperti Sierra ketimbang Kellan.Sierra memiliki mata hazel kecoklatan, setiap kali Sierra tersenyum membuat perasaan Dustin rasanya turut merasakan kehangatan. Apalagi saat tangan Sierra membelai wajahnya seperti sekarang, kehangatan tangan seorang ibu yang baru bisa Dustin rasakan di umur tiga puluh tahun."Aku masih tidak menyangka memilik