“Apa kau tidak kasihan dengan orang-orang di sekte ini? Mereka mati dengan sangat sia-sia, seharusnya kalian yang mempertahankan nafsu liar harus saling membantu...”
“Jangan bercanda, aku sama sekali tidak peduli dengan mereka semua! Aku sebenarnya ingin lebih menjadi seorang pemimpin daripada harus mengikuti keinginan mereka, aku juga benci untuk terus diatur...”Ucapannya seolah memang semua hal yang diinginkan adalah hal yang benar.Sampai sekarang Azazel masih tidak mampu memahami kenapa orang-orang boOrang-orang di kota itu menjadi penuh ketakutan setelah suara gemuruh ini muncul secara mendadak, dari kejauhan asap hitam mengepul di atas langit. Azazel yang berada di dekat lokasi kejadian dapat melihat dengan jelas kalau hal ini terjadi akibat kemunculan dari makhluk berwarna putih yang punya energi cukup besar. “Besar juga energi dari monster ini, bahkan kekuatan dari makhluk yang aku panggil tidak mampu untuk menandinginya...”Tepat sebelum kejadian ini, Arthur sudah mengamuk di dalam bangunan keagamaan, menjalankan perintah Azazel dengan segenap hati. Membantai setiap anggota sekte di sana, tebasan demi tebasan terus diberikan. Mereka kesulitan untuk melarikan diri, kecepatan gerakan Arthur terlalu mengerikan, dan walau mereka memilih untuk menyerang, tetap saja itu hanya sebuah usaha yang sia-sia. Kekuatan dari Arthur masih terlalu tinggi untuk mereka kalahkan. Sang uskup
Crash... Tebasan yang begitu tepat untuk melukai bagian belakang Zenobith. “Argh...”Sebuah garis yang begitu besar dan dengan sangat penuh penderitaan menyebar ke dalam setiap bagian tubuh, Zenobith berusaha sekuat mungkin untuk tidak tumbang dan melakukan regenerasi terhadap tubuhnya. Swungs...Semua ini sudah dipastikan oleh Azazel akan terjadi, dia tidak menahan diri, dalam beberapa detik berikutnya, dia kembali melepaskan serangkaian tebasan yang begitu cepat. Suara robekan dan siulan pedang menyertai aksinya ini, gelombang berputar-putar yang tidak ada henti-hentinya. Di tangan wanita yang menciptakan Zenobith dapat merasakan getaran dari penderitaan, tebasan tidak ada kata untuk memberikan kesempatan bernapas. “Yang benar saja, dia benar-benar ingin menghancurkan boneka yang aku ciptakan ini!”Swings...Dan, jawaban sudah jelas terlihat
Setelah mendengar wanita ini sudah mengatakan beberapa kata, Azazel mencoba memahami apa yang diinginkannya, tapi itu sulit, dia tidak tahu apa tujuan dari wanita tersebut.“Jadi apa kau yang merupakan salah satu dari kaisar di dunia ini?”Tersenyum sederhana Senrienta mendengar ucapan itu. “Kalau memang aku merupakan salah satu kaisar di dunia ini, apa yang akan kau lakukan?”Mata Azazel menyipit, hal seperti itu tidak pernah Azazel pikirkan, lagi pula tidak ada alasan yang kuat untuk Azazel menantang para kaisar bertarung seperti ini. Semua seperti terjadi secara natural tanpa adanya sebuah arti dari permulaan yang berdampak besar.“Hmm... aku mendapatkan informasi kalau kalian sudah menjadi makhluk yang sangat mendominasi dunia ini, dengan kekuatan kalian itu menyebarkan berbagai macam teror yang hampir memusnahkan makhluk hidup, kali ini saja sudah menjadi bukti kalau
Entah sudah berapa lama Azazel mengayunkan senjatanya, setiap kali menyerang pasti ditepis dan dibalas oleh lawannya.Tapi, dia tidak punya alasan untuk berhenti, ini terasa menyenangkan.Setiap benturan dan rasa sakit yang dirasakan olehnya menjadi sebuah kesenangan tersendiri, hal ini membuatnya ingin terus menikmati waktu sampai semuanya dapat berakhir dengan penuh kebahagiaan.“Aku mengakuinya, aku tidak tahu harus berkata apa, tapi dari semua pengalaman yang aku temukan di dalam dunia ini, ternyata memang kalian para kaisar sangat luar biasa...”Tings...Senrienta terhempas ke tanah, dan serangan Azazel berikutnya telah datang, tebasan sabit tingkat penghancur.Swungs...Sekali gerakan merobek tanah dengan jalur parit yang sempurna, banyak perlindungan milik Senrienta yang harus dikorbankan, bahkan lengan kirinya tidak bertahan dari serangan t
Anak panah yang dilepaskan Azazel merupakan kumpulan energi kegelapan yang memadat dengan sangat kuat, kemudian dilepaskan dengan kecepatan tinggi.Tanah mulai bergetar hebat, tidak akan lama lagi serangan ini menghantam tanah.Tidak ada cara untuk Senrienta dan Freya untuk kabur, mereka akan menerima serangan dengan skala penghancur yang pernah dirasakan.“Berani sekali dia melakukan hal semacam ini, dengan kekuatan sebesar ini masih saja dia menganggap kalau aku ini sebagai makhluk yang lemah...” geram Senrienta yang mengeratkan genggaman tangannya, kemudian melihat ke arah Freya sembari berteriak, “Freya...”Sudah dimengerti Freya apa yang harus dilakukan saat seperti ini, dengan menciptakan perisai khusus, dia mencoba menghalangi jalur serangan milik Azazel.Detik demi detik terus anak panah itu mendekat, hingga...Kaboomm...
Tersenyum dengan bibir yang merah muda, menatap apa yang baru saja dilihatnya melalui bola kristal.“Ternyata kau memang makhluk yang sungguh luar biasa, dan aku tidak menyangka kau menjadi salah satu makhluk yang ada di dunia ini...”Nadena seorang penyihir tingkat tinggi, tinggal di dalam hutan yang penuh dengan bahaya. Orang biasa tidak akan bisa menemukan keberadaannya, berkat kemampuannya juga yang mampu menciptakan ilusi.Hatinya tergerak setelah merasakan kekuatan memusnahkan yang tanpa sengaja menggetarkan hatinya, dan itu ternyata adalah Azazel yang bertarung menghadapi Senrienta.“Tidak aku sangka, legenda dari makhluk seperti ini akan terjadi!”Azazel yang masih berada di lokasi kejadian merasakan adanya gumpalan energi yang dari kejauhan seperti sedang membentuk celah untuk mengawasinya.“Cih... setiap saat pasti ada ya
Nadena mencoba menyusul keberadaan Azazel, dan dia bertengger di atas pohon, matanya melihat kalau Azazel tidak sendirian, di sana ada seorang wanita yang memiliki tubuh setengah manusia, atau berasal dari ras half beast. “Itu...”Beberapa waktu yang lalu, sebelum kejadian ini terjadi...Di dalam istana milik Heiran, banyak makhluk kuat yang dikumpulkan Heiran, mereka adalah bawahan-bawahan yang diharapkan akan terus setia dan membantu ketika dibutuhkan.Namun, akhir-akhir ini kegelisahan sedang melanda, terutama ketika rencana Heiran gagal untuk membangkitkan satu makhluk kuat yang menggunakan energi kristal, ditambah kematian dua bawahan lainnya yang menjadikan ini sebagai situasi genting. Heiran tidak terlalu peduli dengan semua kejadian itu, baginya pion dapat diganti sesuka hati, hanya saja hal ini membuat bawahannya menjadi sedikit gelisah, salah satu dari mereka ada yang cukup terpengaruh akan ketakutan yang mel
Tidak peduli seberapa lincah dan kuatnya kemampuan Molea, kalau dia sudah menghadapi seorang veteran, maka itu bukan menjadi sebuah keuntungan.Tepisan yang sangat memukau sudah Azazel gunakan menyebabkan tubuh Molea tersentak, momen ini menimbulkan celah besar.Dalam kecepatan ini membuat Azazel kembali melakukan serangan, pedangnya berdengung sangat kuat untuk menebas tubuh Molea.Crash...Dan, seperti yang terjadi, sebuah kekuatan yang begitu berbahaya mampu memotong tubuh Molea.“Argh...”Darah yang menyembur, membuyarkan konsentrasi sampai mata Molea membesar dan menyadari kalau tubuhnya sudah terpotong.Semua sudah terlambat, dia hanya bisa melihat semuanya tampak mulai memudar.“Tidak mungkin, kenapa aku bisa kalah menghadapi dirimu?” tanya Molea dengan wajah yang penuh ketakutan.“Kau harusnya lebih berpikir
Violet menghampiri Nadena, perlahan dia menyentuh kulit tubuh wanita ini dengan halus, kemudian membawa jari-jari tangannya melewati bagian sensitif yang menyebabkan sedikit desahan.“Ada apa dengan tubuhku ini? Aku terasa panas, dia pasti sudah melakukan sesuatu dengan diriku ini...”Napas Nadena sangat sulit untuk diatur, matanya semakin membesar setelah melihat wajah Violet mendekat.Bibir wanita itu terus mendekat seakan ingin menyentuh tubuhnya, tapi sebenarnya itu tidak benar, dia hanya berdiri di samping telinga Nadena.“Kau mau tahu apa yang akan terjadi dengan dirinya?”Pupil mata Nadena sekali lagi membesar, dia ingin berbicara untuk membuat Violet melepaskan tubuhnya, tapi percuma, dia tidak akan mungkin punya kesempatan seperti itu.Dengan tubuh yang sudah setengah terbuka seperti ini, dia tidak akan berharap kalau Violet akan memp
Kubah raksasa ini perlahan mulai mengecil hingga seukuran bola baseball.Zemius dan Mary mendekati kubah tersebut, masih mereka rasakan kekuatan magis dari dalam tubuh Azazel yang menyebabkan rasa enggan untuk mengambil kubah tersebut.“Apa yang akan kita lakukan dengan benda ini?” tanya Mary.“Tidak ada lagi, benda ini harus kita serahkan kepada Ratu Violet! Hanya dia yang akan mampu melakukan ini semua...”Mendadak Zemius menoleh ke arah belakang, matanya terpicing ke satu lokasi yang aneh.“Apa yang kau lakukan?”“Tidak, aku merasa kalau di sana ada musuh yang sedang mengintai...”Mary mencoba memastikan ucapan ini dengan menyebarkan energi sensor, meski dilakukan, tidak ada hal yang didapatkan olehnya, hanya sebuah keheningan di malam yang begitu dingin.Itu tidak sepenuhnya salah, memang di
“Kalau sudah sejauh ini, maka tidak akan ada waktu untukku berhenti di sini!”Whoosh...Dengan kecepatan tinggi, pedang Azazel menemaninya untuk bergerak. Menusuk targetnya saat ini dengan luka yang penuh kengerian.“Argh...”Darah menyembur keluar tanpa henti, percuma untuk John hentikan, semua itu berdasarkan energi kehampaan yang akan merusak jiwa seseorang.Crash...Ditariknya kembali pedang itu, perlahan bekas luka yang tercipta mulai mengucurkan darah tanpa henti.“S-Sial, kenapa kau mampu melakukan ini? Bukankah seharusnya kau mudah untuk kami kalahkan?”“Bagaimana mungkin makhluk rendahan seperti kalian mau mengalahkanku, seharusnya kalian lebih sadar diri dalam bertindak...”Dia menebar rasa takut terhadap tubuh John, matanya melihat wujud Azazel yang diselimuti jubah hitam
Kaboom...Hanya ledakan yang besar mengguncang lokasi itu, entah apa yang akan terjadi jika mereka tidak berada di dalam ruang dimensi yang dibuat Mary.“Jadi kekuatan yang digunakan oleh orang itu sangat berbahaya, bahkan di dalam ruang dimensi ini saja sudah memberikan dampak yang begitu besar...” John melihat ke arah Mary.Setiap kerusakan yang diterima oleh ruang dimensi akan ditransfer ke pengguna, tapi itu hanya sebesar 6 persen, itu terbilang sangat rendah, tapi jika serangan yang digunakan melampaui daya tahan ruang dimensi, maka aturan sudah tidak lagi berarti.Regar yang berhasil diselamatkan masih tidak percaya tetap bisa bernapas, dia melihat kedua rekannya yang berada di sana dengan sorot mata yang sama, mereka semua terkejut untuk mengetahui fakta mengerikan ini.Azazel sudah menatap ketiganya dari kejauhan, wajahnya tampak sangat marah atas semua ini.
Satu hal yang tidak dimengerti Jeluis, lawannya saat ini bukanlah seorang amatir, sosok yang sudah melakukan berbagai macam pertarungan berbahaya, bahkan berkali-kali menghancurkan wilayah dengan kekuatan penuh.Kalau dibandingkan dengan dirinya yang hanya menggunakan kekuatan saat ada dalam bahaya, Azazel justru jauh daripada hanya sekedar seorang kesatria dalam petarungan.Namun, dia adalah sang malaikat kematian itu sendiri.Dengan percaya diri Jeluis mengerahkan kekuatan untuk menyatukan tubuhnya kembali yang telah terpisah.Crash...Tapi, di saat itulah ada sebuah serangan yang begitu cepat, tidak sekali, melainkan...“Tidak, jangan bilang kalau dia akan melakukan serangan secara beruntun tanpa henti, bagaimana bisa aku memulihkan tubuh kalau dia tidak memberikan aku jeda...”Pola yang sama pernah Azazel gunakan, salah satu cara untuk membuat
Jeluis masih memandang dengan sorot tenang, dia seolah tidak menyimpan rasa takut terhadap sosok Azazel yang sudah menebar rasa kengerian.“Itu dia, ayo tangkap...”Sampai akhirnya keberadaan mereka sudah memancing para pengintai.Mata Azazel melirik ke arah orang-orang yang berdatangan untuk menangkapnya, tapi sebelum itu bisa dilakukan, mereka harus mengepung Azazel terlebih dahulu.“Kalian di sini tidak akan mampu mengalahkan dirinya!” Ucapan Jeluis tidak didengar oleh orang-orang tersebut, mereka masih terlalu percaya diri bahwa Azazel adalah orang yang akan mudah untuk ditangkap.Tanpa banyak pikir, mereka satu persatu mencoba menyerang Azazel.Crash...Dan, seperti itulah hal yang terjadi selanjutnya, dalam gerakan seperti cahaya, Azazel menabrak setiap orang yang ingin mendekatinya.Dari satu tubuh yang
“Bagaimana mungkin dia bisa melakukan ini...”Apa yang dilakukan oleh Jeluis sangat jauh dari dugaan Nadena, saat serangan yang hampir dilepaskannya, ternyata Jeluis memiliki kesempatan untuk mempersempit jarak dan kemudian mencekik lehernya.Tubuh Nadena diangkat oleh Jeluis, tenggorokannya benar-benar tercekik oleh cengkeraman kuat pria tersebut.“Lepaskan aku...”“Kalau kau mau lepas, kama aku akan melakukannya...”Dengan hempasan yang kasar, tubuh Nadena dilempar ke arah dinding, punggungnya terasa sakit, tapi itu sudah mengurangi mobilitasnya untuk melakukan tindakan.“Sial, kalau seperti ini, aku tidak akan mungkin mampu mempertahankan diri...”“Seharusnya kau tetap tenang, dan membiarkan aku menangkap dirimu...”Nadena tidak sudi dengan hal tersebut, walau sudah terlalu lelah dan kesulitan, dia masih tetap mencoba untuk berdiri, dengan berani bertumpu pada tongkat untuk memberikan pengertian kalau dia bukanlah gadis lemah.“Masih kau ingin menghadapiku?”Jawabannya sudah dipast
“Apa dia akan baik-baik saja, ya? Aku yakin kalau?”Mata Nadena segera menyipit tajam, dia merasakan seseorang yang sedang mendekat ke dalam kamar. Tidak, itu bukan energi dari dalam tubuh Azazel.Memang energi Azazel akan terasa jauh lebih mengerikan, tapi justru hal itulah yang membuatnya lebih mudah untuk dikenali.Dia mencoba memejamkan mata untuk mengidentifikasi lebih lanjut, wilayah ini sudah dipasang sensor khusus sehingga akan mempermudahnya untuk tahu siapa yang sengaja datang atau hanya sekedar lewat.Tentu semua akurasi ini tidak bisa seratus persen, harus ada pemikiran yang matang sebelum menganggap kalau itu memang tindakan musuh.Tap...Tapi, di sini justru orang-orang itu mendekat, lalu berhenti di depan pintu. Dirasakan ada tiga energi yang berdiri di depan pintu.“Apa yang akan mereka lakukan? Apakah sengaja untu
Pada akhirnya, Nadena tidak menemukan penjelasan apa-apa. Azazel memilih untuk tetap bungkam, selama di dalam perjalanan tidak ada perbincangan yang bisa mereka buka.Nadena juga khawatir kalau Azazel juga berpikir kalau dirinya masih bagian dari Heiran, entah itu akan menambah rumit permasalahan ini.Punggung pria yang tegap ini masih tidak menunjukkan tanda-tanda untuk roboh, matanya yang serius tetap mengarah pada hutan yang begitu luas.“Apa aku bisa bertanya sesuatu padamu...” Kata-kata ini sangat tidak bisa ditahan Nadena lagi, dan dia dengan sengaja menghentikan langkah kaki Azazel.Azazel tidak menoleh, hanya sedikit melirik ke arah belakang, namun itu tidak memberikan waktu untuk langkah kakinya berhenti.“Apa?”“Kau mempercayai orang bertopeng tadi?”“Tidak, aku tidak pernah mempercayai siapa pun, termasuk dirimu...” jawabnya dengan lugas.Merinding sekujur tubuh Nadena mendengarnya, hingga sejauh ini dia tidak percaya kalau Azazel masih menganggap dirinya sebagai orang asin