“Baiklah, aku akan membacakan informasi mengenai buku ini!”
Buku itu kemudian dibaca dengan sangat teliti, namun bahasa yang dipakai sebenarnya seperti merapal mantra khusus. Jika tidak diterjemahkan dengan benar, pasti itu akan dianggap sebagai kekuatan sihir.Ini buku itu memiliki makna dalam cerita yang merujuk pada satu tokoh yaitu Ogaro, dulu dunia ini dihuni oleh banyak monster brutal dan buas, mereka saling bertarung demi memperebutkan siapa yang terkuat dan terhebat.
Namun, Ogaro yang sebagai sosok tertinggi, tidak menyukai pertikaian ini dan akhirnya menghukum berbagai macam makhluk di dunia ini.
Semua dikelilingi asap hitam seketika, memudarkan apa yang ada di depan mata.Azazel melihat ke arah sekelilingnya, matanya menangkap adanya aliran energi yang sudah tiba di sana.“Uhuk! Uhuk! Uhuk...” Nadena menatap sekelilingnya, rumah yang dilapisi energi sihir untuk menahan berbagai macam serangan kini sudah hancur.Hanya menyisakan ruangan tersebut yang masih dalam keadaan normal, ini berkat energi sihir Azazel yang aktif untuk menghalau serangan.Matanya lalu dibuat kaget dengan kemunculan tiga orang yang berdiri memandang mereka.“Jadi memang benar kalau mereka sudah mengetahui keberadaanku!”Tidak disangka Nadena, persembunyiannya yang begitu lama dapat dihancurkan hanya sekejap mata. Dia tahu kalau menuntun Azazel berkemungkinan akan memicu hal buruk, namun hal itu tidak bisa dirinya bayangkan akan menjadi seperti ini.“Lama tidak be
Berdarah rahang Han setelah terkena tendangan kaki Azazel, rasanya benar-benar sangat sakit. Tulang rahangnya bahkan sampai patah.Hanom dan Lily menjadi kaget dengan suara gemuruh, mereka tengok tubuh Han yang terhempas cukup jauh.“Hehehehe... tampaknya Han sudah menemukan lawan yang jauh lebih tangguh! Ya, memang benar kalau dia adalah lawan yang sudah mengalahkan banyak ajudan yang dipimpin Tuan Heiran, namun kali ini hal itu tidak akan kami biarkan, dia harus kami kalahkan...”Sebuah tindakan tidak di luar dugaan terjadi, Hanom mendadak berlari ke arah Azazel.“Apa yang dilakukannya? Bukankah sudah jelas kalau tugas kita di sini adalah menghalau...”Nadena ternyata tidak diam saja, dia memanfaatkan waktu dengan cukup baik untuk menciptakan lingkaran sihir.Sekitar tempatnya berdiri tampak sinar terang mulai menyelimuti.“
“Kalau untuk mengetahui kebenarannya, maka akan aku ungkapkan...” ucap Azazel yang telah berhasil merobek tubuh Hanom.“Tidak mungkin, aku ini adalah makhluk yang mampu memanipulasi tinta, tapi kenapa dia masih mampu menyerangku?”Itu jawaban yang sungguh sederhana, memang kala Hanom orang yang punya sihir khusus untuk mengendalikan tubuh seperti tinta, kekuatan ini mampu untuk dibuat padat menjadi tajam atau tumpul sesuai dengan keinginan penggunanya.Pertahanan untuk yang menggunakan ini juga sangat luar biasa, terkena beberapa serangan masih tidak akan menimbulkan dampak apa pun.Namun, ada satu hal yang cukup pasti, kekuatan yang seperti ini masih punya kelemahan tersendiri, dan kalau terus terjadi maka akan menimbulkan permasalahan yang begitu besar.Sayangnya yang dihadapi Hanom adalah sosok yang memiliki kekuatan untuk berinteraksi dengan kekuatan k
Lily yang berada di atas akar-akar pohon mengetahui kalau hanya dirinya yang tersisa di sini, lawannya sekarang tiga orang, tapi kalau diperhatikan lagi, Azazel tampak tidak begitu peduli dengan situasi ini, jadi dia bisa lebih memfokuskan diri terhadap dua makhluk sihir itu.Tapi, sulit dipercayanya kalau Han dan Hanom yang mempunyai kemampuan bertarung tingkat tinggi dapat dikalahkan dengan mudah oleh Azazel.“Jadi memang benar kalau kekuatan yang sedang kami lawan ini adalah dia yang memiliki wujud dari sang malaikat kematian! Merepotkan sekali...”Di saat seperti sekaranglah Lily harus menggunakan kemampuan yang ada, dengan energi sihir yang dimilikinya mulai mengubah ekosistem area tersebut yang ditumbuhi pohon besar.Tanah bergetar hingga menciptakan guncangan yang begitu parah.“Sayang sekali, padahal lokasi ini tadinya cukup nyaman untuk dijadikan tempat istirahat, namu
Heiran menyaksikan kejadian ini, dia tertawa kecil melihat kebingungan di wajah Azazel.“Sekarang apa yang akan kau lakukan, Malaikat maut? Apakah kau akan menghadapi mereka dengan mudah atau bagaimana?”Jelas-jelas kalau situasi Azazel saat ini berbeda daripada biasanya, dia melihat kalau kekuatan yang dimiliki oleh tiga orang itu berbeda dari kebanyakan lawan, meski sudah pernah melihat orang-orang menggunakan kristal itu untuk meningkatkan energi.Namun, hanya Louse yang dilihatnya kembali dan keadaan semula, yang kebanyakan makhluk harusnya sudah kehilangan akal sehat.Azazel berdiri tegap, ini terasa sangat merepotkan untuknya. Dia tidak menyangka kalau lawan-lawan yang akan dihadapinya memiliki kekuatan seperti ini.Sebelumnya ia sudah melihat sendiri bagaimana kekuatan yang dimiliki oleh Han dan Hanom sangat berbahaya, kalau sampai mereka bangkit oleh kristal s
“Bodoh, kenapa dia mau melakukan serangan itu? Apakah dia sengaja untuk mencari mati...” Han tidak bisa berbuat banyak, melihat satu rekannya sudah tumbang memberikan efek bergetar seperti ini, dia tidak akan yakin kalau Hanom dapat bertahan cukup lama.Tings! Ting! Tings...Walau begitu, Hanom telah memberikan perlawanan yang cukup menarik, terus saja dia menyerang menggunakan tubuhnya yang merupakan tinta.Jangkauan serangannya lumayan jauh, ditambah bobot dari hempasan yang diberikan lumayan berbahaya hingga memaksa Azazel untuk mundur.“Ada apa, Tuan Malaikat Kematian? Bukankah kau tadi sudah menunjukkan kehebatan terhadapku? Dan, kau ingin sekali mengalahkan diriku, tapi kenapa kau sekarang seperti sudah melemah? Apakah dengan mengalahkan Lily tadi sudah menyebabkan tubuhmu menjadi lemah?”Sikap sombong orang ini cukup memberikan dampak jengkel terhadap Azazel, tidak d
“Gawat, setelah dia mengalahkan Hanom, kini aku yang akan menjadi targetnya...” Han merasa begitu bergetar setelah melihat tatapan membunuh milik Azazel ini, sekujur tubuhnya tidak berhenti untuk ketakutan.Azazel memasang posisi untuk sesaat sampai akhirnya berada di depan Hanom, membawa serangan berdengung yang akhirnya...Crash...Dengan niat liarnya Han mencoba menahan serangan ini, tapi itu semua hanyalah hal yang sia-sia. Sangat mudah Azazel memisahkan tangan pria tersebut sampai membuatnya menjerit kesakitan.Tapi, tidak ada waktu untuk meratapi semua ini, jika dia tidak segera mundur, serangan Azazel pada pola berikutnya akan segera tiba dan menyebabkan luka yang jauh lebih parah.“Tidak aku sangka kalau dengan serangan seperti ini saja sudah memberikan efek yang begitu berat...”“Jangan takut, Han...”Suara ters
“T-Tidak mungkin...” Mata Han melotot hebat menyaksikan tangan kanannya yang sedang melangsungkan energi berkekuatan besar berhasil terpotong, perlahan pupil matanya mulai melirik.Begitu jelas kalau hawa membunuh yang diberikan Azazel sampai merasuk ke dalam tubuhnya.“A-Apaan orang ini? Dari mana dia mendapatkan kekuatan sebesar ini? Dan, bagaimana mungkin dia melakukan hal semacam ini?”Masih belum berakhir, ketika selesai memotong tangan kanan, jeda tercipta, Han dengan cepatnya mencoba memukul tubuh Azazel melalui tangan kirinya yang dilapisi energi kuat.Pedang kehampaan berubah menjadi sabit, dalam sekejap mata sebuah tebasan telah melewati tubuh Han.Crash...Yang tersisa hanyalah sebuah darah menyembur keluar dari mulutnya, dan tubuhnya sudah terbelah menjadi dua bagian.Dia terjatuh dalam keadaan penuh penderitaan, matanya menyaksikan semua hal yang ada di sekitar tampak diam saja, dia tidak bisa merasakan kaki dan tangannya.“Rasa sakit macam apa ini? Kenapa aku tidak langs
Violet menghampiri Nadena, perlahan dia menyentuh kulit tubuh wanita ini dengan halus, kemudian membawa jari-jari tangannya melewati bagian sensitif yang menyebabkan sedikit desahan.“Ada apa dengan tubuhku ini? Aku terasa panas, dia pasti sudah melakukan sesuatu dengan diriku ini...”Napas Nadena sangat sulit untuk diatur, matanya semakin membesar setelah melihat wajah Violet mendekat.Bibir wanita itu terus mendekat seakan ingin menyentuh tubuhnya, tapi sebenarnya itu tidak benar, dia hanya berdiri di samping telinga Nadena.“Kau mau tahu apa yang akan terjadi dengan dirinya?”Pupil mata Nadena sekali lagi membesar, dia ingin berbicara untuk membuat Violet melepaskan tubuhnya, tapi percuma, dia tidak akan mungkin punya kesempatan seperti itu.Dengan tubuh yang sudah setengah terbuka seperti ini, dia tidak akan berharap kalau Violet akan memp
Kubah raksasa ini perlahan mulai mengecil hingga seukuran bola baseball.Zemius dan Mary mendekati kubah tersebut, masih mereka rasakan kekuatan magis dari dalam tubuh Azazel yang menyebabkan rasa enggan untuk mengambil kubah tersebut.“Apa yang akan kita lakukan dengan benda ini?” tanya Mary.“Tidak ada lagi, benda ini harus kita serahkan kepada Ratu Violet! Hanya dia yang akan mampu melakukan ini semua...”Mendadak Zemius menoleh ke arah belakang, matanya terpicing ke satu lokasi yang aneh.“Apa yang kau lakukan?”“Tidak, aku merasa kalau di sana ada musuh yang sedang mengintai...”Mary mencoba memastikan ucapan ini dengan menyebarkan energi sensor, meski dilakukan, tidak ada hal yang didapatkan olehnya, hanya sebuah keheningan di malam yang begitu dingin.Itu tidak sepenuhnya salah, memang di
“Kalau sudah sejauh ini, maka tidak akan ada waktu untukku berhenti di sini!”Whoosh...Dengan kecepatan tinggi, pedang Azazel menemaninya untuk bergerak. Menusuk targetnya saat ini dengan luka yang penuh kengerian.“Argh...”Darah menyembur keluar tanpa henti, percuma untuk John hentikan, semua itu berdasarkan energi kehampaan yang akan merusak jiwa seseorang.Crash...Ditariknya kembali pedang itu, perlahan bekas luka yang tercipta mulai mengucurkan darah tanpa henti.“S-Sial, kenapa kau mampu melakukan ini? Bukankah seharusnya kau mudah untuk kami kalahkan?”“Bagaimana mungkin makhluk rendahan seperti kalian mau mengalahkanku, seharusnya kalian lebih sadar diri dalam bertindak...”Dia menebar rasa takut terhadap tubuh John, matanya melihat wujud Azazel yang diselimuti jubah hitam
Kaboom...Hanya ledakan yang besar mengguncang lokasi itu, entah apa yang akan terjadi jika mereka tidak berada di dalam ruang dimensi yang dibuat Mary.“Jadi kekuatan yang digunakan oleh orang itu sangat berbahaya, bahkan di dalam ruang dimensi ini saja sudah memberikan dampak yang begitu besar...” John melihat ke arah Mary.Setiap kerusakan yang diterima oleh ruang dimensi akan ditransfer ke pengguna, tapi itu hanya sebesar 6 persen, itu terbilang sangat rendah, tapi jika serangan yang digunakan melampaui daya tahan ruang dimensi, maka aturan sudah tidak lagi berarti.Regar yang berhasil diselamatkan masih tidak percaya tetap bisa bernapas, dia melihat kedua rekannya yang berada di sana dengan sorot mata yang sama, mereka semua terkejut untuk mengetahui fakta mengerikan ini.Azazel sudah menatap ketiganya dari kejauhan, wajahnya tampak sangat marah atas semua ini.
Satu hal yang tidak dimengerti Jeluis, lawannya saat ini bukanlah seorang amatir, sosok yang sudah melakukan berbagai macam pertarungan berbahaya, bahkan berkali-kali menghancurkan wilayah dengan kekuatan penuh.Kalau dibandingkan dengan dirinya yang hanya menggunakan kekuatan saat ada dalam bahaya, Azazel justru jauh daripada hanya sekedar seorang kesatria dalam petarungan.Namun, dia adalah sang malaikat kematian itu sendiri.Dengan percaya diri Jeluis mengerahkan kekuatan untuk menyatukan tubuhnya kembali yang telah terpisah.Crash...Tapi, di saat itulah ada sebuah serangan yang begitu cepat, tidak sekali, melainkan...“Tidak, jangan bilang kalau dia akan melakukan serangan secara beruntun tanpa henti, bagaimana bisa aku memulihkan tubuh kalau dia tidak memberikan aku jeda...”Pola yang sama pernah Azazel gunakan, salah satu cara untuk membuat
Jeluis masih memandang dengan sorot tenang, dia seolah tidak menyimpan rasa takut terhadap sosok Azazel yang sudah menebar rasa kengerian.“Itu dia, ayo tangkap...”Sampai akhirnya keberadaan mereka sudah memancing para pengintai.Mata Azazel melirik ke arah orang-orang yang berdatangan untuk menangkapnya, tapi sebelum itu bisa dilakukan, mereka harus mengepung Azazel terlebih dahulu.“Kalian di sini tidak akan mampu mengalahkan dirinya!” Ucapan Jeluis tidak didengar oleh orang-orang tersebut, mereka masih terlalu percaya diri bahwa Azazel adalah orang yang akan mudah untuk ditangkap.Tanpa banyak pikir, mereka satu persatu mencoba menyerang Azazel.Crash...Dan, seperti itulah hal yang terjadi selanjutnya, dalam gerakan seperti cahaya, Azazel menabrak setiap orang yang ingin mendekatinya.Dari satu tubuh yang
“Bagaimana mungkin dia bisa melakukan ini...”Apa yang dilakukan oleh Jeluis sangat jauh dari dugaan Nadena, saat serangan yang hampir dilepaskannya, ternyata Jeluis memiliki kesempatan untuk mempersempit jarak dan kemudian mencekik lehernya.Tubuh Nadena diangkat oleh Jeluis, tenggorokannya benar-benar tercekik oleh cengkeraman kuat pria tersebut.“Lepaskan aku...”“Kalau kau mau lepas, kama aku akan melakukannya...”Dengan hempasan yang kasar, tubuh Nadena dilempar ke arah dinding, punggungnya terasa sakit, tapi itu sudah mengurangi mobilitasnya untuk melakukan tindakan.“Sial, kalau seperti ini, aku tidak akan mungkin mampu mempertahankan diri...”“Seharusnya kau tetap tenang, dan membiarkan aku menangkap dirimu...”Nadena tidak sudi dengan hal tersebut, walau sudah terlalu lelah dan kesulitan, dia masih tetap mencoba untuk berdiri, dengan berani bertumpu pada tongkat untuk memberikan pengertian kalau dia bukanlah gadis lemah.“Masih kau ingin menghadapiku?”Jawabannya sudah dipast
“Apa dia akan baik-baik saja, ya? Aku yakin kalau?”Mata Nadena segera menyipit tajam, dia merasakan seseorang yang sedang mendekat ke dalam kamar. Tidak, itu bukan energi dari dalam tubuh Azazel.Memang energi Azazel akan terasa jauh lebih mengerikan, tapi justru hal itulah yang membuatnya lebih mudah untuk dikenali.Dia mencoba memejamkan mata untuk mengidentifikasi lebih lanjut, wilayah ini sudah dipasang sensor khusus sehingga akan mempermudahnya untuk tahu siapa yang sengaja datang atau hanya sekedar lewat.Tentu semua akurasi ini tidak bisa seratus persen, harus ada pemikiran yang matang sebelum menganggap kalau itu memang tindakan musuh.Tap...Tapi, di sini justru orang-orang itu mendekat, lalu berhenti di depan pintu. Dirasakan ada tiga energi yang berdiri di depan pintu.“Apa yang akan mereka lakukan? Apakah sengaja untu
Pada akhirnya, Nadena tidak menemukan penjelasan apa-apa. Azazel memilih untuk tetap bungkam, selama di dalam perjalanan tidak ada perbincangan yang bisa mereka buka.Nadena juga khawatir kalau Azazel juga berpikir kalau dirinya masih bagian dari Heiran, entah itu akan menambah rumit permasalahan ini.Punggung pria yang tegap ini masih tidak menunjukkan tanda-tanda untuk roboh, matanya yang serius tetap mengarah pada hutan yang begitu luas.“Apa aku bisa bertanya sesuatu padamu...” Kata-kata ini sangat tidak bisa ditahan Nadena lagi, dan dia dengan sengaja menghentikan langkah kaki Azazel.Azazel tidak menoleh, hanya sedikit melirik ke arah belakang, namun itu tidak memberikan waktu untuk langkah kakinya berhenti.“Apa?”“Kau mempercayai orang bertopeng tadi?”“Tidak, aku tidak pernah mempercayai siapa pun, termasuk dirimu...” jawabnya dengan lugas.Merinding sekujur tubuh Nadena mendengarnya, hingga sejauh ini dia tidak percaya kalau Azazel masih menganggap dirinya sebagai orang asin