Dengan sangat terperinci, mata-mata itu memberikan informasi kepada Pemimpinnya. Yang di mana beberapa hari kemudian Pemimpin Konsorsium Umbra langsung memberikan perintah pada salah satu tangan kanannya untuk menemui rekan mereka yang saat ini tengah berada dalam Orien Six. "Ingat, lakukan sesuai perintah yang aku berikan. Jangan sampai salah. Karena ini adalah kesempatan emas bagi kita. Akhirnya kerja keras kita selama ini terbayarkan sudah...! Hahaha...!" Dari ekspresinya, Archon nampak sangat senang. "Tenang saja, Bos! Aku akan melakukan tugasku seperti biasanya. Kali ini hasilnya pasti akan sempurna seperti biasanya," balas Deni seraya menuangkan minuman anggur ke dalam loki milik Archon. "Hahaha...! Tentu saja, Deni! Aku sangat mengandalkanmu. Tenang saja, hadiah yang akan aku berikan padamu kali ini akan berlipat ganda dari yang sebelumnya. Dan aku berjanji, jika dunia ini telah aku kuasai, kau adalah orang nomor dua yang menguasai dunia ini, hahaha...!" Archon kemudian me
Phynoglip merah muda yang merasa sedikit kesal pada Martis mejelaskan apa yang terjadi. Rupanya, Phynoglip merah muda tidak mau keberadaannya diketahui oleh orang lain selain Freya dan Alpha. Namun Martis bertanya-tanya, "Apakah Freya dan Alpha juga melupakanmu?" Entah mengapa, pertanyaan Martis ini justru membuat rasa cemburu karena dihiraukan pada Phynoglip merah muda semakin menjadi. "Martis! Kau sangat jahat!" seru Phynoglip, yang kemudian koneksinya terputus dari sistem. Tet...! "Sistem mendeteksi emosi labil dari Support sistem! Untuk kenyamanan bersama, Martis diharap menjaga hubungan baik dengan Phynoglip." Martis mengerutkan kedua alisnya, lalu ia mengacak rambutnya sendiri. "Argh...! Baiklah, aku minta maaf. Phynoglip, aku bukan bermaksud menghiraukan kamu, sungguh!" Tet...! "Sayangnya, Phynoglip sedang offline. Pesan Martis akan tertunda hingga Phynoglip kembali online." Martis akhirnya pasrah. "Terserah sajalah. Aku akan meminta maaf padanya nanti saja. Semoga moodn
Setelah menerima Pusaka Sakti dari Raja Kegelapan, namun ternyata nampaknya Archon masih belum puas dengan kekuatan yang ia dapatkan saat ini."Em..., anu..., Yang Mulia. Hamba mohon maaf, apakah selain benda Pusaka ini, Hamba masih bisa meminta kekuatan lebih dahsyat lagi?" Jantung Archon berpacu lebih cepat, ia sadar bahwa ucapannya kali ini mungkin saja bisa menyinggung perasaan Raja Kegelapan. Namun ia dengan nekat mengucapkannya demi nafsunya untuk menjadi yang terkuat di dunia ini.Dan Raja Kegelapan pun langsung menanggapi ucapan Archon dengan ekspresi yang berubah drastis. Raja Kegelapan kini menatap Archon dengan sinis. "Archon! Kau sungguh serakah! Dasar manusia! Kalian memanglah mahkluk egois yang tak tahu diri! Cih!"Archon segera berusaha menenangkan Raja Kegelapan. "Mohon ampun, Yang Mulia! Hamba salah telah berkata lancang."Raja Kegelapan pun mendengus. "Baiklah, aku akan penuhi permohonan mu kali ini. Tapi ingat, aku tidak menerima yang namanya KEGAGALAN! Camkan itu!"
Para anggota pasukan Konsorsium Umbra yang ditunjuk untuk pergi melaksanakan tugas dari Archon merasa sangat senang, setelah mendengar apa yang Archon katakan. Mereka semua kemudian mengangkat senjata sambil menghentakkan kaki dan berteriak, "Hidup Bos Archon...! Hidup Konsorsium Umbra...!" Suara itu sangat kompak, membuat tubuh orang bergetar mendengarnya.Setelah persiapan yang mereka butuhkan telah cukup, pasukan Konsorsium Umbra langsung pergi menuju lokasi sesuai arahan. Dengan semangat yang membara, di sepanjang jalan mereka nampak bersenda gurau dan banyak dari mereka telah memikirkan banyak hal tercela yang akan mereka lakukan. "Nanti, kalau aku menemukan Gadis perawan yang sangat cantik, aku akan menandainya! Aku akan memohon pada Bos, bahwa aku akan menjadi orang kedua yang mencicipinya! Hahaha...!" ujar salah seorang anggota Konsorsium Umbra."Hey, kau! Peringkat ku ada di atasmu! Jangan harap keinginanmu itu akan terkabul! Akan aku rampas kesempatanmu itu!" Ternyata dari
Tragedi pembantaian yang dilakukan Konsorsium Umbra akhirnya tersebar dari mulut ke mulut dan akhirnya kabar buruk itu terdengar oleh telinga Martis dan kawan-kawan setelah tiga hari kemudian. Martis mendapatkan kabar buruk itu dari Alpin, berkat usahanya yang menebar banyak informan di segala penjuru dunia ini. "Kurang ajar! Apakah mereka tidak punya hati?! Mereka itu bahkan lebih kejam dari pada Iblis!" Martis memukul meja kecil yang ada di hadapannya sehingga meja itu terpecah belah menjadi ratusan, tidak, bahkan ribuan keping. "Tenangkan dirimu, Martis. Aku tahu, seberapa besarnya amarahmu saat ini." Freya dengan sigap mendekati Martis lalu menepuk pundaknya. "Aku sangat berduka atas tragedi ini. Dasar! Archon sialan itu! Dia benar-benar lepas kendali!" Alpin mengepalkan kedua tangannya sampai kukunya menusuk daging dan meneteskan darah. "Kalian semua, tenanglah. Kita harus pikirkan langkah apa yang selanjutnya harus kita ambil. Aku juga sangat geram atas kejadian naas in
Ternyata Martis menarik lengan baju pria yang ia curigainya itu sampai sobek. Setelah sobek, terdapat sebuah simbol pada lengan pria itu. Dengan melihat simbol itu, semua pasukan Orien Six yang ada di sana tentu saja mengetahui apa arti dari simbol itu."Hah...?!" Alpin mendekati pria itu untuk memastikan apakah simbol itu asli, atau palsu. "Ini asli! Kau...! Ternyata benar...! Kau adalah mata-mata dari Konsorsium Umbra!" Alpin nampak sangat marah. "Cepat, ringkus dia! Dan masukkan ke dalam sel tahanan khusus! Jangan biarkan dia melarikan diri! Pokoknya, kalian harus secara bergantian menjaganya selama dua puluh empat jam penuh sampai aku memutuskan hukuman yang pantas untuknya!" Alpin sempat menjegal kaki pria itu yang mencoba melarikan diri."Ti-tidak...! Aku mohon..., Ketua! Dengarka—" Teriakan pria itu terhenti seketika setelah Martis melakukan totok pada syarat yang terhubung langsung dengan kesadaran."Alpin, jangan sampai orang ini melarikan diri, ataupun mati. Aku memiliki seb
Martis yang nampak imbang dengan lawannya, hal itu juga terjadi pada Freya dan Alpha. Freya dan Alpha menghadapi lawan yang tangguh. Walaupun dua lawan satu, Freya dan Alpha mengalami pertarungan sengit yang sehingga mereka berdua memutuskan untuk mengeluarkan kartu As mereka, yaitu kekuatan Supernatural yang mereka latih dengan sungguh-sungguh dalam beberapa waktu yang lalu. "Alpha, siapkan teknik terkuat milikmu. Kau harus berkonsentrasi melihat pergerakannya. Sementara Aku akan mengalihkan perhatiannya dengan jurus gabungan terbaru milikku. Aku akan menggunakan teknik Badai Es dan Badai Api secara bersamaan," ujar Freya yang kemudian melesat maju.Terjadi perubahan cuaca yang sangat ekstrim di area sekitar pertarungan mereka. Dari kejauhan, Martis sempat merasa merinding karena perubahan cuaca yang mendadak tersebut. Perubahan cuaca secara drastis ini adalah dampak dari kekuatan teknik yang Freya gunakan. "Nampaknya kalian mulai serius. Kalau begitu baiklah, aku juga akan mulai s
Setalah Freya dan Alpha berhasil mengalahkan pria jelek itu, Martis merasa sedikit lega karena meminta sistem untuk mendeteksi hawa kehidupan Freya dan Alpha yang ternyata mereka berdua masih hidup. Hanya saja, keadaan Freya cukup mengenaskan. Freya terluka cukup parah.Selagi perhatian Martis tertuju pada Freya dan Alpha dalam sesaat, musuhnya memanfaatkan celah itu."Punch of Light...!" teriak musuh Martis, ia menggunakan teknik dan jurus yang sama dengan apa yang Martis gunakan.Saat ini, Martis juga tengah menghadapi pertarungan yang sengit karena kemampuan musuh yang Martis hadapi adalah teknik "Copy Paste". Teknik ini sangat unik, di mana penggunanya dapat meniru semua teknik dan jurus yang dilakukan oleh lawan. Dan lagi, dampak dan kekuatannya bahkan benar-benar sama. Hal inilah yang membuat Martis merasa kewalahan dalam menghadapinya.'Aku lengah...!' gumam Martis, ia baru sadar mendapati dirinya lengah sesaat setelah merasakan pukulan yang mengenai perutnya.Tubuh Martis terp
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang