Pertarungan antara Martis dan pemimpin pasukan Bayangan Hitam terus berlanjut dengan intensitas yang tinggi. Meskipun pemimpin tersebut terkejut dengan kemampuan bertarung Martis, dia tidak menyerah begitu saja. Dia terus melancarkan serangan-serangan berbahaya menggunakan pedangnya, mencoba untuk menghancurkan pertahanan Martis.Namun, Martis tidak tinggal diam. Dia menggunakan kecepatan dan kekuatannya untuk menghindari serangan-serangan tersebut, sambil mencoba mencari celah untuk melancarkan serangan balik. Martis menunjukkan keterampilan bertarung yang luar biasa, dengan gerakan yang lincah dan serangan yang presisi.Pertarungan tersebut terus berlangsung, dengan kedua pihak saling bertukar serangan dan menghindari serangan lawan. Setiap gerakan mereka penuh dengan kekuatan dan strategi. Martis dengan gigih berusaha untuk mengalahkan pemimpin pasukan Bayangan Hitam dan mengakhiri ancaman mereka terhadap Kerajaan Rosian.Walaupun pemimpin pasukan Bayangan Hitam memiliki kekuatan y
Martis tanpa ragu-ragu meluncur ke arah pemimpin pasukan Bayangan Hitam dengan kecepatan yang luar biasa. Dia tidak akan menyerah dan bertekad untuk mengalahkan lawannya. Pertarungan ini pun akhirnya berjalan semakin memanas."Terima ini...! Hiyat...!" Dengan tinju yang dibalut dengan kekuatan elemen petir dan dikombinasikan dengan teknik Golem, serta menggunakan Booster miliknya, kembali terjadi ledakan yang begitu dahsyat ketika lawannya juga menggunakan tinjunya untuk diadu, sehingga bahkan bumi di sekitar mereka kembali bergetar sama seperti sebelumnya.Boom...!Boom...!Boom...!Tiap serangan yang mereka lakukan menyebabkan ledakan-ledakan hebat.Pertarungan ini benar-benar membuat keadaan di area sekitar menjadi sangat berbahaya. Pertarungan antara Martis dan pemimpin pasukan Bayangan Hitam begitu menegangkan dan sulit diprediksi karena kedua belah pihak memiliki kekuatan dan keterampilan yang luar biasa.Martis dengan kekuatan elemen petir yang dibalut pada tinjunya, kombinasi
Martis yang menyadari apa yang akan dilakukan oleh musuhnya, mencoba untuk menghentikannya. Dengan cepat, ia berusaha mendekati pemimpin Bayangan Hitam untuk mencegahnya melakukan tindakan berbahaya tersebut.Namun, pemimpin Bayangan Hitam sudah terlalu jauh di depan. Dalam sekejap, ia mengeluarkan sebuah artefak misterius dari dalam jubahnya. Artefak tersebut terlihat sangat kuat dan berbahaya.Martis merasa kepanikan. Ia tahu bahwa jika pemimpin Bayangan Hitam berhasil menggunakan artefak itu, maka konsekuensinya akan sangat buruk. Ia harus berpikir cepat untuk menghentikan musuhnya.Dengan langkah yang mantap, Martis melompat ke udara dan menyerang pemimpin Bayangan Hitam dengan kekuatan penuh. Ia berusaha untuk mengalihkan perhatian musuhnya agar tidak dapat menggunakan artefak tersebut.Namun, pemimpin Bayangan Hitam memiliki refleks yang luar biasa. Ia dengan mudah menghindari serangan Martis dan mengejeknya, "Kau terlalu lemah, Bocah! Aku takkan terkejut dengan seranganmu yang
Martis dengan cepat bereaksi dan mendorong Joe menjauh dari ancaman yang mendekat. Tiba-tiba, sebuah serangan tak terduga datang dari arah yang tidak terlihat sebelumnya.Martis dan Joe berhasil menghindari serangan tersebut dengan selamat, tetapi mereka menyadari bahwa musuh mereka masih ada di sekitar. Mereka berdua siap untuk menghadapi ancaman yang baru saja muncul.Dalam kegelapan yang menyelimuti tempat itu, suara langkah kaki perlahan terdengar semakin dekat. Martis dan Joe saling memandang, siap untuk menghadapi musuh yang baru muncul.Tiba-tiba, seorang wanita muncul dari kegelapan. Wanita itu memiliki penampilan yang misterius, dengan pakaian hitam dan rambut panjang yang terurai. Tatapannya penuh dengan kebencian dan keinginan untuk menghancurkan."Wow, ternyata di sini ada dua pahlawan yang akan menyelamatkan dunia," kata wanita itu dengan suara yang dingin dan tajam.Martis dan Joe heran dengan ucapan wanita itu. Dan mereka berdua saling bertukar pandang. mereka tahu bahw
Melihat keadaan yang semakin genting, Martis berusaha untuk tenang. Dia menarik napas dalam-dalam dan berusaha meredakan rasa sakit yang ada. Dia tahu, saat ini yang harus dia lakukan adalah berpikir cepat."Tidak ada waktu untuk menyesali apa yang sudah terjadi. Aku harus berpikir tentang apa yang harus kulakukan selanjutnya," gumam Martis.Dia melirik Celine yang tampak begitu bersemangat dalam menyerangnya. Martis merasa bahwa tidak bisa mengalahkan Celine dalam keadaan seperti ini. Dia harus mencari cara lain.Tiba-tiba, terlintas ide gila di pikiran Martis. Dia memutuskan untuk berpura-pura kalah. Dia berharap dengan begitu, Celine akan meremehkannya dan memberinya kesempatan untuk melancarkan serangan balik.Martis pun jatuh berlutut, menunjukkan seolah-olah dia sudah tidak berdaya. "Celine..., kau menang," katanya dengan suara serak.Namun di dalam hatinya, Martis bersumpah, "Ini bukan akhirnya, Celine. Aku akan mengalahkanmu!"Celine melihat Martis yang tampaknya telah kalah da
Celine terus memancarkan kemarahan dan kebencian yang mendalam di setiap kata-katanya. Dia menolak untuk menjawab pertanyaan Martis dan lebih fokus pada niatnya untuk membalas dendam dan menghancurkan Kerajaan Rosian.Martis merasakan betapa kuatnya keinginan Celine untuk membalas dendam. Namun, dia tidak bisa mengabaikan pertanyaannya. Dia ingin memahami alasan di balik semua kejadian ini."Dengarkan aku, Celine. Aku tahu kalian merasakan penderitaan yang mendalam, tapi apakah kekerasan dan kehancuran benar-benar solusi yang tepat?" tanya Martis dengan suara tenang.Celine menatap Martis dengan tatapan penuh kemarahan, tetapi ada sedikit keraguan yang terpancar dari matanya. Dia merasa dilema antara niatnya untuk membalas dendam dan pertanyaan yang diajukan oleh Martis.Martis melanjutkan, "Aku percaya ada cara lain untuk menyelesaikan konflik ini. Kita bisa mencari jalan damai, membangun pemahaman, dan mengatasi penderitaan bersama-sama."Celine terdiam sejenak, merenungkan kata-kat
Teknik Perisai penetral elemen milik Martis adalah sebuah kemampuan yang digunakan oleh karakter Martis dalam cerita atau game tertentu. Teknik ini memungkinkan Martis untuk menetralkan kekuatan elemen yang digunakan oleh lawan atau musuhnya. Dengan menggunakan teknik ini, Martis dapat melindungi dirinya dari serangan atau dampak negatif yang disebabkan oleh elemen tersebut.Martis dapat menggunakan Perisai penetral elemen untuk menghadapi serangan berbagai elemen seperti api, air, angin, dan lain sebagainya. Dengan menetralkan kekuatan elemen tersebut, Martis dapat menghindari kerusakan yang ditimbulkan dan membalas serangan dengan kekuatannya sendiri.Dalam situasi pertempuran, Martis dapat mengaktifkan Perisai penetral elemen untuk melindungi dirinya dari serangan yang menggunakan kekuatan elemen tertentu. Misalnya, jika lawan menggunakan serangan berbasis api, Martis dapat mengaktifkan Perisai penetral elemen untuk menetralkan kekuatan api tersebut.Kemudian, Martis dengan kekuata
"Kembali ke duniamu?" Celine mengulangi kata-kata Lyra, tampaknya masih mencoba mencerna semua informasi yang baru saja dia dengar. "Tapi... mengapa? Mengapa kau harus pergi? Mengapa kau tidak memberi tahuku?"Lyra menatap Celine dengan tatapan penuh pengertian. "Aku tahu ini sulit untuk dipahami, Celine. Tapi, ada alasan mengapa aku harus pergi. Alasan yang tidak bisa aku jelaskan sekarang. Yang penting, aku kembali sekarang. Dan aku berharap kita bisa menyelesaikan masalah ini bersama."Celine tampak ragu, tetapi kemudian dia mengangguk pelan. "Baiklah, Lyra. Aku percaya padamu. Tapi, aku masih bingung. Mengapa semua ini bisa terjadi? Mengapa aku bisa menjadi seperti ini?"Lyra tersenyum lembut. "Itu adalah pertanyaan yang baik, Celine. Dan aku berjanji, kita akan mencari jawabannya bersama. Tapi sekarang, kita harus membantu Joe. Dia membutuhkan kita."Mereka berdua kemudian berbalik dan berlari menuju Joe, siap untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menyelamatkannya. Dan be
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang