Ternyata martis yang tadi menghubungi Reka, ia meminta Reka untuk mengaktifkan kekuatan Elysium. Mendengar permintaan Martis, Reka langsung bergerak. "Baik, Kak Martis. Aku akan mengaktifkan kekuatan Elysium sekarang," kata Reka melalui sistem komunikasi mereka.Elysium adalah kekuatan khusus yang mereka miliki, sebuah kekuatan yang sangat kuat yang bisa memberi mereka keuntungan besar dalam pertempuran. Namun, menggunakan Elysium juga memerlukan banyak energi dan konsentrasi, jadi mereka biasanya hanya menggunakannya sebagai langkah terakhir atau dalam situasi yang sangat kritis.Reka mulai mengaktifkan kekuatan Elysium, merasakan energi mulai mengalir melalui sistemnya. Dia merasakan kekuatan itu tumbuh dan berkembang, siap untuk digunakan.Sementara itu, Martis terus berjuang melawan Dr. X, menahan serangan-serangan baliknya sambil menunggu Reka mengaktifkan Elysium. Dia tahu bahwa dia harus bertahan, dan dia juga harus terus berjuang hingga Elysium benar-benar siap.Dan saat itu t
Seiring dengan berjalannya waktu, Dr. X semakin tampak lemah dan terdesak. Martis dengan kekuatan Elysium terus menyerang tanpa henti. Setiap serangan yang dilancarkan oleh Martis tampaknya berhasil membuat Dr. X semakin terpojok."Kali ini aku tidak akan memberimu kesempatan untuk memulihkan diri," ujar Martis seraya melihat Dr. X yang tampaknya berusaha keras untuk mempertahankan diri.Dr. X yang biasanya percaya diri dan sombong, kini mulai tampak bingung dan ketakutan. Dia mencoba untuk melawan, tetapi serangannya tidak berdaya melawan kekuatan Martis.Melihat ini, Martis merasa semakin yakin bahwa dia bisa menang. Dia harus terus menyerang dan terus memberikan tekanan pada Dr. X. "Aku akan mengakhiri ini sekarang, Dr. X," kata Martis, sambil mengumpulkan semua kekuatannya untuk serangan terakhir.Dengan serangan yang sangat kuat dan cepat, Martis akhirnya berhasil melukai Dr. X dengan parah. Dr. X terjatuh, tampak lemah dan terluka. Martis, meski ia merasa sangat lelah, ia tetap
Raja Mutan, setelah memperhatikan pertarungan antara Martis dan Dr. X, ia memiliki beberapa rencana di pikirannya. Melihat kekuatan yang dimiliki oleh Martis, Raja Mutan tentu saja merasa terancam dan memutuskan untuk menyerang Martis sebelum dia menjadi ancaman yang lebih besar.Akan tetapi, sebelum menyerang, Raja Mutan memutuskan untuk terus memantau Martis dan mencari informasi lebih lanjut tentang kekuatannya. Dia ingin memahami lebih baik bagaimana Martis bisa mengalahkan Dr. X.Setelah melihat kekuatan Martis, Raja Mutan mungkin melihat potensi dalam bersekutu dengannya. Dia ingin mencoba menawarkan Martis untuk bergabung dengannya dalam pertempuran mendatang.Karena Raja Mutan merasa bahwa dia tidak bisa menghadapi Martis sendirian, ia berencana mencari bantuan dari mutan lain dan juga mencari cara lain untuk meningkatkan kekuatannya.Setelah Dr. X pulih sepenuhnya, dia juga akan mempertimbangkan langkah-langkah berikutnya. Dia memang merasa terpukul oleh kegagalannya mengalah
Setelah pertempuran dengan Martis dan interaksi dengan Raja Mutan, Dr. X memutuskan untuk kembali ke laboratorium barunya dan melanjutkan penelitian terhadap serum yang dia kembangkan. Dengan pengetahuan dan pengalaman baru yang dia peroleh, dia bisa membuat peningkatan dan beberapa penyesuaian pada serum tersebut.Dr. X akan kembali melakukan berbagai eksperimen, ia mencoba berbagai formula dan teknik baru. Dia akan mencoba untuk memahami lebih baik bagaimana serum tersebut bekerja, dan bagaimana dia bisa memaksimalkan efeknya.Selain itu, Dr. X juga akan mencari cara untuk melindungi dirinya dari efek samping serum tersebut. Dia telah menyadari bahwa serum tersebut memiliki efek samping yang tidak diinginkan, dan dia akan mencari cara untuk meminimalkannya.Dr. X akan mencari cara untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi regenerasinya. Dia merasa bahwa dia perlu menjadi lebih kuat dan lebih cepat jika dia ingin bisa mengalahkan Martis.Dengan kembali ke penelitian serumnya, Dr. X
Saat ini, Raja Mutan yang sedang duduk di tahtanya, sedang menilai sesuatu. Ia melihat kekuatan Elysium yang digunakan Martis Kala itu. Raja Mutan sebenarnya merasa kagum dan terkejut. Dia tidak pernah mengira bahwa Martis memiliki kekuatan sebesar itu, dan melihatnya dalam aksi waktu itu telah memberinya banyak hal untuk dipikirkan.Raja Mutan juga merasa sedikit cemas dan khawatir. Dia menyadari bahwa Martis adalah ancaman yang paling serius dan bahwa dia harus segera mengambil tindakan untuk melindungi dirinya sendiri dan tujuannya.Di sisi lain, Raja Mutan juga menilai kejadian ini sebagai tantangan. Entah kenapa, ia justru merasa terinspirasi oleh kekuatan Martis dan bertekad untuk menjadi lebih kuat dan lebih baik. Dia melihat semua ini sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh lebih kuat lagi. Apa pun yang dirasakan Raja Mutan, satu hal yang pasti adalah bahwa dia tidak akan melupakan apa yang dia lihat. Pengalaman ini telah memberinya wawasan baru dan akhirnya telah mengubah
Dengan keahlian penyamarannya, Zephyr akhirnya berhasil menyelinap masuk ke markas utama Martis dengan menyamar menjadi salah satu prajurit. Dia harus berhati-hati untuk bertindak seperti prajurit tersebut, ia memperhatikan detail kecil seperti cara berbicara, berjalan, dan bahkan kebiasaan sehari-hari.Sekarang, tantangan sebenarnya dimulai. Zephyr harus mencari informasi tentang Elysium tanpa menimbulkan kecurigaan. Dia memutuskan akan mencoba mengakses komputer dan dokumen yang mungkin berisi informasi yang dia butuhkan. Dia juga selalu mencoba mendengarkan percakapan dan mencari petunjuk dalam percakapan sehari-hari.Selain itu, Zephyr harus selalu waspada. Dia harus siap untuk beradaptasi dengan situasi apa pun dan harus siap untuk melarikan diri jika identitasnya terancam terbongkar. Dia tahu bahwa misi ini berisiko, tetapi dia juga tahu betapa pentingnya informasi yang dia cari untuk Raja Mutan.Dan akhirnya, setelah beberapa hari ini, Zephyr berhasil mendapatkan informasi pent
Raja Mutan membuat keputusan yang strategis dengan memberikan tugas baru kepada Zephyr untuk mencari keberadaan Elysium yang tersembunyi. Mengingat keahlian Zephyr dalam penyamaran dan pengintaian, dia adalah pilihan yang tepat untuk tugas ini."Zephyr, kita perlu mengetahui lebih banyak tentang Elysium," kata Raja Mutan. "Kamu telah membuktikan bahwa kamu bisa menghadapi tantangan dan berhasil. Saya percaya kamu adalah orang yang tepat untuk tugas ini. Saya akan mengandalkanmu untuk misi penting ini. "Zephyr merasa terhormat, tetapi juga mengerti bahwa tugas ini akan menjadi tantangan terbesar. Tugas ini pasti memerlukan banyak pengintaian, penyelidikan, dan bahkan beberapa risiko. Namun, dia tetap yakin dan merasa siap untuk tantangan ini dan bersemangat untuk memulainya."Saya akan melakukan yang terbaik, Raja Mutan," kata Zephyr, penuh determinasi. "Saya akan mencari tahu di mana Elysium berada dan berjanji akan membawa informasi itu kembali kepada Anda."Dengan ini, misi baru Ze
Melihat Elysium yang berkilauan tepat di depannya adalah momen yang sangat emosional bagi Raja Mutan. Dia benar-benar merasa takjub, bersemangat, dan juga sedikit gugup.Raja Mutan berhenti sejenak, menatap Elysium ini dengan mata terbuka lebar. Dia merasakan getaran energi yang kuat dari benda itu, membuat jantungnya berdebar semakin kencang.Dia lalu mendekat dengan hati-hati, memastikan bahwa tidak ada jebakan lain dan ancaman tersembunyi. Dia kemudian merentangkan tangannya, merasakan panas dan getaran dari Elysium sebelum dia benar-benar menyentuhnya.Kemudian, dengan hati-hati dan perlahan, Raja Mutan mengambil Elysium. Dia merasakan aliran energi yang kuat saat dia menyentuhnya, membuat seluruh tubuhnya bergemuruh."Saya telah menemukannya," dia berbisik, suaranya penuh dengan kekaguman dan kelegaan. "Elysium sekarang ada di tangan saya."Ini adalah momen penting bagi Raja Mutan dan seluruh kerajaan mutan. Dengan Elysium di tangan mereka, mereka sekarang memiliki peluang yang l
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang