Share

Bab 15

Author: Titi Awy
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Hafsa kini sedang berada diluar bersama Melati. Mereka keluar sebentar hanya untuk membeli barang keperluan dipasar yang dekat dengan tempat kerjanya.

Saat diperjalanan Hafsa melihat ada seorang nenek yang hendak menyebrang namun kendaraan tak kunjung sepi membuat nenek itu ragu untuk maju apalagi melihat sekitar orang-orang sangat acuh tidak mempedulikan nenek yang kesulitan itu.

Mungkin karena penampilan nenek itu yang Kumal dan berbaju lusuh jadi tidak ada yang mempedulikan. Hafsa yang melihatnya pun jadi kasihan dan berniat ingin membantu.

"Mel, lihat sepertinya nenek itu mau menyebrang tapi dia tidak bisa dan tidak ada yang membantu, kita bantu sebrangin yuk!" usul Hafsa pada Melati menunjuk nenek yang berada tak jauh darinya.

Melati menengok kearah yang ditunjuk Hafsa, "Ayo kasihan sekali nenek itu! ayo cepat!" Melati antusias menarik tangan Hafsa dan menyeretnya sehingga Hafsa pun jadi ikut terseret.

"Hey, kau ini jangan seret-seret dong!" omel Hafsa pada Melati tapi tidak diped
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
FatmaWati
kenapa panggilanya berubah ubah. nyoya, tante trus ibu.. editor harus lebih teliti lagi ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 16

    Saat dua wanita berumur sama itu membicarakan anak-anak nya tiba-tiba saja anak dari nyonya Dewi datang kebutik untuk menyapa."Halo mah, aku datang!""Satria...!" ucap nyonya Dewi meskipun kesal tapi jika anaknya datang tetap disambut dengan senyuman."Hai nak! kapan kau pulang?" tanya nya sambil merangkul dan mencium anak sulungnya."Baru tadi siang mah!" jawab Satria kemudian melirik nyonya Sinta."Hay Tante, apa kabar? sudah lama tidak bertemu!" Satria menyapa nyonya Sinta yang ada dihadapannya."Tante baik Satria, kamu semakin tampan saja!" kata nyonya Sinta."Ah Tante bisa saja, aku memang tampan sejak lahir Tante." ujar Satria menyentuh dagunya dengan bangga membuat ibunya mendengus."Hai Sinta anakmu juga tampan.""Ah iya dia emang lebih tampan." Kemudian mereka berdua terkekeh."Oh iya Tante bagaimana keadaan Elang? aku belum menjenguknya hingga tahun terakhir ini." tanya Satria karena dirinya memang sejak Elang kecelakaan baru dua kali menengok setelah itu Satria pergi ke lua

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 17

    Hafsa mengikuti dua nyonya besar itu masuk kedalam untuk melihat gaun pengantinnya. Hafsa hanya diam saja membiarkan dua nyonya itu yang memilih."Hafsa sayang, sini nak!" panggil nyonya Sinta pada Hafsa."Iya Tante." jawab Hafsa gugup dia melangkah pelan menghampiri nyonya Sinta yang sudah memegang sebuah gaun yang sangat indah."Coba kau pakai ini!" nyonya Sinta menyodorkan gaun yang panjang dan atasnya terbuka tanpa lengan.Bahkan Hafsa sampai meringis melihatnya tapi dia tidak berani membantah."Baik Tante." kemudian Hafsa masuk kekamar ganti dibantu oleh asisten nyonya Dewi.Kemudian datanglah nyonya Dewi membawa beberapa gaun yang direkomendasikannya dan dibelakangnya ada Satria."Sinta lihat! aku bawa beberapa gaun yang spesial untuk menantumu dan gaun ini adalah hasilku sendiri." pamer Dewi dengan bangga pada sahabatnya.Nyonya Sinta melirik gaun itu dan terperangah takjub, "Wah... bagus sekali gaun hasil rancanganmu dia pasti cantik memakai gaun ini." ujar nyonya Sinta memegan

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 18

    "Eh ngomong-ngomong aku senang kau akan menikah, kenapa kau mendahuluiku?" ledek Satria tapi Elang menanggapinya dengan datar."Dan juga calonmu cantik juga, kau menemukannya dimana?" tanya nya lagi sambil menopang dagu.Elang tidak mau menjawab karena memang dirinya sedikit gengsi jika menikah dengan seorang pengasuh tapi nasi sudah menjadi bubur dan itu tidak bisa dirubah."Hei, kenapa kau diam saja? apa kau tidak ingin menikah dengannya." Satria dapat melihat dari raut wajah datar Elang kalau pernikahan ini pasti bukan keinginannya."Baiklah, Elang boleh aku tebak? sepertinya ini bukan keinginanmu. Kalau begitu aku siap untuk menggantikanmu." ucap Satria lagi yang terus bicara.Elang langsung bereaksi saat Satria mengucapkan 'aku siap untuk menggantikanmu' dengan menatapnya tajam."Kau banyak bicara ya Satria. Itu urusanku bukan urusanmu. Dan kau tidak perlu menggantikannya. Mengerti." ucap Elang dengan penekanan membuat Satria menggedikkan bahunya."Ayo Rey, bawa aku kedalam.""Bai

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 19

    Flashback onHafsa sedang berada diruangan kerja nyonya Sinta, duduk berhadapan dengannya. Nyonya Sinta memandang Hafsa penuh harap sedangkan Hafsa tertunduk merasa seperti rakyat jelata yang ingin diberi hukuman karena kesalahannya.Tangannya gemetar keringat dipelipisnya mulai membasahi pipi dia bertanya-tanya dalam hati ada apa ini? kenapa dirinya dipanggil pada saat sedang santai, apakah dirinya akan dipecat karena kelalaiannya dalam bekerja.Oh ya ampun jangan, meski kehidupannya dalam keluarganya tidak baik tapi dia tidak ingin lagi-lagi mengecewakan mereka. Oh iya Hafsa kan belum tahu bahwa ayahnya sudah menceraikan istrinya, Rahma dan Sesil pun sudah pergi dari rumahnya dengan membawa uang kompensasi miliknya."Duduklah, kenapa kau berdiri saja?". Nyonya Sinta yang melihat ketegangan Hafsa berusaha untuk berbicara lembut."Ah, tidak apa-apa nyonya aku berdiri saja!" jawab Hafsa yang merasa tidak enak harus duduk berhadapan dengan nyonya rumah."Tidak apa-apa duduk saja, mungkin

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 20

    Lelaki itu terkesiap kaget melihat bahwa dirinya ketauan, ah kenapa bisa padahal dirinya sudah merancang semuanya dengan baik.Lelaki itupun menjadi panik apalagi terdengar suara derap langkah kaki seseorang menuju dirinya.Rey, masuk ditengah para pengawalnya dengan tenang dan kedua tangannya ia masukkan kesaku celananya."Kau Salah perhitungan kawan." ucap Rey datar dan dingin.Lelaki itu tak menjawab hanya sorot matanya yang menunjukkan kekesalannya."Lain kali belajarlah lebih dahulu, sebelum ingin menculik seseorang." tambahnya lagi kini tersenyum sinis.Melati yang melihat Rey tersenyum langsung muncul bunga-bunga bermekaran disekitar wajahnya yang berseri-seri sambil menyentuh kedua pipinya."Pengawal.. tangkap dia! dan pastikan dia tetap mendekap dipenjara." perintah Rey tegas.Para pengawal pun menyeret lelaki itu yang ternyata Marcel kekasih dari Diana, dia memang bodoh dan matre namun parasnya memang

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 21

    Acara pernikahan pun telah selesai, para tamu juga sudah pulang semua tinggal para pelayan yang sedang membereskan segala kekacauan pesta pernikahan.Hafsa sudah ada didalam kamar Elang yang luas dan mewah seperti lapangan futsal dan dia berdiri menatap cermin yang memang sampai bawah, dia melihat dirinya sendiri sangat berbeda dengan memakai baju pengantin dan riasan.Bahkan dia mengira itu bukan dirinya, sampai dia terus menatap cermin dan alangkah terkejutnya dia mendengar suara Elang dibelakangnya yang entah kapan datangnya dan bisa tau bahwa dirinya ada disitu."Sudah cukup memandangi cermin, cermin itu akan pecah jika terus kau pandangi." ucapnya sadis membuat Hafsa mengerucutkan bibirnya."Mana bisa cermin pecah jika hanya dipandangi saja, ada-ada saja.!" gumam Hafsa pelan."Cepat, bantu aku melepaskan baju sialan ini." titah Elang dengan suara ketusnya sambil menggoyangkan dasi kupu-kupu nya.Hafsa mendelik kesal, 'Tidak bisakah dia menyuruh dengan biasa saja kenapa ketus sekal

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 22

    Hafsa sudah selesai mengganti bajunya dikamar mandi dengan pakaian biasa yang ia pakai. Keluar dari kamar mandi dan menaruh. aku pengantin itu ke keranjang khusus yang diberikan MUA untuk menaruh baju pengantinnya.Hafsa mendekati Elang yang sedang minum dan berkata, "Tuan, aku sudah selesai, mari aku bantu bukakan bajunya.""Kau lama sekali, aku sampai kehausan karena menunggumu." jawabnya ketus tapi Hafsa tetap mendekati, sepertinya dia harus terbiasa dengan wajah ketusnya Elang tapi tetap saja masih tampan, hehehe."Tidak usah banyak bicara tuan, mari aku bantu." jawab Hafsa sambil membuka kancing kemeja Elang."Kau... berani mengataiku." Elang tak habis pikir kenapa pengasuhnya ini benari sekali padanya."Mau dibantu tidak, kalau tidak mau lebih baik aku tidur, aku lelah sekali " kata Hafsa tak peduli marahnya Elang.Elang hanya bisa menahan kesalnya lalu membiarkan Hafsa membuka semua pakaiannya termasuk celananya juga, tapi dia menyisakan satu yaitu celana boxsernya karena dia ti

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 23

    Hafsa masuk kekamar mendapati Elang sang suami masih ditempat tidurnya. Kebiasaan Elang yang tidur tidak pernah menggunakan pakaian atasan dan hanya memakai boxer membuat mata Hafsa jadi terus ternodai karena dia harus terus memandangi tubuh sispex dan berotot itu."Duhh... ini orang, kenapa harus punya kebiasaan kalau tidur ga pake baju sih! bisa-bisa aku khilaf ini." gumam Hafsa memalingkan wajahnya dari Elang."Kenapa ngga bangun-bangun juga?"Hafsa menyimpan sarapan itu dinakas dan mencoba membangunkan Elang dengan cara menggoyang-goyang kan pundak Elang."Tuan... bangun sudah siang sarapannya sudah aku sediakan." kata Hafsa pelan dengan mengguncang pundak Elang.Tapi apa yang dilakukan Elang sungguh diluar dugaan, tanpa sadar Elang menarik tangan Hafsa sehingga tubuh Hafsa ikut terbawa karena tarikannya yang kencang.Alhasil Hafsa jadi dipeluk bagai guling oleh Elang yang membuat gadis itu terkejut bukan main.Hafsa

Latest chapter

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Extra part 2

    Seusai pernikahan Rey dan Melati, Rey membopong Melati dan orang tuanya ke kediaman rumah Mala untuk sekedar menginap beberapa hari di sana sebelum kembali ke kampung halaman.Kini Melati tidak menjadi pelayan koki untuk Elang lagi karena sekarang menjadi nyonya Rey, tapi Rey masih mengabdi pada Elang padahal Rey juga punya perusahaan sendiri warisan dari ayahnya yang saat ini sedang dikelola oleh ibunya.Ibu nya juga tidak memaksa Rey untuk terburu-buru memimpin perusahaan itu, Mala sangat menghargai apa yang menjadi keputusan Rey.Sedang Raka tentu saja anak muda itu belum pantas untuk mengelola perusahaan besar itu.Beberapa hari kemudian orang tua Melati memutuskan untuk pulang karena di rasa sudah terlalu lama berada di kota, mereka tentu saja merindukan kampung halaman mereka terutama kebun mereka.Untung saja mereka sudah menitipkan perkebunan itu pada tetangga dekatnya untuk menjaga dan merawat kebunnya jadi mereka tidak perlu kha

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Extra part 1

    "Sayang, bagaimana rasanya?." tanya Elang pada istrinya sambil menyentuh lembut perut Hafsa yang sudah membesar itu."Rasanya luar biasa kak, apalagi jika gerakannya aktif aku terkadang ingin tertawa sambil menangis sendiri." jawab Hafsa tersenyum geli kala mengingat kejadian dimana bayi nya aktif bergerak di dalam perut."Seperti itukah sayang, jagoan kita sangat aktif sekali ternyata." seru Elang tersenyum bahagia. Karena sudah mengecek bahwa anak mereka berjenis kelamin laki-laki."Ahh..." tiba-tiba si kecil menendang perut ibunya sampai terlihat kakinya di permukaan kulit Hafsa."Sayang lihat kakinya lucu sekali." Elang berseru senang, begitu terharu menyaksikan bayi yang aktif bergerak itu.Perut Hafsa memang sudah besar sudah berusia 9 bulan lebih dan mungkin sebentar lagi akan melahirkan.Perut yang awalnya hanya sakit biasa mendadak terus berdenyut hingga tiada henti membuat Hafsa terus berteriak kesakitan."Akhh

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Pengumuman

    Assalamualaikum para reader setia author, cerita 'Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta' akhirnya tamat juga meski dalam menulis banyak sekali hiatusnya tapi author seneng sudah menyelesaikan karya yang satu ini.Maafkan author kalo ending nya mungkin ada yang tidak berkenan di hati kalian, author cuma berharap kalian semua suka dengan cerita author ini.Daaannn......Pasti ada yang menunggu deh saat-saat kebersamaan Rey sama Melati tenang author akan kasih bonus buat kalian setelah ini author akan kasih extra part untuk sedikit kisah romantis antara Elang dan Hafsa juga Rey dan Melati.Mungkin itu saja kata-kata dari author.Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya.Ramadhan KareemSalam sayang authorTitiawy

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 125

    Lalu saat di ambang pintu, Meliana datang dengan wajah yang penasaran karena dirinya lama sekali mendapat kabar dari Diana yang tak kunjung mengabarinya alhasil dia ingin melihat langsung apa yang terjadi.Seketika Meliana terbengong dengan apa yang ia lihat, Diana di seret paksa oleh orang yang tidak dia kenal. Dia juga melihat Elang berdiri di samping ranjang dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku celana nya, dan hanya menyaksikan nya saja."Diana apa yang terjadi?." tanya Meliana namun tak di jawab oleh Diana.Diana diam saja merasa enggan untuk menjelaskan terlebih mereka baru kenal.Galang yang merasa jengah langsung menarik pergelangan tangan Meliana dan ingin membawanya keluar namun Meliana langsung memberontak."Eh! apa-apaan ini. Lepaskan!." teriak Meliana di depan wajah Galang."Lepas, kenapa aku di tarik?." tanya lagi karena mereka semua diam saja.Galang yang benar-benar jengah segera membalas dengan di

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 124

    Diana dan Meliana membawa Hafsa ke kamar hotel yang sudah mereka pesan, mereka juga membawa Hafsa juga sangat hati-hati sampai benar-benar tidak ada yang melihat.Benar-benar suatu keberuntungan bagi mereka bisa lolos begitu saja dan membawa Hafsa yang sudah pingsan ke kamar itu."Cepat buka pintunya!." perintah Diana.Buru-buru Meliana membuka pintu itu dan kemudian terbuka, mereka pun masuk sambil melirik ke kanan dan ke kiri takut ada yang melihat."Hah.. akhirnya." Diana merasa puas sudah membawa Hafsa dan di baringkan nya di tempat tidur, dia juga melepaskan gaun di tubuh Hafsa di bantu Meliana dan akhirnya Hafsa hanya memakai tank top dan celana pendek saja di balik selimut itu."Kau sudah siapkan pria nya?." tanya Diana memastikan."Sudah, kau tidak perlu khawatir."Baiklah, sekarang aku harus kembali dan memberi tahu Elang, dia pasti akan langsung menceraikan istrinya di depan semua orang. Hahaha." ucap Diana ter

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 123

    Berbagai acara pernikahan pun telah selesai kini tinggal para tamu mengucapkan selamat kepada pengantin."Melati selamat yah! akhirnya kau menikah juga dengan Rey." ucap Hafsa senang."Terimakasih." jawab Melati tersenyum cerah."Selamat Rey akhirnya kau tidak jadi jomblo abadi." ucap Elang meledek."Sama-sama tuan,.""Hey, ini bukan waktu bekerja. Kenapa kau selalu memanggilku tuan?." kata Elang sedikit tidak terima."Maaf, aku sudah terbiasa." jawab Rey santai."Hem.. ya sudahlah terserah dirimu.""Ngomong-ngomong kalian bisa minggir tidak, di belakang sudah antri." ujar Melati pada Hafsa dan Elang.Hahh ternyata di belakang sudah banyak yang ngantri."Sayang, ayo kita pergi dari sini." Hafsa hanya mengangguk.Setelah agak menjauh, Elang mulai berbicara, "Sayang, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu.""Siapa?." Hafsa senang dia menduga bahwa yang ingin bertemu dengannya

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 122

    Elang kembali menemui Hafsa yang kini sudah pulang ke rumah dia sedang di tenangkan oleh ibu Sinta."Sayang, tenang lah ibu justru khawatir padamu dan kandungan mu." ucap Sinta dia juga kaget mendengar menantunya di sakiti oleh anak yang bekerja di perusahaan Elang."Ibu khawatir kau tidak akan di ijinkan untuk kuliah lagi." lanjut Sinta mengingat perangai anaknya."Apa kak Elang akan sungguh melakukan itu Bu?." tanya Hafsa tak percaya."Bisa jadi jika kau tidak mematuhinya." kata Sinta sedikit memberi peringatan."Sayang... aku pulang." suara Elang yang datang tergesa-gesa karena dirinya masih khawatir dengan keadaan istrinya."Kak Elang." Hafsa ingin berlari mendatangi Elang namun Elang menahannya."Stop, berhenti di situ. Biar aku yang mengejar mu." kata Elang membuat Sinta tersenyum.Saat sudah dekat Elang pun langsung memeluk Hafsa dengan erat tidak lupa juga mencium wajahnya di depan ibunya."Kak

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 121

    Padahal jika Alice tau maka tamatlah riwayat ayahnya.Galang tersenyum sinis, "Ayahmu tidak akan bisa menolong mu.""Kau tidak tau siapa ayahku. Jangan macam-macam denganku jika ayahku tau maka kau akan kena juga." ucap Alice masih merasa sombong."Hahaha." Galang malah tertawa membuat Alice cs menautkan alisnya."Kata-kata itu adalah untukmu bukan untukku, maka bersiaplah kalian."Melihat tatapan dan senyuman Galang yang aneh membuat Alice cs merasa ketakutan namun dia harus tetap tenang."Heh,, aku tidak takut dengan mu ayahku mempunyai teman seorang polisi, kau siapa datang-datang sudah buat rusuh." kata Alice menyilangkan tangan didada."Aku pengawal pribadi nona Hafsa dia istri dari tuan Elang Rahardian seorang pemilik perusahaan Wijaya group yang sekarang tempat bekerja ayahmu yang seorang manager yang bernama Julian Raharja." ungkap Galang tersenyum sinis.Alice cs reflek gugup keringat langsung membasahi dahi

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 120

    "Mel, kau dari mana?." tanya Hafsa saat mereka berdua berada di kampus.Mereka tidak berangkat bersama, Hafsa di antar oleh Galang sedang Melati di antar oleh Rey.Mereka bertemu di koridor saat ingin menuju kelas, sambil berjalan mereka mengobrol."Aku mencari mu di rumah tapi kau tidak ada, kata kak Elang kau tadi malam di bawa kak Rey." tanya Hafsa lagi dengan pertanyaan yang baru."Iya, semalam aku memang di bawa kak Rey ke apartemen nya." jawab Melati tersenyum santai.Tak tau jika yang mendengar sudah kalang kabut."Melati, kau ini tidak sabar sekali kalian kan akan segera menikah kenapa harus ke apartemen berdua?." ujar Hafsa, bukan apa-apa hanya saja dia khawatir dengan sahabatnya."Husst... diam." Melati berhenti berjalan dan menyuruh Hafsa diam yang ingin bicara lagi dengan menaruh telunjuknya di bibir.Hafsa juga ikut berhenti dan mengangguk dengan mengunci mulutnya sendiri memperagakan seperti menutu

DMCA.com Protection Status