Share

Bab 289. Takut Istri Marah

Haidar menggelengkan kepala saat sang istri membawa nasi goreng di piring besar, lengkap dengan irisan timun dan sosis goreng.

“Itu buat siapa?” Haidar mengikuti sang istri ke meja makan. Lalu, duduk di kursi yang biasa ia tempati.

“Ya buat kita berdua lah,” jawab Andin. “Mulai sekarang kita makan sepiring berdua,” lanjutnya sembari tersenyum. Kemudian menyendokkan nasi goreng dan menyuapkannya ke dalam mulut sang suami setelah ia tiupi terlebih dulu.

Haidar mengunyah makanannya sembari menatap nasi goreng di hadapannya yang setara dengan empat porsi. ‘Kalau sampai kekenyangan seperti semalam yang ada aku nggak bisa kerja,’ ucapnya dalam hati sembari menelan makanannya dengan susah payah.

Bukan karena makanannya tidak enak, tapi karena Haidar sudah merasa kenyang duluan melihat porsi besar sarapannya pagi ini.

“Kamu kenapa? Takut gendut kayak aku? Ngebiarin istrimu gendut sendiri supaya kamu ada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status