Share

Bab 208. Semakin Aneh

Andin berteriak karena saat membuka mata, wajah sang suami berada sangat dekat dengannya. “Boo, kamu ngagetin aku aja.” Andin bangun dan terduduk. “Aku pengin sarapan nasi uduk, Boo,” ucapnya sambil memegangi perut.

“Ayo kita nyari sarapan di luar!” Haidar mengulurkan tangannya, tapi ditepis oleh sang istri.

“Kamu aja yang beli!” titah Andin, lalu ia kembali merebahkan tubuhnya.

Entah kenapa ia malas sekali untuk bangun, tidak mau jauh dengan bantal dan kasur. Andin merasa lemas dan pusing saat bangun.

“Baiklah, tapi apa boleh, aku minta itu dulu.” Haidar menunjuk bibirnya dengan telunjuk sembari tersenyum.

“Nggak!” jawab Andin dengan tegas. “Udah sana kamu pergi!” Andin menutup wajahnya dengan selimut.

“Aneh banget,” gumam Haidar sembari berjalan menjauhi istrinya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status