Share

Ruang Gerak

"Apa kamu sudah gila kak?!"

Nathan tidak habis pikir melihat hasil karya kakanya yang tertera pada tangan kanan Erland. Dia menggeleng sembari memijat pangkal hidungnya sembari berkata, "Kak apa kamu tidak berpikir jika tukangmu hancur kamu tidak akan bisa mengayunkan pedang?"

"Aku bisa menggunakan tangan kiriku." Ujar Erland singkat sembari duduk di tepi tempat tidur Nathan.

"Kak jika kamu merasa bersalah padanya meminta maaflah, tidak ada gunanya melukai dirimu sendiri."

"Itu hanya membuatmu memiliki kelemahan baru yang akan dimanfaatkan musuh dan mungkin kamu akan menyesal suatu saat." Tambah Nathan yang terus mengomeli kakaknya yang duduk tenang sembari menatap lantai.

Erland lantas berbaring sembari memejamkan matanya menghindari omelan dari Nathan yang tak ada hentinya. Dia hanya diam dan tidak menjawab apapun lagi, semua yang dikatakan Nathan menurutnya ada benarnya namun, inilah satu-satunya cara menghukum dirinya agar terlepas dari rasa bersalah.

"Kalau begitu istirahatlah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status