Share

Pertemuan Teman Masa Kecil

"Kak apa kamu yakin akan mengungkapkan perasaanmu dengan penampilan ini?"

Erland yang sedang duduk di tepi tempat tidur Emma, hatinya dibuat goyah oleh Nathan yang berdiri agak jauh darinya. Dia menunduk sembari mencubit pangkal hidungnya, dia tidak mengerti dengan jalan pemikiran adiknya itu.

"Bukankah kamu yang memberiku nasihat?" Ucap Erland dengan nada sedikit kesal.

"Benar tapi, dia akan menyukai penampilan Erland yang ini bukan Erland yang sebenarnya. Apa kamu tidak memikirkan bagaimana reaksinya jika dia tahu kalau dia sedang ditipu?"

"Hah ... baiklah akan ku pikirkan lagi."

Erland mulai menyadari bahwa dirinya sekedar memiliki otak saja tapi tidak bisa memanfaatkannya. 'Erland kamu bodoh sekali! Dalam percintaanmu kamu sangat dinasehati oleh seseorang yang bahkan tidak pernah jatuh cinta.' Batinnya mengatai diri sendiri.

Sementara itu Emma yang kondisinya mulai pulih, telinganya mendengar sayup-sayup suara orang mengobrol. Meski terasa berat dia perlahan berusaha membuka mata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status