Share

Bab.22 Demi Arumi

Pradugaku tak pernah terbukti, meski sangat nyata besarnya cinta Arumi pada Erland dan respek keluarganya pada suamiku itu. Aku terkadang malu dengan rasa syukurku yang amatlah tipis, mudah robek tergores rasa cemburu.

Hari demi hari kesehatan Arumi semakin menurun, tak jarang setiap berita dari kediaman keluarga Arumi seolah mimpi buruk yang menghantui.

""Al, nanti siang bersiap ya? Om Jiwo meminta kita datang," Erland menelpon saat masih berada di kampus.

"Ini masih ada keperluan dengan dosen pembimbing Er, mungkin aku tidak sempat berganti pakaian? Tidak apa-apa kita langsung ke sana?" sahutku sambil menelisik diri sendiri, outfitku hari ini bukan untuk acara formal tapi cukup membuatku percaya diri dengan kondisi hamil tujuh bulan.

Di seberang sana suamiku menyahut bahwa tak masalah dengan penampilanku, yang penting bisa memenuhi hajat om Jiwo dan tante Mia.

Apakah kondisi Arumi memburuk? Aku cukup lama tidak mengunjunginya, bebera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status