Share

Rencana berhasil

Penulis: Dyana
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-04 10:03:44

Ini sudah waktunya makan siang, aku akan menyuruh koki di rumah untuk memasakan makanan  untuk Farhan dan aku akan mengantarkannya ke kantor. Aku akan menyuruh supir untuk mengantarkanku bagaimanapun juga kan aku istri sah dari Farhan bukan simpananya jadi aku bisa bebas menggunakan fasilitas yang ada di kediaman. 

Saat tiba di kantor Farhan aku segera masuk dan berjalan menuju resepsionis yang sedang duduk sanai, aku ingin menanyakan ruangan Farhan karena ini pertama kali aku datang ke kantornya.

"Permisi, aku mau bertemu dengan Farhan Jacob Alexander, bisa?" tanyaku dengan polos.

"Maaf nona, tapi anda harus membuat janji terlebih dahulu kami tidak bisa langsung mempersilahkan tamu asing untuk bertemu dengan tuan Farhan," ucap sang resepsionis.

"Apa???? Aku harus membuat janji terlebih dahulu?"

"Ya, apa aku boleh tahu ada urusan apa kau kesini?"

"Ahh...hahaha tidak terlalu penting juga sih hanya ingin mengantarkan makan siang untuknya," ucapku dengan terang terangan. 

Para resepsionis memandangiku dengan tatapan aneh karena mereka tidak tahu kalau aku adalah istri dari bosnya.

"Kalau begitu silahkan anda menunggu di lobby saja,"

"Baiklah," ucapku sambil menuju sofa di lobby.

Aku berjalan menuju sofa yang sudah disediakan di lobi. Sebaiknya aku menunggunya disini saja sebentar lagi waktu makan siang pasti dia akan turun. Tampak dua resepsionis memandangku dan sepertinya mereka sedang membicarakan tentangku. 

"Sebenarnya siapa dia? Apakah aku harus memberitahu kepada tuan Farhan?"

"Aku rasa tidak perlu, biarkan saja dia menunggu disana toh dia palingan orang orang yang terlalu halu dengan tuan."

Sudah berjam jam aku duduk di lobi kenapa Farhan tidak turun juga. Hingga akhirnya aku tertidur disofa dengan merangkul kotak makan. Hingga pukul 7 malam akhirnya Farhan turun dari ruangannya untuk pulang,saat keluar dari lift dia melihatku tertidur di sofa. 

Dua resepsionis langsung berdiri dan menyapa Farhan yang lewat di depan mereka.

"Selamat malam, tuan"

"Se-se-selamat malam, tuan"

Aku langsung terbangun saat resepsionis memanggil 'tuan Farhan', saat kubuka mataku ternyata Farhan dan asistenya  sudah berdiri didepanku dan sedang memandangiku yang sedang tertidur. 

"Ahh kau sudah turun, aku membawakan makanan untukmu," ucapku yang langsung bergegas mengambil posisi duduk.  

"Lain kali kau jangan melakukannya lagi, ayo kita pulang," ucap Farhan sambil mengulurkan tangan kananya kepadaku dan aku langsung menyaut tanganya.

"Emm...baiklah."

Aku pulang dengannya. Setelah tiba di rumah aku langsung berjalan menuju kamar untuk mandi dan aku ingin tidur lebih awal karena aku merasa sangat lelah dan juga ingin melanjutkan tidurku yang terganggu saat di kantor Farhan.. 

*****

Sepertinya rencanaku kemarin tidak berhasil. Aku masih punya rencana lainnya. Aku akan mengubah kamar ini menjadi bernuansa pink dan aku akan meletakkan sofa berwarna pink juga di dekat jendela. 

"Hati hati saat meletakkan sofanya. Aku tidak mau ada yang lecet," ucapku kepada para kuri yang membantuku untuk menata sofa yang baru aku beli lewat online di kamar.

"Baik nyonya."

"Apakah masih ada yang dibutuhkan nyonya?"

"Tidak...tidak terimakasih...kau boleh pergi."

"Baiklah, saya pamit dulu nyonya."

Huhhh...seharian aku merenovasi kamar ini rasanya lelah sekali, oya sebentar lagi Farhan pulang pasti dia akan suka dengan usahaku ini. Aku akan pergi mandi dulu.

"Apa apaan ini??!" teriak Farhan yang tiba tiba sudah berada di dalam kamar. 

"Nona Luna yang menghiasnya tuan," ucap bibi Ana yang langsung lari tergopoh gopoh saat mendengar teriakan Farhan yang berada di kamar.

"Panggil dia untuk menghadapku sekarang juga!!" seru Farhan kepada bibi Ana.

"Sayang kau memanggilku? Bagaimana hasilnya? Bagus bukan. Ini aku sendiri yang mengubahnya," jawabku saat baru keluar dari kamar mandi yang masih menggunakan baju handuk dan berlari menuju Farhan. 

"Ubahlah kembali, sebelum besok aku kembali dari kantor pokoknya aku tidak mau tau."

"Kenapa? Apa kau tidak menyukainya?"

"Jika kau tidak mengubahnya kembali seperti semula, aku akan mengusirmu dari sini!" bentk Farhan yang wajahnya tepat berada di depan wajahku.

Sungguh sulit sekali membuat dia jatuh cinta padaku. Tetapi aku tidak akan menyerah, aku akan mencoba rencana lain yaitu memasak makan malam karena sekarang sudah malam dan Farhan baru pulang dari kantor pasti dia lapar. Sebaiknya aku ke dapur dan menyiapkan makanan untuknya ya walaupun aku menyuruh koki tetapi aku membantunya saat memasak.. Selesai memasak, bibi Ana membantuku menghidangkan makanan diatas meja makan dan disana sudah ada Farhan yang sudah menanti makan malam, terakhir aku membawakan sup jagung untuk Farhan. 

"Apa apaan ini? Kenapa banyak sekali makanan?" tanya Farhan dengan heran karena setahu dirinya hari ini buka hari besar ataupun hari spesial.

"Nona Luna memasaknya sendiri khusus untuk tuan. Demi kerja kerasnya, setidaknya anda mencicipinya," ucap bibi Ana yang berbohong kepada Farhan dan ia berniat untuk memihak aku.

"Usaha? Apakah setiap kerja keras selalu membuahkan hasil?"

"Cobalah hargai kerja keras nona, tuan," bujuk bibi Ana kepada Farhan.

"Aku tidak mau memakan masakannya palingan juga rasanya sangat kacau. Aku akan pergi ke kamar. Dan juga katakan padanya jika dia menyukai sofa berwarna merah muda itu dia boleh tidur disana malam ini dna pastinya tanpa selimut maupun penghangat, aku akan memindahkan ke ruang tamu," ucap Farhan sambil berlalu dan melangkahkan kakinya menuju kamar.

Farhan menyuruh bodyguard untuk membopong sofa berwarna pink untuk di pindahkan di ruang tamu. 

"Baiklah tuan."

"Ta daaaa, aku membawakan sup jagung untukmu sayang, hah dimana semua orang?" ucapku yang sambil celingukan mencari keberadaan Farhan dan bibi Ana.

"Tuan sudah kembali ke kamar, nona," ucap bibi Ana.

"Apakah dia mengatakan sesuatu bi?"

"Jika nona menyukai sofa itu, maka nona boleh tidur disofa itu malam ini," ucap bibi Ana sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah bodyguard yang sedang menata sofa pink di ruang tamu.

"Hahh dipindah keluar?... Ya sudah tidak apa apa, aku akan mengambil selimut dulu."

"Nona, tuan melarang anda untuk menggunakan penghangat ruangan ataupun selimut."

"Huhh...dasar laki laki menyebalkan," gerutuku sambil menghentakan kakiku ke lantai.

Aku berjalan menuju sofa dan aku merebahkan badanku. Sebaiknya aku tidur saja agar besok tidak kesiangan. 

Di tengah malam, Farhan turun dari kamar dan berjalan menuju ruang tamu untuk melihatku yang sudah tertidur dia juga membawakanku selimut lalu menyelimutiku, tanpa sadar aku menggenggam tangan Farhan yang sedang menyelimutiku. Sebenarnya Farhan menyukaiku atau tidak? Jika dia tidak menyukaiku kenapa dia bisa perhatian padaku. Menginat saat kejadian aku tertidur di kantornya dia tampak menghormatiku layaknya kami saling menyukai. 

Melihat aku yang sedang merangkul lenganya, Farhan jadi memandangi wajahku dengan lekat lekat dan ia membelai lembut pipiku lalu ia mengecup dahiku dengan sangat lembut.

 Saat aku tertidur di sofa lobby , Farhan menegur dan marah marah kepada resepsionia maupun asistennya. 

"Kenapa kau tidak bilang jika Luna datang kesini? Dan kenapa dia suruh menunggu dilobby hingga tertidur seperti ini?!!!"

"Sepertinya resepsionis tidak mengenalinya hingga menyuruh nyonya menunggu tuan di lobby," terang asistenya.

"Tidak usah datang bekerja jika kalian tidak mengenali istri bos sendiri!"

"Baik tuan, kami mohon maaf atas kelalaian kami saar bekerja dan kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali," ucap sang resepsionis.

*****

Di pagi hari.

"Ehh kenapa ada selimut disini setahuku semalam aku tidur tidak menggunakan selimut. Ya ampun sudah jam berapa ini aku pasti kesiangan, pasti Farhan sudah berangkat kerja," aku berlari keluar rumah dan ternyata dia belum berangkat kerja. Aku berlari menuju Farhan dan langsung memeluknya dari belakang.

"Suamikuuu," seruku.

"Apa yang sedang kamu lakukan sepagi ini?" ucap Farhan dengan se santai mungkin, tidak seperti biasanya dia yang selalu marah marah.

"Semalam kau yang membawakanku selimut kan?"

"Bukan. Bibi Ana yang membawakannya," ucap farhan dengan berbohong.

"Benarkah? Semalam aku merasa ada yang membelai pipiku lalu dahiku di kecup dengan sangattt lembuttt."

"Sudahlah aku akan berangkat bekerja."

"Sampai jumpa sayang, hati hati dijalan ya dan semangat kerjanya."

Jadwalku hari ini hanya bertemu dengan Jack untuk membicarakan rencanaku selanjutnya sekalian aku mau mengeluh atas gagalnya usahaku kemarin. Tapi aku tidak akan menyerah. Sebaiknya aku berdandan dan menemui Jack di cafe. 

*****

"Huhh....rasanya cape sekali membuat Farhan jatuh cinta padaku. Dadaku rasanya sesak dan aku ingin menangis."

"Farhan memang memiliki hati yang keras seperti baja, kamu harus bersabar."

"Dia tidak peduli atas usahaku, dia diam saja seperti patung kuno."

"Merayu pria juga harus dengan otak."

"Kotak? Kenapa harus dengan kotak?"

"AKU BILANG OTAK, OTAK!!!!!! APAKAH KEPALAMU BERMASALAH??!"

"Ohh otak ya, hehehe sorry Jack."

"Aku sudah putus asa untuk membantumu, ini yang terakhir kalinya aku membantumu. Ambil ini," ucap Jack sambil menyodorkan dua lembar kertas berukuran 15 x 7 cm. 

"Hahh apa ini?"

"Itu tiket untuk ke taman bermain Island. Aku hanya bisa membantu sampai disini."

"Dilihat dari tabiatnya, sepertinya dia tidak mau pergi berlibur denganku Jack," ucapku sambil memandangi tiket pemberian dari Jack. 

"Kamu bodoh ya, kau memilikiku untuk membujuknya. Aku akan menelponnya untuk memberitahu bahwa seseorang yang dia cari sudah kembali, sebelum dia menemui orang itu dia harus menemanimu berlibur dulu."

"Umm baiklah, aku serahkan padamu Jack."

Jack langsung menelpon Farhan untuk membujuknya agar mau pergi berlibur denganku.

"Halo Jack, ada apa?" ucap Farhan dari balik telepon. 

"Hai sobat, ada yang mau aku bicarakan padamu," ucap Jack sambil menyeringai kepadaku. 

"Apa kau sudah tau dimana Cherry?"

"Hei...hei...hei... Jangan terlalu buru buru. Cherry pasti masih menyembunyikan keberadaannya. Sebelum kau menemuinya alangkah baiknya jika kau belajar menemani seseorang terlebih dahulu."

"Apa maksudmu?" tanya Farhan yang curiga dengan rencana Jack. 

"Luna,,,, kau harus menemaninya dulu," 

"Tidak,,, tidak...jika nanti Cherry melarikan diri lagi, aku harus pergi kemana untuk mencarinya? Aku sudah tidak ada waktu lagi Jack."

Tutt tutt tutt

Jack langsung mematikan teleponnya. Disaat Jack sedang menelpon Farhan aku langsung mengirimkan pesan pada Farhan. 

'Sayang, ayo kita pergi ke taman hiburan Island' aku mengirimkan pesan kepada Farhan. 

'oke' dengan cepat Farhan membalas pesan singkat dariku. 

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Dyana
Hai sayy, sorry bnget ya baru aku bales komennya dikarenakan udh lama bgt aku ngga buka akun ini huhuhu ini ig aku say : diana.kusmayanti
goodnovel comment avatar
Dyana
haiii sayy, sorry banget komennya baru aku bales dikarenakan udh lama bgt ngga buka akun iniii huhuhu ini ig aku yaa : diana.kusmayanti
goodnovel comment avatar
anggi
sepertinya aku harus bersabar menunggu chapter selanjutnya~ btw author gaada sosmed kah? aku pingin follow ✪ ω ✪
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pengantin Pengganti   Farhan mulai luluh

    *****Di taman hiburan."Halo Jack. Rencanamu berjalan dengan lancar, kau benar benar dewaku. Dia mau pergi denganku. Tapi kenapa kau memberiku cuma satu tiket?" ucapku dibalik telpon."Hei nona, kau ini benar benar bodoh. Apa kamu tidak terpikirkan jika kamu punya suami kaya raya? Kau bisa meminta suamimu untuk memesan seluruh taman hiburan. Kau harus memanfaatkan kesempatan itu.""Oh seperti ituuu... Kenapa kau tidak bilang dari tadi sihh.""Hei sekarang kamu dimana?""Aku sudah berada di taman hiburan sedang menunggu Farhan datang, kenapa?"Saat aku sedang bicara dengan Jack, tiba tiba Farhan datang menghampiriku dan langsung curiga dengan siapa aku bicara di telepon."Dengan siapa kau berbicara di telepon?" tanya Farhan dengan berbisik di telinga sebelah kiri.Sontak aku langsung kaget mendengar bisikan dari Farhan yang menggunakan nada penuh aroma roma iblis neraka."Ehh...tidak ada," reflex aku l

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Pengantin Pengganti   Kehadiran Jemy

    Pagi ini aku harus menyiapkan setelan jas untuk Farhan pergi ke kantor. Mumpung Farhan masih mandi sebaiknya aku cepat bergegas ke lemari untuk memilih pakaian. Aku juka akan membantunya memakai dasi, ehh tapi sepertinya Farhan sudah selesai mandi.Dia berjalan menuju arahku dan memakai baju yang sudah aku siapkan. Farhan tidak ada komentar mengenai baju yang aku pilihkan karena menurutnya oke oke saja jika itu berwarna dark. Dia melepas handuk yang disematkan di pinggangnya hingga ia telanjang bulat, akupun jadi salah fokus kebanggaan laki laki dan sialnya Farhan menyadari kalau aku sedang salah tingkah. Terlintas di pikiran Farhan untuk menggodaku, ia berjalan ke arahku, aku yang panik dan pikiranku sudah di selimuti dengan aura negatif. Aku berjalan mundur untuk menghindari serangan dari Farhan.'BRUKK'aku terjatuh ke ranjang, dan Farhan masih belum menyerah palah dia merangkak di atas tubuhku dan mendekatkan wajahnya ke arah telingaku samb

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Pengantin Pengganti   Akulah korbanya

    "Halo... Halo," ucap sang penelpon. Seseorang membungkam mulutku dengan kain yang sudah dikasih obat bius dan tidak lama kemudian aku tak sadarkan diri karena pengaruh obat bius itu. Aku dibawa ke sebuat tempat seperti gudang, aku disekap dalam keadaan mulutku ditutup dengan lakban sedangkan tubuhku diikat dengan tali. ***** Disamping itu, kakak sedang membujuk Farhan untuk tidak mengejarku dan dia merayunya untuk makan siang sambil membicarakan bisnis. "Perusahaanmu memang sedang tidak dalam kondisi baik. Tapi mengambil alih perusahaan tetap yang paling penting untuk dilakukan," ucap Cherry dengan mengalihkan perhatian Farhan. "Maaf mengganggu sebentar, tuan. Buket bunga untuk ulang tahun pernikahan kalian yang dipesan oleh nona Luna sudah datang," ucap bibi Ana yang masih di tempatnya awalnya dia ragu untuk mengatakanya pada tuanya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-03
  • Pengantin Pengganti   Awal kehancuran

    Hingga malam tiba kenapa kakak tidak menghadiri acara ulang tahun papa? Dimana dia sebenarnya kenapa dia sampai menghindar dari keluarga.Saat aku sedang duduk ditaman, aku mendengar ada orang sedang mengobrol dan entah kenapa naluri penasaranku muncul hingga aku mendekati mereka, dari kejauhan tampak dibalik semak semak itu aku melihat kakakku sedang mengobrol dengan Farhan."Farhan," panggil Cherry."Cherry, kenapa kau terus menghindarku? Sekarang aku sudah menemukanmu kuharap kamu bisa menepati janjimu," ucap Farhan sambil meraih kedua tangan kakak dan ia menggenggam dengan erat."Ahahaha sepertinya aku tidak bisa lepas dari pandanganmu," ucap kakak mengingat kembali kalau dia pernah berjanji kepada Farhan untuk menikahinya."Cherry, menikahlah denganku," Ucap Farhan dengan nada yang begitu lembut sambil mengecup tangan kakak."Katakan saja besok, sekarang aku lelah," ucap Cherry yang hendak meninggalka

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-03
  • Pengantin Pengganti   Perkelahian

    Sejak kehadiranku, kakak tidak suka padaku. Yang seharusnya perhatian papa sepenuhnya untuk kakak tetapi sekarang harus berbagi denganku. Jika aku mengajak kakak bermain dia selalu menghindar dan memilih bermain sendiri. Disana aku juga merasa diperlakukan tidak adil, saat papa pergi ke luar kota dan hanya ada aku, mama, dan kakak dirumah.Tetapi hanya kakak yang selalu diutamakan dan aku diabaikan begitu saja. Jika papa sedang diluar kota, mama menyuruh pembantu rumah untuk mengurusi semua kebutuhanku dan dia hanya fokus pada anaknya saja. Kenapa aku diperlakukan seperti ini padahal aku juga anak papa. Kakak selalu benci padaku, yang dia harapakan adalah hanya dia satu satunya putri di keluarga Charlie.*****"Kakak, mama memanggilmu untuk masuk ke rumah," ucapku sambil menghampirinya yang sedang ditaman.Aku mempunyai boneka beruang berwarna coklat, hanya ini peninggalan dari mamaku sebelum dia

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-04
  • Pengantin Pengganti   Rencana jahat Cherry

    "Cherry apa yang kau lakukan? Kenapa kau memberitahu Farhan tentang hal itu, kau tidak diperdayainya kan? " ucap Jemy sambil mencengkeram kedua lengan kakak. "Jemy....Jemy kau tenang saja. Tentu saja aku tidak diperdayai olehnya, aku hanya ingin kau kembali ke sisiku itu saja. Aku tidak bisa hidup tanpamu Jemy, semua yang aku lakukan itu hanya untukmu," ucap kakak sambil memeluk Jemy sebentar lalu ia mempersilahkan untuk masuk. "Sekarang aku sudah ada dihadapanmu, sekarang apa lagi yang ingin kau lakukan Cherry?" "Sebaiknya kita masuk saja. Lukamu harus diobati terlebih dahulu" "Baiklah," sejenak Jemy mengontrol suasana luar untuk menghindari mata mata yang Farhan pasang. "Duduklah di sofa, aku akan mengambilkan kotak P3K dulu dikamarku." Setelah mengambil kotak P3K di kamarnya, kakak langsung duduk disebelah Jemy dan mulai untuk mengobati lukanya. "Lukamu cukup mengerikan, apakah kau kalah dalam pertaru

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-04
  • Pengantin Pengganti   Penculik lama

    *****Di villa.Pagi ini aku bangun agak siangan karena badanku rasanya cape sekali, kondisi badanku masih lemah juga. Saat aku terbangun dari tidurku, aku kaget melihat ada bibi Ana yang sudah berdiri didekat jendela sambil memandangi pemandangan di luar.Kenapa dia bisa ada disini dan Farhan sudah tidak ada disampingku. Saat bibi Ana menyadari aku telah bangun tidur, ia langsung membawakanku secangkir teh herbal seperti hari hari sebelumnya."Nona, anda sudah bangun? Saya membawakan teh herbal untukmu," ucap bibi Ana yang bergegas mengambil nampan yang berisi secangkir teh."Iya bibi Ana terimakasih, taruh dimeja saja nanti aku akan meminumnya.""Baik nona," jawab bibi Ana sambil meletakkan kembali nampan yang sudah ia bawa."Bi, kenapa kau ada disini? Apa Farhan menyuruhmu untuk datang?""Iya nona, tuan memintaku untuk datang kesini, dan tuan juga bilang bahwa mulai sekarang nona Luna akan tinggal disini," terang bibi Ana."Hahaha begi

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-05
  • Pengantin Pengganti   Menyerah sebelum berjuang

    Sudah larut malam sebaiknya aku istirahat saja dari pada memikirkan hal yang tidak penting. Sedangkan Jemy sudah pergi kekamarnya. Untuk saat ini lebih baik aku tinggal dirumah Jemy dulu, biarkan kakak dan Farhan bersama, aku sudah tidak memperdulikan hubunganku dengan Farhan lagi.*****Saat masih pagi pagi buta aku sudah bangun untuk membuat sarapan untuk Jemy, yaaa walaupun kemampuanku hanya sebatas bisa membuat telur dadar dan roti panggang.Saat aku sedang membuat sarapan, ternyata Jemy mencariku sampai kesetiap ruangan yang ada dirumahnya, dia khawatir aku akan kabur. Saat Jemy memasuki dapur, dia melihatku sedang membuat sarapan."Tidak kusangka wanita sepertimu bisa memasak juga,sungguh sangat idaman," ucap Jemy dengan nada memujiku."Heii apa yang kau katakan, hanya membuat sarapan, sepertinya semua orang bisa melakukannya," ucapku dengan berbangga diri karena telah dipuji padahal kenyataannya aku tidak bisa memasak."Kalau begitu tunggu apa la

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-05

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti   THE END

    Aku membeli yang sangat di butuhkan anak anak lalu aku langsung bergegas untuk pulang karena aku sudah janji kepada anak anak agar tidak lama saat keluar rumah. Saat berada di lobby mall aku melihat seseorang yang sepertinya aku tidak kenal tetapi akupun tidak tahu dia siapa, karena aku tidak mau memikirkan dia siapa jadi aku langsung buru-buru untuk masuk ke dalam mobil.Sesampainya di kediaman aku langsung menemui anak anak yang sedang menungguku pulang, mereka langsung sangat bahagia sat melihatku pulang membawa papper bag yang berisikan punya mereka semua dan tadi aku sempat membelikan mereka coklat.***Ada yang penasaran bagaimana nasib Alinda tidak?Oke aku akan menceritakan sedikit nasib Alinda setelah kejadian malam itu.Alinda pun tahu kalau aku sudah tidak bersama Farhan dan ini adalah tujuan dari rencananya yaitu memisahkan aku dengan Farhan. Ia datang menemui Farhan dengan membuat drama yang tidak habis pikir sampai Farha

  • Pengantin Pengganti   Tanda Perpisahan

    “Luna, aku sudah menantimu sejak lama.”“Jemy, kau sudah salah menyukai orang. Kau menyukai wanita yang sudah bersuami dan juga anak, kau masih bisa mencari wanita yang masih single.”“Aku hanya mau denganmu Luna.”“Tidak Jemy, aku tidak punya perasaan yang sama denganmu, sebaiknya kau hilangkan perasaanmu itu padaku dan carilah wanita yang sesuai dengan kriteriamu. Selama ini aku mengangap kau sebagai teman dan juga keluarga tidak lebih.”“Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku Luna.”“Akan sia sia Jemy, selama ini yang kau lakukan padaku sudah cukup meneyentuh hati. Mungkin jika wanita lain yang ada di posisiku pasti langusng jatuh cinta padamu, tetapi aku tidak bisa dan pikiranku selalu menuju ke Farhan.”“Luna, kau jangan membohongi dirimu sendiri, jangan menyaiksa dirimu karena kau ingin masa depan anakmu terjamin karna adanya orang tua yang lengkap, aku bisa m

  • Pengantin Pengganti   Call Me Uncle

    Kita langsung menuju rumah Farahn dengan pak Abdul yang menyupir mobil, jok mobil bagian depan di isi oleh Jansen karena ia yang minta sendiri untuk duduk di depan. Aku, Farhan dan juga Alisa terima duduk di kursi penumpang. Aku lihat dari kemarin Farhan tidak mengeluarkan sifat menyebalkannya, justru saat sedang bersama Alisa dan Jansen ia tampak sangat hangat untuk menyapa anak anak.***Saat menjelang malam, akhirnya Jemy memberanikan diri untuk bertemu denganku dan juga anak anak. Ia langsung pergi menuju rumah Jack karena setahu dia aku masih di rumah Jack. Saat tiba di rumah Jack, Jemy masuk ke dalam rumah dan mendapati Jack yang sedang bersama istrinya, ia memberanikan diri untuk bertanya kepada Jack tentang keberadaanku.“Jack, dimana Luna kok tampak sepi,” tanya Jemy sembari masuk ke dalam kediaman.“Ohh Luna sudah pulang dengan Alisa dan Jansen, kau baru menemuinya malam hari?”“Pulang ke rumah kakek maksudmu

  • Pengantin Pengganti   Pulang ke Kediaman

    Aku bangun lebih dulu daripada anak anak dan juga Farhan, saat aku membukakan mataku aku terkejut dengan keberadaan Farhan yang sudah berada di sisi Alis, karena mereka sedang tidur jadi aku memutuskan untuk keluar dari kamar, aku mendapati Jack dan Kiara yang sudah berada di rumah dan sedang mengobrol dengan kakek.“Luna,” panggil Jack.“Hai, apa urusan kalian sudah beres?” tanyaku pada Jack dan juga Kiara.“Tidak ada yang bisa menghalangi urusanku, semua aku urus dengan secepat mungkin,” terang Jack.“Baguslah.”“Dimana anak anak dan juga Farhan? Apa dia sudah pulang ke rumahnya?” timpal Jack padaku.“Oh ada, mereka masih tertidur. Mungkin anak anak kelelahan main di halaman jadi sampai jam segini mereka belum bangun,” jelasku pada semua orang, aku agak sedikit malu kepada kakek karena tadi Farhan menggendongku di depannya.“Baguslah, nanti malam kau sudah

  • Pengantin Pengganti   Membuatkan Adik Untuk Alisa

    “Sayang apa kita harus melanjutkan aktivitas tadi pagi yang sempat tertunda karena anak anak?” bisik Farhan padaku.“Tidak tidak,” aku langsung menolak ajak Farhan, memang benar yang di katakan Jack tadi kalau laki-laki memang tidak bisa menahan dirinya sendiri.“Aku tahu kalau kau juga menginginkannya sayang, ayo kita lanjut saja,” ajak Farhan padaku.“Jika kita menghilang, nanti Jansen dan Alisa akan mencariku. Aku tidak bisa melakukannya sekarang.”“Jansen dan Alisa sedang bermain di luar, jika kau tidak memanggilnya maka mereka tidak akan masuk ke dalam rumah.”“Masih ada kakek di sini, kita harus menghargainya.”“Pasti dia juga bisa memakluminya sayang, sudah jangan banyak alasan lagi.”Farhan langsung membopongku dan membawanya ke kama, tetapi saat di perjalanan menuju kamar kami berpapasan dengan kakek dan Farhan hanya menyapanya dengan singkat

  • Pengantin Pengganti   Kembali Bersama

    Setelah selesai sarapan, Jack mengajakku untuk mengobrol lanjutan yang kemarin. Aku langsung mengikuti Jack yang pergi berjalan menuju ruang tamu sedangkan Kiara diam di kursinya dan juga kakek yang juga masih duduk di kursi. Jansen dan Alisa sementara di asuh oleh pelayan kediaman.“Luna kau sudah melihat isi flash disk yang aku berikan padamu?” tanya Jack.“Sudah.”“Bagaimana tanggapanmu? Apa kau sudah percaya dengan kebenaran?”“Aku masih sedikit bingung Jack, aku harus percaya atau harus bagaimana karena dia telah melakukannya tanpa rasa canggung sedikitpun, sudah seperti suami istri saja.”“Luna, kau harus memahani laki-laki. Dia kemarin di pengaruhi oleh obat perangsang, kau juga tahu sendiri kan kalau laki-laki sedang di kuasai oleh hawa nafsu secara alami seperti apa sedangkan ini di pengaruhi oleh obat yang memaksanya untuk melakukannya dengan orang yang tidak ia sukai,” terang Ja

  • Pengantin Pengganti   Pagi Yang Sibuk

    Alisa langsung bangun dari tidur dan ia tidak mau aku tinggal keluar untuk menemui Jansen dan Farhan yang sudah lebih dulu bermain padahal Jansen belum mandi dan masih menggunakan piyama tidur.“Mau langsung mandi?” aku menawarkan kepada Alisa untuk langsung mandi agar aku tidak kerja dua kali nantinya karena aku harus membuat sarapan.“Iya, aku ingin mandi lalu dandani aku yang cantik seperti momy,” ucap Alisa.“Baiklah, ayo kita ke kamar mandi sayang.”Aku langsung memandikan Alisa lalu mendandaninya dengan rambut yang di kepang, setelah selesai aku langsung mengajak Alisa untuk keluar menemui Jansen sedangkan aku pergi ke dapur untuk memasak. Semenjak aku tidka bersama Farhan aku jadi sering memasak dan tidak ada yang melarangku, hanya Farhan saja yang sangat posesif yang melarangku melakukan semua hal.“Halo uncle, bolehkah aku ikut bergabung dengan kalian?” sapa Alisa kepada Farhan.&ldquo

  • Pengantin Pengganti   Ada Debu di Mata Mommy

    Aku sudah tidak mau menanggapi perkataan Farhan yang membuatku jadi pusing, aku langsung mengambil Jansen dari gendongan Farhan lalu aku pergi meninggalkannya, aku berjalan masuk ke dalam untuk menemui kakek dan Alisa yang sedari tadi aku tinggal.“Momy belum menjawab pertanyaanku tadi,” Jansen masih terus menagih pertanyaannya yang belum aku jawab tadi.‘Sangat menyusahkan sekali mempunyai anak yang berdaya ingat tinggi seperti ini, lagian Farhan juga ngapain ia memberitahu kepada Jansen, nanti juga ada waktunya sendiri ia akan tahu daddynya yang sebenarnya,’ aku menggandeng Jansen sambil terus ngedumel.“Luna bagaimana Farhan?” tanya kakek yang langsung menyambut kedatanganku.“Maksud kakek?”“Bukankah tadi ia membawa Jansen keluar? Apa dia meminta mereka untuk bersamanya?”“Kalau itu sudah pasti, tetapi aku terus menolaknya karena aku tidak mau bersamanya lagi.”

  • Pengantin Pengganti   Sangat Mirip Denganmu part 3

    Walaupun mereka belum pernah bertemu tetapi batin mereka sangat kuat, nyatanya Jansen yang awalnya tengah mengis dan tidak mau diam sekarang ia langsung diam di gendongan Farhan.“Ini cake yang kau inginkan,” Farhan memberikan sebuah cake coklat kepada Jansen yang sudah berhenti menangis.“Terimakasih uncle, sekarang banyak yang mau bermain dengan Jansen,” ucap Jansen.“Mulai hari ini uncle akan menemanimu dan juga Alisa untuk bermain, bagaimana?” ini adalah bagian dari rencana Farhan agar ia bisa membujuk istrinya agar bisa kembali kepadanya dan juga anak anaknya.“Tapi uncle harus meminta izin kepada momy dulu.”“Tidak perlu, aku kan teman baik uncle Jack dan momy juga sangat mengenalku, jadi untuk apa aku harus meminta izin kepadanya?”“Benar juga, baiklah mulai sekarang kau temanku dan kau boleh setiap hari datang ke rumah seperti daddy.”“Daddy? Apakah

DMCA.com Protection Status