Share

BAB. 36 Ancaman Erlangga

Author: Han Hyo Joo
last update Last Updated: 2023-03-19 22:09:07

“Teganya kau menggunakan kelemahannya,” desis Rio, ada rasa kecewa dalam hatinya tetapi sepenuhnya dia menyadari kecerobohannya yang tanpa pikir panjang hendak membawa Melissa pergi. Dia tahu Melissa mencintai kedua orang tuanya melebihi apa pun. Seharunya dia membiarkan Melissa mempertimbangkan lagi ajakannya.

“Aku yang tega atau dirimu, pak Rio? Teganya kau hendak membuat dia menjadi anak yang akan dibenci oleh orang tuanya? Kau hanya akan membuat dia bersedih sepanjang hidupnya.” ucap Erlangga dengan sinis.

“Aku tahu kau tidak sepeduli itu dengan dirinya, kau tidak peduli dia dibenci oleh orang tuanya atau tidak. Yang kau pedulikan adalah harga dirimu. Egomu tidak membiarkan dia melakukan hal yang sama seperti apa yang Marissa lakukan padamu.” ucap Rio berang.

“Aku tidak akan menyangkal semua ucapanmu. Sekali lagi hal seperti ini terjadi, aku tidak akan bersikap lunak Pak Rio. Kalau kau ingin dia kembali, lakukan apa yang aku tawarkan.” ucap Erlangga kemudian berlalu dari hadapan R
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 37 RIo Pergi

    Pagi Hari Melissa bangun dengan kondisi mata bengkak, semalaman dia menangis. Lagi-lagi dia selalu menangis atas perbuatan Erlangga yang semena-mena. Dia tak melihat keberadaan Erlangga di kamarnya. Begini lebih bagus. Pria itu mungkin sedang melakukan fisioterapi seperti biasanya. Melissa meraih ponselnya, ada sebuah pesan masuk. Melissa menekan icon pesan pada layar ponselnya. Dahinya berkerut saat ia mendapati sebuah pesan dari Rio. Rio {Aku akan kembali. Percaya padaku, Melissa. Aku mencintaimu} Tubuh Melissa sontak menegak. Dia tidak mengerti dengan pesan Rio. Dengan cepat dia menekan icon telepon untuk menghubungi Rio. Melissa menunggu dengan cemas. Panggilan tidak tersambung, ponsel pria itu tak bisa dihubungi. “Rio, angkat panggilanku. Apa maksudmu sebenarnya.” ucap Melissa panik. Melissa segera bangun dari ranjang, dia lantas menuju kamar mandi. Dia akan mandi lalu pergi ke apartement Rio. Pria itu meninggalkan pesan yang membuatnya bingung luar biasa. Apartement Rio

    Last Updated : 2023-03-20
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 38 Ulang Tahun Erlangga

    “Apakah kau berkelahi lagi dengan ibumu?” tanya Erlangga.“Tidak” balas Melissa parau.“Lalu?” tanya Erlangga lagi.“Tidak ada,” balas Melissa lalu kembali membalikkan tubuhnya membelakangi Erlangga. Merasa kesal Erlangga menarik tubuh Melissa hingga tubuh gadis itu menegak.“Lepaskan aku, bisakah kau meninggalkanku untuk kali ini saja!” teriak Melissa marah.“Katakan padaku ada apa? Kau membuatku khawatir,” ucap Erlangga, dia belum pernah melihat Melissa menangis seperti ini kecuali saat malam di mana gadis itu sudah sah menjadi istrinya. Tangisan gadis itu malam ini sama persis dengan tangisannya dulu.Melissa menutup wajahnya dengan kedua tangannya lalu menangis, tadinya tangisnya sudah mereda namun Erlangga berhasil memancing tangisnya keluar. Dia kembali ingat bahwa hari ini Rio pergi tanpa mengatakan apa pun padanya, apakah pria itu sudah lelah dengan dirinya?Apakah dia selalu menangis diam-diam seperti ini? pikir Erlangga dalam hati.“Tidak perlu ditahan, Melissa. Menangislah,

    Last Updated : 2023-03-21
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 39 Pelajaran Berbahaya

    Melissa meletakan piring kotor yang baru saja dia cuci pada rak piring, suara keramaian masih terdengar dari ruang makan. Para orang tua sudah membubarkan diri, yang tertinggal hanya Erlangga dan sepupu-sepupunya.“Ehm…”“Ibu?” ucap Melissa terkejut saat melihat ibunya yang tiba-tiba berdiri di sampingnya.“Kau seharusnya bergabung di depan, bukannya di sini dan mencuci piring.” ucap Ibu Melissa.“Sudah terlalu larut.” ucap Melissa. “Sebentar lagi aku akan tidur.” ucap Melissa.“Aku dengar Rio belum ada kabar.” ucap Ibu Melissa. “Ibu harap kau tidak menggunakan kesempatan ini untuk memiliki hubungan yang lebih dalam lagi dengan Erlangga–”“Tenanglah, ibu. Aku bukan gadis seperti itu. Sejauh ini kami hidup seperti teman, tak ada benih-benih cinta di antara kami. Secepatnya setelah Marissa kembali aku akan meninggalkan Erlangga.” potong Melissa cepat sebelum dia menjadi begitu muak dan emosi dengan semua ucapan ibunya.“Bagus,” ucap Ibu Melissa. “Ibu harap tidak ada yang tersakiti lagi.

    Last Updated : 2023-03-22
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 40 Kau Rumit

    “Setelah itu, arahkan ke arah cahaya, perhatikan warnanya. Kemudian nikmati aromanya.” Ucap Erlangga. Melissa mendekatkan gelas ke arah hidungnya lalu menghidu aroma wine yang menguar dari gelasnya.“Aromanya manis.” Ucap Melissa.“Lalu sesap dengan perlahan, jangan meminumnya dengan sekali teguk. Kau harus meminumnya dengan perlahan.” Ucap Erlangga.Melissa menganggukkan kepalanya, dia lalu mulai menyesap wine di gelasnya. Erlangga melakukan hal yang sama, matanya terpaku pada ekspresi Melissa.“Ahh…” Melissa mendesah begitu cairan merah itu masuk ke dalam kerongkongannya.“Bagaimana?” tanya Erlangga penasaran.“Ini lezat sekali.” ucap Melissa. Erlangga hanya menyeringai mendengar jawaban Melissa.“Lagi?” tawar Erlangga.”Hmm!” angguk Melissa bersemangat.Erlangga kembali menuangkan wine ke dalam gelas Melissa, gadis itu lalu meneguk wine tersebut.“Kenapa aku baru meminum ini sekarang?” ucap Melissa.“Memangnya Rio tidak pernah mengajakmu meminum wine?” tanya Erlangga.“Rio tidak su

    Last Updated : 2023-03-23
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 41 Izinkan Aku Egois

    “Kenapa kau tidak pernah mencoba membuka hatimu untukku? Kenapa kita tidak bisa melangkah saja ke depan sebagaimana suami istri pada umumnya?” tanya Erlangga.“Karena aku tidak mencintaimu–” Ucap Melissa.Erlangga membungkam bibir Melissa dengan sebuah ciuman. Tak ada penolakan seolah Melissa tak sadar Erlangga sedang menciumnya. Dia sudah terlalu lelah dan mulai tak sadarkan diri.“Apa yang bisa aku lakukan supaya kau bisa mencintai diriku?” tanya Erlangga.“Tidak ada.” balas Melissa. “Kau tidak ditakdirkan untukku.” ucap Melissa.Erlangga menarik Melissa dengan paksa lalu kembali memagut bibir gadis itu. Disesapnya bibir mungil gadis itu seolah tak peduli mereka akan kehabisan napas, aroma wine yang menguar dari bibir Melissa membuat Erlangga semakin bergairah.“Tapi bukankah kau tahu takdir bisa diubah?” tanya Erlangga.“Hanya bila kedua pihak mau berusaha untuk merubahnya.” ucap Melissa.Ucapan Melissa berhasil menyulut ego di dalam diri Erlangga, seolah dia ingin membuktikan pada

    Last Updated : 2023-03-23
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 42 Ditinggalkan

    Halte BusMelissa duduk di halte sambil menunggu bus datang. Gadis itu menengadahkan kepalanya dan menatap langit biru yang cerah tapi tampak begitu mengintimidasinya. Melissa ingin menyangkal semua yang terjadi semalam tapi tubuhnya tidak bisa menyangkalnya. Dia merasakan perbedaan yang sangat besar. Dia tidak bisa membohongi dirinya bahwa tidak terjadi apa-apa. Terus terang saja bayangan ibunya, kakaknya dan Lee Rio berputar-putar di dalam kepalanya terus-menerus. Seharusnya dia bisa menjaga diri dan tidak membiarkan dia dan Erlangga larut dalam perbuatan bodoh semalam.“Wine.” bisik Melissa.“Bodoh!” ucap Melissa lalu menjambak rambutnya sendiri dengan kesal.“Siapa yang bodoh?”Sebuah suara yang tak asing membuat Melissa dengan cepat menolehkan kepalanya dan betapa terkejutnya dia begitu mendapati RIo berdiri dengan senyum simpulnya seperti biasanya seolah tak pernah terjadi apa-apa.“Rio!?” ucap Melissa lalu berdiri dari kursi halte. Dia mengamati Rio dari atas sampai bawah. Tak

    Last Updated : 2023-03-24
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 43 ME-time

    Cocoa CafeMelissa mengaduk es coklat di hadapannya dengan tidak semangat. Pagi ini dia meminta izin pada Raga untuk tidak bekerja. Dia sudah berjanji akan menggantinya dengan kerja lembur nanti, atau bila Raga akan memotong gajinya sekalipun dia tidak peduli. Yang ia butuhkan sekarang adalah menyendiri dan membuat pikirannya tetap waras. Cocoa Cafe terlintas begitu saja di kepalanya. Dia suka dengan situasi kafe ini.“Bagaimana ini?” gumam Melissa. Bagaimana bisa dia dan Erlangga melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan.Melissa melipat kedua tangannya lalu menenggelamkan kepalanya. Seketika wajah ibunya, Marissa, dan Rio muncul seolah mengintimidasinya. Dia seharusnya bisa menjaga dirinya. Dia tidak bisa mempercayai Erlangga mulai saat ini.Drrt Drrt DrrtMelissa tidak mengacuhkan getaran ponselnya. Sejak tadi kalau bukan Rio pasti Erlangga yang menghubunginya terus menerus. Sial, dia bahkan ingin sekali membanting ponselnya agar tidak terus bergetar dan membuatnya semaki

    Last Updated : 2023-03-25
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 44 Kemunculan Marissa

    Perusahaan Keluarga ErlanggaErlangga berulang kali menghubungi ponsel Melissa tetapi yang ia dapatkan ponsel gadis itu tidak bisa dihubungi. Erlangga sudah meminta Jun untuk mencari keberadaan Melissa tetapi sampai detik ini Jun belum juga melapor padanya di mana keberadaan Melissa.Tok Tok TokErlangga mengangkat kepalanya, dia lantas menyimpan ponselnya di atas meja. “Masuk.” Ucap Erlangga.Pintu terbuka kecil, tubuh mungil Nari sekretaris Erlangga muncul dari balik pintu.“Selamat siang Tuan Erlangga, istri anda ingin bertemu dengan anda.” Ucap Nari.Dahi Erlangga berkerut bingung. Melissa tidak pernah datang ke perusahaannya, Erlangga juga ragu gadis itu tahu alamat kantornya walaupun perusahaan milik keluarga Erlangga sangat terkenal. Sejauh ini dia yakin tidak ada hal penting yang bisa membuat Melissa datang ke perusahaannya.“Ya.” balas Erlangga dengan anggukan.Nari membuka pintu semakin lebar dan sosok yang ia sebut sebagai istri Erlangga berdiri di ambang pintu. Erlangga m

    Last Updated : 2023-03-26

Latest chapter

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 124

    Dan apa yang dikatakan oleh seseorang tak dikenal itu masuk ke gendang telinganya. Dikta menyisir semua orang yang ada di sekitarnya saat ini. Matanya tertuju pada salah satu spot di mana sosok itu berada. Ya, dia mendapati sosok yang tak dikenal masuk dikerumunannya. Terlihat seringai senyum puasnya itu terulas di mukanya. Ia menggunakan pakaian serba hitam. Sayangnya, Dikta tak bisa melihat sorot mata yang tertutup oleh bayangan topi yang dikenakannya. Tak hanya dia yang puas, melainkan sosok mereka yang ada disitu pun ikut merayakan kekalahan Dikta. Ya, walaupun sementara mereka sangat yakin itu bisa menjadi peringatan agar Dikta bisa mundur dari jabatannya. Agaknya dalam hati mereka masing-masing silih berganti menghina Dikta. Atau mungkin ada yang menertawakan Dikta juga. Entahlah, pikiran Dikta berkecamuk. Bukan karena masalah diseret tapi siapa lagi yang bermain drama dengannya saat ini. Perlahan namun pasti Dikta meninggalkan kantor utamanya dengan tangan diborgol. Keluar

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 123

    Dan apa yang dikatakan oleh seseorang tak dikenal itu masuk ke gendang telinganya. Dikta menyisir semua orang yang ada di sekitarnya saat ini. Ia mendapati sosok yang tak dikenal masuk dikerumunan. Terlihat seringai senyum puasnya itu terulas di mukanya. Mereka sangat puas melihat Dikta, yang diseret paksa bak tersangka sesungguhnya. Agaknya Dikta berat sekali melangkahkan kakinya. Hanya saja Dikta tak bisa menangkapnya dengan jelas, karena polisi lebih dulu menyuruh Dikta untuk masuk ke dalam mobilnya. Sepanjang perjalanan Dikta benar-benar pasrah. Bahkan ia tak berbicara sepatah kata apapun. Diam. Dan mengikuti alur mereka inginnya seperti apa. Namun di balik diamnya Dikta, ia terus mengamati sosok itu dari belakang. Mengingat kembali semua yang dikatakan oleh mereka. Harap-harap ada klu yang menyudutkan pada sosok tersangka. Dikta juga masih ingat siapa saja yang ikut andil di dalam sana. Sehingga Dikta bertekad akan kebebasannya akan menelusuri siapa mereka. Apakah benar yang

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 122

    Tampak nafas pria itu benar-benar tersenggal. Kentara sekali ia sangat kelelahan agaknya. "Ada apa? Minum dulu!" sosor Dikta seiring memberikan segelas air minum. Mengambil dan meneguk airnya dengan rasa tamak. Agaknya ia sangat kelelahan. Baik Sierra maupun Dikta masih menunggu apa yang ingin dikatakan olehnya itu. "Ada apa?" Hosh! Hosh! "Anu, Pak. Itu kantor—" Mata Dikta membulat sempurna mendengarkan hal itu. Kini tatapannya mulai menatap lekat untuk membenarkan rasa jujurnya itu. Sehingga batin Dikta dili seperti sudah dikejar seseorang. Memperhatikan keadaan kamar di manan Sierra berada. Dikta berusaha mencerna kembali 11 "Pak gawat kantor kena sidik oleh pihak terkait dan investor!" sosornya terburu-buru. "Jangan bercanda! Ini tidak lucu!" sanggah Dikta geram. Menelan salivanya kuat-kuat. Sierra hanya bisa menatapnya datar. Karena hal ini sering terjadi. Sierra hanya busa menonton kejadian klasik ini. Ia yakin Dikta pasti terkejut akan apa yang terjadi. Walaupun Sierr

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 121

    Mengangguk. Ia ingin merangkul Sierra, hanya saja lengannya benar-benar tak kuasa menahan nyeri karena luka itu. Ditambah Dikta dihantam berkali-kali saat melawan Sony yang membuat salah satu tangannya kebas.“DIKTA TANGANMU TERLUKA! PAK CEPAT KE RUMAH SAKIT!”Sang pengawal pun langsung menginjak pedal gasnya begitu saja. Sierra benar-benar panik akan apa yang terjadi. Dikta hanya terkekeh melihat tingkah Sierra yang terlalu berlebihan ini. Padahal lukanya tak seberapa dengan rasa khawatirnya itu.Sesampainya di rumah sakit, malah bukan Dikta yang dilarikan untuk di tangani. Tapi malah Sierra yang dilarikan ke ruang UGD. Dikta memboyong tubuh wanita yang merintih kesakitan itu.“Sus, tolong!”Dengan sigap para perawat itu membawa Sierra berlalu menuju ruang UGD. Dikta hanya bisa menunggunya di depan ruangan dengan harap-harap cemas. Ia tak peduli lagi dengan rasa sakit yang diembannya saat ini.Ya, perjalanan yang cukup terjal dari tempat kejadian membuat Sierra mengalami pendarahan d

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 120

    Tapi Bella malah menarik paksa pria itu dalam pelukannya. Pelukan yang selama ini ia elu-elukan setiap malam. Jujur saja, Bella sangat merindukan Dikta kala ini. Ya, dia sangat menginginkan Dikta kembali dalam pelukannya. Kembali merajut dunia yang telah lama hilang. Ternyata Bella baru menyadari, jika Diktalah yang berhasil membangun dunianya terasa megah. Atau bisa dikatakan hanya Dikta yang bisa mengerti segala keinginannya. Bukan Noah maupun kedua orangtuanya. Bahkan bisa dikatakan jika Diktalah yang berhasil membuatnya menjadi istri yang layak. Dia berhasil mengagungkan Bella dengan segala perjuangannya yang tulus itu. Dan tak pernah Bella temukan pada Noah hingga saat ini. Andai saja waktu bisa diputar kembali, mungkin Bella takan pernah melakukan itu. Dan mungkin saja anaknya masih hidup sampai saat ini kan?Dikta menepis segala rayuan Bella yang mulai menjalari tubuhnya. Sungguhpun, Dikta jijik dan muak sekali. “Bella! Lepaskan! Kenapa kau mau menjadi jalang seperti ini,

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 119

    Dari root top bangunan di seberang jalan, tepatnya di seberang kosan Sony, seorang pria mengawasi Sony yang sedang dikepung oleh Dikta dan pengawalnya.Pria itu sudah siap dengan senapan laras panjangnya, bersiap membidik target. Saat itu Dikta menanyai Sony, tapi dia diam ... tidak mau berkata jujur. Setelah dihajarpun Sony ditanya kembali oleh Dikta. “Sekarang!” perintah wanita dari telepon, kepada pria yang menggunakan penutup kepala dengan earpiece di telinganya. Dan ... DOR! Dikta dan ketiga pengawal terkejut, mereka menoleh sekeliling dan mencari sumber suara. Setelah beberapa menit barulah Dikta tahu, seseorang mencoba lari dari rooftop rumah di seberang kostan yang ditinggali oleh Sony. “Di sana! Tangkap!” perintah Dikta menunjuk ke bangunan di seberang kostan, dua pengawal langsung bergerak untuk mengejar penembak Sony. “Urus mayatnya,” titah Dikta pada dua pengawal yang sedari awal memegangi tubuh Sony, dan sekarang dua pengawal itu sedikit gemetar yang mereka

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 118

    Satu persatu masalah menghampiri Dikta, hampir tak berkesudahan, satu masalah selesai satu lagi muncul. Dia hampir gila, merasa ingin menyerah saat ini karena salah satu dari masalah tersebut adalah Sierra. Istrinya itu adalah kekuatannya, harta yang ia punya satu-satunya. Sedang mengandung buah hati mereka, tapi karena termakan hasutan orang dia lebih memilih pergi meninggalkannya. Dikta tidak tahu harus mencari Sierra ke mana. Ponselnya juga tak aktif, tidak bisa dihubungi sama sekali. Dikta juga tak mendapati istrinya ada di rumah kakeknya. Dia tak tahu apakah ada tempat tinggal Sierra yang lain atau istrinya itu hanya tidur di hotel. Dikta akhirnya membiarkan istrinya itu menenangkan diri dan dia berjanji akan mengurus masalahnya supaya cepat selesai. Pagi ini Dikta pergi ke kantor seperti biasanya, hari ini kakek sudah bilang tidak akan mampir ke kantornya, kakek membantu Dikta mencarikan investor baru untuk perusahaan yang dipimpin oleh Dikta itu, pria itu bersyukur sekali.

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 117

    Dikta menerima telepon dari kakek Sierra, menyuruhnya untuk segera datang ke rumah orangtua Bella. “Aku ada di apartemen, Kek,” ucap Dikta, dia seketika teringat amanah dari ayah Bella yang merupakan mertuanya dulu. “Kau harus bawa mayatku juga istriku. Tolong kebumikan kami dengan layak. Aku yakin hidupku sudah tak bisa bertahan lebih lama lagi,” ucap ayah Bella sesaat sebelum dia tewas karena peluru yang bersarang di kepalanya. Dikta tak bisa untuk tidak sedih, marah dan kecewa, perasaan itu campur aduk di dalam hatinya sekarang. Karena sudah ditunggu oleh kakek, dia segera turun dan menuju ke rumah Bella lagi. Beberapa menit kemudian Dikta sampai di kediaman orangtua Bella, bunga duka sudah berjejer rapi di depan gerbang rumah, banyak mobil yang juga berderet-deret memenuhi tepi jalan. Dikta memarkirkan mobilnya, agak jauh dari kediaman mantan mertuanya itu. Dia turun kemudian melangkah masuk ke sana, orang-orang sudah datang untuk melawat. Dikta melihat ada Bella di sana y

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 116

    Dikta terperangah, dia membelakakkan matanya sekarang. Kedua mantan mertuanya itu terkapar, dan malangnya di depan matanya ayah mertuanya dihabisi begitu saja. Dikta yang geram berusaha mengejar siapa penembak yang bersembunyi di gudang tadi. Dikta berlari kencang, melawan rasa sakit kepalanya akibat hantaman tongkat baseball yang mengenai kepalanya. Pria itu kabur, melesat dengan cepat berlari dari arah gudang ke depan. Dari belakang Dikta menyusul berlari kencang, seperti mengenal sosok tersebut, dia mempercepat langkah kemudian menarik jaket hitam yang dikenakan pria yang akan kabur itu. Dikta menarik dengan kedua tangannya hingga pria itu terjerembab. Pria itu menggunakan pakaian serba hitam yakni pakaian serba hitam, sepatu hitam, bertopi hitam, masker hitam dan tak lupa kedua tangannya menggunakan sarung tangan. Dikta menarik masker dan topi pria itu, membuangnya asal, dan ketika semuanya terlepas pria itu tertawa. “Hahaha ... Sudah pas bukan waktunya?” ujar Noah, dia seakan

DMCA.com Protection Status