Lisa terdiam. Sebuah kesalahan kecil membuat semua rencananya berantakan. Lisa benar-benar tidak menyangka kalau ada hal yang seperti itu. Memangnya ini jaman apa sehingga masih ada saja orang yang memakai benda couple seperti itu??!!
"Dari wajahmu, aku bisa simpulkan kalau kau terkejut. Tapi tolong simpan rasa terkejutmu itu, adik ipar ku. Sebab selain hal kecil yang menghancurkan semua rencanamu itu, masih ada bukti lain yang aku miliki yang akan membuktikan perkataanku kalau foto itu di ambil hari kemarin saat Lisa ke VIla menemui ku dan Aiden. Itu adalah ini." Gwen pun menscroll gambar ke tiga.
"Sebentar akan aku zoom." Ujar Gwen.
"Ini adalah kalender. Dan kita semua bisa melihat kalau bulan di kalender ini adalah bulan ini. Kalau seandainya foto ini di ambil 6 minggu yang lalu maka jika sekarang adalah minggu pertama bulan ini seharusnya di kalender ini haruslah memperlihatkan bulan kemarin. Tapi di sini, bulan ini. Kau sungguh ceroboh Lisa!"
GWEN POV "Astaga! Adiknya Aiden ini benar- benar telah gila! Setelah semua kebohongannya terbongkar, bisa -bisanya dia mengarang satu kebohongan yang lainnya. Dia menuduh Aiden memperkosanya. Dia ini ngingau atau memang diperkosa gerunduwo yang menyerupai Aiden?! Kekeuh sekali dia dengan kata-katanya. Aku sampai pusing dibuat oleh si Lisa ini. Ku alihkan pandangan ku pada Aiden. Aku tahu dia memang terlihat diam. Tapi dalam diamnya itu, banyak hal yang selesai olehnya. Baiklah. Untuk hal yang satu ini, akan aku biarkan tuan muda Skyleden Gavin Junior untuk menyelesaikan nya. "Aku yakin kau pasti bisa menyelesaikan dengan cepat Aiden karena perutku sudah sangat lapar ini." Seru ku dalam hati, menanti Aiden bicara. **** "Memperkosa? Dasar bajingan! Berani sekali kau memperkosa adik mu sendiri Aiden??!!" Sentak Jenny penuh amarah setelah mendengar kata-kata Lisa. Tidak hanya Jenny, beberapa tetua keluarga Gavin juga ada yang m
Hari sudah sangat malam saatGwen diantar oleh Maya dan beberapa pelayan wanita ke kediaman Aiden.Gwen mengira suaminya pasti sudah tidur karena ini sudah lewat pukul dua belas malam."Kakak ipar, aku rasa keputusan yang kau berikan pada Lisa itu sangat ringan. Dia telah menuduh kak Aiden dua kali. Dan kedua tuduhannya itu tidak main-main. Dia benar-benar bermaksud ingin menghancurkan pernikahanmu dan kak Aiden." Ujar Maya sambil berjalan."Tentu saja aku juga merasa kalau niatannya pada ku dan Aiden sangat jahat. Tapi bagaimana pun saat ini Lisa itu sedang hamil. Lantas apa hukuman bisa kita berikan padanya yang sedang hamil itu selain pengasingan? Sebab yang akan menjalani hukuman itu bukan hanya Lisa seorang. Anak yang berada di dalam perutnya pun akan ikut menjalani hukuman itu. Tapi pada hakekatnya, anak itu tidak bersalahkan? Makanya tidak adil jika kita memberikan hukuman yang berat pada si anak. Itu saja yang menjadi pertimbanganku tadi." jelas
"Kyaaaaaaaaaaaa.........."Teriak Gwen tertahan karena seseorang membekap mulutnya dari belakang."Hmmmmmmph! Hmmph!"Gwen meronta karena tidak tahu siapa orang yang membekapnya."Gwen! Ini aku! Aiden!" Ujar Aiden pelan.Perlahan Aiden menyingkirkan tangannya dariGwen setelah yakinGwen tidak akan teriak."Kau ini kenapa sih, tuan muda Skyleden Gavin Junior!! Apa kau tahu aku hampir saja menggigit tanganmu andaikan kau tidak segera memberitahuku tadi." SungutGwen marah dan kesal."Memangnya kau vampire?" Seru Aiden lalu langsung melemparkan dirinya ke atas kasur setelah berhasil mempermainkanGwen."Ya! Aku vampire! Vampire China!" KetusGwen yang masih kesal."Kalau begitu aku tinggal tempelkan saja kertas jimat di dahimu. Maka kau tidak akan bisa berbuat apa-apa." Balas Aiden sambil bercanda."Di kejar vampire China benaran baru tahu rasa!" TukasGwen.Gwen pun berniat turun dari tempa
Satu Jam sebelumnya."Hallo Aiden?"Aiden yang sedang bersantai menungguGwen pulang karena Aiden ingin menyampaikan kabar dari Rery tentang perubahan lokasi syuting, dikejutkan oleh suara dering handphone khusus dari handphone nya."Ya Will? ada apa?" tanya Aiden pada Will yang tiba-tiba saja menelpon."Aku melihat beberapa orang menyusup ke kediaman keluarga Gavin. Aku sudah meminta orang-orangku untuk menangkap mereka Aiden. Tapi sebaiknya kau danGwen juga berhati-hati." terang Will."Penyusup? Kau melihat penyusup masuk ke rumahku?" Ulang Aiden untuk meyakinkan kembali apa yang dia dengar barusan dari Will.Aiden memang meminta Will untuk menempatkan anak buah Will yang standby mengawasi rumah Aiden. Hanya saja, bukankah orang-orang yang berniat jahat pada Aiden telah Aiden singkirkan??? Lantas siapa lagi orang yang menyusup ke kediaman keluarga Gavin ini."Benar. Penyusup. Tidak banyak. Hanya tiga orang saja. Dan
Pagi harinya semua orang telah berada di kapal pesiar. Gwen yang diantar oleh supir sama sekali tidak menaruh kecurigaan kenapa sang suami tidak mengantar kepergiannya kali ini.Padahal hari normal saja Aiden sampai mengantar, mengajak makan siang dan menjemput Gwen pulang. Tapi hari ini, Aiden sama sekali tidak menawarkan diri untuk mengantarGwen."Aiden mana?" Tanya Diana saatGwen sampai ke kapal pesiar."Ya di kantor buk. Kemana lagi dia? Ya masa beliau di sini." jawabGwen langsung mencari posisi paling oke untuk menikmati pemandangan."Masa Aiden ke kantor?" Seru Diana tidak percaya."So?""Rery aja di sini Gwen?? Masa Aiden ke kantor?" Tegas Diana dengan wajah bingung.'Wait!! Rery di sini? ngapain Rery disini?" Dari raut wajahnya, terlihatGwen sangat curiga pada asistennya ini. Secara sejak kejadian di Vila yang Diana dan Rery pulang tiba-tiba sampai hari ini,Gwen dan Diana lost contact.
"Gwen?" Panggil Kenzo begituGwen dan Wennie masuk."Kenzo?"Gwen melambaikan tangannya pada Kenzo sebab Kenzo kala itu melambaikan tangannya.Sambil melambaikan tangan pada Kenzo,Gwen berbisik pada Wennie. "Kita duduk di tempat yang agak jauh dari pria itu.""Kenapa?" Tanya Wennie sambil tersenyum tipis pada Kenzo."Dia adalah pemilik perusahan yang bekerja sama denganku." JawabGwen."Seharusnya tidak masalah dong!" Seru Wennie."Aiden tidak menyukainya karena suatu insiden. So lebih baik kita jauh-jauh saja darinya."Gwen mendorong pelan tubuh Wennie. Maksud hati,Gwen ingin mendorong tubuh Wennie ke meja yang ada di pojokan. Tapi entah mengapa, temannya itu malah membawaGwen ke arah Kenzo."Ehhh! Apa yang aku lakukan Wennie? Kau tidak mendengar apa yang aku katakan barusan????" SorakGwen tapi dengan suara pelan."Maafkan akuGwen. Tapi posisi duduk Kenzo saat ini adala
Sementara di dalam Kasino suasana cukup panas. Pihak Kasino menuduh Gwen dan Wennie berbuat curang karena bisa menang berkali-kali. "Kalau kalian mengatakan aku curang, apa buktinya? Apa hanya karena aku beberapa kali menang maka kalian katakan aku curang? Yang benar saja!" Protes Gwen yang semakin tersulut emosinya. "Kalau nona tidak keberatan. Kita selesaikan semua hal ini di dalam ruanganku, karena ada banyak sekali mata yang melihat kita saat ini." Ujar manager Kasino. "Tidak! Aku tidak bersedia. Kalau aku ikut bersama anda tanpa ada penjelasan yang jelas maka orang-orang yang melihat kita saat ini pasti berpikiran anda benar dan aku yang salah. Padahal posisinya aku tidak bersalah sama sekali." tolak Gwen dengan nada setenang mungkin padahal hatinya sedang jengkel tingkat dewa. "Apa setelah aku terbukti tidak bersalah kau akan mengumumakan pada semua orang di Kasino ini kalau aku tidak bersalah? Atau bagaimana cara membersihkan nam ku? Dengan menudu ku berbuat curang, kau tah
"Mohon maaf nona, tapi sepertinya permintaanmu tidak bisa kami kabulkan. Karena itu tidak sesuai dengan SOP kasino kami. Tidak ada permainan yang dilakukan dengan cara seperti itu." ujar si manager. Dia harus bisa mempertahankan semuanya.Kalau sampai permainan di lakukan dengan cara yang Ariana katakan, kesempatan akan jadi lima puluh lima puluh. Lima puluh untuk menang, dan lima puluh untuk kalah. Hal itu pasti sangat beresiko bagi kasino."Kenapa tidak bisa?" seru seorang wanita yang tiba- tiba ikut- ikutan dalam perdebatan itu."Siapa lagi itu ?" Seru Will, tidak mengenal wanita yang baru muncul itu."Itu Wennie. Teman nya Gwen. Aku tidak tahu kalau dia juga berada di kapal pesiar ini." Jawab Aiden pada Will.Ya, kedua pria ini masih setia mengawasi istri- istri mereka dari jauh."Seperti nya akan menjadi semakin seru." Ujar Will yang tadi nya risau akan terjadi kegaduhan yang besar di dalam kasino, sekarang malah terlihat bersemangat un
Sementara di kamar, Axeira yang sedang berbaring di tempat tidurnya, bingung setelah mendapatkan panggilan absurd dari Asher barusan."Ni anak ngomong apaan sih? Gak jelas banget!! Nanya sendiri lalu jawab sendiri..!"Axeira melemparkan hpnya kesebelahnya.Tiba-tiba terdengar satu notif Wa masuk di hape Axeira.DRrrtz...(Asher #) Tadi Mama nanyain kamu. Aku bilang ke Mama, kamu mendadak pergi setelah mendapat telpon dari temanmu.Axeira bingung membaca pesan dari Asher, "Lah, bukannya tadi aku bilang mau matiin kompor. Kok dia ngasih alasan lain ya?"Axeira lalu mengetik beberapa kata di Hp ny.(Axeira#) Kenapa kamu berbohong pada Mama?Tidak lama kemudian..DRrrtz.....(Asher#) So, aku mesti bilang kalau kamu pergi untuk matiin kompor??🙄Belum sempat Axeira membalas pesan ter
Deg.."Mati gue.. " Gumam Axeira dalam hati.“Dia ngenalin gue gak ya?"Axeira hanya diam tanpa mengulurkan tangan, padahal Asher sudah dari tadi mengulurkan tangannya."Ni cewek kenapa..?? Syok dia melihat ketampanan gue?? " Pikir Asher dalam hati.Karna capek terlalu lama tangannya menggantung, Asher langsung berinisiatif mengambil tangan Axeira. "Gue Asher!" ucap Asher setelah meraih tangan Axeira.Deg.. deg... seeeeer.... tiba-tiba jiwa Axeira yang tadi terbang entah kemana mendadak ditarik kembali secara paksa ke tubuh Axeira ketika Asher menarik tangannya untuk bersalaman."Aku Axeira.. " Jawab Axeira singkat dan segera melepaskan tangannya. Axeira yang takut ketahuan oleh Asher mengenai jati dirinya, mulai menundukan kepalanya."Kalian gabung aja makan sama kita di sini. " Ajak Becca ke Gwen sesuai
Axeira segera menyelesaikan mandinya. Begitu keluar kamar mandi, dia pun segera mengambil baju yang sudah disiapkan oleh Mamanya."Kok Mama malah milihin dress sich?? Bukan nya celana jean dan baju kaos..!" Tatap Axeira pada dress itu."Bodo amat ah!! Sesekali nyenangin hati Mama apa salah nya!" Axeira pun mengambil dress yang disiapin oleh Mamanya. Namun ketika dress itu diraih oleh Axeira, tiba-tiba sebuah kalung dengan Liontin Safir terjatuh.Axeira mengambil liontin itu.. "Bram.. " Gumam nya.Digenggamnya liontin itu beberapa saat Axeira tenggelam dalam kenangan masa lalunya ketika dia berada di Paris.Dibukanya lagi telapak tangannya dan dilihatnya kembali liotin itu. "Apakah kamu baik-baik saja di sana Bram?” Gumamnya pelan.Kemudian Axeira berjalan ke meja hiasnya. Dia berniat untuk menyimpan kembali kalung dan liontin itu. Namun ti
Axeira pulang dengan lesu malam itu karena dia sangat sibuk dengan persiapan perlombaan ditempat magangnya.Axeira harus bolak balik mengecek detail hasil rancangannya sewaktu diproduksi. Walaupun dia gak berniat serius mengikuti perlombaan ini tapi Axeira bukanlah orang yang separuh-separuh dalam melakukan sesuatu. Jadi untuk produksi hasil rancangannya dia gak mau ada kesalahan sedikit pun.Sebenarnya Axeira sudah lulus kuliah tahun lalu di Paris mengambil jurusan design pakaian. Tapi karena usaha sang Papa bergerak dibidang permata maka Axeira memutuskan untuk mengulang kuliah di Singapura dan ambil jurusan design perhiasan.Hari sudah menunjukan pukul 8.30 ketika dia pulang."Dek... kok malam kali pulangnya?" Sapa Gwen pada putri nya yang menarik kursi di meja makan."Minggu depan tu, ada perlombaan di tempat adek magang, Ma. Jadi adek kudu mastiin kalau produk yang akan adek
"Asher kontrak yang gue serahin dua minggu lalu untuk ditanda tangan, mana? Besok mau gue bawa ke Surabaya!" Tanya Joshua, hanya menjulurkan kepalanya di pintu ruangan Asher."Waah nich anak emang kagak ada akhlaknya! Minus etika emang ni orang! Ngomong ama bos kayak mesan kopi di warung kaki lima!!" Asher melemparkan bola karet yang selalu ada di meja nya ke arah Joshua."Curut.. masuk lo.. ""Elo ya, kagak pernah ada sopan-sopannya!" celetuk Asher pada Joshua."Gimana kalau ada orang lihat, bisa jatuh martabak eh martabat gue!!!""Tenaang Sher gue udah pastiin, kagak ada orang di luar. Si Tia juga udah pergi istirahat makan siang. Lagian ini kan jam istirahat siang. Lo aja yang masih betah kerja kaya kuda...! " Joshua melangkah ke arah meja Asher."Terus dokumen untuk ke Surabaya besok mana?" Joshua mengulurkan tangannya.
Setelah menenangkan hati dan pikirannya akhirnya Ivan dapat kembali normal."Jadi lo mau pesan apa? ""Buatin gue gaun putri Jasmine donk? Cos minggu depan akan ada fashion show ala-ala Arabian night di tempat gue magang dan gue juga ingin lo yang make up in gue. Tapiii gue inginnya tampilan wajah gue tetap seperti ini." Jelas Axeira panjang kali lebar pada Ivan."Gue gak paham" Sahut Ivan singkat."Gini loh!!Gue mau, lo nyulap gue tetap cantik dengan gaun yang lo buat tapi muka dan poni gue jangan lo apa-apain!!!!""Ye.. mana bisa!!” jawab ivan ketus sambil melempar bantal ke Axeira." Secara ya non...!! segala ketidaksimetrisan dipenampilan lo saat ini berakar dari kaca mata dan poni si Anabelle ini...!!” Rutuk Ivan sambil nunjuk-nunjuk kacamata dan poni Axeira."Pokonya gue gak mau wajah dan tatanan rambut gue di ubah!" Per
Siang ini topik mengenai perlombaan itu masih kencang terdengar dikalangan pegawai perusahan Keanu. Ada yang sibuk cari kandidat. Ada yang sibuk pilih costume Arabian night. Bahkan ada yang sibuk rumpi seperti Lianda Cs."Kayaknya.. saingan kita gak akan banyak nich.. " Ujar Lianda sekretaris wakil Direktur."Yakin amat lo,!" Ujah Tia sekretaris Direktur."Iya nich..!" Timpal Maria staff marketing."Kalau soal desaign mendesign, gue yakin kita semua bisa karena kan background kita semua adalah designer. Tapi kalau soal fashion show gue yakin gak semua pegawai cewek di perusahaan ini bisa karena gak semua nya kayak kita. " Jelas Lianda sambil tertawa."Lagian, kalau gue gak salah ada dua divisi yang bakalan gak akan ikut serta dalam perlombaan ini." Sambung nya"Dua?" Tanya Tia."Iya.. dua! Divisi produksi dan divisi design. Kan beru
Keadaan cafetaria sangat riuh siang itu. Hal ini karena pengumuman tentang lomba design dan fashion show yang akan digelar pada anniversary perusahaan minggu depan."Tahun ini beda ya...? " Ujar salah seorang pegawai wanita bagian Marketing kepada teman yang sedang mengantri makan siang mereka."Iya!!Seperti ada nuansa-nuansa pencarian jodoh ala pangeran di negri dongeng." Jawab teman si wanita sambil memilih menu makan siangnya."Benar!Sudahlah hadiah utama nya perhiasaan yang kita design dan bonus satu bulan gaji tapi yang bikin gegeeer itu, hadiah bonusnya !!!!dinner dengan pak Asher...!! membayangkan makan malam romantis berdua dengan direktur Keanu Fashion Company... " Pikiran kedua wanita itu terbang menembus alam khayal nya masing-masing.Kericuhan mengenai lomba design dan fashion show tidak hanya terjadi dalam antrian makan siang hari itu. Perbincangan mengenai perlombaan design dan fashion
"Kenapa sayang...??! Apakah masa magang mu sudah habis? Atau jangan-jangan perusahaan ini sudah mengeluarkan mu.. ??!" Ny. Maximo yang notabene adalah aunty nya Axeira langsung menerima lakon yang diberikan oleh ponakannya. ia langsung melihat ke arah Asher. Melalui sorot mata nya dia meminta Asher menjelaskan situasi ini padanya."Sepertinya semua yang terjadi hingga pagi ini adalah murni kesalahpahaman. Jadi saya rasa nona Aira tidak perlu berhenti magang di perusahaan ini, benerkan pak Joshua?" Tanya Asher penuh penekanan pada setiap katanya."Bener sekali pak. Nona Aira kamu bisa kembali keruangan mu dan melanjutkan kerjaan mu." Ucap Joshua pada Aira"Tapi bagaimana dengan ini pak?? " Tunjuk Aira pada surat pemberhentian yang diberikan oleh Joshua tadi pagi sambil melihat penuh kemenangan ke Asher."Ini...!! Biar saya yang buang.. !!!" Asher segera merebut surat itu dari tangan Axei