Gwen yang puas jalan-jalan di tepi pantai akhirnya kembali ke Vila. Maksud hati tadinya Gwen masih ingin menggoda Aiden tapi seperti nya hal itu tidak dapat Gwen lakukan. Karena apa? Karena Lisa adik ke delapan Aiden ada di Vila itu.
"Apa yang Lisa lakukan disini?" Batin Gwen yang tidak pernah mengetahui perihal perasaan Lisa pada Aiden yang sebenarnya.
"Kakak ipar." sapa Lisa sangat manis pada Gwen.
"Kau di sini Lisa?" tanya Gwen, merapat ke samping suaminya yang duduk dengan wajah datar.
Gwen menoleh sebentar pada Aiden karena tadi Gwen sempat melihat kalau wajah suaminya ini menjadi petak, mengalahkan petak nya si spongebob squarepant.
"Nah apa yang terjadi? Kenapa wajahnya petak seperti itu? Dia tidak sedang marah padaku, kan?" Seru Gwen dalam hati, menduga-duga apa yang membuat mood suaminya terlihat sangat buruk saat ini. Jangan sampai penyebabnya adalah karean kejahilan ya tadi. Bisa bahaya, pikir Gwe
"Aku mencintai kak Aiden." Ucap Lisa membuat mataGwen seolah mau keluar saking kaget nya mendengar nama suami nya lah yang disebutkan oleh adik ipar nya."Apa kau bilang?" sentakGwen kaget."Aku mencintai kak Aiden kak. Dan kak Aiden pun mencintaiku." Ucap Lisa sontak membuatGwen menepis tangan Lisa."Kau sudah gila Lisa!" SeruGwen dengan sejuta kerutan di dahinya. Dia tidak habis pikir mengapa Lisa bisa mengatakan kalau Lisa mencintai Aiden. Dan yang lebih parahnya, Lisa pun mengatakan kalau Aiden mencintai nya. Benar-benar sudah gila."Aku tidak gila kakak ipar. Aku dan kak Aiden itu saling mencintai. Kami saling mencintai jauh sebelum ada kak Angela di hidup kak Aiden dan juga sebelum kakak ipar muncul." tekan Lisa."Ooh? Jadi kau dan suami ku telah saling mencintai sejak orok maksudmu? Kau jangan bicara yang bukan-bukan Lisa. Aku tahu semua tentang Gavin Junior. Dan aku tidak pernah mendengar namamu di sana. Jadi berhent
Aiden menyentuh bahu putih mulus Gwen.“Tutup semua tirai.” Perintah Gwen itu membuat semua tirai di kamar itu tertutup otomatis.Meski keadaan menjadi gelap, mata Aiden tak berkedip. Dalam gelapnya kamar, ia masih bisa melihat mata sayu Gwen itu menatap nya dengan sangat dalam seolah ada sebuah permohonan yang tak terkatakan di sana.“Kau memang sangat nakal nyonya Gavin!” ucap Aiden, menahan desiran terus bergejolak di dalam diri Aiden.“Diam dan cium aku.” Balas Gwen dengan suara parau setengah memohon pada Aiden.Tanpa sadar Aiden tersenyum. Ia mencium Gwen sangat dalam. Bukan sebuah cium sederhana nan biasa, tapi sebuah ciuman liar yang membuat panas di tubuh keduanya tersalurkan dalam sebuah hasrat bercinta yang luar biasa.Aiden tidak menyangka bahwa pagi yang panas ini benar-benar akan terealisasi, ia merasakan gejolak bercinta yang sangat hebat.Lihat sang istri yang di tindihnya, dan diciu
Aiden dan Gwen pulang sangat sore dari Vila hari ini. Apa yang terjadi di Vila membuat mereka melupakan segala kesibukan untuk sementara. Yang ada saat ini hanya perasaan bahagia dan perasaan penuh cinta."Tuan Muda Aiden, anda di tunggu di ruang rapat keluarga." Salah seorang pelayan di kediaman Aiden dan Gwen menyampaikan kepada Skyleden Gavin Junior kalau saat ini seluruh tetua di kediaman Gavin sedang menunggu dirinya.Skyleden Gavin Junior menoleh pada Gwen sejenak. Seingat dirinya hari ini tidak ada pertemuaan keluarga. Kalau seandainya memang ada, tidak mungkin Aiden lupa."Sudah, pergi saja. Mungkin ada yang ingin nenek Janet katakan padamu." Kata Gwen seolah paham dengan maksud yang tersirat dari sorot mata Aiden."Kalau begitu, kau di rumah saja. Hari sudah sore. Keluarga Gavin rapat tidak pernah sebentar." ucap Aiden pada Gwen, mengelus pipi Gwen."Maaf, tuan. Tapi nyonya juga diminta datang." Sela pelayan dengan sopan."Aku?" Tanya Gwen, heran."Pesan nyonya Jenet tadi sep
"Menghamili Lisa?" seruGwen tanpa sadar karena saking shocknya."Ya! Menghamili Lisa! itulah mengapa semalam Lisa datang ke Vila tempat kalian menginap. Dia datang untuk meminta pertanggung jawaban Aiden!" jawab Jenny dengan penuh kebencian."Tapi semalam Lisa tidak mengatakan apapun pada kami." UjarGwen cepat."Dia hanya meminta Aiden untuk membatalkan pernikahan yang telah diatur untuknya. Tidak ada sama sekali pembahasan tentang dia hamil atau apapun itu."tambahGwen dengan suara yang bergetar.Gwen tidak terima suaminya di tuduh yang tidak-tidak."Jangan berbohong kakak ipar! Aku sangat jelas mengatakan padamu semalam kalau aku dan kak Aiden saling mencintai. Tapi kau malah mengusirku pulang."Lisa yang sedari tadi diperintahkan untuk menunggu di ruangan sebelah, karena merasa tidak tahan untuk tidak ikut bicara akhrinya menerobos masuk ke dalam ruang rapat."Kau jangan katakan aku berbohong kakak ipaar! Aku bisa be
"Aku tidak seperti yang kau tuduhkan kak!!" Sebuah protes pun meluncur dari mulut Lisa. Mata bulat bak bola itu, seolah tidak terima dengan semua penyangkalan yang Aiden berikan."Sebenarnya sangat mudah untuk membuktikan hal ini benar atau tidak. Kau tinggal menyentuh tangan kak Aiden dan mari kita lihat reaksinya." sela Maya."Aku tidak keberatan. Aku akan menyentuh kak Aiden sekarang dan membuktikan kalau aku bisa menyentuh kak Aiden. Karena kalau aku tidak bisa menyentuhnya bagaimana cara kami berhubungan?" Tantang Lisa tanpa ada rasa malu sedikit pun.Lisa sangat yakit dengan ramuan yang diberikan oleh dokter EM padanya. Kalau tidak, mana berani dia menerima tantangan tersebut."Aku tidak setuju. Sebagai istri Aiden, aku sangat tahu kalau Aiden sangat risih akan hal itu. Dan hanya untuk membuktikan kebohongan Aiden harus melalui hal itu, aku sungguh keberatan." Potong Gwen cepat."Lagi pula bisa saja Lisa telah mempersiapkan sesuatu untuk opsi
Gwen melihat ke semua orang dengan wajah bak detektif dan berkata, "kebohongan Lisa yang pertama adalah dia tidak begitu pintar dalam mengedit."Gwen tertawa kecil ke arah Lisa. Sangat jelas maksud tawa kecil itu apa. Sudah pasti bukanlah tawa seorang sahabat. Sebab itu adalah tawa penuh kemenangan dariGwen untuk Lisa."Lihat ini."Gwen menghubungan handphone ke proyektor itu via bluetooth dan tidak lama kemudian, foto yang Lisa kirimkan ke handphoenGwen sebelumnya pun terlihat di layar putih di depan mereka semua.Setelah yakin semua pandangan mata setiap orang kini tengah mengarah ke layar,Gwen kemudian melanjutkan apa yang ingin dia jelaskan pada semua orang yang hadir di ruangan itu."Ini adalah foto yang Lisa kirimkan padaku barusan. Sebentar, akan aku zoomkan apa yang akan menjadi fokus kita."Gwen pun mengusap layar handphone nya dengan kedua jarinya perlahan. Bersamaan dengan itu, tampak di layar fokus telah
Lisa terdiam. Sebuah kesalahan kecil membuat semua rencananya berantakan. Lisa benar-benar tidak menyangka kalau ada hal yang seperti itu. Memangnya ini jaman apa sehingga masih ada saja orang yang memakai benda couple seperti itu??!!"Dari wajahmu, aku bisa simpulkan kalau kau terkejut. Tapi tolong simpan rasa terkejutmu itu, adik ipar ku. Sebab selain hal kecil yang menghancurkan semua rencanamu itu, masih ada bukti lain yang aku miliki yang akan membuktikan perkataanku kalau foto itu di ambil hari kemarin saat Lisa ke VIla menemui ku dan Aiden. Itu adalah ini."Gwen pun menscroll gambar ke tiga."Sebentar akan aku zoom." UjarGwen."Ini adalah kalender. Dan kita semua bisa melihat kalau bulan di kalender ini adalah bulan ini. Kalau seandainya foto ini di ambil 6 minggu yang lalu maka jika sekarang adalah minggu pertamabulan ini seharusnya di kalender ini haruslah memperlihatkan bulan kemarin. Tapi di sini, bulan ini. Kau sungguh ceroboh Lisa!"
GWEN POV "Astaga! Adiknya Aiden ini benar- benar telah gila! Setelah semua kebohongannya terbongkar, bisa -bisanya dia mengarang satu kebohongan yang lainnya. Dia menuduh Aiden memperkosanya. Dia ini ngingau atau memang diperkosa gerunduwo yang menyerupai Aiden?! Kekeuh sekali dia dengan kata-katanya. Aku sampai pusing dibuat oleh si Lisa ini. Ku alihkan pandangan ku pada Aiden. Aku tahu dia memang terlihat diam. Tapi dalam diamnya itu, banyak hal yang selesai olehnya. Baiklah. Untuk hal yang satu ini, akan aku biarkan tuan muda Skyleden Gavin Junior untuk menyelesaikan nya. "Aku yakin kau pasti bisa menyelesaikan dengan cepat Aiden karena perutku sudah sangat lapar ini." Seru ku dalam hati, menanti Aiden bicara. **** "Memperkosa? Dasar bajingan! Berani sekali kau memperkosa adik mu sendiri Aiden??!!" Sentak Jenny penuh amarah setelah mendengar kata-kata Lisa. Tidak hanya Jenny, beberapa tetua keluarga Gavin juga ada yang m
Sementara di kamar, Axeira yang sedang berbaring di tempat tidurnya, bingung setelah mendapatkan panggilan absurd dari Asher barusan."Ni anak ngomong apaan sih? Gak jelas banget!! Nanya sendiri lalu jawab sendiri..!"Axeira melemparkan hpnya kesebelahnya.Tiba-tiba terdengar satu notif Wa masuk di hape Axeira.DRrrtz...(Asher #) Tadi Mama nanyain kamu. Aku bilang ke Mama, kamu mendadak pergi setelah mendapat telpon dari temanmu.Axeira bingung membaca pesan dari Asher, "Lah, bukannya tadi aku bilang mau matiin kompor. Kok dia ngasih alasan lain ya?"Axeira lalu mengetik beberapa kata di Hp ny.(Axeira#) Kenapa kamu berbohong pada Mama?Tidak lama kemudian..DRrrtz.....(Asher#) So, aku mesti bilang kalau kamu pergi untuk matiin kompor??🙄Belum sempat Axeira membalas pesan ter
Deg.."Mati gue.. " Gumam Axeira dalam hati.“Dia ngenalin gue gak ya?"Axeira hanya diam tanpa mengulurkan tangan, padahal Asher sudah dari tadi mengulurkan tangannya."Ni cewek kenapa..?? Syok dia melihat ketampanan gue?? " Pikir Asher dalam hati.Karna capek terlalu lama tangannya menggantung, Asher langsung berinisiatif mengambil tangan Axeira. "Gue Asher!" ucap Asher setelah meraih tangan Axeira.Deg.. deg... seeeeer.... tiba-tiba jiwa Axeira yang tadi terbang entah kemana mendadak ditarik kembali secara paksa ke tubuh Axeira ketika Asher menarik tangannya untuk bersalaman."Aku Axeira.. " Jawab Axeira singkat dan segera melepaskan tangannya. Axeira yang takut ketahuan oleh Asher mengenai jati dirinya, mulai menundukan kepalanya."Kalian gabung aja makan sama kita di sini. " Ajak Becca ke Gwen sesuai
Axeira segera menyelesaikan mandinya. Begitu keluar kamar mandi, dia pun segera mengambil baju yang sudah disiapkan oleh Mamanya."Kok Mama malah milihin dress sich?? Bukan nya celana jean dan baju kaos..!" Tatap Axeira pada dress itu."Bodo amat ah!! Sesekali nyenangin hati Mama apa salah nya!" Axeira pun mengambil dress yang disiapin oleh Mamanya. Namun ketika dress itu diraih oleh Axeira, tiba-tiba sebuah kalung dengan Liontin Safir terjatuh.Axeira mengambil liontin itu.. "Bram.. " Gumam nya.Digenggamnya liontin itu beberapa saat Axeira tenggelam dalam kenangan masa lalunya ketika dia berada di Paris.Dibukanya lagi telapak tangannya dan dilihatnya kembali liotin itu. "Apakah kamu baik-baik saja di sana Bram?” Gumamnya pelan.Kemudian Axeira berjalan ke meja hiasnya. Dia berniat untuk menyimpan kembali kalung dan liontin itu. Namun ti
Axeira pulang dengan lesu malam itu karena dia sangat sibuk dengan persiapan perlombaan ditempat magangnya.Axeira harus bolak balik mengecek detail hasil rancangannya sewaktu diproduksi. Walaupun dia gak berniat serius mengikuti perlombaan ini tapi Axeira bukanlah orang yang separuh-separuh dalam melakukan sesuatu. Jadi untuk produksi hasil rancangannya dia gak mau ada kesalahan sedikit pun.Sebenarnya Axeira sudah lulus kuliah tahun lalu di Paris mengambil jurusan design pakaian. Tapi karena usaha sang Papa bergerak dibidang permata maka Axeira memutuskan untuk mengulang kuliah di Singapura dan ambil jurusan design perhiasan.Hari sudah menunjukan pukul 8.30 ketika dia pulang."Dek... kok malam kali pulangnya?" Sapa Gwen pada putri nya yang menarik kursi di meja makan."Minggu depan tu, ada perlombaan di tempat adek magang, Ma. Jadi adek kudu mastiin kalau produk yang akan adek
"Asher kontrak yang gue serahin dua minggu lalu untuk ditanda tangan, mana? Besok mau gue bawa ke Surabaya!" Tanya Joshua, hanya menjulurkan kepalanya di pintu ruangan Asher."Waah nich anak emang kagak ada akhlaknya! Minus etika emang ni orang! Ngomong ama bos kayak mesan kopi di warung kaki lima!!" Asher melemparkan bola karet yang selalu ada di meja nya ke arah Joshua."Curut.. masuk lo.. ""Elo ya, kagak pernah ada sopan-sopannya!" celetuk Asher pada Joshua."Gimana kalau ada orang lihat, bisa jatuh martabak eh martabat gue!!!""Tenaang Sher gue udah pastiin, kagak ada orang di luar. Si Tia juga udah pergi istirahat makan siang. Lagian ini kan jam istirahat siang. Lo aja yang masih betah kerja kaya kuda...! " Joshua melangkah ke arah meja Asher."Terus dokumen untuk ke Surabaya besok mana?" Joshua mengulurkan tangannya.
Setelah menenangkan hati dan pikirannya akhirnya Ivan dapat kembali normal."Jadi lo mau pesan apa? ""Buatin gue gaun putri Jasmine donk? Cos minggu depan akan ada fashion show ala-ala Arabian night di tempat gue magang dan gue juga ingin lo yang make up in gue. Tapiii gue inginnya tampilan wajah gue tetap seperti ini." Jelas Axeira panjang kali lebar pada Ivan."Gue gak paham" Sahut Ivan singkat."Gini loh!!Gue mau, lo nyulap gue tetap cantik dengan gaun yang lo buat tapi muka dan poni gue jangan lo apa-apain!!!!""Ye.. mana bisa!!” jawab ivan ketus sambil melempar bantal ke Axeira." Secara ya non...!! segala ketidaksimetrisan dipenampilan lo saat ini berakar dari kaca mata dan poni si Anabelle ini...!!” Rutuk Ivan sambil nunjuk-nunjuk kacamata dan poni Axeira."Pokonya gue gak mau wajah dan tatanan rambut gue di ubah!" Per
Siang ini topik mengenai perlombaan itu masih kencang terdengar dikalangan pegawai perusahan Keanu. Ada yang sibuk cari kandidat. Ada yang sibuk pilih costume Arabian night. Bahkan ada yang sibuk rumpi seperti Lianda Cs."Kayaknya.. saingan kita gak akan banyak nich.. " Ujar Lianda sekretaris wakil Direktur."Yakin amat lo,!" Ujah Tia sekretaris Direktur."Iya nich..!" Timpal Maria staff marketing."Kalau soal desaign mendesign, gue yakin kita semua bisa karena kan background kita semua adalah designer. Tapi kalau soal fashion show gue yakin gak semua pegawai cewek di perusahaan ini bisa karena gak semua nya kayak kita. " Jelas Lianda sambil tertawa."Lagian, kalau gue gak salah ada dua divisi yang bakalan gak akan ikut serta dalam perlombaan ini." Sambung nya"Dua?" Tanya Tia."Iya.. dua! Divisi produksi dan divisi design. Kan beru
Keadaan cafetaria sangat riuh siang itu. Hal ini karena pengumuman tentang lomba design dan fashion show yang akan digelar pada anniversary perusahaan minggu depan."Tahun ini beda ya...? " Ujar salah seorang pegawai wanita bagian Marketing kepada teman yang sedang mengantri makan siang mereka."Iya!!Seperti ada nuansa-nuansa pencarian jodoh ala pangeran di negri dongeng." Jawab teman si wanita sambil memilih menu makan siangnya."Benar!Sudahlah hadiah utama nya perhiasaan yang kita design dan bonus satu bulan gaji tapi yang bikin gegeeer itu, hadiah bonusnya !!!!dinner dengan pak Asher...!! membayangkan makan malam romantis berdua dengan direktur Keanu Fashion Company... " Pikiran kedua wanita itu terbang menembus alam khayal nya masing-masing.Kericuhan mengenai lomba design dan fashion show tidak hanya terjadi dalam antrian makan siang hari itu. Perbincangan mengenai perlombaan design dan fashion
"Kenapa sayang...??! Apakah masa magang mu sudah habis? Atau jangan-jangan perusahaan ini sudah mengeluarkan mu.. ??!" Ny. Maximo yang notabene adalah aunty nya Axeira langsung menerima lakon yang diberikan oleh ponakannya. ia langsung melihat ke arah Asher. Melalui sorot mata nya dia meminta Asher menjelaskan situasi ini padanya."Sepertinya semua yang terjadi hingga pagi ini adalah murni kesalahpahaman. Jadi saya rasa nona Aira tidak perlu berhenti magang di perusahaan ini, benerkan pak Joshua?" Tanya Asher penuh penekanan pada setiap katanya."Bener sekali pak. Nona Aira kamu bisa kembali keruangan mu dan melanjutkan kerjaan mu." Ucap Joshua pada Aira"Tapi bagaimana dengan ini pak?? " Tunjuk Aira pada surat pemberhentian yang diberikan oleh Joshua tadi pagi sambil melihat penuh kemenangan ke Asher."Ini...!! Biar saya yang buang.. !!!" Asher segera merebut surat itu dari tangan Axei