Beranda / Rumah Tangga / Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh / Bab 15. Terpaksa Menurutu Aiden

Share

Bab 15. Terpaksa Menurutu Aiden

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-27 14:12:57

Gelegar petir membelah langit gelap. Hujan turun begitu deras di kota Manhattan. Aiden yang masih berada di kantor, tiba-tiba saja memikirkan tentang Amora. Wanita itu sering menggunakan transportasi umum. Pun jika dia meminta sopir untuk menjemput Amora, bisa saja kejadian ban bocor kembali terulang seperti tadi pagi.

Suara ketukan pintu terdengar …

“Masuk!” titah Aiden tegas.

Colby masuk ke dalam ruang kerja Aiden. “Selamat sore, Tuan. Maaf mengganggu Anda. Tapi di luar hujan, meeting sore ini dibatalkan. Apa Anda berniat untuk langsung pulang saja?”

“Kau tahu alamat toko bunga Amora?” Aiden tak mengindahkan ucapan Colby, yang dia tanyakan malah alamat toko bunga Amora.

“Toko bunga Nyonya Amora, Tuan?” ulang Colby memastikan seraya menggaruk kepalanya tidak gatal.

Aiden mengangguk. “Iya! Kau tahu atau tidak?!”

“Hm, yang saya dengar dari sopir toko bunga Nyonya Amora terletak di Brooklyn,” jawab Colby sedikit gugup.

Aiden bangkit berdiri menyambar kunci mobil dan dompetnya. “Kirimkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Schaff Som
penasaran lanjutannya..moga2 kak abi up yg byk ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 16. Kau Pria Paling Menyebalkan di Muka Bumi

    Amora tidak memiliki pilihan lain di kala Aiden mengajaknya untuk ke Hong Kong. Padahal sebenarnya dia ingin menolak ajakan Aiden. Namun, mana mungkin dia bisa menolak. Wanita itu selalu tak memiliki pilihan jika Aiden sudah menentukan apa yang diinginkan oleh pria itu. “Aku akan pulang malam. Ada meeting penting yang harus aku hadiri. Kau tidak usah ke toko bunga. Kakimu masih sakit,” ucap Aiden dingin seraya memakaikan dasi di lehernya.Amora mengerjapkan mata beberapa kali. “Kakiku baik-baik saja, Aiden. Aku tidak terluka parah. Tulangku juga tidak patah. Aku bisa berjalan. Biarkan aku ke toko. Aku bosan di rumah.”Tatapan Aiden terhunus dingin pada Amora, membuat wanita itu menciut ketakutan. “Jadi, kau berharap tulang kakimu patah dulu baru kau tidak datang ke toko bungamu?!” Nada bicara pria itu cukup tinggi—membuat bahu Amora bergetar ketautan.Amora menelan salivanya susah payah. “A-aku hanya bosan saja di rumah, Aiden. Jika aku menjaga toko, aku bisa memiliki aktivitas.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 17. Amora yang Disalahkan

    Pelupuk mata Amora bergerak-gerak, perlahan kedua mata indahnya terbuka—bersamaan dengan sinar matahari yang menembus sela-sela jendela kamarnya dan menyentuh wajah mulus Amora. Kening wanita itu mengerut, melihat dirinya berada di dalam kamarnya. Tatapan Amora mengendar sebentar, merasa ada yang aneh. Kepingan memorinya satu persatu mulai ingat bahwa dirinya sedang berada di ruang tengah, membaca sebuah novel. Namun, kenapa dirinya sekarang berada di kamar? Siapa yang memindahkannya? Rasanya tak mungkin pelayan yang membopongnya memindahkannya ke kamar.Aiden! Secara spontanitas benak Amora langsung yakin bahwa Aiden yang pasti menggendongnya. Dia bahkan tak tahu kapan Aiden pulang ke rumah. Yang dia ingat Aiden mengatakan akan pulang terlambat.Amora menatap ke jam dinding, waktu menunjukkan pukul sembilan pagi. Seketika itu juga, mata Amora melebar terkejut. Dia tak mengira akan bangun siang. Padahal biasanya jam enam atau jam tujuh dirinya sudah bangun.Amora segera menyibak sel

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 18. Pria Tidak Normal?

    “Maaf.” Secara spontan, Amora mengeluarkan kata maaf. Dia tak bermaksud mendengar percakapan dari ayah dan ibu tirinya. Dia mundur beberapa langkah ke belakang seraya menyeka air matanya.Sebutan ‘Anak Pelacur’ sudah sering Amora dengar. Ini bukan pertama kali. Dia memang selalu dianggap seperti sampah oleh keluarganya sendiri. Tujuannya datang untuk menanyakan kabar keluarganya, tapi sepertinya itu hanya sia-sia. Sebab yang keluarganya utamakan pasti Trice, bukan dirinya.“Oh, kau di sini rupanya?” Fiona tersenyum sinis menatap Amora. “Bagaimana menikah dengan pria yang tidak normal? Enak, kan? Kau bisa menikmati hartanya, tanpa harus melayaninya.”Raut wajah Amora berubah mendengar apa yang dikatakan oleh Fiona. “Apa maksudmu?” tanyanya yang tak mengerti ucapan dari ibu tirinya.“Fiona, cukup! Kau jangan menambah masalah baru!” Nolan memijat keningnya, pusing dengan tingkah istrinya.Tatapan mata Fiona menyalang tajam menatap Nolan. “Kau membela anak harammu?!”“Fiona, masalah kita

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 19. Amora yang Terlalu Polos

    Kondisi kaki Amora sudah membaik. Luka sudah mulai mengering. Dia tidak lagi meraskana sakit seperti sebelumnya. Pun masalah kasus tabrak lari tidak dia permasalahkan. Dia ingin hidupnya tenang dan damai tanpa ada masalah.“Selamat pagi, Nyonya Amaora,” sapa sang pelayan pada Amora yang melangkah keluar dari kamar.“Selamat pagi.” Amora tersenyum merespon sang pelayan.“Nyonya, saya ingin menyampaikan pesan Tuan Aiden untuk Anda.”“Pesan Aiden? Pesan apa?”“Tuan Aiden berpesan, meminta Anda jangan pergi ke toko bunga Anda.”Kening Amora mengerut dalam. “Kenapa aku tidak boleh datang ke toko bungaku? Kakiku sudah baik-baik saja. Aku sudah berjalan normal.”Sang pelayan menunduk. “Nyonya, sebentar lagi akan ada tamu yang datang.”“Tamu? Tamu siapa?”“Saya kurang tahu, Nyonya.”Amora mendesah panjang. “Tapi aku bosan jika di rumah saja. Aku ingin pergi ke toko bungaku.”“Apa kau tuli? Pelayan sudah mengatakan kau tidak usah pergi ke toko bungamu!” seru Aiden menginterupsi percakapan Amor

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 20. Amora Tak Pantas Bersanding Denganmu

    Amora tak mengerti ke mana Aiden akan membawanya. Sekarang dia membiarkan make-up artist yang diminta Aiden datang, merias wajahnya. Dalam benak Amora, mungkin saja Aiden membawanya ke pesta. Namun, entah pesta apa. Pria itu benar-benar misterius tidak bilang apa pun padanya.“Perfect,” ucap sang make-up artist memuji kecantikan Amora.Amora tersenyum menatap dirinya ke cermin. “Apa ini tidak berlebihan?”“Tidak berlebihan sama sekali, Nona. Anda sangat cantik,” jawab sang make-up artist tulus memuji kecantikan Amora.Amora kembali tersenyum lembut. “Terima kasih.”“Mari saya antar untuk menemui Tuan Reficco. Beliau sudah menunggu Anda,” ucap sang make-up artist sopan.Amora mengangguk paruh merespon ucapan sang make-up artist. Dia melangkah keluar dari kamar bersama dengan sang make-up artist. Jauh dari dalam lubuk hati Amora terdalam, dia sangat malu. Penampilannya kali ini menurutnya sangat berlebihan.Aiden duduk di sofa ruang tengah menunggu Amora muncul. Pria tampan itu berkuta

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 21. Kenapa Kau Menolongku?

    Kata-kata sarkas Aiden, membuat Nalani bungkam dengan raut wajah yang menunjukkan jelas keterkejutan bercampur dengan emosi. Aiden menghina dan menyindirnya secara terang-terangan. Tak hanya Nalani saja yang bungkam terkejut, tapi Amora juga sama. Bahkan Amora tak mengira Aiden akan mengatakan hal seperti itu pada Nalani.Amora ingat pertama kali dia melihat Aiden mengobrol akrab dengan Nalani di pesta ulang tahun Richard. Pria itu mengabaikannya demi berbincang akrab dengan Nalani. Namun, kenapa sekarang malah Aiden menyerang Nalani secara personal? Menyerang dalam arti melontarkan kata-kata kejam. Wait! Apa semua ini Aiden lakukan, karena membela dirinya yang selalu dihina Nalani? Jutaan pertanyaan muncul di dalam benak Amora. Napas Nalani seakan panas mendengar kata-kata pedas dari Aiden Reficco. Tidak pernah dia sangka Aiden akan mengatakan hal seperti itu padanya. Tampak kilat matanya menajam. Rahang mengetat menahan emosi, dan tangannya menekan pisau dan garpu yang dia pegang.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 22. Apa Pun Alasannya, Tetap Berterima Kasih

    Gerak Aiden terhenti mendengar apa yang ditanyakan oleh Amora. Pria tampan itu kini memberikan tatapan semakin dingin di balik aura tegasnya pada Amora. Hal yang selalu dia tak suka adalah Amora kerap menanyakan hal-hal yang menurutnya tidak perlu.“Aku rasa pertanyaanmu tidak perlu aku jawab,” ucap Aiden seraya mendorong tubuh Amora, masuk ke dalam mobil, memaksa wanita itu.Amora sedikit tersentak di kala Aiden memaksanya masuk ke dalam mobil. Dia berusaha kembali bersuara, tapi sayangnya lidahnya langsung kelu di kala Aiden memasangkan seat belt untuknya. Tiba-tiba saja Amora merasakan jantungnya berdebar tak karuan, seakan ingin loncat dari tempatnya.Saat Amora sudah duduk di dalam mobil, dan sudah memakai seat belt—Aiden masuk ke dalam mobil. Pria tampan itu melajukan mobilnya meninggalkan halaman parkir restoran.Keheningan membentang dari dalam mobil. Belum ada suara apa pun, karena Amora sejak tadi takut untuk mengeluarkan suara. Sementara Aiden fokus melajukan mobilnya—denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 23. Amora Sakit  

    Amora tersentak hampir terjatuh dari tangga. Namun, keterkejutannya hanya sebentar saja, karena Aiden memeluk pinggangnya. Sesaat, mata mereka saling beradu pandang. Wanita berparas cantik itu menatap dalam manik mata cokelat gelap Aiden.Iris mata Aiden begitu dingin, tajam dan menusuk, tapi entah kenapa mampu membuat Amora hanyut serta tenggelam melihat iris mata pria itu. Bahkan Amora sampai tak sadar sejak tadi dirinya tak lepas menatap Aiden dengan tatapan penuh arti khusus. Meskipun tatapan itu tajam, seolah membawa keindahan dan kesejukan di hati Amora.“Bisakah kau berhati-hati?!” seru Aiden dengan nada geraman kesal, karena kecerobohan yang Amora lakukan.Amora tersentak mendengar ucapan tajam yang lolos dari bibir Aiden. Pun dia menyadari posisinya dengan pria itu sangat intim dan dekat. Buru-buru, Amora menjauh dari Aiden, tapi sebelumnya tentu Aiden sudah membenarkan posisi berdiri Amora agar aman.Amora sedikit menunduk. “M-maafkan aku, Aiden. Maaf, aku sudah ceroboh.”Ai

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 35. Pindah Kamar 

    Tatapan Aiden semakin tajam dan dingin, mendengar pertanyaan konyol Amora. Aura wajah pria itu menunjukkan jelas tampak kesal, tapi semua ditahan tak langsung diledakan. “Cemburu? Apa kau sudah tidak waras menanyakan pertanyaan konyol itu?” seru Aiden dengan nada marah. Amora gelagapan melihat kemarahan Aiden. “A-Aiden, a-aku hanya bertanya saja. A-aku menceritakan pada Enola tentang kemarahanmu, dan Enola bilang kau cemburu. Apa itu benar?” Aiden memejamkan mata singkat. “Kenapa kau harus bercerita pada Enola, Amora?!” “Aku hanya meminta penadapat pada Enola saja, Aiden. A-aku bingung tadi kau bilang aku murahan. Jadi, aku meminta pendapat pada Enola,” kata Amora sedikit panik. Aiden mendecakkan lidahnya. “Kau meminta pendapat pada Enola, dan karyawanmu itu sama bodohnya denganmu! Aku mengatakan kau murahan, karena kau terlalu ramah pada pria! Harusnya kau memberikan batasan!” Mata Amora mengerjap beberapa kali. “Apa aku harus melayani pelanggan dengan nada ketus?” Aiden meng

  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 34. Pendapat dari Enola 

    Enola keluar dari dapur, membawakan satu kopi hitam, dan satu kopi susu yang dipesan oleh Amora. Namun, saat dia melangkah keluar tatapannya menatap Amora muram, dan tidak ada Aiden. “Nyonya Amora? Ke mana Tuan Aiden?” tanya Enola sopan, sembari meletakan minuman yang dia buat ke atas meja. Amora menghela napas panjang. “Aiden sudah pergi. Dia marah padaku.” “Marah pada Anda?” ulang Enola memastikan. Amora mengangguk. “Iya, Aiden marah padaku, Enola. Dia bilang aku murahan.” Kening Enola mengerut dalam. “Maaf, jika saya lancang, tapi kenapa Tuan Aiden mengatakan Anda murahan?” Amora duduk di kursi, seraya menopang dagu. “Aku tadi melayani pelanggan. Menurutku, aku hanya tersenyum ramah pada pelanggan. Tapi, Aiden mengatakan aku murahan. Aku memberikan senyuman yang menggoda pelanggan.” Enola semakin bingung. “Tunggu, Nyonya, apa pelanggan yang Anda layani seorang pria?” Amora kembali mengangguk. “Iya, pelanggan pria. Dia mencari bunga untuk orang yang dia cintai. Dia juga bil

  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 33. Bedakan Antara Ramah dan Murahan!

    Pagi menyapa, Amora bersiap-siap untuk pergi ke toko bunganya. Rasanya sudah lama dia tak mengunjungi toko bunganya. Pun sekarang dia sudah menyiapkan oleh-oleh untuk karyawannya. Hatinya senang, karena bisa kembali menjaga toko. “Aiden, aku berangkat ke toko bungaku dulu, ya?” pamit Amora dengan riang, seraya menatap Aiden. “Aku akan mengantarku,” ucap Aiden dingin, dan sontak membuat Amora terkejut. Mata Amora melebar. “Kau akan mengantarku? Kenapa, Aiden?” “Memangnya kenapa jika aku mengantarmu? Ada yang salah?” balas Aiden tak ramah. Amora menghela napas dalam. “Bukan seperti itu, aku hanya bingung saja. Hari ini kau harus ke kantor, kan?” “Aku tidak ingin kau membuat masalah. Aku akan mengantarmu ke toko bunga, lalu aku akan ke kantorku.” “Kau bisa terlambat, Aiden.” “Aku pemilik perusahaan.” “Aiden, tapi—” “Amora, kenapa kau keras kepala sekali? Sudahku katakan, aku akan mengantarmu, maka artinya aku mengantarmu! Jangan keras kepala!” seru Aiden dengan nada tinggi. A

  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 32. Tunggu Saat yang Tepat

    Aiden menatap dingin Richard yang muncul di hadapannya. Ya, tepat di kala Richard muncul, Colby langsung pamit undur diri. Asisten Aiden itu tak ingin mengganggu percakapan tuannya. “Well, kau masih tidak berubah, Aiden,” ucap Richard, sambil duduk di depan Aiden. “Gengsi mengaku cinta, huh?” ledeknya pada sepupunya itu. “Ada apa kau ke sini?” Aiden tak suka berbasa-basi, dia langsung menanyakan maksud dan tujuan sepupunya mendatanginya. Richard terkekeh. “Aku baru pulang dari luar negeri, dan aku dengar kau juga baru saja kembali dari Hong Kong, begini cara menyambut sepupumu? Ck! Sangat tidak sopan.” Aiden mendecakkan lidahnya. “Cepat katakan, ada apa kau ke sini?” Aiden yakin bahwa pasti ada sesuatu hal yang diinginkan oleh sepupunya itu. Dia sudah sangat mengenal dengan baik sepupunya. Meski bukan saudara kandung, tapi hubungannya dengan Richard terbilang sangat dekat. Aiden menyilangkan kaki kanan, dan bertumpu ke paha kiri. “Kau memang cerdas. Kau mampu membaca tujuanku k

  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 31.Bagaimana Bulan Madu Kalian? 

    New York, USA. Hiruk pikuk New York menyambut semua orang yang tiba di kota bisnis Amerika itu. Banyak turis asing yang berdatangan, dan tak sedikit pula banyak orang yang ingin tinggal di pusat kota bisnis Amerika. Orang berlalu lalang cepat, dan memakai coat tebal untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin New York City. Amora yang baru saya tiba di New York, sejak tadi tak luput melihat banyak orang yang berlalu lalang. Tinggal di kota bisnis sudah taka sing lagi di matanya menatap pemandangan yang ada. Hanya berbeda nuansa di kala Amora berada di Hong Kong. Ya, Amora menemani Aiden di Hong Kong hanya sebentar saja. Jujur, dia sangat suka berada di Hong Kong. Apalagi sebelum pulang, dia sempat mampir sebentar ke Macau—yang terkenal dengan pusat perjudian di Asia. Nuansa yang tetap memiliki ciri khas berbeda dari Las Vegas. Namun, Amora tidak bisa berlama-lama. Aiden sudah harus kembali ke New York, karena pekerjaan yang padat. Sementara Amora yang ingin sekali berlibur lebih lam

  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 30. Munculnya Trice

    Jadwal Aiden di Hong Kong cukup padat di waktu yang sangat singkat. Hari terakhirnya di Hong Kong, dia memiliki meeting di salah satu restoran ternama. Namun, kali ini dia mengajak Amora. Pria tampan itu tak mau mengambil risiko lagi meminta Amora menunggu di hotel. Tidak ada yang bisa Amora lakukan selain patuh. Selama meeting berlangsung, wanita itu duduk dengan tenang sambil menikmati makanan yang terhidang. Ya, dia menyadari kesalahannya, dan dia juga sudah berjanji tak akan membuat masalah. Saat meeting sudah berakhir, Aiden mengantar rekan bisnisnya keluar restoran. Sementara Amora pergi ke toilet. Wanita itu mengantre, karena di toilet wanita penuh. Akan tetapi, di kala dia sedang mengantre, tiba-tiba saja dia melihat sosok wanita berambut pirang. Amora terkejut melihat sosok wanita yang sangat dia kenali. Dia mendekat, mengejar bayangan wanita itu, tapi arah wanita itu menuju keluar restoran tepatnya ke lorong gelap sebelah kanan. Detik itu juga, tanpa pikir panjang, dia b

  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 29. Tantangan dari Aiden 

    Tubuh Amora membeku melihat Aiden menarik tangannya. Dia sama sekali tidak menyangka Aiden berada di hadapannya. Yang dia tahu Aiden memiliki meeting, tapi kenapa sekarang Aiden menyusulnya? Otak Amora berusaha mencerna semua ini. “Siapa kau?!” bentak pria berkulit hitam itu, kesal pada Aiden yang menjadi pengganggu. Aiden menatap tajam pria berkulit hitam itu. Postur tubuhnya sama seperti pria berkulit hitam itu. Dia memiliki tubuh yang tinggi dan tegap, serta otot yang keras. Tak heran jika Amora tak bisa berontak, karena memang tinggi Aiden dan tinggi Amora berbeda cukup jauh. “Enyah kau dari hadapanku, sebelum aku menghabisimu,” desis Aiden tajam, dan tak main-main. Pria tampan itu terlihat tenang, tapi sorot matanya sangat tajam, dan sangat menakutkan. Pria itu tersenyum sinis. “She’s mine. Jangan ganggu kami.” Amarah Aiden semakin menjadi, bagaikan tersulut oleh bara api panas di kala pria hitam itu mengaku-aku bahwa Amora adalah miliknya. Aiden melepaskan tangannya yang me

  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 28. Datang Tepat Waktu 

    Sham Shui Po, Kowloon, Hong Kong. Amora tersenyum melihat kepadatan pasar Sham Shui Po. Pasar di Kawasan Kowloon Hong Kong, dengan kondisi pasar benar-benar sederhana. Bibir Amora sampai menganga terkejut melihat harga yang terpampang di toko-toko sangat murah. USD yang Amora bawa jika ditukar HKD maka pasti akan sangat banyak. “Oh, My God! Di New York tidak ada pakaian semurah ini,” seru Amora antusias. Amora memang lahir dari keluarga yang berkecukupan. Meskipun bukan dari hubungan resmi, tapi Amora hidup bisa dikatakan layak walau tidak seperti adik tirinya. Perbedaan Amora dengan Trice adalah Amora menyukai hal-hal sederhana, sedangkan Trice menyukai hal-hal yang mewah. Seperti saat ini Amora lebih menyukai datang ke tempat tradisional di Hong Kong, daripada dia harus datang ke pusat Mall ternama di Hong Kong. Awalnya Amora tak sengaja melihat di internet daftar tempat menjual pakaian murah, dan ternyata hotel yang dipilih Aiden tidak terlalu jauh ke pasar tradisional ini. Hal

  • Pengantin Pengganti Pewaris Angkuh    Bab 27. Wanita Menyusahkan!

    Musim dingin di Hong Kong tidak sedingin musim dingin di New York. Langit di Hong Kong sudah gelap. Awan mengumpul menjadi satu sangat indah. Amora mendongak, menatap indahnya awan di Hong Kong. Wanita cantik itu berdiri di balkon kamar sebentar, lalu melangkah menuju ranjang, dan membaringkan tubuhnya ke ranjang. Pikiran Amora sejak tadi memikirkan tentang Aiden. Dia mencari tahu tentang Aiden di internet, tapi dia tidak menemukan jejak digital tentang Aiden yang menjalin hubungan dengan wanita mana pun. Padahal dengan apa yang dimiliki oleh Aiden, pastinya memudahkan Aiden mendapatkan wanita cantik. Amora bergelut dalam pikirannya, ditambah perkataan ibu tirinya membuatnya menjadi tidak tenang serta gelisah. Jika saja dia berada di New York, sudah pasti dia akan bertanya pada ibu tirinya lagi, apa maksud ucapan ibu tirinya yang mengatakan Aiden tidak normal. “Apa yang kau pikirkan?” tanya Aiden sontak membuat Amora terkejut, dan membuyarkan lamunannya. “I-iya, Aiden?” Amora mena

DMCA.com Protection Status