Share

Bab 82. Meminta Kompensasi

Penulis: Vanilla_Nilla
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-21 12:56:38

"Ada apa ini? Kenapa ada keributan di sini?" Steven bertanya seraya menghampiri meja tersebut.

Ketika Steven dan Aryo sudah menyelesaikan rapatnya, mereka mendengar ada keributan yang berasal dari salah satu meja di restoran tempat mereka bekerja. Steven yang penasaran, memutuskan untuk menghampiri meja tersebut untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Setibanya di meja tersebut, Steven terkejut melihat istrinya, Aira, sedang bersama mantan kekasihnya, Michael.

"Apa yang terjadi di sini?" tanya Steven sambil menatap para pelayan.

"Pak, kami salah meletakkan makanan. Kami minta maaf," sahut salah satu pelayan.

Dengan ketidaksabaran, Michael berbicara dengan salah satu pelayan di restoran tersebut, karena makanannya tidak disajikan dengan benar. "Pelayan tidak tahu diatur, bagaimana bisa restoran ini mempekerjakan karyawan seperti kalian, aku akan memberikan rating buruk untuk restoran ini. Sekarang juga panggilkan pemilik restoran ini, aku akan meminta kompensasi kepadanya." ujar Mic
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 83. Salah Paham

    "Kamu sudah pulang?" tanya Steven saat melihat istrinya, Aira, masuk ke dalam apartemen mereka. Aira mengangguk sambil melepas tas yang dipegangnya."Iya, tadi ada rapat," ujar Aira sambil meletakkan tas di atas meja dan membuka kotak aksesori untuk menaruh anting yang ia gunakan tadi.Saat melihat Steven memegang laptop di sofa, Aira merasa kesal dan langsung mengkritik keputusan sang suami yang menyetujui kompensasi yang diminta oleh Michael. "Kenapa kamu menyetujui kompensasi Michael? Harusnya kamu tidak perlu mengiyakan. Michael hanya ingin memerasmu saja," tutur Aira tanpa bisa menahan kekecewaannya.Steven meletakkan laptopnya di atas meja dan berdiri menghampiri istrinya. "Aku tidak ingin masalah ini terus berlarut-larut," ujarnya dengan tegas.Aira tidak bisa menahan emosinya. Ia mengatakan, "Steven seharusnya kamu lebih tegas pada Michael karena dia hanya ingin menindasmu saja." "Aku melakukan ini untuk restoran dan semua karyawan yang bekerja di sana, dan ini hanya kelalaian

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 84. Pemotretan

    Aira dan Steven sedang bertengkar di kamar, seketika itu juga, tiba-tiba mereka melihat Veline, putri kecil mereka berdiri di ambang pintu dengan wajah sedih. "Tidak apa-apa Sayang," kata Steven mencoba menenangkan hati Veline."Tadi Veline dengar Mama sama Papa sedang berantem," ucap Veline dengan suara lirih.Mendengar ucapan putrinya, Aira menghampiri Veline dan berjongkok di depannya. "Mama dan Papa hanya sedang berdebat, Sayang. Kamu belum tidur?" tanya Aira sambil menyentuh lembut kedua bahu Veline.Veline menggelengkan kepalanya sedikit malu. "Belum, Ma.""Tidak apa-apa, Mama akan tidur bersama Veline malam ini, ya?" Aira bangkit dari duduknya dan meraih tangannya pada tangan mungil Veline, mengajak putrinya berjalan menuju kamar Veline. Meninggalkan Steven sendirian.Sesampainya di kamar Veline, Aira membantu Veline mengenakan piyama dan membelai rambut putrinya dengan lembut. "Kenapa wajah kamu seperti itu, hmm?" Aira bertanya ketika melihat wajah putrinya masam."Mama sama P

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 85. Peluncuran Produk

    "Malam ini adalah jadwal peluncuran produk. Kamu harus datang," kata Michael membuat Aira menoleh padanya."Lalu, kenapa aku harus datang?" tanya Aira penasaran."Kamu harus hadir karena kamu adalah modelnya," jawab Michael sambil tersenyum manis."Tapi, bagaimana jika aku tidak mau datang?" tanya Aira ragu.Michael menghela napas. "Aku harap kau datang. Ini kesempatan besar untuk karir modeling-mu.""Maafkan aku, tapi aku sudah menolak undangan tersebut beberapa kali," jawab Aira sambil menatap Michael dengan tegas."Tapi ini adalah acara besar untuk perusahaanku. Dan kamu tahu betapa pentingnya peranmu sebagai model dalam acara tersebut," jelas Michael dengan lembut.Aira memandang Michael dengan ragu. Sebenarnya, dia tidak terlalu bersemangat dengan pekerjaannya sebagai model ketika ia bekerja sama dengan Michael. Dia hanya menerima tawaran itu hanya karena Emily. Wanita yang sudah membantunya menjadi model terkenal. Namun, kata-kata Michael terus bergema di telinganya. Ini bisa me

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 86. Memaksakan Takdir

    "Tentu saja, kami berdua memang memiliki hubungan, sejak kami duduk dibangku SMA," jawab Michael dengan tegas.Aira terkejut mendengar kata-kata Michael. Sejak kapan hubungan mereka menjadi buah bibir media?"Tunggu dulu, Michael. Kamu bilang, kalian berdua sudah memiliki hubungan sejak SMA?" tanya wartawan yang masih belum percaya."Iya, benar sekali," balas Michael sambil memandang Aira dengan wajah tenang.Beberapa saat sesi tanya jawab berlangsung, para wartawan terus mengeluarkan pertanyaan untuk keduanya. Aira memperhatikan Michael yang tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan desas-desus yang beredar tentang hubungan mereka."Wah, kalian berdua benar-benar pasangan yang sempurna. Bagaimana kalian bisa bertahan sejauh ini? Apakah kalian pernah mengalami masalah dalam hubungan kalian?" tanya wartawan tersebut."Setiap hubungan pasti memiliki masalah, tapi bagaimana caranya kita menghadapi masalah tersebut lah yang menjadi kuncinya," jawab Michael sambil tersenyum pada Aira.Melih

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 87. Kebenaran Akan Terungkap

    Aira merasa lega ketika langkah kakinya melintasi pintu apartemennya setelah seharian penuh beraktivitas. Suasana tenang apartemen membawa ketenangan pada hatinya. Dia pun segera melepas sepatu dan jaketnya, meletakkannya dengan hati-hati di dekat pintu. Semilir angin malam yang masuk melalui jendela memberinya rasa segar, sementara cahaya lampu di ruang tamu menciptakan suasana hangat yang menyambutnya.Langkah Aira selanjutnya secara otomatis menuju kamar putrinya, Veline. Pintu kamar terbuka perlahan, dan cahaya redup lampu tidur menerangi wajah malaikat kecil yang sedang tertidur pulas. Aira tersenyum melihat ketenangan di wajah Veline. Dia meraih selimut yang tergeletak di sebelah kaki anaknya dan menutupinya hingga ke dada. Aira tak kuasa menahan kelembutan hatinya saat melihat anaknya yang begitu damai saat tidur.Setelah memastikan Veline nyaman dalam tidurnya, Aira mencium kening anaknya dengan lembut seolah memberikan perlindungan ekstra sebelum meninggalkan kamar putrinya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 88. Kesalahpahaman

    Aira bergegas mempersiapkan diri, hatinya penuh kekhawatiran dan keraguan. Suaminya, Steven, telah menghabiskan semalam di restoran, meninggalkan Aira dengan rasa cemas dan pertanyaan yang belum terjawab. Michael, mantan kekasihnya, menciptakan kekacauan dalam hidup Aira dengan mengklaim bahwa mereka masih memiliki hubungan. Meskipun Aira tahu itu tidak benar, namun dirinya harus menjelaskan semuanya kepada Steven.Dengan hati yang berat, Aira memilih gaun biru tua yang menjadi favorit Steven. Sambil memeriksa dirinya di cermin, dia mencoba menyembunyikan kecemasan yang melingkupi dirinya. "Semoga Steven dapat memahami," gumamnya sambil menyusun rambutnya dalam keadaan gugup.Aira melangkah dengan cepat keluar dari apartemennya, langkahnya penuh keteguhan meski hatinya terasa berat. Udara pagi yang sejuk menyambutnya, dan cahaya matahari mulai menari di langit. Dia menuju mobilnya yang terparkir rapi di depan gedung apartemen. Mengambil kunci dari tasnya, Aira membuka pintu mobil dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 89. Lebih Baik

    "Aira …" Steven hanya bisa berteriak, berharap istrinya tidak meninggalkannya begitu saja, namun percuma saja mobil Michael sudah berlalu dari hadapannya."Euugh! Sial!" umpat Steven kesal, sambil merapikan kemejanya yang sempat dikancingkan saat mengejar Aira. Ia merasakan kekecewaan dan penyesalan yang begitu mendalam, sementara Santi berdiri di sampingnya, mencoba mencari kata-kata untuk mengatasi situasi sulit ini.Sementara itu, di dalam mobil Michael, Aira duduk dengan wajah yang penuh ketegangan. Michael merasa sedih melihat bagaimana kejadian tersebut mempengaruhi mereka semua. "Apa kamu baik-baik saja?" tanya Michael dengan simpati.Aira menggelengkan kepala. "Aku hanya butuh waktu untuk merenung. Semuanya terasa begitu rumit."Michael mengangguk paham. "Jika kau butuh seseorang untuk berbicara, aku di sini."Sementara itu, di parkiran, Steven dan Santi masih terdiam. "Aku harus bicara dengan Aira. Aku harus menjelaskan semuanya," ucap Steven dengan tegas.Santi mengangguk. "

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 90. Sudah Lelah

    Hari yang cerah memancarkan sinar hangat saat Michael dan Aira selesai sarapan pagi. Michael bersiap untuk mengantar Aira pulang, tetapi setelah setengah perjalanan, Aira menyuruh Michael untuk pergi ke sekolah anaknya, Veline. "Aku mau menjemput Veline saja, bisakah kamu putar arah?" pinta Aira.Michael yang mendengar itu terkejut. Apakah dia tak salah dengar? Apa Aira akan mempertemukannya dengan Veline? Pikir Michael dalam kebingungannya."Kamu serius?" tanya Michael."Aku serius," ucap Aira sambil menganggukan kepalanya. Akhirnya, Michael pun setuju dan memutar arah mobilnya untuk menuju sekolah Veline. Dan suasana di dalam mobil terasa canggung. Aira memutuskan untuk memberi penjelasan pada Michael."Michael, aku rasa saatnya Veline bertemu denganmu. Biarkan dia mengira kamu sebagai temanku saja," kata Aira dengan suara pelan.Michael mengangguk, mencoba memahami situasi yang semakin rumit ini. "Aku mengerti, Aira. Tapi bagaimana dengan Steven? Apakah dia akan setuju?"Aira menar

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 125. Tamat

    Beberapa bulan telah berlalu sejak pernikahan Michael dan Fika. Kini, Fika duduk di sofa ruang tamu, menunggu dengan gelisah kedatangan Michael dari kantor. Setiap kali mendengar suara mobil memasuki garasi, hatinya berdegup kencang. Namun, setelah beberapa saat, ketegangan itu berganti menjadi kekhawatiran saat Michael tak kunjung pulang.Fika menyalakan telepon genggamnya, mengecek pesan dari Michael, tetapi tak ada kabar. Waktu terus berlalu, membuat kecemasannya semakin dalam. Selama dua minggu terakhir, dia merasa jantungnya seperti akan copot dari dadanya. Sesuatu yang tak biasa terjadi pada tubuhnya, dan dia mulai curiga akan kehamilan.Fika bergegas menuju kamar mandi, mengambil tespek dari laci. Dengan gemetar, dia membuka bungkusnya dan mengikuti instruksi penggunaan dengan hati-hati. Ketika garis kedua mulai terbentuk, dia terkejut dan hampir tidak percaya. "Aku tidak salah lihat, kan? Ini garis dua, itu artinya aku hamil," gumam Fika, suaranya penuh campuran antara kekaguma

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 124. Hari Pernikahan & Kelahiran

    Hari pernikahan Michael dan Fika tiba, dan suasana penuh kebahagiaan menyelimuti rumah mereka. Keluarga dan teman-teman terdekat berkumpul untuk merayakan momen istimewa ini. Taman mereka dihiasi dengan indah, dengan bunga-bunga yang warna-warni menghiasi setiap sudut, menciptakan atmosfer yang mempesona.“Aku begitu deg-degan,” gumam Fika sembari menatap tubuhnya di dalam cermin. Wanita yang sudah mengenakan kebaya berwarna putih itu begitu cantik, bahkan Aira sendiri begitu pangling melihat sahabatnya itu.“Kamu cantik sekali,” puji Aira sambil menyentuh bahu Fika.“Terima kasih, Aira. Oh iya, Santi sama Nita sudah datang belum, ya?”“Sepertinya mereka masih di jalan. Para tamu juga sudah hadir. Apa kamu mau keluar sekarang?”Fika mengangguk. “Boleh.”***Para tamu mulai berdatangan, masing-masing membawa senyuman ceria dan ucapan selamat untuk pasangan pengantin baru. Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terasa begitu kental di udara.Keluarga Michael dan Fika sibuk melayani par

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 123. Anugrah Terindah

    Di ruang tamu rumah orangtuanya, Michael duduk di antara kedua orang tuanya, Carlos dan Emily, sementara Fika duduk di seberang mereka. Suasana terasa tegang, seolah-olah ada sesuatu yang besar akan diungkapkan oleh Michael."Michael, ada apa sebenarnya?" tanya Emily dengan nada cemas. Dia melihat ekspresi serius di wajah anaknya, membuatnya khawatir.Michael menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya mulai berbicara. "Ma, Pa, aku punya sesuatu yang ingin aku sampaikan pada kalian."Carlos dan Emily bertukar pandang, mereka bisa merasakan bahwa ini adalah hal yang penting. Mereka menunggu dengan cemas sambil memperhatikan Michael.“Apa yang ingin kamu sampaikan, Michael?” tanya Carlos."Aku ... aku dan Fika telah memutuskan untuk menikah," ujar Michael dengan tegas.Wajah Carlos dan Emily langsung berubah kaget. Mereka tidak bisa menyembunyikan kejutan mereka atas pengumuman tersebut. "Tunggu sebentar, Michael. Apakah kamu serius?" tanya Carlos dengan suara gemetar.Michael menganggu

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 122. Permintaan Maaf Michael

    Steven segera dilarikan ke rumah sakit setelah insiden tragis tersebut. Paramedis dengan cepat membawa tubuhnya yang terluka ke ambulans, sementara Michael dan Aira duduk di bangku belakang, penuh kecemasan dan ketakutan akan nasib Steven. Di perjalanan menuju rumah sakit, Michael mencoba menenangkan Aira, tetapi kecemasan mereka berdua tidak bisa disembunyikan.“Tenanglah, Aira. Steven pasti akan baik-baik saja.”“Aku hanya takut dia kenapa-napa.”Sesampainya di rumah sakit, Steven langsung diterima oleh tim medis yang siap sedia. Dokter segera memeriksa luka tembakannya, memastikan bahwa kondisi Steven stabil sebelum dibawa ke ruang operasi. Operasi dilakukan dengan cepat untuk mengeluarkan peluru yang masuk ke tubuhnya dan memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya.Sementara itu, Aira duduk gelisah di ruang tunggu, menunggu dengan hati yang penuh kekhawatiran. Setiap detik terasa seperti jam bagi Aira, dan kegelisahannya semakin bertambah ketika tidak ada kabar tentang kondisi suam

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 121. Deraian Air Mata

    Steven, Michael, dan Fika akhirnya tiba di tempat yang diduga menjadi tempat penculikan Veline dan Aira. Michael dengan cepat menyuruh Fika untuk tetap berada di dalam mobil, menyadari bahwa situasi di luar sangatlah berbahaya.Namun, Fika bersikeras ingin ikut keluar dari mobil untuk ikut membantu. "Tapi, tapi, aku juga bisa membantu!" protesnya.Michael menatapnya tajam. "Tidak, kamu tetap di sini," ujarnya dengan nada yang tidak bisa ditawar.Steven, yang duduk di sebelah Fika, menambahkan, "Apa yang dikatakan Michael benar. Kamu tetap di dalam mobil saja karena di luar begitu berbahaya."Fika merasa sedikit kecewa, tetapi dia tahu bahwa mereka berdua hanya ingin melindunginya. Akhirnya, dia mengangguk dengan berat hati. "Baiklah," ucapnya pelan.Steven dan Michael lalu keluar dari mobil dengan hati-hati, siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi di dalam ruangan tersebut. Mereka berdua saling bertukar pandang, menguatkan satu sama lain dengan keberanian mereka.

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 120. Kelewat Batas

    Steven merasa seperti jantungnya berdegup kencang di dalam dadanya ketika dia menyadari Aira pergi begitu saja, setelah menerima panggilan telepon dari Andre. Panggilan itu memberitahunya bahwa Veline, anak mereka, dalam bahaya. Steven tidak bisa mempercayai apa yang baru saja terjadi. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Andre, akan melakukan sesuatu yang sekejam ini.Dengan gemetar, Steven segera menyalakan mesin mobilnya lagi. Hati dan pikirannya dipenuhi dengan kekhawatiran yang tak terbayangkan. Dia mulai menekan pedal gas dengan keras, dan segera melaju mengikuti taksi yang sudah membawa Aira pergi.“Aku harus mengikuti Aira dari belakang,” gumam Steven, sambil terus fokus mengendarai mobilnya.Di tengah perjalanan, mobil Steven tiba-tiba mogok. Rasa frustrasi dan putus asa menghantamnya, seperti gelombang yang menghantam batu karang. “Sial, kenapa jadi mogok?” Dia mengetuk kemudi dengan marah, mencoba untuk menghidupkan mobilnya kembali, tetapi tidak ada reaksi. Dalam kepanika

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 119. Mencari Veline

    Steven yang mendengar kabar itu langsung merasa khawatir. "Apa? Veline hilang?""I-iya, Steven," ucap Aira gugup."Kenapa bisa hilang, Aira?" Terdengar nada suara Steven yang cemas di seberang sana."A-aku yang ceroboh, aku meninggalkannya sendirian saat menerima telepon." Aira berucap seraya berderai air mata.Steven mengusap kasar wajahnya, ia tak habis pikir kepada Aira, kenapa bisa ia meninggalkan Veline sendirian seperti itu.Steven menghela napas gusar. "Ya sudah, aku akan segera pulang sekarang. Tenanglah, kita pasti menemukannya."Setelah sambungan teleponnya terputus, Aryo menghampiri Steven yang terlihat begitu cemas. "Steven, ada apa?" tanyanya."Veline hilang, Aryo. Aku harus mencarinya sekarang juga.""Apa? Kenapa bisa Veline hilang?" Aryo terkesiap, ketika lelaki itu mendengar bila Veline telah hilang."Aira meninggalkannya sendirian ketika ada yang menelponnya, sudahlah, aku harus pergi sekarang." Steven langsung bergegas pergi dari hadapan Aryo."Steven, aku pasti akan

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 118. Veline Hilang

    Mata Aira terbuka secara perlahan saat merasakan sinar matahari pagi yang menghangatkan tubuhnya. Meskipun matanya terasa sangat mengantuk, tetapi ia segera bangkit dari dunia mimpi. Wanita itu menyibak selimut dan dengan langkah hati-hati, turun dari tempat tidur. Steven sudah tidak ada di sampingnya, mungkin suaminya telah lebih dulu bangun.Setelah mencuci muka dan menggosok gigi, ia memutuskan untuk menuju kamar putrinya. Seulas senyum terukir di wajah Aira, ketika ia melihat Veline yang sudah bangun. "Sayang, kamu sudah bangun?" Aira segera melangkah menghampiri putrinya, Veline yang masih terduduk di tepi ranjang."Mama, aku sudah bangun. Apa hari ini kita akan pergi main, Ma?" tanya Veline, ketika ia masih ingat bila ibunya sempat mengajaknya untuk jalan-jalan.Aira menyadari bahwa Veline perlu jalan-jalan karena sudah lama, ia tak mengajak putrinya itu jalan bersama. "Uh, ternyata putri mama ini sudah tak sabar untuk jalan-jalan, ya? Apa kamu sudah siap memangnya?" Aira tersen

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 117. Rujuk Kembali

    Di rumah Emily, suasana makan malam berlangsung hangat. Meja yang dikelilingi oleh semua anggota keluarga dan tetangga terdekatnya, mengundang tawa dan canda. Emily, yang menjadi tuan rumah, dengan cermat menyajikan hidangan-hidangan lezat yang telah dipersiapkan dengan penuh cinta.Setelah makan malam selesai, Fika, anak tetangga Emily, dengan ramah menawarkan bantuan untuk membersihkan piring-piring kotor. "Tante, biar Fika yang bantu membersihkan beberapa piring yang kotor ke dapur," ujar Fika sambil tersenyum.Emily mengangguk, bersyukur atas tawaran itu, tetapi kemudian menolak dengan lembut. "Terima kasih, Fika, tapi tidak perlu. Kami sudah memiliki pembantu untuk membersihkan semuanya."Namun, Fika tetap bersikeras. "Tidak apa-apa, Tante. Saya ingin membantu." Dengan tegas, ia mulai mengumpulkan beberapa piring kotor dan membawanya ke dapur.Tiba-tiba, Fika terpeleset. Michael, yang berada di dekatnya, dengan cepat menjangkau untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh. Mata mereka

DMCA.com Protection Status