Share

8. Menjadi istri

Author: Tutut Pamka
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Aku berjalan mengekor di belakang orang yang sudah sah menjadi suamiku. Aku begitu tidak menyangka Pak Kunang bisa menyelesaikan ijab kabul dengan hikmat tapi penuh kepura-puraan. Sementara Dion hilang entah kemana mungkin saja ditelan bumi.

Setelah akad nikah usai Pak Kunang bergeming dan mengantarkan aku ke kamar. Apakah dia bersungguh-sungguh dalam menjalani pernikahan ini? Ah membayangkannya saja itu tidak mungkin. Segera kutepis segala pikiran aneh yang berkelebat di kepala.

Dilihat dari sorot mata yang kosong seperti itu, sudah jelas dia hanya menyelamatkan reputasi nama besar keluarganya. Kududuk di tepi ranjang kingsize ini, dengan membalas tatapan kosong yang dia berikan padaku.

Terkejut saat Pak Kunang tiba-tiba mengunci pintu. Ya Allah apakah beruang kutub ini akan tidur bersamaku malam ini? Seketika panas dingin menjalar seakan tubuhku ini diberi formalin yang bisa membuat tubuhku membeku.

Tiba-tiba kepala mendadak pusing, mungkin akibat kelamaan menunggu Dion di acara aka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Umriyah Purnawati Sholikhah
kenapa semua tokohnya klo ngomong suka ngebentak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pengantin Lelaki Pengganti   9. Grogi pada suami sendiri

    Merasa begitu nyamannya tubuh dengan aroma maskulin. Aku semakin mengeratkan pelukan yang semakin membuatku merasa nyaman dan mata seakan enggan terbuka. Suara adzan berkumandang begitu merdu ditelinga sambil menikmati kehangatan yang menyerebak di jiwa.Kicauan burung terdengar di jendela geser yang terhubung di balkon. Seperti sedang bercengkrama, bersahutan mengisi pagi dengan harmoni alam, menciptakan simfoni yang membangunkan semangat.Saat pelukan tangan seseorang semakin erat dada berdentam-dentam. Siapa yang memelukku? Seketika mataku membola saat mendapati tubuh kekar dan berurat.Tubuhku berusaha menggeliat untuk melepaskan pelukan pria ini yang cukup kencang. Oh, tidak! Apakah semaleman kami berpelukan? "Pak, sudah subuh," lirihku ditelinganya. Namun usahaku sia-sia. Ia semakin mengeratkan pelukan. Emangnya aku guling apa?"Emm ... guling kali ini kok beda. Rasanya nyaman sekali." Perkataannya membuat panas dingin, juga merinding. Aku tak kuasa berada dalam dekapannya dan

  • Pengantin Lelaki Pengganti   10. Teman masa lalu

    Lama-lama sikapnya kayak anak kecil saja. Memang apa sulit untuk membuka kancing bajunya sendiri? Dengan segala keterpaksaan yang ada dalam hati. Menuruti perintahnya. Membuka satu persatu kancing dengan tangan gemetar serta hati berguncang.Kemudian kegugupan yang membuncah. Pelan-pelan memasangkan ke lengan kanan dan kemudian lengan kirinya serta tanpa berani melihat sorot mata tajamnya. Hati deg-degan saat mulai mengaitkan kancing satu persatu bagian depan teratas. Aku harus mendongak dulu sebab pria ini lebih tinggi dariku. Tak sengaja mata beradu dengan sorot mata yang indah. Dengan rasa canggung yang membebat hati. Memberanikan diri memandang manik matanya serta mengaitkan tiap kancing terus menerus walau dengan tangan yang gemetar."Kamu takut pada saya? Kenapa menunduk terus?""Emmm ... tidak Pak! Saya sama sekali tidak takut pada Bapak, buat apa saya takut sama Bapak? Bapak bukan hantu," jawabku mantap.Untuk apa takut dengan suami sendiri? Walaupun aku tidak dianggap. Hanya

  • Pengantin Lelaki Pengganti   11. Kembalikan aku pada ibuku

    Seseorang pria yang telah berstatus sah jadi suamiku kini mengirim tubuhku menjauh dari hadapan Candra. Terlihat raut wajah Candra yang kebingungan karena mungkin dia curiga kenapa dosen ini menarik tanganku.Pak Kunang menarik lengan seorang tuan putri tidak berdosa sepertiku hingga rasanya mau patah. Puluhan pasang mata pun menatap tajam ke arah kami, bisikan-bisikan dari mereka yang tak bisa kudengar. Fix sudah dua kali aku dijadikan tontonan.Ya Allah ... Bening salah apa? Sampai suami sendiri berbuat kasar? Beginikah cara dia memperlakukan istri? Padahal di awal pernikahan sama sekali tidak terbesit dalam anganku untuk mencintai dia, untuk berbakti dengannya, untuk jadi istrinya. Tapi, bagaimana seharusnya istri sholehah memang harus patuh pada suami, walau suami tersebut sama sekali tidak menganggap istri. Sungguh tragis dan malangnya nasibku.Kuteteskan air mata mengucur deras seperti derasnya hujan. Terkadang, rasa takut dan keraguan bisa menjadi belenggu yang sulit dilepaskan

  • Pengantin Lelaki Pengganti   12. Mendapat hukuman

    Akhir-akhir ini kepalaku sering kali pusing. Apakah anemiaku kambuh? Aku mengambil air didapur dan hendak memasak.Bahan-bahan yang ada di kulkas sudah kukeluarkan. Kalau bikin bubur pasti enak.Datang bibik menghampiriku. "Aduh Non kenapa masak sendiri? Sudah sini biar Bibik saja yang masakin Non. Non duduk saja.""Sudah Bik. Biar Bening saja yang masak. Bening malam ini pengen bubur," kataku."Tidak Non. Biar Bibik saja yang masakin buat, Non." Bibik merebut pisau yang aku gunakan untuk memotong wortel."Bibik aku pengen masak sendiri please." Aku berusaha meyakinkan Bibik"Yakin? Bagaimana kalau Tuan marah sama Bibik?"Nampak Bibik terlihat begitu cemas kalau dia akan dimarahi sama Pak Kunang.Aku mengangguk pelan. "Yakin Bik. Bibik gak perlu takut dimarahin ya, karena ini kemauan Bening sendiri. ""Baiklah kalau begitu Non. Tapi, kalau Non butuh apa-apa, Non tinggal bilang saja sama Bibik, yah. Bibik siap membantu.""Oke Bibik tinggal dulu ya. Nanti kalau butuh apa-apa, Non Bening

  • Pengantin Lelaki Pengganti   13. Musibah tiba-tiba datang

    Mataku mengerjap dan kaget melihat tubuhku ada di atas ranjang. Siapa yang memindahkan aku semalam?Suara derit pintu berbunyi, Pak Kunang masuk membawa nampan yang berisi susu dan bubur."Untuk siapa bubur dan susu Pak?" tanyaku."Pake nanya lagi. Ya buat orang yang nyusahin tadi malem."Siapa yang dia maksud nyusahin? Dosen kutub ini emang suka ngadi-ngadi kalau bicara. "Siapa Pak?" Sialan pertanyaan aku yang kedua tidak digubris sama Pak Kunang. Sungguh menyebalkan."Semalem yang nyusahin kan kamu! Ngapain pulak kamu tidur dibawah lantai? Kata dokter kamu punya penyakit anemia ya."Tega sekali Pak Kunang mengatakan aku ini nyusahin. Aku gak berniat menyusahkan siapapun, aku hanya tidak sanggup tidur seranjang dengannya."Iya Pak aku punya penyakit anemia.""Beruntung Dion mendonorkan darahnya padamu ...."Ungkapan dosen kutub membuatku mengkaget. Tumbenan Dion sebaik itu padaku? Kesambet dimana itu bocah."Ayo makan bubur ini." Pak Kunang duduk di samping ranjang. Kalau disuapi se

  • Pengantin Lelaki Pengganti   14. Kehilangan dan pertemuan

    Mobil kencangnya. kulihat wajah Pak Kunang sangat gelisah, entah apa yang dia pikirkan sekarang dan siapa yang celaka? Tunggu dulu sebelum keluar dari rumah aku tidak melihat tante Jessie Apakah Tante Jessie yang celaka titik Aku harap bukan Tante Jessi yang celaka. Aku sangat takut Pak Kunang mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi membuat jantung berdetak tak gangguan. Bisakah dia pelan-pelan menyetirnya? Ini sama saja dia membayar membahayakan dirinya dan orang lain."Pak tolong nyetirnya pelan-pelan, ini sama saja Bapak membahayakan orang lain, dan juga membahayakan diri bapak!" Aku mencoba memperingati Pak Kunang. Namun, dia seperti tidak mendengar apa yang aku katakan pikirannya seakan tidak ada disini. Aku tambah penasaran Siapa yang celaka.Apakah sekarang waktu yang tepat untuk menanyakan siapa yang celaka, kepada Pak Kunang?"Pak ada apa Bapak nampak gelisah begitu? Apakah ada yang celaka?" sekali lagi aku bertanya kepadanya. Namun, Pak Kunang tidak menggubris apa ya

  • Pengantin Lelaki Pengganti   15 Calon pelakor

    Kubuka mata perlahan sambil kupegangi kepala yang masih sakit. Kucoba mengumpulkan sel otak dan mengingat mengapa sampai mendadak pusing dan pingsan? Ah kenapa aku selalu saja pingsan sih? Puing-puing secercah ingatan mulai kembali dan mengingat dimana ada sesosok gadis yang memberiku sebotol air putih. Entah siapa gadis itu yang menyebutkan dirinya adalah Tiara. Belum pernah melihat gadis cantik seperti dia."Kau sudah bangun, Tuan putri?" Suara seseorang membuatku terpingkal kaget. Tampak dihadapanku sekarang seorang perempuan berambut pirang memakai baju bewarna putih, dan di lehernya dia pakai dasi warna hitam. Gadis ini fix mirip artis korea. Tapi kalau semuanya serba putih bisa jadi mirip Mbak kunti, hihi.Aku akui perempuan itu terlihat sangat elegan, dan memukau. Bahkan aku saja menganga dibuatnya. Ada keperluan apa dia denganku? Apakah aku akan diajak menjadi model dengannya. Ah rasanya tidak mungkin! Mikir apa sih aku!"Si-siapa Kau? Dan kenapa aku berada di tempat tertutu

  • Pengantin Lelaki Pengganti   16. Bukan pembawa sial

    Gadis itu menarik paksa tanganku dengan kuat sampai aku kehilangan keseimbangan dan terjatuh beringsut digedung tanpa keramik. Lutut berdarah berceceran dimana-mana. Sedangkan ia menyeretku tanpa ampun.Tiara juga menamparku berkali-kali. Bunyi tamparan Tiara memekakan ruangan. Sungguh tega sekali dia melakukan ini padaku. Inginku jambak rambutnya.Mata nanar Tiara seakan menyembul penuh amarah. Seakan kepalanya benar mengeluarkan asap bak kerbau, hehe. Padahal aku baik kan? Memberi tahu bahwa hidungnnya terdapat upil yang hampir jatuh. Mungkin perempuan ini pasti mempunyai gangguan mental. Kalau tidak untuk apa dia berubah ganas dan menyeramkan?Tidak ada jalan lain selain berteriak meminta pertolongan. Mau melawan pun percuma. Kakiku diikat dengan tali yang membuat kakiku sakit."STOP! Apa yang Kau lakukan ini sama sekali tidak berguna Tiara!"Ingatan kembali pada Pak Kunang. Bisa-bisanya memiliki kekasih seperti Tiara. Aku juga sebenarnya takut kalau dia bisa meluluhkan hati Pak Kun

Latest chapter

  • Pengantin Lelaki Pengganti   83. Akhir kisah cinta

    Acara syukuran sudah selesai. Bening sangat bahagia melihat anak yatim itu juga bahagia. Bening jadi ingat dengan anak-anak Palestina yang sedih kehilangan orang tua mereka."Thanks yah Mas. Kamu sudah mendatangkan kebahagiaan di dalam hidupku. Oh iya kamu sudah cuci darah Mas? Jangan sampai telat yah," ucap Bening sambil menggendong Anggun."Kamu tidak usah khawatir Beningku. Aku selalu ingat untuk hal itu. Eh aku mau coba ajarin Anggun jalan. Boleh?" "Iya nih Anggun belum bisa jalan Mas." Bening memberikan Anggun pada Kunang.Kunang mulai mengajari Anggun berjalan dengan memegangi kedua tangan Anggun. Terpancar dari wajah Anggun bahwa dia sangat bahagia bersama sang ayah.Bening sangat bahagia juga melihat kebahagiaan yang terpancar dari sang putri. "Aku kangen Tante, eh maksudku Mama Jessi Mas. Bisakah kita kesana?" kata Bening. Kunang yang tengah fokus mengajari Anggun berjalan menjadi beralih menatap Bening. "Boleh-boleh saja kita kesana. Tapi, aku punya kejutan lagi untukmu, S

  • Pengantin Lelaki Pengganti   82. Acara Syukuran

    Bening berbincang-bincang dengan sahabatnya Intan, dia sangat senang, akhirnya kekasih dan sahabat kembali lagi."Intan sungguh aku merasa kesepian tanpamu. Kapan kamu kesini, kita bercanda-canda lagi seperti dulu." Bening meneteskan air mata dari kedua sudut netranya.Intan diseberang sana berusaha tidak menjatuhkan air mata. Dia tidak mau Bening sampai mengetahui dirinya menangis."Maaf Bening, aku pengen sekali bertemu denganmu, namun aku masih sibuk dengan urusanku. Semoga lain waktu kita bisa betemu ya," jawab Intan."Baiklah Intan. Aku selalu menunggumu.""Sudah dulu Bening. Aku ada urusan lain ya. Kita sambung lagi nanti.""Baiklah Intan."Intan memustuskan panggilan. Disana Intan masih merasa bersalah pada sahabatnya. Dia menimal ponsel dan menjatuhkan air mata berulang kali, hingga membasahi kedua pipinya."Maafkan aku, Bening. Aku belum bisa menampakkan wajahku dihadapanmu. Aku belum sanggup bertemu dirimu setelah apa yang aku lakukan sama kamu. Aku beraninya memusuhimu. Sung

  • Pengantin Lelaki Pengganti   81. Masih trauma

    "Kamu?" Bening kaget dengan penampakan sosok tampan dihaxapannya."Iya ini aku Ahan." Ahan tersenyum lebar.."Dia siapa Bening?" tanya Sulaikha yang kebingungan. Arjun yang sedang menggendong Yugi langsung turun ke bawah untuk mengecek siapa yang bertamu kerumah mereka."Dia teman kantor Bu," jawab Bening ngasal."Ayo Nak Ahan silakan duduk." Sulaikha mempersilahkan Ahan duduk lalu pergi dari hadapan mereka."Bagaimana tawaranku. Masih terbuka lebar loh. Aku masih menyukaimu cewek misterius." Ahan berucap sambil menyodorkan sebuket bunga.Bening menggeleng. "Maaf Tuan Ahan. Jawabanku padamu tetaplah sama dan tidak akan pernah berubah. Maaf jika saya menyakiti hati Anda,"ungkapan Bening tentu merobek hati Ahan berkali-kali."Jangan seperti ini dong Bening. Kamu wanita terunik yang baru aku temui. Kamu masuk ke dalam hatiku tanpa ijin lalu kenapa kamu tidak menetap saja disana? Aku akan membangunkan rumah megah dan jauh lebih mewah daripada mantan suamimu itu.""Maaf sekali lagi ya. S

  • Pengantin Lelaki Pengganti   80. Rahasia lain

    Setelah mereka bersatu menyatukan cinta yang lama hilang, merajut kembali benih cinta. Bening kembali pulang kerumah sehabis pulang dari kantor. Rumah Bening memang sudah lebih bagus dari rumah dosen bernama Kunang itu. Namun, Bening lebih memilih untuk ikut kembali ke rumah suami yang dulu.Anak Bening yang bernama Yugi pun sudah bisa melihat ayahnya kembali yaitu Kunang."Bening ada satu rahasia yang belum kamu ketahui," kata Pak Kunang ditengah-tengah Bening sedang melipat baju."Apa Pak?" tanya Bening penasaran."Sebenarnya Koldam adalah adik kembarku," jelasnya membuat Bening menjatuhkan baju-baju yang yang mau ia lipat. Mulut Bening pun menganga mendengar penuturan suaminya tadi. Dada Bening berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia masih bisa belum mencerna perkataan Kunang suaminya."Bukannya Koldam itu adalah sepupumu? Bagaimana bisa Koldam adalah adik kembarmu? Kenapa semua ini bisa terjadi? Aku jadi bingung," ucap Bening. Bening masih belum memungut beberapa baju yang berjatuha

  • Pengantin Lelaki Pengganti   79. Balsemku kembali

    Sudah dua tahun usaha Bening berjalan dan dia sudah bisa menikmati hasilnya. Selama setahun pula Bening menahan kerinduan terhadap Kunang sang suami. Sulaikha ibunya pun belum juga mengizinkan Bening untuk melihat batu nisan Kunang Dramasta, itu sangat membuat Bening menangis tiap malam, serta terpukul, dan ketika ibunya bertanya, maka bening hanya menjawab tidak apa-apa.Angin berhembus membelai jilbab Bening. Dia menatap lurus ke depan sambil membayangkan wajah Kunang.Bening sudah membangun masjid dibeberapa daerah. Tapi, dia tidak memberi tahu warga sekitar masjid bahwa dirinya--lah yang membangun. Ia tak mau kalau sampai suatu pujian bisa membuat dirinya mempunyai sombong dan hanya terlalu senang dipuji orang. Maka itu Bening ingin menjauhi sifat itu.[Mas Kunang. Sampai detik ini aku belum bisa melihat peristirahatanmu yg trakhir Mas! Jiwa ini sudah benar-benar rapuh, hati ini juga sudah hancur melebur. Sampai aku tak tahu bagaimana caranya membahagiakan diriku sendiri. Ok aku bi

  • Pengantin Lelaki Pengganti   78. Cium

    Pria tegap memakai jas hitam pekat pun menghampiri Bening yang tengah mematung. Bening hanya merasa kaget melihat sosok dihadapannya yang belum ia kenal."Hei Nona, mengapa Anda melamun?" tanya pria misterius.Bening hanya menggeleng pelan serta menahan kegugupan. Pria itu hanya membalas dengan senyuman."Anda akan bekerja sama dengan perusahaan kami. Kami siap memberikan sebuah pabrik perusahaan untuk Anda dan semua yang Anda perlukan nanti diperusahaan Anda," tutur pria itu."Seriously? Anda tidak bohong?" tanya Bening tak percaya dan tak menyangka jika ada seseorang sebaik pria dihadapannya. Pria itu membalas dengan anggukan."Yes. Anda siap bekerja sama dengan kami? Kami hanya butuh ide dari Anda saja," lanjut pria itu mulai menyodorkan beberapa berkas yang perlu ditanda tangani oleh Bening."Saya tidak siap Tuan. Maksudnya saya tidak siap menerima kebaikan ini. Mending saya bekerja keras sendiri tanpa menerima bantuan dari siapapun. Apalagi bantuan yang amat besar seperti ini. Sa

  • Pengantin Lelaki Pengganti   77. Kerja sama dengan siapa?

    Tubuh Bening bergetar hebat melihat pemandangan tak lazim ketika pisau itu mengarah pada leher Sulaikha."Baik Bu. Bening berubah pikiran. Bening tidak akan pergi. Bening tidak akan melihat jazad suami Bening," lirih Bening pasrah. Ia begitu menyayangi Sulaikha. Maka dari itu Bening menahan segala keegoisannya agar ibunya tidak jadi bunuh diri."Sebagai seorang anak, kamu memang sepantasnya mendengarkan perkataan ibu, Bening. Ibu tahu kamu sangat mencintai suamimu, Kunang. Namun, Jessi sudah melarang kita untuk pergi ke sana. Lalu ibu bisa apa? Mungkin inilah yang terbaik untukmu agar kamu bisa melupakan Kunang yang selalu menyakitimu itu," ucap Sulaikha yang mulai melempar pisau tadi ke lantai.[Bagaimana aku bisa melupakan suami dinginku itu ibu? Bagaimana bisa? Memang dia begitu kaku dalam menjalani hubungan rumah tangga kami. Dia juga selalu menyakiti perasaanku dengan tidak jujur tentang mantan kekasihnya dulu yang ternyata adalah sepupuku. Tapi, cintaku padanya nyata Bu. Dan juj

  • Pengantin Lelaki Pengganti   76. Bunuh diri

    BRUKKKSuara begitu memekakan telinga membuat Bening terenyak serta tak mampu berdiri apa yang ada dihadapannya. Tubuhnya terasa ringat dan sangat lemas tanpa tulang. Air mata Bening sudah tak bisa dibendung lagi. Kau tahu siapakah yang celaka?Darah bercucuran dari pria yang sudah jatuh diatas balkon. Detak jantung Bening seakan terhenti dunianya begitu runtuh melihat orang yang amat dicintainya, orang yang selama ini bertengger di hatinya terkapar berlumuran darah dan tak sadarkan diri. Ya Kunang melompat dari atas balkon membuat hati wanita apalagi istrinya hancur berkeping-keping berserakan tak karuan."KUNANG!! APA YANG KAMU LAKUKAN?" pekik Bening histeris. Sementara Koldam yang tadinya ingin mengakhiri hidupnya gagal karena Kunanglah yang lebih dulu melompat.Sebenarnya sebelumnya yang terjadi ...Kunang merasakan kepalanya amat sangat sakit sebenarnya kepala Kunang terbentur pada pintu ketika Bening dan Koldam tengah fokus mengobrol."Bening?" lirih Kunang.[Mengapa aku selalu

  • Pengantin Lelaki Pengganti   75. Seperti layangan yang hampir putus

    Wanita dihadapan pria yang bergelantungan itu mulai memejamkan kedua mata. Wajahnya berubah pucat pasi serta bibirnya gemetar dan dadanya berdegup kencang melihat pemandangan yang membuatnya takut. Ya takut kehilangan kekasih yang mulai mengisi jiwa meski kekasih itu tidak menganggap dia ada sekarang. Bodoh! Bodoh memang jika Bening masih bersama lelaki yang sama sekali tidak mengingatnya namun malah mengingat si mantan."Ya Allah aku harus menolong siapa dulu? Kunangku memang suamiku namun dia juga yang sudah menciptakan luka beberapa kali di hati. Dia yang sudah mencabik-cabik hatiku menjadi berantakan," batin Bening.Koldam dan Kunang masih saja bergelantungan di atas balkon. Kunang memegangi kepalanya, ia mulai merasakan kesakitan dibagian kepala."Baiklah aku akan menolong kalian," kata Bening.GrebbbMata Koldam membulat sempurna saat Bening mulai mau menolong Kunang. Bening mulai melilitkan tali kepada Kunang dan ingin mengikatnya ke sesuatu yang kuat."JANGAN BENING! Kenapa kam

DMCA.com Protection Status