Jonathan masuk ke kamarnya dan ia berdiri di depan pintu yang baru saja ia tutup ketika melihat makanan dan anggur di atas meja yang sudah didekorasi cantik oleh Ivy. Jonathan hanya menatap datar sesuatu yang disiapkan Ivy. Lalu, ia beralih melihat Ivy yang tertidur di sofa. Raut wajahnya tetap datar melihat istrinya di sana tapi ada perasaan bersalah karena telah membuat Ivy menunggu semalaman. Detik berikutnya, Jonathan berjalan mendekati meja. Ia mencoba mengulurkan tangannya untuk mengambil kue itu.Namun, suara Ivy tiba-tiba terdengar. "Kamu baru pulang?"Jonathan sedikit kaget sampai tangannya terhenti ketika hampir menyentuh kue buatan Ivy. Ia memutar tubuhnya melihat Ivy yang duduk di sofa sembari mengucek mata ngantuknya. "Kau benar-benar membuatkan makanan untukku?"Ivy heran mendengar Jonathan malah menanyakan hal itu. "Bukannya kemarin aku sudah ngomong sama kamu kalau aku mau masak sesuatu untuk berterima kasih padamu? Kamu lupa sampai tidak pulang semalam?”Jonathan mema
Selesai syuting, Jonathan benar-benar datang menjemput Ivy di lokasi syuting. Namun, seperti biasanya, Jonathan menyembunyikan mobilnya agar tidak diketahui oleh orang-orang bahwa ia berada di sana untuk menjemput Ivy. Mobil yang dikendarai Danny, sedikit jauh dari lokasi syuting.Mobil itu melaju ketika Ivy berdiri menunggu di depan lokasi syutingnya. Karena khawatir orang-orang akan curiga dirinya dijemput mobil mewah hingga Ivy buru-buru naik ketika Danny baru saja menghentikan mobilnya.“Apa Anda sudah lama menunggu?” tanya Ivy yang tiba-tiba saja bicara formal.Itu membuat Jonathan heran sampai mengerutkan keningnya melihat Ivy di sebelahnya. “Ada apa denganmu?”Ivy menoleh dan tersenyum pada Jonathan. “Aku baik-baik saja.”“Tapi cara bicaramu menunjukkan kau tidak baik-baik saja. Apa kau masih kesal padaku karena kata-kataku tadi pagi?” Kening Jonathan masih mengerut karena penasaran dengan perasaan Ivy saat ini.Ivy tersenyum lembut. “Walau saya ingin marah atau kesal, saya tet
Jonathan malah heran mendengar ucapan Ivy. “Mengerjaimu? Aku? Untuk apa sayang?”“Untuk membuatku kesal. Kamu sampai memesan satu restoran hanya demi memuaskan dirimu yang senang melihatku kesal.”“Semalam kamu buatkan makanan itu karena ingin berterima kasih padaku. Tapi aku tidak bisa datang. Sekarang aku mengajakmu untuk hadiah terima kasihmu itu tapi kau malah berpikir aku sedang membuatmu kesal.”“Dulu ketika aku ingin tanda tangan kontrak pernikahan, aku sudah bilang padamu, kalau aku tidak bisa masak apapun. Tapi sekarang, kamu malah bawa aku ke restoran besar ini untuk masak. Itu sama saja, kamu ingin membuatku malu di depan orang.” Ivy melirik manajer dan koki restoran yang sejak tadi berdiri menunggu di depannya. Lalu detik berikutnya, kembali memandang suaminya. Raut wajah Ivy tentu kesal. Tatapan matanya yang tajam pun terus melihat Jonathan.Jonathan malah tersenyum dengan ekspresi menertawakan Ivy yang salah paham maksudnya. Sebab, ia tidak punya maksud untuk mempermaink
Ivy terkejut mendengar kata-kata Jonathan tapi ia tidak percaya begitu saja jika Jonathan sungguh ingin menyingkirkan Naomi demi dirinya. "Kamu sedang bercanda ya?""Aku serius. Aku akan menyingkirkannya untukmu.""Selama ini, kamu tidak pernah bertindak sesuatu yang akan merugikanmu demi aku tapi kenapa kamu tiba-tiba mau menyingkirkan Naomi demi diriku?" Kening Ivy mengerut, ia penasaran dengan Jonathan yang ingin melakukan sesuatu merugikan demi dirinya.Jonathan tertawa kecil, menertawakan Ivy yang menatapnya begitu serius. Detik berikutnya ia menghentikan tawa kecilnya ketika Ivy menatap curiga kepadanya. "Jangan banyak berpikir yang bukan bukan! Aku bersedia menyingkirkan saudara tirimu dari dunia hiburan karena aku sudah berjanji padamu ketika kita menandatangani kontrak pernikahan untuk membantumu balas dendam pada orang-orang yang sudah menyakitimu.""Maaf. Aku pikir, kamu mau membantuku karena minta sesuatu dariku!"Jonathan selalu saja mengatakan kalimat yang membuat Ivy me
Ivy menikmati ciuman lembut Jonathan sampai ia tak sadar bahwa ciumannya semakin dalam. Namun Jonathan menghentikan tindakannya itu ketika ia sadar dengan tindakan yang sudah ia lakukan di sana. Meski begitu, Jonathan sama sekali tak menyesal mencium Ivy. Malah Jonathan masih memegang pipi Ivy sembari menatap Ivy lebih dalam dengan tatapan lembut. “Ini bayaran karena kau memberikan sesuatu yang berharga.”Jonathan tersenyum ketika mengatakan itu. Lalu, ia kembali duduk bersandar di kursinya dan mengambil cake ke piringnya. Sementara Ivy terdiam dengan mata terbuka sempurna melihat Jonathan karena syok dan kebingungan dengan tingkah Jonathan. Apalagi sekarang ini Jonathan lebih banyak senyum kepadanya.Jonathan yang asyik menikmati cake itu, mengangkat bola matanya melihat Ivy. “Kenapa diam saja? Kenapa tidak makan? Apa kau menaruh racun di sini sampai kau tidak mau makan?”Tentu saja itu hanya godaan Jonathan untuk membuat Ivy segera menikmati cake itu. Dan Ivy terpengaruh sampai ia b
Nyonya Sukma syok mendengar pengakuan Reno. Matanya sampai melotot melihat Reno kini berdiri di samping perempuan cantik berbody seksi dengan usia yang jauh lebih muda darinya.“Kau bilang dia pacarmu?” tanya Nyonya Sukma memastikan sesuatu yang ia dengar dari mulut Reno.Reno tidak segera menjawab pertanyaan Nyonya Sukma. Ia malah merangkul bahu kekasih barunya sembari menatap dengan tersenyum ketika perempuan itu ikut memandangnya.Nyonya Sukma tak senang melihatnya tapi ia tetap diam. Perempuan paruh baya itu, memilih diam menunggu jawaban Reno. Lalu detik berikutnya, Reno melihat Nyonya Sukma.“Seperti yang kubilang tadi. Dia pacarku.” Reno menjawab dengan lantang dan tegas di depan Nyonya Sukma yang semakin syok.“Sejak kapan kau memiliki pacar baru? Apa sejak aku tidak menghubungimu untuk datang ke rumah? Reno, kalau karena itu. Harusnya kau memahaminya kalau situasiku tidak baik. Beberapa orang mencurigai tentang hubungan kita dan aku tidak mau mereka menghakimi kita. Makanya a
Sampai di rumah, Nyonya Sukma melampiaskan amarahnya dengan melempar semua barang-barang di rumahnya itu. “Brengsek kau Reno! Beraninya kau membuangku setelah semua yang sudah kulakukan padamu. Aaaaa, dasar brengsek!”Bahkan saking marahnya pada Reno, Nyonya Sukma berteriak, mengutuk Reno yang sudah mengkhianatinya. “Kau tidak akan bisa bahagia karena memperlakukanku dengan kasar, Reno. Lihat saja, kau akan menderita selamanya!”Disaat yang sama, Naomi datang dan terkejut melihat dalam rumah itu berantakan dengan barang-barang berserakan di lantai, bahkan ada beberapa pecahan vas bunga dan gelas di lantai.“Apa yang terjadi Ma?” tanya Naomi pada ibunya, ia mendekati ibunya dengan berjalan jinjit menghindari pecahan kaca di lantai.Nyonya Sukma menoleh ke arah Naomi. Karena terlalu marah sampai ia tidak menyadari kedatangan anaknya. “Sejak kapan kau ada di sini Naomi?”“Aku baru datang. Langsung masuk saat dengar suara ribut dari dalam. Aku pikir, mama bertengkar dengan seseorang tapi
Ivy dan Jonathan kini berada dalam perjalanan pulang setelah menikmati makan berdua di restoran itu. Jonathan menyetir sendiri mobilnya, sementara Ivy hanya duduk diam di sebelah Jonathan. “Bagaimana dengan urusan ibumu? Apa kau sudah puas balas dendam padanya? Atau kau masih ingin melakukan sesuatu untuk balas perbuatannya?” Jonathan bertanya karena merasa canggung hanya diam saja di sana. Setidaknya, ia mencairkan suasana canggungnya itu, dengan menanyakan masalah ibu tirinya Ivy. Apalagi Jonathan memang masih penasaran dengan masalah ibu tiri Ivy. Dia akan membantu Ivy lagi jika Ivy masih belum puas membalaskan dendamnya pada ibu tirinya. Ivy yang tadinya menikmati pemandangan di depannya, menoleh melihat Jonathan. “Aku sudah mengambil rumah ayahku dan mengusirnya dari rumahku. Itu sudah membuatku puas. Makanya aku sangat berterima kasih padamu karena sudah membantuku sampai berhasil.” “Tapi ibumu melakukan hal jahat padamu. Dia menipumu lalu selingkuh dengan tunanganmu sampai k