Share

Pengantin Bayaran CEO Ternama
Pengantin Bayaran CEO Ternama
Penulis: Dewi Mutia

Bab 1

Penulis: Dewi Mutia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Berkat kamu, kita akhirnya mendapatkan semuanya, sayang. Tapi apa kamu tidak menyesal pernikahanmu dengan Ivy harus gagal?”

“Tidak. Mana mungkin aku menyesal. Kamu wanita terbaik yang pernah kutemui. Sedangkan Ivy, wanita lugu yang gampang dibodohi. Aku mana mau hidup bersama dengan wanita seperti itu," ucap Reno dengan senyuman miring meremehkan Ivy.

Beberapa saat lalu, Reno meninggalkan Ivy di pesta pernikahan mereka, dan malah mendatangi ibu tiri Ivy di rumah.

Ivy pun tahu bahwa tunangannya itu sedang bersama dengan ibu tirinya hingga Ivy datang ke rumah menangkap perselingkuhan mereka. Bahkan Ivy kini berdiri mendengar obrolan mereka, dan itu sungguh menyakiti hatinya. Dengan penuh amarah, ia mendorong keras pintu kamar itu hingga mengejutkan Nyonya Sukma dan Reno yang tengah berbaring telanjang.

Bagai disambar petir. Ivy terdiam dengan tubuh kaku menatap mereka yang buru-buru menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka.

“Ivy! Kau di sini?” Reno terkejut karena tidak menyangka bahwa Ivy masuk ke kamar itu dan melihat semuanya. Padahal ia tahu bahwa Ivy tidak akan datang memergokinya. Ia sudah punya rencana untuk Ivy agar terlihat bahwa Ivy lah yang berselingkuh hingga ia punya alasan jika ditanya kenapa tidak muncul di pesta pernikahannya sendiri.

“Ternyata alasanmu tidak muncul karena ini. Aku benar-benar tidak menyangka kalau kau seburuk ini. Harusnya aku percaya pada Olivia. Bodohnya aku lebih percaya padamu.” Tubuh Ivy bergetar bahkan ia tidak bisa mengendalikan matanya untuk mengeluarkan air matanya.

Reno dan Nyonya Sukma masih sempat-sempatnya memakai pakaian mereka. Dan setelah itu, Reno berdiri dan melangkah mendekati Ivy yang seketika menjauhkan dirinya dari Reno.

“Jangan mendekat Reno!” teriak Ivy dengan penuh amarah.

Nyonya Sukma ikut beranjak dari tempatnya kemudian berjalan mendekati Ivy dan Reno. Dengan angkuhnya, ia melipat kedua tangannya di bawah dadanya sembari menatap Ivy dengan pandangan sinis. “Kamu tahu, sebelum bersamamu, Reno sudah bersama mama lebih dulu, jadi hubungan kami bisa dikatakan hubungan yang suci, bukan pengkhianatan seperti yang kamu pikirkan sekarang. Kalau kamu menuduh mama yang telah mengambil tunanganmu, kamu salah Ivy karena mama lah yang menyuruh Reno untuk datang padamu. Mama tidak merebutnya darimu.”

Ivy tercengan mendengar ucapan ibu tirinya. Bahkan karena itu, hatinya semakin sakit dan dadanya semakin sesak setelah mendengar semua ucapan ibu tirinya itu. Rasanya ia tidak sanggup untuk bicara lagi karena sakit hatinya tapi ia tidak bisa menahan sesuatu yang ingin ia sampaikan pada ibunya. “Selama ini aku selalu menganggap mama keluargaku, selalu menganggap mama, ibuku sendiri dan aku selalu menghormati mama, menghargai mama tapi aku tidak menyangka kalau mama melakukan semua ini padaku.”

Air mata terus mengalir deras, membasahi pipinya. Meski selama ini ia selalu mendapat perlakuan buruk dari ibu tirinya yang sering memukul dan setiap hari menghinanya, mengatakan kata kasar yang tidak pantas, tapi Ivy tetap menghormati wanita itu karena mengingat bahwa wanita itu adalah wanita yang dinikahi ayahnya sepuluh tahun lalu. Ivy yang kehilangan ibu kandungnya ketika masih berumur sepuluh tahun, menerima uluran tangan wanita itu sebagai pengganti ibu kandungnya meski sebenarnya tidak bisa menggantikan posisi ibu kandungnya dihatinya. Namun sekarang, wanita yang ia hormati itu, malah berhubungan dengan kekasihnya.

“Menganggapku keluarga?” Nyonya Sukma tertawa sinis, menertawakan kalimat Ivy yang ia anggap sebagai lelucon untuknya. “jangan bodoh Ivy! Mama ini hanya wanita yang menikah dengan ayahmu. Mama bukan ibu kandungmu dan kamu bukan anakku. Bagi mama, kamu itu orang lain. Anakku hanya Naomi. Paham!”

Ivy tak bisa berkata-kata setelah mendengar ucapan ibu tirinya yang ternyata menganggapnya orang lain.

“Ngomong-ngomong, rumah ini sudah menjadi milikku. Surat rumahnya sudah berubah menjadi atas namaku jadi rasanya tidak pantas kalau kau berada di rumah ini.”

Ivy kaget mendengar itu sampai ia terdiam menatap ibu tirinya, sedangkan Nyonya Sukma tidak ingin melihat Ivy di sana sehingga ia menarik rambut Ivy kemudian menyeretnya keluar dari rumah itu.

“Ma, lepaskan Ma! Lepas, sakit Ma!”

Nyonya Sukma mendorong keras tubuh Ivy hingga jatuh tersungkur di depan pintu rumahnya. Bahkan kakinya terluka karena hal itu tapi Ivy tetap berusaha untuk berdiri.

“Pergi dari sini!” teriak Nyonya Sukma.

“Kenapa aku harus keluar dari rumah ini? Ini adalah rumah peninggalan papaku! Yang harus pergi dari rumah ini adalah mama dan kamu, Reno.” Ivy tidak mau kalah dari ibu tirinya. Ia meninggikan suaranya dengan raut wajahnya yang marah pada Reno dan ibu tirinya.

“Apa kau tidak dengar yang kukatakan tadi? Rumah ini sudah menjadi milikku. Bahkan semua warisan ayahmu sudah aku jual untuk masa depan Naomi yang sebentar lagi akan jadi bintang film terkenal milikku.”

“Kenapa mama menjualnya? Warisan itu milikku!” kata Ivy tidak terima.

“Memang apa peduliku? Aku sudah menjualnya, tentu saja sudah menjadi milikku. Dan kau tidak punya hak untuk protes karena ayahmu yang bodoh itu, yang memberikannya sendiri padaku.” Mendiang ayah Ivy mempercayakan asetnya pada Nyonya Sukma semata-mata untuk dipergunakan Ivy suatu hari nanti ketika Ivy sudah lulus kuliah tapi Nyonya Sukma yang serakah, malah menjual asset itu demi kepentingannya sendiri, juga demi karir Naomi-putrinya.

Ivy tak mampu berkata-kata karena keterkejutannya mendengar semua warisan miliknya dijual oleh ibu tirinya, bahkan rumah ini berpindah tangan ke tangan Nyonya Sukma. Jantung Ivy begitu sesak dan nyeri dengan semua yang dilakukan ibu tirinya.

“Ivy, kau tidak punya hak lagi untuk tinggal di sini. Kalau kau tidak mau aku menyuruh orang-orangku memukulmu lalu menyeretmu dari sini, pergilah sekarang!”

Ivy masih terdiam di tempatnya hingga Nyonya Sukma memberi kode pada salah satu penjaga rumah yang selalu berjaga di sana untuk menyeret Ivy pergi dari sana. Penjaga itu segera menyeret Ivy menjauh dari Nyonya Sukma.

“Lepaskan!” Ivy berteriak sembari meronta-ronta karena tidak terima dirinya diusir dari rumah mendiang orang tuanya. Di saat yang sama, mobil Naomi masuk dan kakak tiri Ivy itu, menghentikan mobilnya lalu mengeluarkan jendela kaca mobilnya. Senyuman sinis pun muncul melihat Ivy berdiri di depan pagar rumahnya.

“Ivy, kau tahu. Hari ini aku mendapat peran Putri Terakhir yang kau inginkan dan kau tidak mendapat peran apa-apa dari Sutradara Wong."

Bab terkait

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 2

    Kasihan sekali nasibmu. Pernikahanmu batal dan impianmu menjadi artis film juga tidak punya harapan. Sungguh menyedihkan. Lebih baik kau balik lagi jadi model yang hanya menghasilkan ratusan ribu itu.” Setelah mengatakan itu, Naomi melajukan mobilnya masuk ke pekerangan mobil.Ivy sungguh hancur. Pernikahannya gagal dan sekarang karirnya untuk menjadi pemain film, tidak punya harapan lagi. Buliran air mata terus mengalir ke pipinya. Dengan langkah pelan, ia berjalan meninggalkan rumah orang tuanya. Ivy sungguh hancur dengan semua yang ia alami saat ini. Dalam hitungan menit, ia kehilangan semuanya. Saat ini, ia berjalan di pinggir jalan dalam keadaan hancur berkeping-keping. Rasanya untuk mengangkat kakinya saja, terasa begitu sulit tapi ia berusaha melangkah dengan langkah yang membawanya tanpa tujuan. Jiwanya pun serasa berpisah dari tubuhnya. Bahkan Ivy tidak sadar jika dirinya saat ini, berjalan di tengah jalan. Dan tanpa ia sadari, ada mobil putih yang melaju dari belakangnya.Se

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 3

    Ivy membuka matanya perlahan-lahan sampai menatap jelas langit-langit di kamar itu. Ia merasakan seseorang tengah duduk di sampingnya hingga dengan kondisi yang masih lemah, Ivy menoleh melihat sosok itu. Seorang pria tampan duduk di sana, menatapnya dengan datar. Ivy tentu terkejut melihat sosok pria tampan itu karena itu baru pertama kali ia melihatnya. “Anda siapa?” “Jonathan Graham.” Ivy pernah mendengar nama pria itu di sebuah berita di TV. Jonathan Graham hanya satu di Indonesia, dan orang itu adalah CEO ternama yang terkenal dengan paras tampannya. Berita tentang paras pria itu memang sungguh nyata. Bukan isapan jempol belaka. Ivy melihatnya secara langsung. Pria itu sungguh gagah ditambah dengan statusnya sebagai pria paling kaya seantero Jakarta, membuat pria itu sempurna. Pantas saja, pria itu terkenal melebihi selebriti. Ternyata auranya memang kuat dan mampu menintimidasi orang yang berhadapan dengannya. Bahkan Ivy yang senang memandang wajah tampan pria itu, tak bisa te

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 4

    "Nona, persiapkan diri Anda sekarang karena saya akan menjemput Anda untuk melakukan fitting gaun pernikahan Anda nanti," ucap Danny.Tiga hari setelah itu, Danny datang menjemput Ivy di sebuah rumah kontrakan yang disewa Ivy untuk tinggal sementara. Ivy kini berada di mobil yang dikendarai Danny. “Setelah menikah, Anda tidak boleh tinggal di rumah kecil seperti itu Nona.” “Iya aku tahu. Setelah menikah aku harus pindah ke rumah tuanmu. Jadi nggak usah khawatirkan masalah rumah yang kutinggali sekarang.” Danny diam dan hanya fokus menyetir mobilnya. Sekitar dua puluh menit lebih, mereka sampai di sebuah butik ternama di Kota Jakarta. Ivy turun dari mobil dan masuk ke dalam butik, didampingi oleh Danny. Di dalam, banyak pelanggan toko butik tetapi, Ivy tetap disambut baik oleh salah satu pelayan toko di sana. Bahkan Manajer di dalam langsung menyambut mereka dengan sopan, dan langsung mengantar Ivy ke sebuah kamar ganti di mana gaun pengantinnya sudah tersedia untuk dipakai. “Silah

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 5

    Hari pernikahan tiba. Ivy sudah siap dengan gaun pengantinnya bahkan penjemput pengantin baru saja masuk untuk membawa Ivy keluar menuju tempat pesta. Sampai di sana, hanya ada beberapa orang yang duduk di depan penghulu. Ivy sedikit kaget dan juga penasaran dengan jumlah tamu yang hanya bisa dihitung jari tapi rasa penasarannya seketika menghilang kala ia mengingat bahwa Jonathan hanya menikahinya secara sembunyi tanpa diketahui khalayak umum. Hanya keluarga Jonathan yang tahu mengenai pernikahan mereka. Di depan para tamu duduk, Jonathan berdiri bersama Nyonya Rukmana atau sering dipanggil Nyonya Amma. Beliau adalah nenek Jonathan. Mereka berdua menatap Ivy melangkah masuk pesta pernikahan yang terlihat mewah dengan dekorasi bagaikan putri raja. Sayangnya, tak banyak tamu. Sebenarnya Jonathan mengundang banyak orang untuk datang ke pesta pernikahannya dengan Tavisa karena ingin menunjukkan pada dunia siapa wanita yang ia cintai tapi Tavisa mengalami kecelakaan hingga Jonathan pun me

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 6

    “Ayo cepat masuk!”Jonathan datang menjemput Ivy di hotel dengan mobil mewahnya. Ivy pikir, setelah pria itu meninggalkannya, tidak akan datang untuk menjemputnya dan mengira akan mengutus Danny lagi. Namun, Ivy tidak menyangka jika Jonathan datang sendiri, bahkan menunggunya di depan hotel sampai dirinya keluar dari sana.“Terima kasih karena sudah datang menjemput saya!” kata Ivy yang sudah duduk di mobil, tepat di samping Jonathan.“Mulai hari ini kau adalah istriku. Ubahlah caramu bicara padaku. Jangan bicara terlalu formal seolah aku adalah atasanmu.” Jonathan tampak kesal dengan Ivy yang tidak bisa membiasakan dirinya bicara santai di depannya. Padahal ia sudah pernah mengingatkan Ivy untuk apa adanya.“Sory, aku selalu lupa kalau aku tidak seharusnya bicara terlalu formal padamu.”Jonathan tidak bicara lagi. Matanya pun kini memandang jalanan luar dibalik jendela. Sementara Ivy malah curi-curi pandang pada Jonathan. Tampang Jonathan yang dingin tak bersahabat, tak membuat Ivy m

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 7

    "Perlu bantuan?" Ivy menawarkan diri untuk membantu Jonathan yang tengah sibuk memakai dasinya."Kita cuma berdua di sini. Kamu nggak perlu pura-pura menjadi istri yang baik."Ivy tulus ingin membantu Jonathan, tapi Jonathan malah menanggapi negatif maksud baiknya, mengira dirinya hanya pura-pura baik."Aku serius mau bantuin. Bukan karena pura-pura. Tapi kalau kamu nya nggak suka, ya udah." Ivy memilih meninggalkan Jonathan yang masih ada di kamar ganti. Ia menunggu suaminya di luar untuk turun sarapan bersama di bawah.Menit berikutnya, Jonathan keluar dan Ivy yang duduk di sofa, berdiri menghampiri Jonathan.Dengan tersenyum, Ivy merangkul lengan Jonathan. Jonathan langsung menatapnya dengan tajam."Kenapa melihatku seperti mau makan orang begitu? Apa karena kamu nggak suka aku rangkul begini? Bukannya kamu bilang, aku harus menunjukan di depan keluargamu hubungan mesra kita? Jadi istri soleha di depan mereka."Jonathan yang tadinya tak sadar dengan perjanjian mereka, akhirnya mengh

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 8

    Ivy dan Jonathan sudah keluar dari rumah. Keduanya kini berada di mobil yang dikendarai oleh Danny."Ke mana kita akan pergi?" tanya Ivy yang tak tahu ke mana Jonathan akan membawanya."Besok malam kamu harus menemaniku ke pesta. Jadi hari ini kita akan ke butik untuk mencoba gaun untukmu. Setelah itu, aku akan mengantarmu ke lokasi syuting," jelas Jonathan datar."Lokasi syuting?" Kening Ivy mengerut bingung melihat Jonathan.Jonathan mengulurkan tangannya ke depan kantong kursi belakang yang diduduki Danny. Ia mengambil naskah yang ia simpan di sana. Lalu, naskah itu ia sodorkan pada Ivy. "Ini naskah film untukmu!"Ivy mengambilnya tapi ia masih bingung maksud Jonathan memberikannya naskah film. "Kenapa kamu kasih naskah film? Untuk apa?""Aku sudah janji padamu untuk membuatmu masuk ke dunia entertainment, dan membantumu menjadi artis terkenal seperti yang kamu inginkan."Ivy tidak terlalu fokus mendengarkan Jonathan bicara. Ia malah fokus membaca naskah yang diberikan Jonathan. Iv

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 9

    Naomi tersenyum miring dengan ekspresi meremehkan Ivy. "Kayaknya kamu benar-benar sudah tidak waras Ivy. Sampai-sampai kau datang kemari dan mengaku sebagai peran utama kedua. Kau tahu, Sutradara Wong sudah punya orang untuk peran utama kedua dan itu jelas bukan kamu.""Nona Ivy!" seru Sutradara Wong yang berjalan menghampiri Ivy.Ivy tersenyum melihat Sutradara Wong. Dengan santainya, Ivy mendorong Naomi ke samping, menyingkirkan Naomi dari pandangannya, dan datang menyapa Sutradara Wong. Ivy pun langsung mengulurkan tangannya di depan Sutradara Wong. "Halo Tuan Wong!"Dengan ramah tanpa mengurangi senyumnya, Sutradara Wong ikut mengulurkan tangannya, berjabat tangan dengan Ivy. "Selamat bergabung Nona Ivy! Senang bertemu Anda dan saya menantikan pertunjukkan Anda."Walaupun Sutradara Wong ramah pada Ivy tapi Sutradara Wong adalah orang yang sangat tegas dan disiplin pada semua aktris dan aktornya. Ivy tahu itu."Saya yang paling senang bisa bekerja sama dengan Tuan Wong. Mohon bantu

Bab terbaru

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 100

    “Selamat untuk Nona Ivy! Penerima penghargaan pemeran utama terbaik di drama Putri Terakhir dan penghargaan untuk artis pendatang baru.”Sudah dua tahun berlalu sejak kejadian mengerikan menimpa Ivy. Dia koma selama setahun dan baru pulih setahun belakangan ini. Dia kembali ke dunia hiburan enam bulan lalu untuk menyelesaikan drama yang tertunda karena dirinya.Dua tahun lalu ketika dia berbaring koma, Jonathan melakukan konfrensi pers dan menjelaskan pada semua orang bahwa Ivy adalah istrinya. Jadi semua orang yang dulu menghujatnya, kembali memujanya seperti dewi. Oleh sebab itu, Ivy tidak merasa tertekan ketika kembali ke dunia hiburan. Dia langsung mendapat dukungan dari banyak orang.Hari ini, Ivy mendapat penghargaan karena kerja kerasnya selama ini. Ada Jonathan yang menemaninya datang ke acara penghargaan itu. Namun Ivy merasa sedikit sedih karena saudari tirinya, Naomi tidak hadir dalam acara ini. Padahal Naomi sangat mendambakannya. Meski tidak akur dengan Naomi tapi Ivy tet

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 99

    Jonathan sedang duduk di samping ranjang rumah sakit di mana Ivy berbaring koma. Sudah dua hari sejak Ivy masuk rumah sakit. Tidak ada tanda-tanda bahwa Ivy akan sadar kembali. Bahkan masker oksigen masih menempel menutupi hidung dan mulut Ivy. Serta ada monitor tanda vital untuk memantau perkembangan Ivy di Ruang ICU. Kondisinya memang kritis hingga membutuhkan perawatan mendalam.Selama dua hari ini, Jonathan dan keluarganya bergantian menjaga Ivy. Termasuk Nyonya Selfia yang merasa kasihan melihat kondisi Ivy. Wanita paruh baya itu sering menemani ibu mertuanya yang bergantian dengan Jonathan untuk menjaga Ivy. Jonathan tidak bisa menemani Ivy selama dua puluh empat jam meski dia ingin terus berada di sisi Ivy untuk bisa melihat langsung Ivy sadar. Dia disibukkan dengan penyelidikan kecelakaan yang dialami Ivy karena dia yakin bahwa ada orang yang sengaja membunuh Ivy meski mobil yang ditemukan di tempat kejadian, dibeli atas nama Ivy.“Ivy, kau harus bangun dan menatapku langsung.

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 98

    Ivy sedang istirahat di kamarnya dan tiba-tiba ponselnya berdering. Panggilan itu dari Tavisa. Ivy segera mengangkatnya karena penasaran pada Tavisa yang tiba-tiba menghubunginya. Padahal, mereka belum pernah saling menyapa dengan benar. "Hal penting apa yang ingin dikatakan Tavisa sampai mengajakku bertemu? Apa dia berpikir aku akan menggagalkan pernikahan nya dengan Jonathan?" Ivy bicara sendiri dengan penuh rasa penasaran setelah dia dan Tavisa baru selesai bicara. Tavisa tak banyak basa-basi ketika bicara dengan Ivy. Dia langsung meminta Ivy ke sebuah cafe yang dekat dari Kediaman Graham untuk bertemu dengan alasan bahwa dia ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting."Sepertinya aku memang harus bicara berdua dengan Tavisa untuk menjelaskan padanya bahwa aku tidak punya niat jahat padanya. Perceraianku dengan Jonathan tetap dilakukan meski aku mengandung anaknya." Ivy merasa iba pada Tavisa yang pasti sedih dan sakit hati gara-gara kekasihnya malah menghamili wanita lain. Dia

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 97

    Tavisa marah ketika tahu bahwa Ivy sudah kembali lagi ke Kediaman Graham. Dia mendatangi Jonathan di kantor untuk mengatakan langsung pada Jonathan tentang masalah itu.Perempuan itu berjalan masuk melewati meja resepsionis dengan angkuhnya. Dia tak menoleh sekalipun dan hanya menatap lurus ke depan dengan raut wajah angkuhnya itu."Nona, Nona! Tunggu sebentar!" seru seorang pegawai resepsionis yang berusaha menghentikan Tavisa. Bahkan dia keluar dari meja resepsionis dan berlari menghampiri Tavisa yang kini berdiri di depan lift khusus untuk para atasan tertinggi di perusahaan itu.Tavisa yang sudah menghentikan langkahnya, menoleh ke belakang melihat sang pegawai itu. "Ada apa?" tanyanya kemudian."Anda ingin ke mana?" tanya si pegawai resepsionis dengan sikapnya yang tetap sopan."Saya mau bertemu dengan tunangan saya." Ekspresi Tavisa tampak tidak senang karena pegawai itu menghalangi jalannya, bahkan bertanya padanya seolah pegawai itu tidak tahu siapa dirinya. Padahal dulu dia s

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 96

    Ivy terpaksa ikut pulang bersama Nyonya Rukmana meski dia merasa malu pada semua orang di rumah itu. Terutama pada Jonathan dan kekasihnya karena kembali lagi tinggal di Kediaman Graham, padahal dia bukan siapa-siapa selain wanita bayaran.Keduanya kini berada di mobil yang dikendarai supir pribadi Nyonya Rukmana. Ivy hanya diam menatap jalanan di depan. Nyonya Rukmana menoleh dan penasaran dengan diamnya Ivy. Itu bukanlah sifat cucu menantunya jika sedang bersama dengannya. Ivy akan selalu mencari topik pembicaraan jika bersamanya dan suasananya pun akan langsung berubah ceria. Tidak seperti sekarang ini. Sepi dan Ivy tak mengatakan apapun sejak naik ke mobil atau memang itu adalah sifat asli cucu menantunya dan selama ini, Ivy hanya menunjukkan kepura-puraan. Namun, Nyonya Rukmana tidak melihat dimata Ivy yang pura-pura padanya. Tidak seperti ketika berhadapan dengan Aneska dan Tavisa. Keduanya tersenyum serta lembut jika bicara padanya tapi dia bisa merasakan bahwa mereka hanya pur

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 95

    Meski Ivy menerima kehamilannya itu tapi dia tetap merasa sedih karena karir artis yang menjadi impiannya sejak dulu, terancam hancur. Orang-orang menganggapnya wanita simpanan yang hamil di luar nikah. Beberapa iklan yang bekerja sama dengannya, membatalkan kerja sama mereka. Jika saja drama Putri Terakhir yang dibintanginya saat ini, bukan dari perusahaan agensi milik Jonathan, mungkin pihak agensi sudah memutus kerja sama dengannya. Dia masih tetap menjadi artis dari SN Entertainment namun drama yang dibintanginya itu, ikut berdampak buruk karena berita kehamilannya. Banyak yang memintanya untuk berhenti. Ivy pun tidak bisa melakukan apapun selain pasrah menerima nasibnya itu.“Edy, berapa banyak kerugian perusahaan karena berita ini?” tanya Ivy yang duduk di sofa ruang tengah.Edy berdiri di depan Ivy. Pria itu baru saja tiba dan mengatakan pada Ivy bahwa adegan Putri Terakhir sementara dihentikan. Akan dilanjutkan jika situasi sudah membaik. Berita kehamilan Ivy sungguh mengheboh

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 94

    Nenek Rukmana baru saja diberitahu oleh asistennya tentang berita kehamilan Ivy. Dia tentu saja menganggap anak dalam kandungan Ivy adalah anak Jonathan. Karena itu, Nyonya Rukmana berencana untuk membawa Ivy meski dia masih benci dan kecewa pada Ivy. Dia harus mengabaikan kekecewaannya pada Ivy demi keturunan Graham."Aku harus membawa Ivy kembali ke rumah ini. Dia sedang mengandung keturunan keluarga ini. Jadi, dia wajib berada di rumah ini dan berhak mendapat sebagian harta warisanku." Nyonya Rukmana berbicara dengan asistennya yang diam di depannya tapi asisten itu tahu jelas keinginan Nyonya Rukmana saat ini."Apa saya bicara dengan pengacara keluarga untuk mengubah surat wasiat Anda, Nyonya?" tanya sang asisten memastikan."Kita bawa Ivy dulu ke rumah.""Baik." Asisten itu mengangguk kemudian mengikuti Nyonya Rukmana yang berjalan keluar dari kamarnya. Nyonya Rukmana dan asistennya kini menuruni tangga. Wanita berusia 69 tahun itu, melihat Tavisa dan Nyonya Selfia mengobrol di

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 93

    "Aku tidak butuh perhatianmu. Jadi singkirkan tanganmu dariku." Ivy bicara dengan nada suara yang begitu tegas. Bahkan lirikan matanya pada Jonathan, tajam seolah pria yang duduk di sampingnya itu adalah musuhnya.Jonathan sama sekali tak tersinggung dengan ucapan Ivy tapi dia tetap menyingkirkan tangannya yang menyentuh kepala Ivy. "Ivy, aku sudah mendengar dari Danny tentang kehamilanmu …,""Aku tidak akan menggugurkan bayi ini dan juga tidak akan minta kamu untuk bertanggungjawab. Perceraian tetap kita lakukan sesuai rencana kita." Ivy mengira Jonathan memintanya untuk menggugurkan kandungannya. Karena itu, dia memotong ucapan Jonathan dengan keinginan kerasnya untuk mempertahankan janinnya."Aku tidak berencana untuk menyuruhmu mengugurkan bayi itu. Aku malah ingin kamu mempertahankannya karena anak itu tidak berdosa. Lagipula kita menikah sah, Ivy. Jadi tidak ada alasan untuk mengugurkan nya," jelas Jonathan dengan tegas."Lalu kenapa kau datang kemari?" tanya Ivy yang penasaran

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 92

    Jonathan kini sampai di rumah Ivy. Namun di depan rumah istrinya itu, banyak wartawan hingga Jonathan hanya duduk di dalam mobil."Kita tidak bisa masuk karena banyak wartawan. Kalau kita turun dan menunjukkan diri, mereka pasti akan mencari tahu tentang hubungan Anda dengan Nyonya Ivy. Jadi apa yang harus kita lakukan Tuan?" sahut Danny dengan serius.Jonathan tidak segera menjawab Danny. Dia diam menatap semua wartawan itu. Danny menoleh ke belakang dan khawatir melihat tatapan tajam tuannya yang mengarah ke para wartawan itu."Apa sebaiknya kita kembali saja tuan? Kalau tuan ingin tahu mengenai kehamilan nyonya, sebaiknya kita utusa orang lain saja, tuan." Danny kembali menyahut untuk memberikan solusi pada Jonathan karena mengira tuannya itu bingung harus berbuat apa."Tidak. Aku tidak akan kembali. Kita sudah di sini. Jadi aku harus bertemu langsung dengan Ivy. Itu akan membuatku tenang.""Sekarang berita Nyonya Ivy hamil, diketahui banyak orang. Nama baik nyonya mungkin akan han

DMCA.com Protection Status