“Rosa… Dia benar-benar pacar Kakak?”“Seperti yang kamu liat tadi.”“La-lalu aku? A-aku siapa bagimu, Kak? B-bukankah kita pacaran? Apakah kamu… sedang selingkuh, Kak Ari?”“Selingkuh? Hahaha… Ini namanya bukan selingkuh, Sayang… tapi sedang mencari yang terbaik. Dan aku rasa kamu bukan pilihan yang tepat buat hidupku, Elin. Aku merasa udah gak cocok sama kamu. Hubungan kita kayaknya sampai di sini aja deh.”“Jadi begini akhirnya?”“Mau gimana lagi. Kamu udah tau kalau aku juga lagi ada hubungan sama Rosa. Emang kamu masih mau jadi pacarku?”“Bagaimana dengan Rosa? Apa Kak Ari akan memutuskannya?”“Kalau kamu masih mau pacaran sama aku, gak perlu aku mutusin dia kan? Aku baru jadian seminggu sama Rosa. Aku masih nyaman sama dia.”“Seminggu?? Jadi benar kan, Kakak selingkuh? Kak Ari selingkuhin aku selama ini? Kenapa, Kak?”“Kamu gak denger yang tadi aku bilang? Aku bilang kan kalau aku udah gak cocok sama kamu.”“Alasan macam apa itu? Kakak udah jadian sama dia selama seminggu, tapi K
“Siapa dia?”Pandangan Elin beralih pada Daniel saat pertanyaan itu keluar dari mulut sang papi.“Pria itu sepertinya menunggu kita. Ah… bukan kita, tapi… kamu? Papi tidak mengenal wajahnya. Kamu kenal dia?”“D-dia… Klien, Pi.”Dahi Daniel mengernyit dalam. “Klien? Untuk apa malam-malam ke rumah? Apa sebelumnya dia menghubungimu? Jangan bilang dia itu penguntit seperti—”“Dia bukan seperti itu, Pi,” sela Elin saat sang papi ingin mengingatkan tentang mantan klien yang menguntitnya satu tahun yang lalu karena tertarik pada Elin.“Jadi?”“Dia… hanya Klien… biasa,” balas Elin gugup bercampur ragu. Namun, sebisa mungkin Elin berusaha bersikap tenang.Klien biasa? Ya, sebelumnya Raja hanyalah klien baginya. Tapi kedekatan mereka beberapa waktu ini sudah mengubah semua.“Elin temui dia dulu,”
Menelan saliva susah payah, Elin menatap sang papi. Senyum dipaksakan tersungging dari bibir pengacara cantik ini."Papi... tidak perlu khawatir. Hubungan kami MURNI hubungan pekerjaan. Pria itu juga tidak... pernah merayu Elin." Elin berucap susah payah. Sengaja menekan kata ‘murni’ agar Daniel tenang.Tidak pernah merayu?Raja memang tidak pernah merayunya, tapi pria itu terang-terang minta dekat dengan Elin, dan ternyata dekat juga dengan wanita lain.Apakah jiwa-jiwa playboy Herjuno menurun pada Raja?Tanpa sadar Elin mendengus kencang saat merasakan pikirannya semakin kacau. Hal itu tentu saja menarik perhatian Daniel.“Ada apa, Lin?”“E-T-tidak ada apa-apa, Pi. Elin tiba-tiba teringat pekerjaan.” Elin beralasan dengan gugup. “Elin… Elin temui Mas Raja dulu ya.""Papi ikut!"Elin segera menarik lengan Daniel saat pria paruh baya tersebut hendak keluar dari mo
Elin dapat melihat tubuh Raja menegang setelah ia mengatakan serangkaian kata-kata kejam itu. Jangan pikir Elin senang mengatakannya. Hatinya terasa nyeri. Namun Elin harus melakukannya demi menjaga diri. Ia tidak ingin lagi terluka. Lagi pula, Elin merasa sudah jauh lebih dewasa daripada sebelumnya. Elin tidak ingin lagi bodoh karena si tai kucing rasa cokelat itu alias cinta.Cinta?Apa yang ia pikirkan?! Apakah ia telah jatuh cinta pada Raja?“K-kita bahkan baru memulai, Velin…”“Maka dari itu, sebelum lebih jauh, lebih baik hentikan sekarang juga. Saya tidak mau menjadi pengganggu di dalam hubungan yang Mas Raja dan Mbak Erika jalani.”“Saya tidak punya hubungan apa pun sama dia!” pekik Raja frustrasi. Napasnya memburu. Matanya memerah. Raja tak paham mengapa sejak tadi Elin selalu mengatakan jika ia dan Erika memiliki hubungan. Raja juga tak mengerti mengapa Elin tak ingin mendengar penjelasanny
"Cuitters lagi rame kalau ada cowok buaya darat namanya Raja Buana Jagapati.”Pergerakan Elin yang hendak mengoleskan selai strawberry ke atas roti tawar yang sudah berada di tangannya terhenti mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Nina.Berita tentang Raja sepertinya semakin melebar. Bahkan adiknya saja sampai tahu.Kristal Gunawan, istri Daniel a.k.a mami Elin menghentikan pergerakannya yang sedang mengolesi roti dengan selai untuk sarapan Nina dan Daniel. Sementara Elin sudah terbiasa mengolesi rotinya sendiri.“Oh… iya, kemarin mami juga lihat beritanya, Dek! Trending kan?” seru Kristal heboh. Sudah mode ibu-ibu siap bergosip. Kristal adalah tipe ibu-ibu yang tidak ketinggalan sosial media. Jadi tidak heran jika ia tahu semua berita yang sedang trending. Bahkan Kristal lebih gaul dari anak-anaknya. Istilahnya tuh emak-emak kekinian. Punya akun fake bernama Kijang Cantik a.k.a Kijang29 yang tidak diketahui keluarga kecuali suaminya, karena dia tidak bisa menyembunyikan apa pu
Eh? Kalau diingat-ingat, memang sih kemarin Daniel melihat wajah si Raja-Raja itu tipe tampan-tampan alim, kalem dan adem buat mata dan hati. Tapi ternyata kelakuannya Astagrifullah. Benar kata Nina, kita tidak bisa melihat hanya sekelebat untuk tahu orang itu seperti apa. Semoga saja anaknya dan Raja-Raja itu benar-benar murni hubungan pekerjaan, meski di dalam hati kecil Daniel sangsi akan hal itu. Apalagi melihat mood sang anak tadi. Jangan kira Daniel tidak tahu. Daniel adalah pengamat yang bukan kaleng-kaleng. Selain jadi pengacara, Daniel juga sering jadi dosen tamu di banyak universitas. Jadi pengalamannya tidak main-main dalam mengamati orang.“Sudah ih! Malah ngegembel!” Kristal menghempas tangan sang suami dengan wajah merona. Bohong kalau dia tidak baper digembelin—Eh maksud Kristal digombalin. Tapi Kristal tidak ingin sang suami percaya diri kalau dia selalu bisa membuat Kristal seperti jatuh cinta untuk pertama kalinya.“Ha
Elin membuka pintu mobil dengan lesu. Sumpah demi apa pun dia sudah berusaha melarang otaknya tidak memikirkan Raja. Tapi tetap saja nama itu menyusup semakin kuat di kepala. Apakah otaknya ini sudah seperti anak badung yang berpikir jika ‘larangan adalah perintah’?Karena pria itu pula Elin jadi ceroboh hari ini. Meninggalkan berkas penting yang seharusnya dibawa ke RPA. Beruntung perjalanan belum ada separuh ia lewati, sehingga Elin tidak jauh-jauh amat untuk memutar kembali menuju ke kantor. Sementara anggota timnya sudah lebih dulu meluncur ke RPA. Sebagian ada yang pergi ke kantor polisi guna menanyakan perkembangan informasi terkait terduga pelaku yang masih belum tertangkap.Elin membuang napas kasar. Bertekad untuk kembali memerintah otaknya lebih kuat lagi melupakan Raja. Ia menatap bangunan RPA. Bangunan itu besar dengan dua lantai, didesain seperti rumah. Memiliki halaman yang luas dan nyaman. Sepertinya RPA sengaja dibuat seperti tempat tinggal biasa agar anak-anak yang be
Raja menunduk, lalu kekehan terdengar dari mulut pria itu. Kekehan yang terdengar menyedihkan. Tak lama, Raja kembali memperlihatkan wajahnya. Pria itu menatap Elin sendu. Membuat kali ini jantung Elin terasa diremas. “Saya benar-benar jatuh cinta sama kamu, Velin. Tidak ada niat juga mempermainkan kamu. Apalagi menjadikan kamu barang pilihan. Sejak bertemu kamu pertama kali, kamu adalah satu-satunya pilihan hati saya,” seru Raja lembut, tapi terdengar tegas.Darah Elin berdesir mendengar ucapan Raja. Ia meneguk saliva susah payah. Raja menatapnya dengan bersungguh-sungguh. Membuat Elin mulai kembali terbuai dengan tatapan itu.“Saya…” Elin menggigit bibir. Tak dapat melanjutkan ucapannya. Seakan ada yang mengganjal di tenggorokan. Jujur, Elin ingin mengatakan pada Raja jika ia mau kembali dekat dengan pria itu. Tapi bagaimana jika kata-kata Erika terbukti benar?Elin tidak ingin kembali berharap, dan akhirnya justru kekecewaan yan
“Jangan teriak bisa tidak sih?! D-dan jangan bicara sembarangan!” Kok malah jadi dia kena tuduh. “Gue bertanya karena…” Raja terdiam. Bingung ingin memberi alasan apa pada sahabatnya itu. >> “Karena apa hayo? Ngaku lo kalau lo lagi in lope juga sama cewek lain! Enggak usah pakai istilah ABC deh! Kayak vitamin aja.”“Tidak! Gue cuma cinta sama Velindira!” kata Raja tegas.>> “Terus kenapa nanya kayak gitu?”“Em… t-teman gue, teman gue menjalin hubungan sama dua orang.” Raja menggigit lidah gugup setelah mengatakan hal itu. Di dalam hati, ia memohon maaf sebanyak-banyaknya entah pada temannya yang mana, karena secara tidak langsung, dia sudah memfitnah ‘teman’nya itu. Anggap saja teman khayalan. “G-gue bingung, kenapa bisa seperti itu? Apa bisa rasa dibagi-bagi?”>> “Lah, temen lo yang jalin hubungan, kenapa lo yang bingung? Lagian ya, lo tanya sana sama Ares yang pernah pacaran sama dua cewek sekaligus. Bisa enggak tuh rasa dibagi-bagi?”“Lo kan tahu kalau dulu Ares melakukan hal itu
Magani mengusap-usap lembut surai sang putra. Sesekali tangannya mampir ke dahi Raja untuk memeriksa suhu tubuh si kalem ini. Masih hangat ternyata. Sejak tiba dari bandara lebih dari satu jam lalu, Raja langsung meminta izin membaringkan tubuh di sofa ruang keluarga setelah melihat keberadaan sang ibu. Kepalanya ia letakkan di pangkuan Magani. Berbaring menyamping menghadap sandaran sofa dengan kedua tangan bersedekap. Tak membutuhkan waktu lama, Raja langsung terlelap. Sempat Magani memerintah putranya untuk makan dan membersihkan diri lebih dulu, tapi Raja menolak. Mengatakan kalau ia sedang tidak enak badan. Akhirnya Magani membiarkan saja sang putra tidur setelah mengetahui kalau suhu tubuh Raja sedang tidak normal.Pria muda yang amat sangat jarang sakit ini memang sedikit manja jika sedang sakit. Maunya dekat dengan Magani. Semandiri apa pun dia, Raja tetaplah anak tunggal yang sesekali memperlihatkan sikap manjanya. Tentu saja hanya pada sang ibu.Drrrtt!Drrrtt!Magani menghe
Elin menunduk. Cukup menjadi jawaban atas pertanyaan Bima. Ia juga tak sanggup melihat tatapan penuh rasa bersalah yang saat ini terpancar dari mata Bima. Sungguh, Elin tidak ingin Bima juga merasa bersalah. Inilah yang menjadi penyebab ia tak ingin bercerita pada sepupunya ini. Namun apa mau dikata, ia sudah keceplosan bercerita.Bima menghela napas panjang, lalu mengusap sayang puncak kepala sepupu jauh yang sudah ia anggap kakak sendiri itu. “Nanti kalau dia balik ke sini, aku kasih dia pelajaran!”Elin mengangkat kepala secepat kilat. “Siapa maksud kamu?”“Si Om-om bego lah—AH, Lin! Gak kira-kira kamu nabok punggungku!” Bima meringis seraya mengusap-usap punggung yang baru saja ditabok Elin sekuat tenaga. Gila ini sepupunya! Apa tidak ada tempat lain untuk ditabok? Kenapa harus di tempat yang sama?! Tiga kali loh! Bima yakin punggungnya pasti sudah memerah. “Tu Om-om tau enggak ya kamu galak? Apalagi tabokanmu
“Hiks…”“Sebenarnya kamu ini kenapa sih, Lin?!” Bima mengernyit bingung setengah kesal. Pasalnya, sejak beberapa waktu lalu datang ke rumah Gunawan, Elin tidak berhenti menangis. Ditanya malah nangisnya tambah jadi. Kan bikin jengkel. Padahal dia mau ikut menikmati nonton kartun kucing dan tikus yang terkenal doyannya gelut terus untuk menaikkan mood yang belakangan ini kacau balau. Kebetulan kartun itu sedang tayang. Kartun populer yang enggak ada matinya meski usia tayangnya sudah puluhan tahun.“I-itu…” Elin menunjuk layar televisi, “tikus sama kucingnya berantem! K-kasihan tikusnya! Huaaa~!” Elin menangis semakin kencang saat tokoh tikus kena perangkap si kucing. Mungkin kalau Raja melihat bagaimana kekanakannya sang kekasih saat ini, Raja bisa terkejut sampai terjungkal-jungkal. Karena inilah Elin yang sebenarnya dibalik sikap dewasanya. Meski mungkin sedikit-sedikit Raja mulai merasakan sikap
[ To: KodokYa. Gue masih di Inggris. ][ // Kodok Kapan pulang? Mau gue dan Jihan bantuin buat persiapan nikahnya? ]Raja menggigit pipi dalamnya galau. Pesan yang dikirim Azam membuatnya merutuki diri karena berbohong kepada ketiga sahabatnya kalau acara lamaran itu berhasil. Bukan maksud ingin berbohong, tapi Raja tak ingin kalau ketiga sahabatnya tahu yang sebenarnya, lalu mereka membenci Elin. Tidak. Raja tidak ingin pandangan baik mereka pada Elin selama ini berubah jadi buruk. Belum lagi, dia juga berbohong pada Daniel, mengatakan memundurkan waktu melamar Elin karena belum mendapat tempat istimewa yang pas. Daniel mengomelinya saat mengingat Raja pernah mengatakan kalau sudah dapat tempat itu. Raja merutuki diri karena lupa akan hal itu. Ini nih akibatnya kalau berbohong. Ia segera memutar otak. Memberikan alasan kalau tempat yang waktu itu ia katakan pada Daniel ternyata tidak seistimewa perkiraannya saat Raja datang untuk observasi. Meski kena omelan si Kaisar, tapi setel
“Raja, can you drive Trisha home? ( Raja, bisakah kamu mengantar Trisha pulang? )” tanya salah satu temannya dan Trisha dengan tatapan penuh permohonan. “She didn't bring a vehicle. She did come with me earlier. But after here, I have to go to my mom's house immediately. My mom called earlier. So... I can't take her home. ( Dia tidak membawa kendaraan. Dia tadi datang bersamaku. Tapi setelah dari sini, aku harus segera ke rumah ibuku. Ibuku menelepon tadi. Jadi... aku tidak bisa mengantarnya pulang. )”Raja menatap Trisha dan teman-temannya bergantian. Lalu kembali menatap temannya yang baru saja berkata. Tampaknya ia mencium bau-bau modus. Mereka semua sepertinya sangat serius mendekatkannya dan Trisha kembali. Tadi saja saat hendak berfoto bersama, teman-temannya membuat posisi Trisha berada di sampingnya. Namun Raja tidak tinggal diam. Ia bergeser ke belakang, memberi alasan kalau ia kurang nyaman berfoto di depan. “
[ // Calon Bidadari Surga-ku ( Insyaallah Menuju Halal )Mas, kabari aku kalau sudahpulang ya…Kita harus bicara. ][ Me Iya. ]Raja menatap nanar layar ponsel yang masih menampilkan ruang pesannya dan Elin di Cuitters. Komunikasi yang singkat, bukan? Tidak seperti sebelum-sebelumnya. Bahkan bisa dibilang, ini komunikasi melalui chat ke dua setelah ia berada di Inggris. Hubungannya dan Elin menjadi dingin. Sudah pasti karena masalah yang terjadi dan kesibukan masing-masing. Kesepakatan kerjasama yang akan dijalani JCA dan pihak asing akan mencapai titik akhir. Tentunya setelah semua keinginan kedua belah pihak masuk ke dalam surat perjanjian. Selama lima hari ini, Raja benar-benar memusatkan perhatian pada pekerjaan. Lebih tepatnya, memaksakan diri agar pikirannya tid
“Kamu baik-baik saja, Ja?”Raja mengulas senyum kecil saat sang om menegur seraya menepuk bahunya. Sementara beberapa orang lainnya dari pihak JCA yang juga ikut ke Inggris, sedang sibuk membangun percakapan mereka sendiri.“Baik, Om.”“Tapi kok kayak lemas begitu? Belum cukup ya charge energi cinta dari Velindira?”Deg!Senyum Raja luntur. Mendengar nama itu, jadi mengingatkannya akan kejadian semalam. Elin benar-benar tidak datang. Bahkan sampai Raja bertahan di sana sampai menjelang subuh tadi. Sebelumnya ia sempat ketiduran hampir dua jam lamanya. Hal itu terjadi setelah sang supir menghubunginya untuk memberitahu Elin minta berhenti di jalan, lalu wanita itu menaiki sebuah taksi online. Beruntung Raja memesan tempat lamarannya itu dua puluh empat jam. Sehingga seharusnya sampai sekarang pun, tempat itu masih menjadi hak Raja.Mungkin Raja terlalu bodoh tetap bertahan di sana sampai m
[ // KampretAstagfirullah sorry, Kus, typo. Maksud gue ‘nerima lo’. Ni laki-bini juga gak bosen kompak balesin gue@Kodok Milik Jihan @Jihan Milik Kodok? ][ // Jihan Milik KodokYa habisan kamu gak jelas banget typonya.Bikin Raja jantungan aja. ][ // Kodok Milik JihanGue yakin lo gak typo kan? ][ // KampretJangan mancing huru-hara deh, Dok!Liat noh si Tikus sampe nyalain capslock.Gil*, baru kali ini gue kena amuk chat si Tikus!Calon binik blm dateng @JRaja? ][ //JRajaBelum. Tapi sudah di perjalanan.Ehem… lo enggak sedang mengalihkan pembicaraan kan?Lo benar enggak ada niat rebut calon istri gue kan @Kampret?! ][ // KampretAstagfirullah. Beneran.Lagian gue udh punya binik. Gak niat juga nambah binik kok. ][ //Kodok Milik JihanMampus lo @Kampret! Hahaha ][ // Jihan Milik KodokSelamat dicurigai karena typoEh? Atau… pura-pura typo ya??? ][ //JRajaJadi lo typo atau tidak @Kampret?! ][ // KampretBeneran typo, RAJA JAGAPATI!Mam, @Jihan Milik Kodok tanggung jawab g