Home / Rumah Tangga / Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku / Bab 103 ( Hal Itu Sudah Lewat).

Share

Bab 103 ( Hal Itu Sudah Lewat).

Author: Tri Afifah
last update Last Updated: 2025-01-26 20:55:45

Danuarta berjalan dengan langkah yang mantap, meninggalkan Anjaswara yang berdiri tegak di belakangnya. ia telah memutuskan untuk mengikuti jejak preman yang telah dia kalahkan beberapa hari yang lalu.

Anjaswara memandang Danuarta dengan mata yang khawatir. ia tahu bahwa Danuarta telah mulai terpengaruh oleh dunia hitam, dan ia tidak ingin kehilangan temannya.

"Danu, tunggu!" Anjaswara berteriak, berlari mengejar Danuarta.

Danuarta berhenti dan memandang Anjaswara dengan mata yang dingin. "Apa yang kau inginkan, Jas?" ia bertanya dengan suara yang kasar.

"Aku tidak ingin kau terlibat terlalu jauh dengan dunia hitam," Anjaswara berkata dengan suara yang santai. "Kau tahu bahwa itu tidak baik untukmu."

Danuarta tertawa. "Kau pikir, kau bisa menghentikanku? Aku telah memutuskan untuk mengikuti jejak mereka dan bukan tanpa alasan, itulah halnya aku tidak akan berhenti."

Anjaswara memandang Danuarta dengan mata yang sedih. Ia tahu bahwa Danuarta telah mulai terpengaruh oleh dunia hitam, d
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 104 ( Jangan Berikan Minuman itu, Lagi! )

    Pria itu duduk di atas tempat tidur yang sederhana, di dalam sebuah rumah kecil yang terletak di pinggir hutan. Rumah itu terlihat sederhana, dengan dinding yang terbuat dari kayu dan atap yang terbuat dari daun rumbia. Tapi, meskipun sederhana, rumah itu terlihat nyaman dan hangat.Pria itu, sedang membuka lilitan kain yang membalut lengannya. Lengan itu terkena tembakan beberapa hari yang lalu, dan lukanya sudah mulai membaik. Danuarta memandang lengan itu dengan mata yang tajam, memeriksa apakah lukanya sudah sembuh.Saat dia membuka lilitan kain, terlihatlah luka yang masih merah dan bengkak. Tapi, meskipun masih terlihat sakit, luka itu sudah mulai membaik. Pria paruh baya itu memandang luka dengan mata yang lega, merasa bahwa dia sudah mulai sembuh.Ia nampak memandang sekeliling ruangan, memeriksa apakah ada yang perlu dia lakukan. Ruangan itu terlihat sederhana, dengan beberapa perabotan yang terbuat dari kayu dan beberapa bantal yang terletak di atas tempat tidur. Tapi, mes

    Last Updated : 2025-01-27
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 105 ( Pengendara Mobil Yang Mencurigakan)

    Mobil itu berjalan dengan pelan di depan gerbang rumah Liam, terkesan sengaja ingin memperhatikan rumah yang elegan dan mewah itu. Pria paruh baya yang mengendarai mobil itu memandang ke arah rumah Liam dengan mata yang tajam, tapi tidak terlihat wajahnya karena kaca riben yang menutupi wajahnya.Mobil itu berhenti sejenak di depan gerbang rumah Liam, seolah-olah pria paruh baya itu ingin memastikan bahwa rumah itu adalah rumah yang dia cari. Setelah beberapa detik, mobil itu melanjutkan perjalanan, tapi tidak sebelum pria paruh baya itu memandang ke arah rumah Liam sekali lagi.Gerakan mobil itu tidak terlalu mencolok, tapi cukup untuk menarik perhatian seseorang yang sedang memperhatikan. Dan, kebetulan, ada seseorang yang sedang memperhatikan mobil itu. Saras, yang sedang berada di dalam kamarnya yang berada dilantai paling atas, melihat mobil itu berjalan di depan gerbang rumah dengan pelan.Saras merasa sedikit penasaran dengan mobil itu, Tapi, karena dia tidak bisa melihat wajah

    Last Updated : 2025-02-01
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 1 ( Jangan Jatuh Cinta Padanya)

    “M-menikah?” cicit Saras, melepas pelukan. Ia menatap wajah ayahnya yang terlihat begitu pucat, dan perasaan yang tidak ia pahami kembali merayap, menyesakkan dada. Kegelisahan itu bertambah saat matanya menyapu raut lelah sang ayah.“Tapi, Ayah ... kenapa begitu mendadak?” Suaranya bergetar, mencari jawaban yang terasa semakin sulit ia pahami. “Aku ... aku belum siap, Ayah.”Bagas hanya diam, memegang bahu Saras dengan tatapan penuh kepedihan, seolah setiap kata yang keluar adalah luka tersendiri baginya. “Ini sudah menjadi keputusan Ayah, Saras.” Kerutan di kening Saras semakin dalam. “Aku nggak mengerti ... Kenapa harus menikah? Apa karena—?” Tanyanya, dengan kebingungan dan ketakutan yang bercampur dalam dadanya.Bagas memegang erat tangan Saras, memotong perkataan Saras dan menuntunnya duduk di sofa. “Ayah hanya ingin memastikan kau aman. Kau harus menikah dengan pria yang bisa melindungi, yang bisa menggantikan Ayah kalau ... kalau terjadi sesuatu.”Saras terdiam. Kata-kata aya

    Last Updated : 2024-10-03
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 2 ( Sebuah Pernikahan )

    “Menikah? Malam ini?” Saras nyaris tak percaya mendengar keputusan ayahnya yang begitu mendadak. Ia merasakan benaknya berputar-putar, menolak kenyataan yang bahkan belum bisa ia cerna sepenuhnya.Namun akhirnya, Saras hanya bisa menurut. Liam membawanya keluar dari rumah sakit, tetapi ke sebuah kantor pemerintahan yang telah disiapkan secara khusus malam itu untuk mengesahkan pernikahan mereka.Saras merasa seperti dalam mimpi, bahwa dirinya akan menjadi seorang istri, bahkan angan-angan untuk menikah saja tidak ia miliki, dan saat ini ia berjalan di belakang tubuh kekar Liam untuk menuju ruang pendaftaran. Di ruang itu, ia dan Liam dan Saras diminta untuk menandatangani berkas-berkas penting di hadapan seorang petugas. Setiap goresan tanda tangannya terasa berat, seolah ada bagian dari dirinya yang perlahan-lahan hilang. Namun, demi ayahnya, Saras mencoba memantapkan hati, mengikuti setiap prosedur yang diminta.Setelah semuanya rampung, mereka diarahkan ke ruang lain untuk sesi fo

    Last Updated : 2024-10-03
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 3 ( Kepergian Ayah)

    Saat Liam keluar dari kamar mandi dengan wajah segar, ia langsung mengambil sebuah berkas tebal dari laci di samping tempat tidur dan menyerahkannya pada Saras yang masih berdiri bingung di tengah kamar.Saras yang melihatnya pun tertegun, Liam hanya mengenakan handuk yang menutupi bagian bawahnya, dengan air yang masih mengalir di tubuh kekarnya.“Pahami dan tanda tangani,” ucap Liam datar, membuyarkan pikiran kotor Saras. Liam berbicara dengan tatapan serius yang nyaris menembus pertahanan Saras.Saras ragu saat membuka halaman pertama. Tulisan di kontrak itu terasa sangat formal, kaku, dan jauh dari pernikahan yang selama ini ia bayangkan. Tanpa menyentuh tempat tidur, ia berdiri sambil membaca beberapa poin awal.Saras mengerutkan kening, merasa sedikit lega karena ia pikir pernikahan ini tidak akan melibatkan hal yang lebih jauh. Namun, semakin ia membaca, perasaannya berubah menjadi semakin bingung dan tidak nyaman. Saras kira, setelah menikah, Liam akan meminta mereka untuk tid

    Last Updated : 2024-10-03
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 4 ( Sikap Dingin Suamiku)

    Setibanya di rumah keluarga Liam, dia tidak membuang waktu dan langsung masuk, ditemani oleh Saras yang mengekor di belakang.Saras hanya bisa mengikuti Liam tanpa mengucapkan sepatah kata pun saat pria itu berjalan memasuki rumah mewah yang belum pernah ia lihat sebelumnya.“Sudah pulang setelah membuat skandal baru dengan menikahi gadis bodoh ini!” Sambutan itu memang diarahkan pada Liam, tapi Saras bisa melihat jelas pandangan sinis dari wanita paruh baya itu tertuju padanya.Liam yang menerima pesan dari ibunya untuk pulang ke rumah keluarga. Hal itu yang membuat wajahnya mengeras.Liam tampak acuh, terus melangkah melewati ibunya tanpa memperdulikannya.“Kau tidak akan mendapatkan apa-apa dengan menikahi keluarga Danuarta! Apalagi tua bangka itu sudah mati. Apa yang akan kau dapatkan, Liam?” Wanita itu mengalihkan tatapannya kepada Saras yang masih tertegun atas teriakan yang diterimanya.Saras menggigit bibirnya, merasakan nyeri di dadanya mendengar hinaan tentang kematian sang

    Last Updated : 2024-10-03
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 5 ( Ceraikan aku, Liam Anjaswara! )

    Malam harinya, Saras sengaja menunggu kedatangan Liam untuk makan malam. walaupun jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, gadis itu berusaha untuk tetap terjaga dan tidak tidur saat Liam pulang. selang beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu terbuka.“Kau sudah datang? Akan aku panaskan masakannya, tunggu—”Pria itu terlihat tidak berminat sama sekali. Liam hanya diam tanpa melihat ke arah Saras dan melanjutkan langkahnya menuju ke kamarnya. Saras hanya mampu tersenyum masam menatap makanan yang sudah ia siapkan akan terbuang percuma. Saras mengusap kasar air matanya, rasa benci dan cinta yang ia rasakan bersamaan sungguh membuat hatinya begitu terluka. merasa hal yang dilakukannya dianggap tidak berarti apa-apa bagi Liam, Saras memutuskan untuk kembali ke kamarnya.“Malam ini, kau harus ikut denganku.” ucap Liam saat memasuki kamar Saras yang masih terbuka lebar. walaupun mereka sudah menikah, tapi keduanya tidak pernah berada di kamar yang sama. Liam memutuskan untuk tidak

    Last Updated : 2024-10-03
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 6 ( Sentuhan)

    Saras hanya dapat pasrah, saat tubuh mungilnya dipaksa masuk kedalam mobil. ingin menolak, tapi Saras yakin bahwa dirinya belum mampu untuk melawan kekuatan Liam. harapannya untuk bisa pergi dari Liam, hilang saat pria yang menghampirinya pergi begitu saja.Sesampainya di rumah, jantung Saras kembali berpacu dengan sikap Liam yang tak terduga. setelah keduanya berada di dalam kamar, Liam bersikap lembut pada Saras. pria itu membelai lembut rambut hitam milik Saras yang baru saja ia lepaskan ikatannya sehingga tergerai indah. Saras yang tidak terbiasa dengan interaksi seperti ini, begitu kalut dan tak memiliki kemampuan untuk merespon. namun, tatapan Liam yang sedikit melembut membuat suasana hati Saras sedikit aman.“Pernah berciuman?”Saras menelan ludahnya berulang kali, tak mampu berkata-kata. Pertanyaan Liam yang tiba-tiba itu membuat suasana hatinya kembali tak menentu. perlakukan di pesta tadi, sudah menunjukkan sifat Liam dan harusnya Saras tak boleh luluh hanya dengan tatapan

    Last Updated : 2024-11-01

Latest chapter

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 105 ( Pengendara Mobil Yang Mencurigakan)

    Mobil itu berjalan dengan pelan di depan gerbang rumah Liam, terkesan sengaja ingin memperhatikan rumah yang elegan dan mewah itu. Pria paruh baya yang mengendarai mobil itu memandang ke arah rumah Liam dengan mata yang tajam, tapi tidak terlihat wajahnya karena kaca riben yang menutupi wajahnya.Mobil itu berhenti sejenak di depan gerbang rumah Liam, seolah-olah pria paruh baya itu ingin memastikan bahwa rumah itu adalah rumah yang dia cari. Setelah beberapa detik, mobil itu melanjutkan perjalanan, tapi tidak sebelum pria paruh baya itu memandang ke arah rumah Liam sekali lagi.Gerakan mobil itu tidak terlalu mencolok, tapi cukup untuk menarik perhatian seseorang yang sedang memperhatikan. Dan, kebetulan, ada seseorang yang sedang memperhatikan mobil itu. Saras, yang sedang berada di dalam kamarnya yang berada dilantai paling atas, melihat mobil itu berjalan di depan gerbang rumah dengan pelan.Saras merasa sedikit penasaran dengan mobil itu, Tapi, karena dia tidak bisa melihat wajah

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 104 ( Jangan Berikan Minuman itu, Lagi! )

    Pria itu duduk di atas tempat tidur yang sederhana, di dalam sebuah rumah kecil yang terletak di pinggir hutan. Rumah itu terlihat sederhana, dengan dinding yang terbuat dari kayu dan atap yang terbuat dari daun rumbia. Tapi, meskipun sederhana, rumah itu terlihat nyaman dan hangat.Pria itu, sedang membuka lilitan kain yang membalut lengannya. Lengan itu terkena tembakan beberapa hari yang lalu, dan lukanya sudah mulai membaik. Danuarta memandang lengan itu dengan mata yang tajam, memeriksa apakah lukanya sudah sembuh.Saat dia membuka lilitan kain, terlihatlah luka yang masih merah dan bengkak. Tapi, meskipun masih terlihat sakit, luka itu sudah mulai membaik. Pria paruh baya itu memandang luka dengan mata yang lega, merasa bahwa dia sudah mulai sembuh.Ia nampak memandang sekeliling ruangan, memeriksa apakah ada yang perlu dia lakukan. Ruangan itu terlihat sederhana, dengan beberapa perabotan yang terbuat dari kayu dan beberapa bantal yang terletak di atas tempat tidur. Tapi, mes

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 103 ( Hal Itu Sudah Lewat).

    Danuarta berjalan dengan langkah yang mantap, meninggalkan Anjaswara yang berdiri tegak di belakangnya. ia telah memutuskan untuk mengikuti jejak preman yang telah dia kalahkan beberapa hari yang lalu.Anjaswara memandang Danuarta dengan mata yang khawatir. ia tahu bahwa Danuarta telah mulai terpengaruh oleh dunia hitam, dan ia tidak ingin kehilangan temannya."Danu, tunggu!" Anjaswara berteriak, berlari mengejar Danuarta.Danuarta berhenti dan memandang Anjaswara dengan mata yang dingin. "Apa yang kau inginkan, Jas?" ia bertanya dengan suara yang kasar."Aku tidak ingin kau terlibat terlalu jauh dengan dunia hitam," Anjaswara berkata dengan suara yang santai. "Kau tahu bahwa itu tidak baik untukmu."Danuarta tertawa. "Kau pikir, kau bisa menghentikanku? Aku telah memutuskan untuk mengikuti jejak mereka dan bukan tanpa alasan, itulah halnya aku tidak akan berhenti."Anjaswara memandang Danuarta dengan mata yang sedih. Ia tahu bahwa Danuarta telah mulai terpengaruh oleh dunia hitam, d

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 102 ( Mulai Memasuki Dunia Gelap)

    Masih dengan latar belakang tahun 1995.Danuarta dan Anjaswara bekerja di sebuah restoran roti yang terletak di jantung kota. Mereka berdua menjadi pramusaji, bertugas untuk melayani pelanggan dan menyajikan roti yang segar dan lezat.Restoran roti yang menjadi tempat kerja mereka telah menjadi tempat favorit bagi banyak orang di kota. Roti yang disajikan di sana sangat lezat dan segar, dengan aroma yang menggugah selera.Danuarta dan Anjaswara terlihat mengenakan seragam pramusaji yang rapi dan bersih. Mereka berdua memiliki senyum yang ramah dan sopan, sehingga membuat pelanggan merasa nyaman dan senang.Saat itu, restoran roti itu sedang sibuk dengan pelanggan yang datang untuk makan siang. Liam dan Anjaswara berdua berlari ke sana ke mari, melayani pelanggan dan menyajikan roti yang segar dan lezat.Liam, yang mengenakan seragam pramusaji berwarna putih dan biru, memandang pelanggan dengan senyum yang ramah. "Selamat siang, apa yang bisa saya bantu hari ini?" ia bertanya dengan su

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 101 ( Persahabatan)

    (Flashback)Tahun 1995, sebuah kota yang masih terlihat sederhana dan damai. Malam itu, Anjaswara dan Danuarta duduk di sebuah warung kecil di pinggiran kota, menikmati minuman mereka. Warung itu terletak di sebuah gang kecil, dengan lampu yang redup dan suasana yang tenang.Anjaswara, seorang pemuda berusia 25 tahun, dengan rambut hitam yang panjang dan mata yang tajam, memandang Danuarta dengan senyum. "Kamu tahu, Danu, aku sudah lama tidak minum seperti ini," katanya dengan suara yang santai.Danuarta, seorang pemuda berusia 26 tahun, dengan rambut coklat yang pendek dan mata yang cerah, tersenyum. "Aku juga, Jas. Aku sudah lama tidak merasa santai seperti ini."Mereka berdua menikmati minuman mereka, berbicara tentang berbagai hal, dari pekerjaan mereka hingga rencana mereka untuk masa depan. Suasana di warung itu sangat tenang, dengan hanya beberapa pelanggan lain yang duduk di sudut-sudut warung.Tiba-tiba, suasana di warung itu berubah. Sebuah kelompok berandal, dengan wajah ya

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 100 ( Makan Malam Romantis)

    Malam itu, Liam dan Saras memasuki restoran termahal dan mewah di kota. Restoran ini dikenal dengan masakannya yang lezat dan suasana yang elegan. Liam telah memesan tempat ini sebelumnya, sehingga mereka bisa menikmati makan malam yang romantis dan tenang.Saat mereka memasuki restoran, mereka disambut oleh pelayan yang ramah dan sopan. Pelayan tersebut membawa mereka ke meja yang telah dipesan oleh Liam, yang terletak di sudut restoran dengan pemandangan kota yang indah.Liam dan Saras duduk di meja yang elegan, dengan kain putih yang rapi dan peralatan makan yang mewah. Mereka memandang menu yang disajikan oleh pelayan, yang berisi berbagai jenis masakan yang lezat.Liam memutuskan untuk memesan berbagai jenis seafood, karena dia tahu bahwa Saras sangat menyukai masakan laut. Mereka memesan udang rebus, lobster panggang, dan ikan bakar yang segar.Sambil menunggu makanan mereka datang, Liam dan Saras berbincang tentang hari mereka. Mereka berbicara tentang pekerjaan Liam, tentang R

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 99 ( Campur Tangan Kita, Rossa)

    Ricard dan Luna memutuskan untuk pergi ke sebuah Club, tentu saja hal itu mereka lakukan untuk melampiaskan kekesalannya karena tidak dapat berbicara langsung pada Rosa. mereka memilih untuk berada di sebuah kamar yang disiapkan oleh pemilik Club, karena sang pemilik yang mengenal baik Ricard. Keduanya memesan beberapa minuman beralkohol.“Apa yang harus kita lakukan, Ricard?” tanya Luna, suaranya terdengar nyaris seperti bisikan. tapi, untunglah kamar ini bisa meredam suara diluar, suara dentuman musik yang keras dan tawa para pengunjung club.Ricard tidak menjawab, justru ia fokus pada belahan dada Luna yang terlihat begitu menantangnya. Ricard menuangkan isi botol minumannya ke gelas yang berada dihadapan Luna. dengan perasaan kacau, Luna langsung meneguk habis tanpa berpikir panjang. melihat respon Luna, Ricard kembali menuangkan minumannya dan hal yang sama kembali terjadi. Luna kembali meneguk habis minuman itu, walaupun wajahnya terlihat sudah memerah.“Saat ini, Saras hamil. a

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 98 ( Kebimbangan Rossa)

    Saras duduk di samping tempat tidur Rosa, memandang wajah ibu mertuanya yang lemah. Ia tidak bisa menahan perasaan khawatir dan cemas, melihat Rosa yang terbaring di tempat tidur.Tiba-tiba, Liam berdiri di depannya, memandangnya dengan senyum. "Saras, aku ingin bicara denganmu di luar ruangan. Ada beberapa hal yang ingin aku diskusikan denganmu."Saras menggelengkan kepala, tidak mau meninggalkan Rosa sendiri. "Tidak, Liam. Aku tidak ingin meninggalkan Ibu."Liam memandangnya dengan keheranan. "Tapi, Saras, aku ingin bicara denganmu tentang beberapa hal yang penting."Saras menatap Liam. "Maaf Liam. Aku tidak ingin meninggalkan Ibu, terutama saat Luna dan Ricard ada disini."Ucap Saras dengan volume suara yang pelan.Liam memandangnya dengan keheranan, lalu memahami perasaan Saras. "Aku mengerti, Saras. Aku juga tidak terlalu suka dengan kehadiran mereka."Saras mengangguk, merasa lega bahwa Liam memahami perasaannya. "Aku tidak tahu apa yang mereka inginkan, tapi aku tidak percaya p

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 97 ( Kemenangan Viktor)

    Gudang tua yang terletak di pinggiran kota menjadi saksi bisu pertempuran sengit antara dua kelompok besar. Suara tembakan bergema di udara, membuat gudang yang sepi menjadi medan perang yang mengerikan.Viktor,berlari dengan cepat di antara tumpukan peti kemas yang berdebu. Ia membawa senjata otomatis yang siap menembak, matanya tajam memantau sekitarnya.Tiba-tiba, suara tembakan menggema dari arah kanan. Viktor merunduk dengan cepat, tapi terlambat. Sebuah peluru mengenai bahunya, membuatnya terjatuh ke tanah.Viktor mengerang kesakitan, tapi ia tahu ia harus bangun dan melawan. ia memeriksa lukanya dan lega mengetahui bahwa peluru hanya meleset dan tidak bersarang di tubuhnya.Sambil meringis kesakitan, Viktor bangun dan melanjutkan pertempuran. ia menembakkan senjatanya ke arah lawan, membuat mereka berlari untuk mencari perlindungan.Kelompok lawan, yang dipimpin oleh seorang pria kejam bernama Jack, tidak mau kalah. Mereka menembakkan senjata mereka dengan gencar, membuat Vikto

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status