Share

36. Kamu Hebat!

"Abi selalu bilang kalau Bibi sudah punya keluarga sendiri. Jadi kita tidak boleh mengganggu Bibi." Raisa terus bercerita.

Lagi-lagi Aira melirik Hanafi, dan pria itu terlihat sedang menahan malu. Wajahnya bersemu merah, dan ia pun tak berani menghadap pada Aira. Ia terus mondar mandir dengan gelisah dan akhirnya berdiri di tepi balkon, kedua tangannya berpegangan pada pagar pembatas.

"Kalian tidak usah khawatir, selama kalian ada di sini, Bibi akan sering menemui kalian."

Rais dan Raisa terlihat sangat senang. "Benarkah? Tapi ... Bukankah Bibi sudah punya keluarga sendiri?" tanya Raisa.

Aira tersenyum. "Iya. Tetapi, Bibi tidak keberatan main sama kalian. Bibi juga tidak akan kerepotan. Nanti di sana ada adik Cilla, kalian bisa main dengannya."

"Wah, benarkah? Yeyey ... Aku punya adik. Yeyey," ucap Raisa dan Rais dengan gembira.

Aira tertawa sambil mengangkat kedua alisnya mendengar Raisa langsung menyebut Cilla sebagai adiknya. Ya, mungkin mereka sudah menganggap Aira ibu mereka. K
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status