Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 105 - Keganasan Zhuge Ling

Share

105 - Keganasan Zhuge Ling

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-10 22:18:27
“Apa dia bilang?!” geram murid Sekte Bilah Langit ketika lawan Zhuge Ling hendak kurang ajar pada gadis itu.

Wajar jika banyak dari mereka yang geram karena fans Zhuge Ling tidak hanya di Sekte Luar saja tapi sudah sampai ke Sekte Dalam. Itu dikarenakan kecantikan dan juga latar belakang Zhuge Ling yang menakjubkan.

“Memangnya kenapa?” Lawan Zhuge Ling semakin arogan menatap ke tribun Sekte Bilah Langit.

Namun, di depan pemuda itu, Zhuge Ling sudah melesat terlebih dahulu setelah host menyatakan pertandingan dimulai.

Pedang berselimut aura Qi warna perak di tangan Zhuge Ling sudah menusuk ke lawannya.

Traang!

“Hei! Cantik, kau tidak sabaran sekali!” Lawan Zhuge Ling sudah sigap dengan tombak besi yang lekas dikeluarkan untuk menangkis tusukan pedang di tangan gadis itu.

Pedang Zhuge Ling beradu dengan tombak lawan, menimbulkan bunyi dentang yang menusuk telinga saking kuatnya bertabrakan di setiap serangan masing-masing.

“Wah, ternyata kau kuat juga sebagai wanita.” Lawan Zhuge
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   106 - Babak Kedua Dimulai, Yao Chen Ditargetkan

    “Hm?” Yao Chen menoleh ke Su Tingnam yang cukup jauh darinya. Meski begitu, dia masih mendengar teriakan pemuda keluarga Su itu. Banyak kawan-kawan Su Tingnam yang melotot galak ke Yao Chen, memberikan intimidasi dari tatapan membunuh mereka. ‘Aku sudah ditargetkan? Ha hah!’ Yao Chen tertawa kecut di dalam hati. “Kenapa, bocah? Kau takut?” tanya Gao Long. “Tentu tidak!” Yao Chen menjawab Embrio Naganya. Sedangkan rekan-rekannya di Sekte Bilah Langit, ada yang memandang iba pada Yao Chen atas ancaman Su Tingnam, ada pula yang menyalahkan dia. “Itulah gunanya bersikap rendah hati ketika masih menjadi murid baru, Yao Chen.” Seorang kakak senior dari Sekte Dalam menegur Yao Chen. Yao Chen malas menjawab. Untuk apa? Toh mereka tak paham duduk perkara sebenarnya. “Jangan khawatir, Yao Chen.” Lantunan merdu di dekat Yao Chen terdengar. Itu adalah Sima Honglian. “Aku yakin kau bisa mengalahkan dia untuk kedua kalinya nanti.” Beberapa Murid Dalam heran dengan ucapan Sima Honglian. Apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   107 - Lagi-lagi Cukup dengan Satu Tinju untuk Membungkam

    “Humph!’ Yao Chen segera melejit juga ke angkasa untuk menghindari serangan puluhan pedang Qi dari lawannya. Setelahnya, Yao Chen membalas dengan membentuk lingkaran aura energi Qi dia yang menyemburkan puluhan serangan api yang dibentuk menjadi pasak-pasak tajam dan panjang ke lawannya. “Bocah itu sudah bisa mengeluarkan elemen api? Tapi dia bukan tingkat 6, kenapa bisa begitu?” Seorang murid Sekte Matahari Merah terbelalak kaget. “Kenapa tidak? Dia seorang alkemis, wajar kalau memiliki api sendiri.” Sima Honglian yang tak jauh dari pemuda Sekte Matahari Merah itu menjawab dengan santai. “Dia … dia seorang alkemis?” Kawan di sebelahnya menyahut sambil menatap heran ke Sima Honglian. “Tak hanya alkemis, dia juga bisa menempa senjata.” Sima Honglian memburaikan kemampuan Yao Chen tanpa ditahan-tahan. Tak hanya murid Sekte Matahari Merah yang ada di tribun sebelah yang terkejut, bahkan Murid Dalam dari Sekte Bilah Langit pun sama kagetnya. “Pantas saja dia kuat dan bisa mengalahk

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   108 - Kau? Kakekku?

    “Aku … aku mendapatkannya dari guruku terdahulu.” Yao Chen memutuskan untuk berbohong dan menyembunyikan kemampuannya. Jikalau itu pil tingkat 1, mungkin dia bisa mengakuinya, tapi tingkat 2 ini belum ada siapa pun di sekte yang tau. Bahkan dia belum menjualnya ke Xiao Rong. Dia berencana ingin menjual itu ketika berhasil masuk ke Sekte Dalam. “Gurumu terdahulu? Oh!” Beberapa Murid Dalam terlihat terkejut sekaligus kecewa setelah mendengar jawaban Yao Chen. Segera, mereka mulai surut dan tidak lagi merasa penasaran pada Yao Chen. “Bocah aneh, kau cukup dermawan juga ke temanmu sampai pil berharga dari gurumu pun kau berikan begitu saja.” Salah satu Murid Dalam mencibir ke Yao Chen. Tak mau menanggapinya, Yao Chen lebih memilih untuk menyuruh Hu Gao lekas memakan pil itu. Karena sudah terdesak begitu, Hu Gao memang menelannya dan segera saja dia merasakan manfaatnya. Dia jauh lebih pulih beberapa belas detik usai menyerap pil dari Yao Chen. “Terima kasih, Saudara Yao. Ini sangat

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   109 - Menjajal Senjata Tingkat Bumi

    “Hmph!” Yao Chen mendengus keras sambil menggunakan Teknik Langkah Hantu.Kali ini, Yao Chen tidak menggunakan jurus tinjunya karena dia menyadari senjata lawannya berada di tingkat hitam kelas atas.‘Aku ingin menjajal pedangku!’ serunya dalam hati sembari melesat.Maka, keluarlah pedang merah tipis namun kuat di tangannya.Seiring dengan meledaknya energi, aura Qi menyebar di sekeliling tubuh Yao Chen, membentuk pusaran. Sewaktu pedangnya dialiri energi kuat, bilahnya sekaligus memancarkan cahaya keemasan.“Apa?!” Lawannya terkejut, tentu saja. Pemuda yang menerjangnya memakai senjata tingkat bumi? Beruntung dia memiliki respon cepat atau lehernya bisa tertebas.Tak hanya dia saja yang terkejut, penonton juga mulai heboh.“Gila! Itu Senjata Tingkat Bumi?!”“Yang benar saja! Bocah Tingkat 3 seperti dia diberi Senjata Tingkat Bumi?! Boros sekali!”“Apakah dia dari keluarga kaya yang bisa membelikannya barang mahal seperti itu?”“Astaga! Si aneh itu punya senjata jenis mahal! Orang tua

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Pendekar Tanpa Wajah   110 - Badut Li Yaren

    “Sekte benar-benar keterlaluan sudah mengancamku begini!” Li Yaren masih kesal.Yao Chen tak bisa berbuat apa-apa kecuali merasa iba pada Li Yaren.Akhirnya tiba nama Li Yaren disebut oleh penantangnya. Dengan enggan, pemuda mesum itu pun terpaksa bangkit dari bangkunya menuju ke arena.“Huh! Untuk apa kau maju ke arena? Oh, aku tau! Ingin mengakui kekalahanmu pada sekte kami, ‘kan?” celetuk salah satu murid Sekte Matahari Merah yang disambut derai tawa kawan-kawannya.Namun, justru telinga Ximen Hugeng yang memerah mendengar itu. Sedangkan Li Yaren justru memberikan cengiran konyol pada yang menyindirnya.“Ha ha! Aku yakin dia sudah ketakutan saat tau lawannya dari sekte kita!” Murid Sekte Matahari Merah lainnya mengejek Li Yaren dan kawannya yang di sana memberikan cemoohan bernada sama.Sepanjang berjalan ke panggung arena, Li Yaren terus mendapat cemoohan dan cibiran sebagai pecundang karena baru dia peserta pertama yang langsung menyerah begitu tiba di panggung.“Huh! Ayo sini le

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Pendekar Tanpa Wajah   111 - Hu Gao Dalam Bahaya

    Pertandingan selanjutnya, Zhuge Ling menantang orang satu regunya. Kali ini dari Sekte Matahari Merah. “Aku yakin dia menang.” Yao Chen berbicara dengan Gao Long. “Ya, meski tingkat kultivasi lawannya satu tingkat minor di atas dia, aku juga yakin dia menang.” Gao Long setuju. Seperti yang diprediksi Yao Chen, Zhuge Ling memang menang meski lawan memberikan perlawanan yang alot dan sulit, tapi gadis itu tetap memenangkan pertarungan. “Bagaimana lukamu?” tanya Sima Honglian ketika Zhuge Ling kembali ke tribun. Tadi di arena, Zhuge Ling sempat mendapatkan luka tebas di lengannya. “Tidak ada masalah, Master.” Zhuge Ling menyahut. “Yao Chen, kau masih punya pil luka?” tanya Sima Honglian sambil menyentuh bahu Yao Chen dari belakang. Mau tak mau, Yao Chen menoleh ke belakang dan mendapati wajah tersenyum Sima Honglian. “Ya, Master. Ada.” Yao Chen pun memberikan pil yang sama dengan yang dia berikan ke Hu Gao sebelumnya ke Zhuge Ling. “Terima kasih.” Zhuge Ling menerima dengan waja

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Pendekar Tanpa Wajah   112 - Hasil Putaran Kedua

    “Mati saja bocah lemah sepertimu!” Wan Yao tertawa sambil mengetatkan cekikannya. Satu tangan dia diangkat sambil bersiap menghancurkan kepala Hu Gao.“Kak Hu Gao!” Yao Chen berteriak kencang sambil bangkit dari bangkunya. Dia hendak pergi ke arena.Namun, belum sempat Yao Chen melaksanakan itu, Feng Yuan sudah lebih dahulu melesat ke arena.Plak! Plak!Kepalan tangan Wan Yao yang hendak meremukkan kepala Hu Gao segera ditampar Feng Yuan hingga Hu Gao terlepas dari cengkeramannya dan lekas ditangkap Feng Yuan.Du Buiheng tak tinggal diam saja dan ikut maju ke arena. “Feng Yuan! Apa-apaan tindakanmu itu?!” teriaknya sengit.“Menurutmu apa? Aku sedang berbaik hati dengan mecegah murid sektemu melakukan pelanggaran di arena dan kau masih melotot padaku?!” Feng Yuan memeluk Hu Gao dengan satu tangan. “Harusnya kau berterima kasih padaku!”Sikap tubuh Feng Yuan gagah ketika dia melayang di langit, tak gentar berhadapan dengan Du Buiheng yang melayang di depannya.“Tapi dia tidak bermaksud

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   113 - Putaran Keempat, Tantangan dari Su Tingnam

    ‘Putaran ketiga akhirnya datang!’ Yao Chen menggumam sambil mengepalkan kedua tangan.Putaran ketiga, lagi-lagi bukan sebuah masalah bagi Yao Chen untuk mengalahkan lawannya meski lawan berada beberapa tingkat minor di atasnya.“Kenapa bocah bertopeng itu masih saja berhasil memenangkan pertarungan?” Seorang murid Sekte Matahari Merah berteriak kesal.“Seseorang, tak adakah yang bisa menghentikan si Tingkat 3 itu? Aku tak sudi jika bocah aneh seperti dia justru menang!” Kawannya berseru.Banyak dari murid Sekte Matahari Merah yang berteriak kesal gara-gara Yao Chen berhasil menundukkan lawannya dengan mudah.Namun, murid dari Sekte Bilah Langit juga tak tinggal diam.“Memangnya kenapa kalau dia lebih hebat dari teman kalian yang Tingkat 5 atau 6? Apa dia salah kalau teman kalian yang payah?” balas Li Yaren dengan berani ke tribun Sekte Matahari Merah di samping.Ucapan Li Yaren mendapatkan dukungan dari lainnya.Hanya saja, semua lekas dihentikan oleh Feng Yuan dan Wang Lihui sebelum

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-15

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   523 - Menahan Diri

    “Baiklah! Saya mengandalkan Anda.” Yao Chen mengangguk.Itu lebih dari cukup. Setidaknya, dia sudah menemukan cara untuk masuk tanpa harus menerobos secara paksa.“Ikut aku!” Orang itu berkata dan memimpin jalan.Dengan langkah ringan, Yao Chen akhirnya menapakkan kakinya di wilayah bangsa Phoenix.Wilayah ini terbentang luas dengan hutan-hutan yang dipenuhi pepohonan merah keemasan, sementara langitnya selalu bersinar dengan cahaya lembut seperti fajar abadi.Kerajaan Phoenix adalah bangsa siluman burung, dipimpin oleh ras Phoenix yang memiliki darah keturunan murni.Kaisar Manusia di dalam tubuh Yao Chen berbicara, "Bocah Yao, kusarankan kamu untuk bersabar dulu mengenai istrimu. Aku yakin bangsa Phoenix bukan tipe yang gegabah. Istrimu pasti masih baik-baik saja."Menjawab sosok Kaisar Manusia, Yao Chen meminta saran."Karena kamu adalah alkemis, maka pancing perhatian pihak kerajaan dengan pilmu. Bangsa siluman sangat menyukai pil yang bagus, sama seperti manusia. Bahkan mereka re

  • Pendekar Tanpa Wajah   522 - Bertemu Bangsa Kerajaan Phoenix

    ‘Semoga ayah mertua tidak mengecewakan kepercayaanku,’ harap Yao Chen.Sebesar itu rasa percaya Yao Chen pada ayah mertuanya hingga dia membiarkan Sima Ye mengetahui rahasia terbesarnya.Setelah Sima Ye aman di dalam ruang dimensi jiwa, Yao Chen melompat ke belakang, menghunus pedang merahnya yang langsung memancarkan cahaya merah menyilaukan. Dengan satu ayunan, gelombang energi tajam memotong udara, menciptakan jurang di tanah dan meluluhlantakkan beberapa musuh sekaligus.Namun, para siluman tidak menyerah begitu saja. Mereka menyerang dengan formasi yang lebih teratur, mengurung Yao Chen dari berbagai arah.Yao Chen terus mengerahkan tekniknya, menyemburkan api merah dari pedang untuk menghalau musuh yang mencoba menyerang dari belakang.Yao Chen menghela napas. "Kurang ajar! Aku tidak punya waktu untuk ini."Tubuhnya mulai berubah. Api merah keunguan beserta pendar cahaya emas menyelimuti kulitnya, membentuk lapisan pelindung yang tampak seperti baju perang. Otot-ototnya membesar

  • Pendekar Tanpa Wajah   521 - Tiba di Perbatasan Wilayah Siluman

    Yao Chen mengepalkan tinjunya. "Baiklah!" Dia menggunakan kesempatan itu untuk pergi bersama Sima Ye, keluar dari kepungan.Dengan satu langkah besar, tubuhnya melesat seperti kilat, meninggalkan arena. Tujuannya jelas—Wilayah Siluman, tempat Sima Honglian ditawan.Sementara itu, pertarungan sengit di belakangnya semakin membara. Ledakan demi ledakan mengguncang tanah, suara benturan memenuhi udara.Penonton yang tidak berkepentingan langsung menyingkir dari area tersebut. Mereka menjadikan pertempuran klan Gongsun dan klan Sheng sebagai topik bahasan yang panas!Namun, Yao Chen tidak menoleh dan tidak peduli apa pun. Satu-satunya yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah menyelamatkan istrinya dari cengkeraman Kerajaan Phoenix.Perjalanan menuju Wilayah Siluman baru saja dimulai.‘Aku yakin ini bukanlah sesuatu yang mudah. Tapi bagiku, tidak ada yang lebih penting dari Lian Lian. Bahkan jika aku harus menantang dunia, aku akan melakukannya demi wanita yang kucintai!’Kali ini, Yao

  • Pendekar Tanpa Wajah   520 - Dikepung

    ‘Lian Lian, tunggu aku!’ seru Yao Chen di batinnya.Yao Chen melesat dengan mantap, membawa Sima Ye yang masih terluka ke luar arena. Amarahnya belum mereda, api Asura masih berkobar di tubuhnya, dan niatnya untuk menyelamatkan Sima Honglian tak tergoyahkan.Namun, sebelum mereka benar-benar bisa pergi, suara berat dan penuh tekanan menggema di udara."Berhenti di situ, bocah!" Salah satu tetua kuat dari keluarga Sheng berdiri tegap dengan aura yang menekan. "Kau pikir bisa begitu saja meninggalkan pertunangan ini tanpa konsekuensi?! Kau telah menginjak harga diri keluarga Sheng!"Setelah itu, ada banyak murid klan Sheng yang menghadang Yao Chen dan Sima Ye. Mereka mengepung keduanya.Tatapan Yao Chen tetap tajam. "Harga diri keluargamu bukan urusanku! Yang menjadi urusanku adalah istriku yang sedang dalam bahaya!""Istrimu?!" Nona Besar Sheng akhirnya angkat bicara, wajahnya yang cantik kini penuh amarah. "Jadi bagimu, aku ini apa?! Boneka yang bisa kau abaikan sesukamu?! Kau memilih

  • Pendekar Tanpa Wajah   519 - Pertikaian Gongsun dan Sheng

    “Minggir!” geram Yao Chen.Dia menatap tajam ke arah Tuan Besar Sheng yang berdiri menghadang jalannya.Mata pria tua itu berkilat penuh amarah, dan napasnya memburu seiring hawa tekanan yang mulai dia pancarkan.Namun, Yao Chen tidak gentar sedikit pun."Tuan Sheng, aku tidak punya waktu untuk membahas ini. Aku harus menyelamatkan istriku!" kata Yao Chen dengan nada dingin dan tegas."Istrimu?" Tuan Besar Sheng menggeram. "Jangan lupa, kau sudah berjanji akan menikahi putriku! Apa kau pikir aku akan membiarkanmu pergi begitu saja setelah mempermalukannya di hadapan semua orang?!"Nona Besar Sheng, seorang wanita cantik dengan pakaian sutra berwarna putih gading, melangkah maju dengan ekspresi tersinggung. "Gongsun Yichen, selama ini aku telah menunggumu dengan penuh harapan! Aku pikir kau adalah pria yang bertanggung jawab, tetapi sekarang kau ingin membuangku demi wanita itu?"Ada nada cemburu di suara Nona Besar Sheng. Dia sudah cukup kesal mengenai Yao Chen dan Putri Suci, dan kin

  • Pendekar Tanpa Wajah   518 - Kabar Mengejutkan dari Sima Ye

    “Apa yang kau katakan?!” Yao Chen tersentak, rasa panik dan amarah berkelebat di matanya. “Lian Lian ada di benua atas? Bagaimana mungkin?!”Sima Ye menatap Yao Chen dengan sorot penuh rasa bersalah. “Aku tidak bisa menjelaskannya secara rinci sekarang. Tapi aku mohon, kau harus segera menolongnya!”Mendengar nama Sima Honglian, seluruh perhatian di arena langsung terpusat pada percakapan mereka.Gongsun Huojun, yang sedari tadi berdiri di sisi arena, memasang ekspresi kaku. Dia melangkah mendekat, mencoba menenangkan Yao Chen yang jelas-jelas hampir kehilangan kendali.“Chen’er, kau tidak bisa gegabah. Wilayah siluman adalah tempat yang berbahaya, apalagi Kerajaan Phoenix. Butuh banyak persiapan sebelum ke sana,” kata Gongsun Huojun dengan nada bijak.Namun, Yao Chen menatapnya tajam, matanya menyala penuh kemarahan. “Apa maksudmu aku tidak bisa gegabah? Istriku dalam bahaya! Bagaimana dia bisa berada di sini, di benua atas, tanpa sepengetahuanku? Apa ini ada hubungannya denganmu?!”

  • Pendekar Tanpa Wajah   517 - Kekuatan Hukum Kematian Vs Kekuatan Hukum Kehidupan

    “Ke-kekuatan Hukum Kematian!” Semua orang terkejut, termasuk Gongsun Weiyan. Sedangkan Gongsun Huojun hanya tersenyum samar karena sudah mengetahui pencapaian lanjut dari Tubuh Asura Yao Chen.Dengan satu gerakan tangan, Yao Chen menciptakan naga api ungu besar yang langsung bertabrakan dengan naga es milik Zhenhai. Benturan antara dua elemen tersebut menciptakan ledakan dahsyat yang mengguncang arena.Penonton harus melindungi diri dengan penghalang energi masing-masing, sementara beberapa tetua Klan Sheng mendirikan formasi pertahanan untuk melindungi struktur arena.“Inikah kekuatan Tubuh Asura?” Sheng Zhenhai menggertakkan giginya, sedikit terkejut dengan kekuatan destruktif Yao Chen.Hukum Kehidupan dia merupakan lawan dari Hukum Kematian Yao Chen.Namun, dia tidak menyerah. Tubuh Kaisar Utaranya mulai memancarkan hukum kehidupan yang lebih kuat, membuat auranya semakin murni. Dia menyerang Yao Chen dengan teknik kombinasi es dan energi kehidupan, menciptakan dunia mini di mana s

  • Pendekar Tanpa Wajah   516 - Asura Vs Kaisar Utara

    "Silakan!" Yao Chen menanggapi.Maka mereka pun mulai bertarung. Sheng Zhenhai langsung menggunakan kekuatan besar saat menyerang Yao Chen.Namun, Yao Chen tak kalah kuat dan bisa menahan serangan itu. Penonton terkesima. Anak muda yang kultivasinya hanya di tingkat 8, mampu mengimbangi lawan di tingkat 15.“Gongsun Yichen,” kata Zhenhai sambil mengangkat tombak listriknya usai mundur sejenak setelah gagal menaklukkan Yao Chen. “Aku akui kau kuat. Tapi aku tidak akan menyerah!”Pertarungan selanjutnya berlangsung sengit. Serangan angin dan petir Zhenhai membuat arena dipenuhi dengan kilatan-kilatan cahaya yang menakutkan.Namun, Yao Chen tetap tenang. Dengan teknik kombinasinya, dia berhasil menyeimbangkan kekuatan lawannya.Pada akhirnya, Yao Chen mengeluarkan teknik puncaknya: Asura Flame Dance, sebuah serangan yang memadukan api murni dan energi Asura."Lihat! Dia sudah mulai menggunakan tubuh Asuranya!" Penonton saling berteriak tertahan.Gelombang api berbentuk naga melesat ke ar

  • Pendekar Tanpa Wajah   515 - Turnamen Mencari Istri

    "Ayah bisa tenang, karena ada aku yang akan selalu mengawasinya. Hal yang kau khawatirkan tidak akan terjadi." Gongsun Huojun memberikan janjinya pada ayahnya. Gongsun Weiyan menganggukkan kepala beberapa kali sambil mengelus jenggotnya. Dia akui, ketrampilan bela diri anaknya jauh di atas dia. Maka, rasanya dia memang tidak perlu mencemaskan apa pun. * * * Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Langit cerah, namun ketegangan menyelimuti arena utama di area Klan Sheng. Area luas itu penuh dengan penonton dari berbagai klan yang datang untuk menyaksikan pertandingan memperebutkan Nona Besar Sheng, putri tertua keluarga utama Klan Sheng yang terkenal karena kecantikannya, kecerdasannya, dan bakatnya dalam kultivasi. Di tengah kerumunan, Yao Chen berdiri dengan tenang, mengenakan jubah hitam sederhana namun elegan, dengan topeng emas menutupi wajah tampannya. Kehadirannya segera menarik perhatian banyak orang. Mereka bergumam di antara mereka sendiri, membahas rumor tentang Yao Che

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status