Dalam tindakan berani dan berkorban itu, Chen Long berhasil menghentikan aksi keji Ge Fei terhadap Xiao Liong Li. Serangan mendadak yang dilakukan oleh Chen Long memaksa Ge Fei untuk mengalihkan perhatiannya dari Xiao Liong Li. Namun, akibatnya, Chen Long menjadi target pukulan dan serangan ganas dari Ge Fei yang lebih kuat dan tangguh.Dengan tubuh yang lemah dan luka parah, Chen Long merasa serangan Ge Fei menyiksa tubuhnya. Rasa sakit dan kelemahan menghantamnya, namun dia bertahan dengan tekad yang bulat. Meskipun dalam keadaan yang genting, dia tidak menyerah dalam melindungi Xiao Liong Li.Dengan setiap kekuatannya, Chen Long berusaha melawan Ge Fei sebaik mungkin. Meskipun serangannya kurang efektif, semangatnya yang tak tergoyahkan dan keinginannya untuk melindungi orang yang dicintainya memberinya keberanian untuk bertahan.Sementara itu, Xiao Liong Li yang menyaksikan pertempuran ini merasa campur aduk antara rasa terima kasih atas pengorbanan Chen Long dan kecemasan ata
Karena itu, tidak ampun lagi. Tubuh renta Paman Kam yang sedang terluka parah, terkena pukulan keras dari Xiao Liong Li, murid terakhirnya yang ingin mengakhiri hidup.Aksi Paman Kam itu, berhasil meredam pukulan dari Xiao Liong Li yang sebenarnya sudah cukup untuk membunuh Xiao Liong Li."Paman Kam! Mengapa Paman Kam melakukan ini?" Xiao Liong Li menangis melihat keadaan Paman Kam yang terlihat tak berdaya itu."Paman Kam muntah darah. Kemudian dia berkata, "sudah terjadi. Apa yang kamu mimpikan sudah terjadi, Anak Liong.""Huhuhu. Iya, Paman Kam.""Kamu ingat kan dengan kata-kataku waktu itu?""Iya, Paman Kam. Aku ingat.""Kuminta kamu tidak melakukan kebodohan seperti ini lagi, karena kalau kamu melakukan hal ini lagi, maka, ada satu lagi orang yang berarti bagimu yang akan tewas.""Iya, paman. Tapi, aku bisa membawa paman ke tabib untuk menolong paman.""Aku sudah tidak punya harapan lagi. Tinggalkan aku, karena musuh kita akan segera datang untuk menghabisi kalian.""Musuh? Siapa
Saat Xiao Liong Li membalikkan tubuhnya, dia langsung mengisi tangan kanannya dengan kekuatan tenaga dalamnya karena dia tahu orang yang sedang datang dari arah belakang itu, sedang menyerangnya. Xiao Liong Li sangat kaget saat menyadari kalau orang yang menyerangnya secara gelap dari belakang ini adalah Hok Bun Tosu, pemimpin dari empat sesepuh Tong Lam Pai. Terjadi benturan keras antara dua pukulan sehingga membuat baik Xiao Liong Li maupun sang penyerang sama-sama terlempar ke arah belakang. Tapi kalau Xiao Liong Li terlempar ke arah bawah. Karena dia sedang menuju ke arah kaki gunung, maka penyerangnya terlempar ke arah atas, karena dia datang dari atas gunung. Kedua-duanya muntah darah terluka parah oleh benturan, pukulan antara keduanya yang membuat tenaga dalam keduanya ke tubuh mereka masing-masing. Xiao Liong Li tidak tahu kenapa sang sesepuh pertama yang sangat dia hormati itu, menyerangnya secara gelap seperti itu. Tapi dia menyadari kalau dia betul-betul diserang ole
Saat ini, mendengar ada dua serangan dari atas sana, maka, Xiao Liong Li hanya bisa pasrah, karena menghadapi sang sesepuh pertama saja dia dengan keadaannya saat ini hanya bisa mengimbangi, karena itu, dengan adanya tambahan serangan dari atas sana, maka dia tahu kalau dia akan berada dalam posisi sulit. Saat ini Xiao Liong Li memutuskan untuk tidak lagi berusaha melawan. Dia hanya menggunakan seluruh tenaga dalamnya untuk membuat perisai di punggungnya, supaya dua pukulan serangan dari atas sana akan bisa sedikit diredam oleh perisai yang dia bangun ini. Sambil menggunakan hampir seluruh tenaga dalamnya untuk membuat perisai di punggungnya, maka Xiao Liong Li menggunakan tenaganya untuk berlari secepat mungkin ke arah bawah sana, demi bisa menghindari dua serangan yang berasal dari atas sana. Tapi kemudian telinga Xiao Liong Li mendapatkan sesuatu yang aneh. Sebelumnya, dia pikir dua kekuatan itu akan menderanya dari atas sana, tapi ternyata itu tidak pernah terjadi. Tidak ada
Dengan hati yang berdebar dan tekad yang bulat, Xiao Liong Li memasuki kawasan hutan larangan yang legendaris dan menyeramkan. Dia membopong tubuh Chen Long yang terluka dengan penuh kepedulian dan cinta, berusaha melindunginya dari bahaya dan memastikan keselamatannya.Langkahnya perlahan tapi mantap, melewati pepohonan yang rimbun dan suara angin yang berdesing di antara daun-daun. Cahaya matahari kesulitan menembus kanopi hutan, menciptakan suasana yang gelap dan misterius di sekelilingnya. Namun, tekadnya untuk mencari Tabib sakti Tanpa Bayangan, memberinya keberanian untuk melangkah lebih jauh.Dalam hutan yang menyeramkan ini, legenda tentang Tabib sakti Tanpa Bayangan telah lama beredar. Banyak yang mengatakan bahwa dia memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa dan pengetahuan yang mendalam tentang ilmu kedokteran yang langka. Namun, hanya sedikit yang berani memasuki hutan ini untuk mencari Tabib tersebut, karena katanya hutan ini penuh dengan cobaan dan ujian yang be
Ketika Xiao Liong Li melangkah lebih dalam ke dalam hutan larangan, dia semakin waspada oleh suasana misterius dan gelap yang mengelilinginya. Namun, tiba-tiba, bayangan-bayangan aneh mulai muncul lagi di hadapannya, menggiringnya ke arah yang berbeda-beda. Dia merasa seolah-olah hutan ini memiliki kehidupan sendiri, menciptakan ilusi-ilusi yang membingungkan dan menakutkan.Dia mencoba untuk tetap tenang dan mengatasi rasa takutnya, mengingat tekadnya untuk mencari Tabib Sakti Tanpa Bayangan dan keselamatan Chen Long. Namun, semakin dalam dia masuk, semakin kuat ilusi-ilusi itu muncul, membuatnya merasa semakin terjebak dalam hutan ini.Setelah beberapa saat berjalan, Xiao Liong Li mulai merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dia merasa bahwa ilusi-ilusi tersebut memiliki pola yang aneh dan terlalu sempurna untuk menjadi bagian dari alam. Kemudian, seiring dia berusaha untuk tetap tenang dan melihat lebih dekat, dia mulai menyadari bahwa ilusi-ilusi tersebut memiliki karakterist
"Tapi. Karena aku harus menolong temanmu ini, maka energiku tidak bisa aku bagi untuk menciptakan ilusi-ilusi yang biasa aku lakukan di hutan ini. Kamu mengerti maksudku, kan?" tanya Tabib Sakti Tanpa Bayangan kepada Xiao Liong Li. "Aku mengerti. Walaupun aku masih terluka tapi aku akan berusaha untuk menjaga kedamaian dan keamanan di hutan ini," jawab Xiao Liong Li lugas. "Bagus. Sekarang kamu keluar lah dan jaga-jaga di luar. Biar aku yang menolong temanmu ini." Setelah berkata seperti itu, Tabib Sakti Tanpa Bayangan langsung mendudukkan tubuh Chen Long dan dia mulai mengobati Chen Long. Xiao Liong Li menuju ke arah luar. Walaupun dia belum mendapatkan pengobatan sama sekali tapi dia tahu kalau keadaannya jauh lebih bagus daripada Chen Long. Karena itu, Chen Long yang harus diobati lebih dahulu oleh sang tabib. Xiao Liong Li berjaga-jaga di luar hingga akhirnya dia mendengar suara-suara di kejauhan sana. Xiao Liong Li segera naik ke atas pohon paling tinggi di hutan ini. Kemudi
Melihat ancang-ancang yang dilakukan oleh Xiao Liong Li, maka orang tua bernama Wen Tong ini langsung menyerang Xiao Liong Li. Walaupun Xiao Liong Li sedang terluka, tetapi dia masih sanggup melayani orang tua di depannya ini. Jual beli pukulan langsung terjadi. Apalagi Xiao Liong Li yang memilih untuk langsung mengerahkan seluruh kemampuan yang bisa dia lakukan dengan maksud untuk membuat jerih orang-orang Soa Hu Pai ini. Akibatnya orang tua bernama Wen Tong yang memang nampaknya bukan merupakan tokoh kuat di Soa Hu Pai itu, langsung terlempar dengan darah bercucuran dari mulutnya. Wen Tong menatap seorang pemuda yang kini maju ke depan. "Tuan Muda Kwa Sun Tek, ilmunya sama seperti yang dilakukan oleh orang yang disebut Paman Kam itu."Kwa Sun Tek langsung mengangguk. "Ya. Kau benar. Itu adalah ilmu tangan pengacau lautan, ilmu legendaris dari Tong Lam Pai yang sempat menghilang dari dunia persilatan."Setelah itu, Kwa Sun Tek menatap ke arah Xiao Liong Li. "Rupanya aku kembali b