Hari ini, di depan pintu gerbang utama Tong Lam Pai, seekor burung rajawali nampak mendarat sambil mengepak-ngepakkan sayapnya. Seorang pemuda tampan turun dari burung rajawali itu dan langsung masuk ke dalam Tong Lam Pai. Keningnya berkerut saat dia melihat papan nama perguruan yang telah selama setahun selalu dia bersihkan kini telah patah menjadi dua bagian di bawah gerbang utama. Saat masuk ke dalam, dia melihat beberapa orang bergelimpangan atau lebih tepatnya beberapa Mayat bergelimpangan di ruang latihan utama perguruan Tong Lam Pai ini. Saat itulah pemuda ini melihat beberapa orang keluar dari dalam sana. "Chen Long, Apa itu kamu?" terdengar suara beberapa orang di sana. Pemuda itu yang bukan lain dari Chen Long, langsung mendekati beberapa orang itu. Melihat wajah-wajah itu Chen Long langsung tahu mengapa mereka masih dibiarkan hidup dan mengapa orang-orang yang tewas ini dibunuh. Dia segera tahu siapa yang melakukan pembunuhan-pembunuhan ini. "Pelakunya adalah Xiao L
Chen Long berusaha tenang. Dia tidak terperangkap oleh emosinya. "Sebaiknya kalian segera pergi dari sini dan jangan ganggu siapapun yang berada di gubuk itu!""Wanita cantik itu telah terpilih oleh ketua utama kami untuk menemani tidurnya malam ini. Apa hubungan wanita itu denganmu?" tanya pemimpin Ninja itu. Chen Long sempat bingung untuk menjawabnya karena dia belum tahu siapa yang berada di gubuk itu. Tetapi, dia sudah memutar-mutar area sini selama beberapa waktu dan tidak ada wanita cantik yang dia temui. Padahal kalau melihat kerusakan yang terjadi di markas Tong Lam Pai yang baru terjadi itu, maka dia yakin kalau pun Xiao Liong Li sudah pergi, maka dia masih berada di jarak sekitar sini. Padahal dia mencarinya dengan burung rajawali yang bisa mengcover banyak area di sekitar markas Tong Lam Pai itu. Karena itu, dia yakin kalau wanita yang diincar oleh para ninja, wanita yang sedang berada dalam gubuk itu, adalah Xiao Liong Li adanya. Karena itu, dengan percaya diri dia ber
"Makasih atas pertolonganmu, pendekar," kata wanita itu sambil mendekati Chen Long. Dia bahkan langsung memegang tangan Chen Long. "Setelah sebelumnya aku ketakutan karena diincar oleh pria tua itu, kini aku sangat senang karena diincar olehmu." Matanya berbinar menatap Chen Long.Setelah sebelumnya sangat kaget karena melihat sesuatu yang tidak disangkanya, kini Chen Long baru bisa tersadar dari kekagetannya saat tangannya dipegang oleh wanita itu. Dia segera melepaskan tangan wanita itu. Maafkan aku. Tapi, aku harus pergi.""Mau pergi ke mana, pendekar? Sebelumnya kamu bilang kalau kamu menyukai aku. Iya kan? Kenapa sekarang mau pergi?""Aku salah orang. Tadinya aku pikir kamu adalah kekasihku. Ternyata bukan. Aku sudah salah tapi setidaknya aku berhasil menolongmu dari orang-orang ini." Dengan perasaan masih gugup Chen Long menunjuk ke arah mayat-mayat yang bergelimpangan di bawahnya.Gadis itu sangat kaget mendengar kata-kata Chen Long dan dia mulai menangis."Kamu kenapa?" Chen L
Sudah 3 hari Chen Long yang diikuti oleh Zhang Linjun berusaha mengitari daerah sekitar Tong Lam Pai hingga beberapa mil jauhnya tapi masih juga tidak ada tanda-tanda keberadaan Xiao Liong Li dan ini membuat Chen Long mulai putus asa. Ini terlihat jelas dari wajah Chen Long, saat dia turun dari burung dan memutuskan untuk istirahat di depan sebuah hutan. Dia membuat api unggun dan membakar rusa yang baru dia tangkap untuk makan dia Zhang Linjun dan sang burung rajawali tunggangannya. Zhang Linjun memperhatikan wajah sang pria kemudian dia berkata, "kamu nggak usah sedih. Kalau memang wanitamu itu sudah tidak bisa ditemukan, kan masih ada aku."Chen Long mendengus. "Ini tidak semudah itu. Xiao Liong Li adalah segala-galanya bagiku. Aku tidak bisa menerima wanita lain. Aku hanya menginginkan dia."Kata-kata Chen Long ini sangat menyakiti hati Zhang Linjun tapi dia harus maklum karena walau bagaimanapun Chen Long sudah bertemu lebih dulu dengan Xiao Liong Li, wanitanya itu. Tapi Zhan
Tepat di saat itu, Chen Long ditekan oleh tenaga luar biasa dari Cia Hai. Menyadari dia terancam bahaya, maka, tanpa dapat dikendalikan lagi, Chen Long mengeluarkan ledakan tenaga dalamnya yang berasal dari Mustika Hati Semesta.Karena saking hebatnya tenaga dalam dari Chen Long ini membuat Cia Hai langsung merasakan dadanya sangat sesak. Cia Hai dengan nekad, bertarung tenaga dalam dengan Chen Long dengan seluruh tenaga dalamnya dia arahkan ke depan. Chen Long menyambut tantangan itu. Keduanya saling tempel tangan untuk melakukan pertarungan tenaga dalam. Cia Hai tahu kalau tenaga dalamnya masih jauh di bawah Chen Long, walaupun demikian, Cia Hai tidak ingin kalah di hadapan tunangannya saat berhadapan dengan saingan cintanya ini, maka Cia Hai memaksakan diri untuk terus melawan. Akibatnya sebentar lagi nyawa Cia Hai akan meninggalkan raganya karena tidak kuat menghadapi desakan tenaga dalam yang sangat kuat dari Chen Long. Melihat hal itu, Chen Long mulai menurunkan kekuatan t
Tak terasa Chen Long sudah mencari Xiao Liong Li tanpa hasil selama enam bulan. Dua hari yang lalu, dia turun dari burung rajawalinya untuk mencari keterangan di sebuah desa nelayan di laut China Selatan, hanya untuk mendapatkan cerita tentang teror seekor naga laut yang sering memporak-porandakan desa nelayan itu. Menurut para pelayan, naga itu selalu balik ke desa mereka untuk menyebarkan teror sekitar dua bulan sekali. Karena ingin memutus teror dari naga itu, Chen Long berencana untuk membunuh naga itu. Dengan dipinjamkan perahu dari seorang nelayan, dia mulai berlayar di lautan untuk mencari naga itu. Petir dan guntur di Laut Cina Selatan terus berlanjut selama hampir satu jam, saat Chen Long mengarungi samudera. Di laut selatan yang luas, sebuah perahu kecil mengapung di daerah yang dulunya tertutup awan petir, mengambang tanpa tujuan dengan pasang surutnya ombak seolah tidak ada yang mengendalikannya.Chen Long sempat menghadapi badai yang dashyat tapi dia tidak menyerah.
Karena memikirkan akan penderitaan penduduk di desa nelayan, maka, Chen Long tidak menahan diri lagi. Dia langsung mendekati monster bawah laut itu.Tiba-tiba, monster bawah laut itu membuka mulutnya ke depan, melepaskan semburan cahaya keemasan. Segel Vajra, seukuran batu giling, muncul dan dengan cepat meluncur ke arah Chen Long. Segel itu menciptakan gelombang kejut yang kuat, menyebabkan air meledak dalam gelombang ke arah Chen Long. Mata Chen Long membelalak, terkejut oleh serangan si ular naga yang tak terduga ini.Namun, reaksinya Chen Long dalam keadaan terburu-buru, juga sangat cepat. Dia mengetuk kakinya dengan ringan dan meluncur jauh ke belakang untuk memberi jarak di antara mereka berdua. Mata sang monster laut bersinar dengan cahaya dingin saat dia dengan cepat mengayunkan tubuhnya, melepaskan cahaya dingin Segel Vajranya yang berbentuk kilatan yang sangat tajam. Kilatan itu berusaha untuk membelah tubuh Chen Long, berusaha membuat tubuh Chen Long hancur.Meraih keu
Untungnya, Qi purba di dantian monster laut itu sangat tebal dan kuat, memungkinkannya untuk bertarung seperti ini untuk waktu yang cukup lama. Di bawah rentetan serangannya yang konstan, serangan pedang Chen Long secara bertahap melemah, akhirnya runtuh di bawah tekanan. Sambil terus menerus mengirimkan serangan telapak tangan, pikiran si ular tua berputar dengan cepat di bawah tekanan. Matanya berbinar, dan dia menarik napas dalam-dalam. Dia berganti-ganti antara serangan lambat dan cepat, menggunakan berbagai kecepatan untuk membuat lawannya tidak seimbang."Ya, ini dia. Siklus laut... ada kalanya ombak ganas dan ada kalanya ombak tenang dan lembut. Anjing Laut Chakravarti. Aku mengerti sekarang!" Batin ular itu. Monster laut itu mengirim Anjing Laut Chakravarti yang lain ke arah lawannya, tapi yang satu ini membawa Qi pembunuh yang sangat kuat. Ruang di sekitarnya tampak meniru gelombang bergelombang saat udara mengembun menjadi berlapis-lapis, menyerupai riam segel telapak ta