Setelah beberapa saat Abisatya mulai bisa memejamkan matanya dan segera tidur di sebelah Adiwilaga yang sudah berhasil menenangkan hatinya.
Keesokan paginya, Dewi Suhita terbangun lebih dahulu dibandingkan Abisatya.
Saat itu Dewi Suhita kaget karena melihat Abisatya yang tertidur di sebelah Adiwilaga. Bahkan Adiwilaga terlihat tidur sembari memeluk tangan Abisatya.Tak lama kemudian Abisatya juga sudah mulai bangun dan langsung melihat istrinya yang sedang tersenyum kearahnya.
"Eummmmm istriku.... Kamu sudah bangun lebih dulu ya......," Ucap Abisatya sembari melihat istrinya.
"Iya suamiku.... Lihat Adiwilaga, dia sedang memelukmu dari tadi," jawab Dewi Suhita sembari menunjuk Adiwilaga.
"Ehhh anakku manis sekali dia hehehe... Lihat wajahnya saat tidur sekarang, sangat lucu bukan...," Ucap Abi.
Abisatya pun kembali memeluk Adiwilaga dengan penuh kehangatan hingga Adiwilaga benar benar terbangun.
Sedangkan istrinya Dewi Suhita hany
Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk segera berhenti sejenak dan melihat sekitar mencari sosok misterius itu."Nak... Berhenti sebentar disini, kita lihat di sekeliling kita apakah sosok misterius menampakkan dirinya," ucap kakek Byakta."Baik kek," jawab Abi sembari terus melihat di sekelilingnya.Setelah dirasa sudah lumayan lama mencari sosok tersebut kakek Byakta dan Abi memutuskan untuk segera kembali melanjutkan perjalanannya karena tak kunjung melihat sosok misterius itu."Sepertinya sosok misterius itu tak mau menampakkan wujudnya di depan kita nak... Sekarang ayo kita lanjutkan berjalan pulang saja nak," ucap Kakek Byakta."Ayo kek....," Jawab Abi.Mereka pun mulai berjalan kembali munuju rumah.Setelah sampai di rumah, Abisatya dan Kakek Byakta segera mempersiapkan bara api dan juga tak lupa menguliti kulit rusa muda itu.
Setelah obrolan itu akhirnya mereka semua makan daging rusa itu, memang benar rasanya sangatlah lezat dan dagingnya tidak alot sedikit pun."Daging ini memang benar-benar enak sekali kek, tidak salah kalau tadi kita mengincar rusa muda ini," ucap Abi pada Kakek Byakta."Iya nak memang benar benar lezat daging rusa ini... Tapi jangan lupa kita mendapatkan rusa tadi juga berkat bantuan doa dari Adiwilaga," jawab kakek."Iyasih kek... Memang Adiwilaga ini anak pembawa kebahagiaan buat keluarga kita kek," jawab Abi kembali.Dewantara sedikit terkejut mendengar kalau Adiwilaga bisa mengabulkan permintaan ayahnya.Dewantara semakin penasaran dengan Adiwilaga, Dewantara pun segera bertanya pada Abisatya tentang anaknya."Bi.. anakmu ajaib juga ya, masih kecil saja sudah bisa mengabulkan permintaan mu, sebenarnya Adiwilaga ini mempunyai kekuatan dari mana?" Tanya Dew
Setelah itu Dewi Suhita bertanya pada Abisatya tentang Dewantara yang masih ada disini atau sudah kembali ke markasnya."Suamiku... Apa Dewantara sudah kembali ke markasnya? Apa tadi benar benar tidak ada teman temannya Dewantara disini?" Tanya Dewi Suhita."Dewantara baru saja pulang istriku... Tenang saja tadi benar benar tidak ada temannya Dewantara yang datang kesini," jawab Abisatya."Syukurlah suamiku kalau Dewantara benar benar tidak akan membunuh kita semua, sekarang aku sudah lumayan tenang," ucap Dewi Suhita."Iya istriku.. kamu tenang saja, aku juga pasti akan melindungimu selalu," jawab Abisatya sembari menenangkan istrinya.Setelah berhasil menenangkan istrinya, Abisatya kembali kedepan untuk menemui Kakek Byakta.Abisatya berniat untuk mengajak kakek Byakta pergi kesungai untuk mencari ikan. Sebagian ikan akan di jadikan umpan Karena jebakan yan
Mereka berdua pun segera menaruh beberapa ikan tangkapan mereka terlebih dahulu di dalam jebakan untuk umpan sosok misterius itu."Sekarang kita taruh beberapa ikan ini dulu nak di dalam jebakan yang sudah kita buat tadi, kita lupakan dulu tentang kejadian kejadian aneh tadi," ucap kakek Byakta."Baik kek... Aku juga tak mau terus terusan memikirkan kejadian aneh tadi," jawab Abisatya.Mereka berdua segera menaruh beberapa ikan di tengah jebakannya dengan sangat hati hati sekali karena mereka tak mau jika terjebak di dalam jebakannya sendiri.Setelah selesai dengan jebakan itu, kakek Byakta segera membersihkan ikan sisanya sedangkan Abisatya bertugas untuk menyalakan bara api untuk membakar ikan itu."Nak sekarang kamu segera buat bara api, sedangkan Kakek akan membersihkan ikan ikan ini," ucap Kakek Byakta."Iya kek... Aku akan mencari beberapa dahan kayu da
Tapi kali ini Abisatya tak ingin membicarakan hal ini pada Kakek Byakta lagi, Abisatya takut kalau sampai dia bilang lagi akan ada yang di rugikan.Abisatya pun terus membolak balikkan dahan kayu aneh itu berharap di sisi lainnya dahan kayu itu bisa terbakar.Tapi sudah menunggu lama dahan kayu itu benar benar tidak bisa terbakar sama sekali.Abisatya yang melihatnya seketika semakin kebingungan dengan apa yang sudah di lihatnya itu.Tak lama kemudian Kakek Byakta datang sembari membawa ikan yang sudah di bersihkannya tadi."Wah sudah menyala apinya nak... Kamu sekarang sudah pintar membuat api ya nak, kakek bangga padamu hehehe...," Ucap Kakek Byakta pada Abisatya.Saat itu kakek Byakta masih biasa saja melihat dahan kayu yang masih belum terbakar karena dia mengira kalau dahan kayu itu baru saja di letakkan oleh Abisatya sehingga belum terbakar.&nbs
Akhirnya Kakek Byakta dan juga Abisatya melanjutkan makannya hingga semua ikan bakarnya habis tak tersisa.Setelah itu Abisatya kembali menanyakan soal dahan kayu keramat itu pada Kakek Byakta Karena memang Abisatya masih sangat penasaran sekali dengan dahan kayu yang di sebut keramat oleh kakek Byakta."Kek... Apa yang membuat dahan kayu itu di sebut dahan kayu yang keramat kek?" Tanya Abisatya."Begini nak..... Dahan kayu itu dulunya adalah senjata rahasia dari raja Bulwa, raja Bulwa dahulu adalah raja yang sangat baik hati pada rakyatnya terutama rakyat rakyat kecil. Tapi suatu hari tiba tiba raja Bulwa di jebak oleh rakyatnya sendiri yang sudah dibayar oleh para pendekar jahat. Raja Bulwa di jebak di tengah hutan dengan alasan ada rakyatnya yang sedang tergigit ular di tengah hutan karena diketahui juga raja Bulwa dapat menyembuhkan racun ular. Setelah raja Bulwa mengikuti salah satu rakyatnya itu ternyata tidak ada
Setelah mendengar jawaban Abisatya, Kakek Byakta semakin bingung dengan dahan kayu keramat ini karena tiba tiba bisa berada di dalam rumah dan sudah tersimpan rapi.Abi kemudian juga menanyakan sesuatu pada Kakek Byakta karena masih sangat kebingungan tentang hal aneh itu."Apa kakek tidak lupa menaruhnya kedalam rumah tadi?" Tanya Abisatya yang juga kebingungan."Tidak nak.. tadi kakek sama sekali tidak masuk rumah, dari tadi kakek hanya di luar rumah saja" jawab kakek Byakta pada Abisatya."Yasudah kek mungkin karena memang sudah takdirnya menjadi milik kita jadi dahan kayu ini bisa pindah tempat dengan sendirinya," ucap Abi yang sudah tak mau ambil pusing dengan dahan keramat itu."Yasudah nak... Sekarang simpan saja itu di dalam kamarmu agar tak hilang kembali dan lebih dekat dengan Adiwilaga di sana," ucap Kakek Byakta."Baik kek aku akan memindahkannya
Tapi sebelum mengutarakan niatnya, kakek Byakta terlebih dulu menanyakan alasan Dewantara pergi kerumahnya tengah malam seperti ini."Dewantara... Kamu kenapa nak datang kerumah kami tengah malam seperti ini? Ada keperluan penting apa yang membuatmu datang sekarang?" Tanya Kakek Byakta pada Dewantara.Abisatya yang mengetahui kalau yang datang adalah Dewantara seketika perasaan takutnya tadi menjadi lega karena bukan para orang jahat yang akan membunuh semua orang."Syukurlah kamu yang datang... Aku pikir tadi yang datang tengah malam seperti ini adalah orang orang jahat yang akan membunuh kita," ucap Abi pada Dewantara."Hehehe maaf kek.. maaf juga bi sudah membuat takut kalian semua dan juga pasti aku sangat mengganggu waktu istirahat kalian. Tapi maksud dan tujuanku kesini aku ingin meminta tolong pada Kakek dan juga kamu bi...," Jawab Dewantara."Meminta tolong apa nak kok te