แชร์

Gadis Bercadar Hijau

ผู้เขียน: Asmara Pamungkas
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-05-28 20:08:12

“Tidak, aku bukan pelakunya!” Long Wan terbata-bata. Sebagai lelaki dewasa, ia sudah bisa menduga apa yang terjadi kepada sumoinya. Akan tetapi, sedikitpun Long Wan tidak pernah menyangka bahwa tuduhan keji itu akan diarahkan terhadapnya.

“Long Wan, aku akan memaafkanmu, asalkan kamu mengakui semuanya. Percayalah aku juga mencintaimu!” dengan berlinangan air mata Lin Lin memelas di kaki Long Wan. “Biadab, jahanam, aku akan membunuhmu!” Tianba berusaha bangkit, hatinya benar-benar dilanda api cemburu.

Mengetahui Lin Lin sudah dinodai saja ia benar-benar merasa gila, apalagi sekarang dia mendengar sendiri dari mulut Lin Lin bahwa tunangannya itu mencintai Long Wan, lelaki yang sudah dituduh telah melakukan perbuatan terkutuk kepada Lin Lin.

“Long Wan, kamu harus dibawa kepengadilan untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatanmu!” Dewa Pedang menodongkan senjatanya kepada Long wan. “Tapi aku tidak melakukannya!” kilah Long Wan.

Lin Lin mendekati Long Wan, wajahnya terlihat semakin puca
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Ternyata Dia!

    “Siapa kamu?” kedua mata Lin Lin mendelik tajam. “Yang jelas, aku bukan wanita bodoh seperti dirimu!” jawab gadis bercadar tadi, tanpa menghiraukan Lin Lin ia menghampiri Long Wan dan memeriksa semua luka di tubuh pemuda itu.“Kamu lebih bodoh, menyerahkan nyawa kepada wanita seperti dia!” bisiknya. Long Wan mengangkat wajahnya, pandangan keduanya beradu. “Kamu ..” rintih Long Wan, namun ia tidak dapat melanjutkan kata-katanya sebab tubuhnya ambruk, lemas karena kehilangan banyak darah.Melihat kemesraan keduanya, amarah Lin Lin tidak terbendung lagi. “Wanita iblis, aku akan membunuhmu!” emosi Lin Lin tersulut karena hatinya terbakar oleh api cemburu. Tadi matanya melihat Long Wan terpesona menatap gadis misterius itu, padahal wajahnya ditutup cadar.“Wut!” Lin Lin menerjang, serangannya sangat ganas karena dilapisi oleh amarah. Dua gadis itu bertempur dengan sangat hebat, akan tetapi terlihat jelas perbedaannya. Si gadis bercadar hijau tampak lebih lihai. Dia dengan mudah menghindari

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-28
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Gadis Malang

    Li Mei memapah Long Wan, mereka berdua berjalan meninggalkan kuil tua di ujung desa. Kepergian mereka diiringi tatapan kebencian Lin Lin. “Kalian berdua harus mati di tanganku!” ucap Lin Lin sambil mengepalkan tinjunya.“Nak, mari kita pulang!” ajak Dewa Pedang, namun Lin Lin mengacuhkannya. Ia tidak bergeming seperti batu karang yang tetap berdiri kokoh walaupun dihantam gelombang ombak. Dewa Pedang melirik ke arah Tianba, dia berharap muridnya mau menenangkan amarah tunangannya.Akan tetapi sayang, Tianba berpaling begitu saja dan meninggalkan kuil dengan wajah yang penuh amarah dan kekecewaan. Bagi dirinya, sekarang Lin Lin sudah tidak berarti lagi, mana mungkin ia melanjutkan rencana perjodohan sedangkan kesucian Lin Lin yang selama ini ia idam-idamkan sudah direnggut oleh orang lain.Dewa Pedang menarik napas panjang, ia mengerti akan kekecewaan muridnya. “Kalian awasi nona Kwe Lin, jika amarahnya reda segera ajak pulang ke rumah!” titah Dewa Pedang kepada para pengawal setia Tua

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-29
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Penasaran

    Kedua mata Li Mei terbelalak saat melihat kalung giok naga hijau yang dipakai Long Wan “Dari mana kamu mendapatkan kalung itu?” tanya Li Mei “Entahlah, aku sudah memakainya sejak masih kecil!” jawab Long Wan, ia cukup terkejut karena ketahuan memakai kalung naga hijau padahal sesuai perintah Tabib Lo dirinya harus merahasiakan kalung misterius tersebut.“Aduh!” Long Wan memegangi perutnya yang tersu mengeluarkan darah akibat ditusuk pedang Lin Lin, dengan cekatan Li Mei memeriksa luka di perut Long Wan. “Aih geli!” Long Wan menggelinjang saat tangan halus Li Mei menyentuh perutnya.“Diam, kalau tidak segera diobati kamu akan kehabisan darah!” kata Li Mei sambil mengeluarkan serbuk obat dan menaburkannya pada luka Long Wan. Dengan sekuat tenaga Long Wan menahan rasa perih akibat reaksi obat Li Mei. “Kaya anak kecil saja!” Li Mei menyentil luka Long Wan, sontak saja pemuda itu berteriak kesakitan.“Cengeng kaya anak kecil saja!” Li Mei tertawa renyah dan memperlihatkan deretan giginya y

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-29
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Hati Yang Terusik

    “Apapun yang terjadi hari ini, kita tetaplah musuh. Aku akan sangat membencimu jika kamu melupakan dendam tentang kematiangurumu!” mendengar ucapan Li Mei, pemuda itu menarik napas panjang. Tentu saja ia masih menaruh dendam terhadap Mo Ong dan kawan-kawannya, akan tetapi kepada Li Mei? Sejak pertemuan pertama gadis itu sudah membuatnya terpana.“Kenapa diam?” tanya Li Mei “Entahlah, aku masih bingung bagaimana caranya agar sumoi percaya!” Long Wan berusaha mengalihkan pembicaraan. “Menurutku, untuk sementara ini kamu jangan dulu menemuinya. Biarkan amarah dan dendam memicunya untuk berlatih ilmu silat yang lebih baik lagi, tadi aku melihatmu melemparkan sebuah kitab. Kalau boleh tahu, apa isinya?”“Isinya sebuah jurus yang diwariskan oleh mendiang guruku!” jawab Long Wan singkat, kalaulah bukan kepada Li Mei tentu ia tidak akan mengatakannya. “Hmm, pantas saja kamu juga memiliki perkembangan. Namun sayang tadi hampir mati konyol di tangan adik seperguruanmu!” Li Mei tersenyum kecil,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-30
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Berpisah

    “JIka orang dinamakan Zhi Rui itu berkhianat dan lari ke dunia hitam, tentu aku mengenalnya!” ucap Li Mei, ia mengesampingkan rasa penasaran terhadap Long Wan. “Entahlah, suhu sendiri tidak menceritakan lebih jauh kemana perginya dia setelah berkhianat.“Begini saja, tunjukan padaku bagaimana kehebatan Jurus Menghalau Badai!. Jika suatu hari aku bertemu dengan orang yang menggunakan jurus tersebut, maka aku akan menyelidikinya siapa tahu dia adalah pelaku yang sudah membuat kehidupan adik seperguruanmu hancur. Dengan begitu namamu akan bersih kembali!”Long Wan tersenyum, gadis bengal yang seharusnya menjadi musuhnya itu ternyata memiliki perasaan yang lembut. Terbukti ia sudah menolongnya, rela terlibat difitnah dan sekarang dengan tangan terbuka ingin membantu memecahkan masalahnya.“Kenapa malah senyam-senyum sendiri?” Li Mei mengerutkan keningnya. “Mm, anu tidak. Cuma dalam kondisi seperti ini mana mungkin aku dapat memainkan jurus tersebut” Long Wan sedikit gelagapan. “Ya sudah,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-30
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Nenek Tua di Dasar Jurang

    “Wush!” tubuh Lin Lin meluncur dengan kecepatan tinggi. Siapapun akan menyangka gadis itu pasti tewas, sebab jurang tersebut sangat dalam dan curam. Saking dalamnya, dasar jurang tidak kelihatan karena tertutup kabut tipis yang sangat dingin.Dalam keadaan setengah sadar, satu-persatu wajah yang sangat ia kenal berkelebat dalam benaknya. Mula-mula wajah kedua orang tuanya yang terlihat sedih, kemudian wajah mendiang gurunya yaitu Pendeta To, kemudian wajah calon tunangannya, dan yang terakhir bayangan Long Wan dan Li Mei.Ketika membayangkan wajah Long Wan dan Limei, entah mengapa mereka berdua seperti menertawakan dirinya. “Kalian berdua harus mati di tanganku!” guman Lin Lin, amarah dan dendam terasa menyesakkan dadanya. “Jika aku yang mati, maka rohku akan terus menghantui kalian berdua!” air mata Lin Lin menetes, seperti cairan embun yang turun di saat pagi hari. Tidak lama kemudian pandangan mata Lin Lin terasa gelap, ia tidak sadar tubuhnya menembus kabut tebal di dasar jurang.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-31
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Menjadi Murid Dewi Maut

    “Anakku, selama demam kamu mengigau dan menyebut-nyebut nama Long Wan, siapakah dia?” tanya si nenek sambil menatap tajam ke arah Lin Lin. Mendengar nama suhengnya disebut, kontan saja Lin Lin menangis tersedu-sedu. Bayangan kejadian terkutuk itu berkelebat lagi dalam benaknya. Bagimana hatinya tidak merasa sakit, malam itu Long Wan bergitu bergairah mempermainkannya hingga ia kehilangan mahkota yang paling berharga dalam hidupnya.Akan tetapi sungguh disesalkan, paginya pemuda itu menghilang dan ketika muncul lagi tidak mau mengakui perbuatannya. Dan yang paling membuatnya benar-benar kecewa, tiba-tiba datang Li Mei membantu Long Wan, bahkan di hadapan semua orang gadis itu mengaku telah hamil oleh bekas suhengnya itu.“Dia harus mati di tanganku!” suara Lin Lin terdengar menyeramkan “Hmm, katakan apa yang sebenarnya terjadi sehingga kamu nekad ingin bunuh diri?” tanya si nenek lagi, dia semakin penasaran dan ingin mengetahui lebih jauh keadaan Lin Lin.Dengan terisak, Lin Lin mencer

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-31
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Perkumpulan Jiang Shi

    Walaupun hari masih siang, namun langit terlihat gelap. Berkali-kali kilat menyambar diikuti oleh suara guntur yang memekakan telinga. “Wush!” angin berhembus dengan kencang menerbangkan dedaunan kering yang berserakan di atas tanah.“Anak-anak ayo pulang, sebentar lagi akan turun hujan!” teriak seorang petani, ia segera meletakan gagang cangkul di pundaknya kemudian berlari ke arah anak-anaknya yang sedang mencari ikan di pinggir kali. Kedua anaknya saling pandang “Bagaimana kak, kita baru mendapatkan satu ekor?” “Tidak apa-apa, daripada dimarahin bapak!” jawab kakaknya, baru saja ia mengucapkan kata-kata barusan kilat kembali menyambar dan membuat keduanya berteriak ketakutan lalu berhamburan ke arah ayahnya.Dengan tergesa-gesa mereka bertiga segera pergi meninggalkan tempat itu. Di bawah pohon yang cukup rindang, Long Wan hanya tersenyum menyaksikan adegan ayah dan kedua anaknya tadi. batinnya tersenyuh, sebab ia sendiri tidak banyak merasakan kasih sayang dari orang tua. Mereka b

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-06-01

บทล่าสุด

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Siapa Dia?

    “Kau?”Long Wan berusaha bangkit, namun pandangan matanya masih samar-samar akibat efek racun dalam tubuhnya. Wanita bercadar yang sejak semalam tadir tidur memeluknya terlihat terkejut, buru-buru melompat bangkit sambil membetulkan kain yang menutupi wajah bagian bawahnya. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, gadis itu mendorong batu besar yang menutupi goa.“Byar!”Cahaya matahari pagi menerangi dalam goa dan membuat Long Wan memicingkan matanya yang terasa silau.“Nona, siapa kamu sebenarnya dan apa yang telah kita lakukan di tempat ini?”Long Wan berteriak, namun seruannya diacuhkan oleh gadis tadi.“Tunggu!”Long Wan merangkak bangkit, dengan sempoyongan ia berusaha mengejar wanita bercadar hijau itu namun sesampainya di luar suasana di tempat itu sangat sepi dan tidak ada tanda-tanda keberadaan orang lain.“Ah apa aku bermimpi?”Long Wan memukul-mukul kepalanya yang terasa sangat pening, namun ketika meraba dadanya yang terasa sakit dan perih ia terperanjat karena mendapati dadany

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Gadis Penolong

    Daya tahan Long Wan memang luar biasa, walaupun dia terombang ambing di lautan lepas dan terkena tusukan pedang beracun para penghuni pulau hantu ia masih hidup, akan tetapi kondisinya sangat memprihatinkan.Tubuh Long Wan panas dingin terserang demam, berkali-kali ia merintih dan pingsan lagi akibat terlalu banyak mengeluarkan darah. Kalau tidak segera ditolong kemungkinan ia akan tewas. Saat itu suasana di Pulau Hantu mulai gelap karena matahari sudah terbenam di ufuk barat.“Li Mei, Lin Lin”Berkali-kali ia mengigau dan memanggil-manggil orang-orang terdekatnya.“Wur!”Gelombang ombak kembali mengamuk dan membasahi tubuhnya yang sedang terdampar di pesisir pulau. Tentu saja hal itu semakin menyiksa tubuhnya. Di saat yang kritis antara hidup dan mati, ada perahu kecil yang berlabuh di dekatnya. Tidak lama kemudian sesosok bayangan hitam segera menghampirinya.Bayangan hitam tadi rupanya seorang wanita, tubuhnya terlihat sangat ramping dan wajahnya ditutupi kain berwarna hijau. Untuk

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Terdampar

    “Byur!”Perahu yang ditumpangi Long Wan bergoyang dan hampir terbalik karena dihantam gulungan ombak yang sangat besar. Pemuda itu mengerahkan tenaganya untuk mengimbangi laju perahu yang sedang diombang-ambing air laut.“Gawat, kalau seperti ini terus aku bisa tenggelam!”Walaupun ia seorang pendekar hebat, namun ketika melihat gelombang air laut yang sangat dahsat bulu kuduknya merinding juga.Sudah setengah hari lamanya ia berlayar, dan daratan dibelakangnya tidak tampak lagi. Kini Long Wan terombang-ambing di tengah lautan lepas. Yang ada hanya kehampaan dan ketakutan yang sangat mencekam.Seumur hidup baru kali ini ia berlayar seorang diri cukup jauh ke tengah-tengah lautan. Sejak kecil Long Wan hidup di wilayah Selatan dan tidak mengenal laut, kemudian setelah Dewasa mengembara di dataran Gurun Gobi yang tandus dan gersang.Lautan menyimpan banyak misteri, dan entah mengapa semakin lama ia berlayar perasaannya diliputi oleh rasa takut yang sangat mencekam apalagi saat itu ia han

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Ada Yang Aneh!

    “Lepaskan!”Lelaki itu terus mengerahkan tenaganya, akan tetapi semakin ia bergerak, cengkraman tangan Long Wan semakin keras dan mengakibatkan pergelangan tangannya terasa sakit seperti dijepit besi baja panas.“Hei, apa yang kamu lakukan terhadap anak buahku, hah?”Si tengkulak menghampir Long Wan, namun ia mengurungkan niatnya saat melihat kedua mata pemuda itu mencorong tajam seperti seekor harimau.“Anak muda, tolong jangan membuat masalah, nanti urusannya semakin berabe”Nelayan tadi menepuk bahu Long Wan, ia tidak ingin pemuda yang telah menolongnya itu membuat keributan di pasar. Akan tetapi terlambat, sebab anak buah si tengkulak mengetahui keributan itu dan langsung berdatangan lalu mengerubuti Long Wan sambil mengacungkan golok besar yang biasa dipakai untuk memotong ikan.“Tangkap si pembuat onar ini!”“Sring!”Golok di tangan anak buah tengkulak terlihat berkilauan tersorot sinar matahari. Melihat itu, sontak saja semua orang yang sedang berjualan lari berhamburan meningg

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Di Pesisir ( Bagian 2)

    “Ada apa dengan pulau-pulau di sana, paman?”“Di sana ada sesuatu yang sangat mengerikan”“Ada binatang buas?” Pancing Long Wan.“Bukan, seumur hidup menjadi nelayan sudah banyak menemukan binatang laut yang sangat ganas. Namun lagi-lagi tidak sebanding dengan sesuatu yang tersembunyi di pulau itu?”“Ada hantu?”“Kamu tahu?”Nelayan tadi melirik ke arah Long Wan, ia baru menyadari bahwa pemuda itu tidak kesulitan membawa bakul berisi ikan yang baru ia tangkap. Padahal barang tersebut sangat berat, dia saja yang sudah terbiasa bekerja keras sangat kesulitan namun pemuda di sampingnya walaupun badannya tidak kekar tapi sanggup memikulnya, bahkan tidak berkeringat sama sekali.Akhirnya si nelayan tadi sadar, bahwa Long Wan bukanlah pemuda sembarangan. Tentunya ia orang sakti yang sedang menyelidiki tempat ini. Ia teringat berbagai pengalamannya yang sering bertemu dengan orang-orang aneh dan sakti.Banyak jagoan ataupun pendekar yang sangat lihai, namun fisiknya terlihat biasa-biasa saja

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Sampai di Pesisir

    “Paman, bolehkah saya menyewa perahu ini?”Nelayan yang sejak tadi sibuk mengeluarkan ikan dari jala sejenak menghentikan pekerjaannya, lalu menoleh ke arah Long Wan.“Tuan muda hendak ke mana?”“Saya ingin berpelesir ke sekitar lautan, kata orang-orang laut di sini sangat indah”“Berpelesir?”“Betul sekali, paman”“Lautan di sini ombaknya sangat ganas, saja tidak berani berlayar terlalu jauh, lagian di sini tidak ada pantai yang bisa dikunjungi, kecuali,”“Kecuali apa, paman?”“Sudahlah, saya tidak bisa menyewakan perahu ini”Nelayan tadi melanjutkan pekerjaannya, namun Long Wan dapat menangkap raut muka nelayan itu yang terlihat sedikit pucat, tampaknya ia sangat ketakutan.“Apakah di sekitar pantai ini ada pantai?”“Aku tidak tahu, lebih baik kamu pulang saja sebab semua orang di tempat ini tidak akan ada yang mau menyewakan perahunya kepadamu”“Kenapa begitu?” Long Wan sangat kecewa mendengar perkataan nelayan tadi.“Pulang saja, saya sedang sibuk!”“Saya sanggup membayar berapapu

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Rencana Shan Zeng

    “Walaupun si tua bangka itu susah diajak kerja sama, namun kesetiannya terhadap kebenaran tidak diragukan lagi!”“Sebentar, menurut rumor yang beredar, Dewa Obat tidak pernah mau turun tangan dan ikut campur dalam berbagai pertempuran. Bahkan dia tidak pernah pandang bulu menolong siapapun juga, baik dari kalangan pendekar atau datuk hitam, jika membutuhkan pertolongan ia pasti akan mengobatinya!”“Itu memang benar, jika Dewa Obat diajak bertempur menyerang kerajaan tentu saja dia tidak akan mau. Lagian akan berabe nantinya jika Dewa Obat justru menolong para penjahat yang sedang kita bantai!”“Lalu?”Semua orang memandang ke arah Shan Zeng, mereka sangat penasaran ingin mendengar kelanjutan ide salah satu pendekar dari Kuil Kun Lun itu.“Kita mengundangnya ke tempat ini bukan untuk menjadikannya sebagai senjata tempur, melainkan berjaga-jaga jika di antara kita terkena luka dalam. Kalian harus ingat, orang-orang yang akan kita hadapi sangat sakti!”“Hal penting lainnya, dengan mengun

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Persembunyian Pangeran

    “Jadi untuk sementara waktu Long Wan tidak akan kembali ke sini?”“Betul sekali pangeran, sebab beliau masih ada urusan di wilayah Barat!”“Urusan apa, itu?”Pangeran Yang Han merasa kecewa sebab adik angkatnya yang berjuluk Pendekar Gurun Gobi tidak mau segera turun tangan membantunya, padahal saat ini dia sedang keteteran menghadapi para penjahat yang sudah bersekutu dengan pejabat istana.Yang paling menyedihkan sekaligus menguras emosinya, saat ini kaisar sedang sakit parah dan ia dilarang untuk menemuinya. Kaisar yang sedang skearat itu telah dihasut oleh istri mudanya dan menganggap ia memimpin pemberontak dan beruapaya merebut tahta kaisar.Untuk beberapa saat lamanya Su Liang menghela napas panjang, ia memutar otaknya untuk memilih kata-kata yang pas untuk diucapkan. Ia tahu saat ini pangeran merasa kecewa kepada Long Wan, jika ia salah ucap tentu akan berakibat fatal.“Saat ini Long Wan sedang mencari penawar untuk mengobati tunangannya akibat terkena Racun Dewi Maut!”“Dewi

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Rencana

    “Hang, saya harap anda bersabar dan membiarkan nyonya Tin Hua menjelaskannya terlebih dahulu!”“Lengan Delapan, kamu tidak perlu membelanya. Eh saya lupa, bukannya kalian telah menjalin hubungan terlarang ya!” Hang mencibir ke arah si Lengan Delapan.“Jaga ucapanmu!”“Singa Gila, mulutmu sungguh busuk!”“Yang busuk itu sikap dan tingkah laku kalian berdua, gara-gara kalian berselingkuh, Kang Kui membelot dari kelompok Teratai Putih dan bergabung dengan para Penghuni Pulau Neraka!”“Kurang ajar!”Tin Hua dan si Lengan Delapan berdiri, keduanya tidak terima dipermalukan di hadapan smeua orang.“Singa Gila, saat ini juga mari kita mengadu nyawa!”“Ha ha, kalian pikir aku takut?” tantang Hang.Semua orang terlihat tegang, mereka tahu bahwa Hang, si Lengan Delapan dan Tin Hua bukanlah orang sembarangan. Ke tiganya merupakan jago silat istana yang tersohor akan kehebatannya.“Brak!”Panglima Tung Hai menggebrak meja.“Kalian sudah tidak menghargaiku lagi, hah?”“Maafkan saya panglima, akan

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status