Baik, mari kita tambahkan detail tentang prajurit kegelapan itu dan apa yang ia katakan saat melawan Zero dan yang lainnya.Ternyata, prajurit kegelapan itu adalah salah satu jenderal Thanos yang paling ditakuti, bernama Garvax. Garvax dikenal karena kekejamannya dan keahliannya dalam pertempuran. Ketika menghadapi Zero, Nino, dan Vivi, Garvax mengejek mereka dengan senyum sinis."Sudah kubilang, kalian tidak akan pernah berhasil mengalahkan Thanos dan Raja Kegelapan," ucap Garvax dengan suara yang menggema di seluruh ruangan. "Kalian tidak lebih dari semut yang mencoba melawan badai!"Zero, Nino, dan Vivi tidak terpengaruh oleh ejekan Garvax. Mereka tahu bahwa mereka harus tetap fokus dan bekerja sama untuk mengalahkannya."Mungkin kau belum melihat kekuatan kami yang sebenarnya, Garvax," kata Zero dengan tenang. "Kami akan membuktikan bahwa kejahatan tidak akan pernah menang!"Garvax tertawa terbahak-bahak, namun matanya menunjukkan kemarahan. "Kita lihat saja!" serunya, melancarkan
Oh, ini semakin seru! Mari kita lanjutkan ceritanya.Saat mereka sedang beristirahat, tiba-tiba mereka merasakan getaran di tanah. Mereka berdiri, bersiap-siap untuk apa pun yang mungkin datang. Dan kemudian, dari bayangan benteng, muncul sosok yang menakutkan.Dia adalah Zarkon, salah satu komandan paling kuat Thanos. Zarkon dikenal karena kekuatan fisiknya yang luar biasa dan keahliannya dalam menggunakan berbagai senjata. Dia melihat Zero, Nino, dan Vivi dengan tatapan yang menyeramkan dan menantang."Jadi kalian inilah yang telah mengalahkan Garvax," kata Zarkon dengan suara yang dalam dan mengguntur. "Sangat menarik. Tapi sekarang kalian harus menghadapi aku!"Zero, Nino, dan Vivi menatap Zarkon dengan tekad. Mereka tahu bahwa mereka harus menghadapi musuh yang lebih kuat lagi, tapi mereka juga tahu bahwa mereka harus melanjutkan perjuangan mereka."Kami siap menghadapimu, Zarkon," kata Zero dengan tegas. "Kami tidak akan mundur!"Dan dengan itu, pertempuran baru dimulai. Zarkon m
Setelah mengalahkan Zarkon dan mendapatkan sedikit waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri, Zero, Nino, dan Vivi melanjutkan perjalanan mereka. Namun, sebelum mereka bisa mencapai tujuan mereka, mereka harus menghadapi tantangan lain.Tiba-tiba, mereka berada di hadapan labirin batu besar yang tampaknya tak berujung. Labirin ini tampaknya dijaga oleh makhluk misterius yang dikenal sebagai Penjaga Labirin. Penjaga Labirin adalah makhluk yang sangat kuat dan cerdas, dan dia dikenal karena kemampuannya untuk mengubah labirin sesuai keinginannya, membuatnya hampir mustahil untuk dilewati.Zero, Nino, dan Vivi menatap labirin itu dengan penuh tekad. Mereka tahu bahwa mereka harus melewatinya demi melanjutkan perjalanan mereka."Kami harus berhati-hati," kata Zero, memandang labirin itu dengan serius. "Penjaga Labirin dikenal karena kecerdasannya dan kejamnya. Kita harus bekerja sama dan tetap fokus jika kita ingin melewati labirin ini."Mereka memasuki labirin, bergerak dengan hati-ha
Ketika mereka merasakan perubahan di udara, hal yang membuat mereka kaget adalah kehadiran energi magis yang sangat kuat dan gelap. Ini adalah jenis energi yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya, dan kehadirannya membuat udara di labirin menjadi berat dan menekan.Zero, dengan pengalamannya dalam pertempuran dan kepekaannya terhadap energi, adalah yang pertama kali merasakannya. Dia merasa seperti ada sesuatu yang menyeramkan dan berbahaya yang sedang mendekat, dan dia segera memperingatkan Nino dan Vivi."Nino, Vivi," kata Zero dengan suara tegas, "Ada sesuatu yang tidak beres. Aku merasakan energi yang sangat kuat dan gelap. Kita harus berhati-hati."Nino dan Vivi, meskipun awalnya tidak yakin apa yang dimaksud Zero, segera merasakan perubahan tersebut. Mereka merasa seperti ada sesuatu yang menyeramkan dan menakutkan yang sedang mendekat selain Morwen. Ternyata, Morwen tidak sendirian saat ingin menghadapi Zero, Nino, dan Vivi. Dia dibantu oleh dua adiknya, yaitu Elara dan Dr
Tigre yang merasa kesal dan akhirnya mengamuk untuk mengalahkan Draken dan Elara. Tigre, yang sejak awal telah berada di sana bersama Tigreal dan Eldrakon, merasa kesal karena hanya menonton aksi mereka berdua. Dia merasa bahwa dia juga harus berperan aktif dalam pertempuran ini. Ketika melihat Draken dan Elara sedang mencoba untuk menyerang Eldrakon dan Tigreal, Tigre merasa bahwa inilah saatnya untuk mengambil tindakan yang tepat.Dengan amarah yang membara, Tigre melompat ke medan pertempuran, matanya bersinar dengan intensitas. "Cukup! Ini saatnya aku menunjukkan kekuatanku!" teriaknya.Tigre, dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa, menyerang Draken dan Elara. Dia menghantam mereka dengan cakar dan taringnya yang tajam, menggulingkan mereka ke tanah dengan serangan yang ganas. Setiap serangan yang dilancarkan oleh Tigre mengeluarkan kekuatan dahsyat yang membuat Draken dan Elara kesulitan untuk melawan.Melihat aksi Tigre yang mengamuk, Zero, Nino, Vivi, Tigreal, dan Eldrak
Tigreal mendengar permohonan Morwen, hanya menatapnya dengan dingin. "Ampun? Setelah semua yang telah kau lakukan?" Tigreal menggeleng, matanya penuh dengan penolakan. "Tidak ada ampun untukmu, Morwen."Dan dengan itu, Tigreal melancarkan serangan terakhirnya. Dia mengayunkan cakarnya dengan kekuatan penuh, menyerang Morwen dan mengakhiri pertempuran.Namun, sebelum serangan terakhirnya mengenai Morwen, Tigreal berhenti sejenak dan melihat ke arah Zero, Nino, dan Vivi. "Ini adalah kemenangan kita semua," katanya, memberi mereka senyum singkat sebelum kembali fokus pada Morwen.Setelah itu, Tigreal melanjutkan serangannya, mengakhiri pertempuran dan mengalahkan Morwen. Saat Morwen jatuh, semua orang bisa merasakan gelombang lega. Mereka telah berhasil, mereka telah mengalahkan musuh mereka dan sekarang mereka bisa melanjutkan perjalanan mereka."Kita harus terus bergerak," kata Zero, melihat ke arah teman-temannya. "Kita masih memiliki banyak hal yang harus kita lakukan." Mereka semua
Setelah serangannya gagal, Zero merasa frustrasi tetapi segera sadar bahwa mereka harus mencoba pendekatan yang berbeda untuk mengalahkan kedua Iblis kecil itu. Dia melihat sekelilingnya, mencari cara untuk menggunakan lingkungan atau keahlian teman-temannya untuk mengatasi kemampuan Iblis kecil tersebut.Zero berkata, "Kita harus menciptakan strategi baru. Mereka terlalu cepat untuk dihadapi dengan serangan langsung."Mendengar kata-kata Zero, Nino dan Vivi, meskipun masih berjuang untuk pulih, mengangguk dan bersiap untuk mendukung teman mereka. Sementara itu, Tigre, Tigreal, dan Eldrakon juga setuju dan bersiap untuk melaksanakan rencana baru yang akan dibuat oleh Zero.Zero memikirkan rencana: "Eldrakon, bisa kah kamu menggunakan nafas api kamu untuk mengelilingi mereka dan membatasi ruang gerak mereka? Tigreal, kamu bisa mengepung mereka dari sisi lain dengan serangan cakar tajammu. Nino, Vivi, dan Tigre, bersiaplah untuk menyerang saat mereka terjebak dan tidak bisa menghindar."
Tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga milik Nino, yang biasanya tampak seperti tato biasa, kini berpendar dengan cahaya biru muda yang misterius. Cahaya itu tampak berdenyut, seolah-olah memiliki detak jantung sendiri, dan semakin lama, semakin terang.Saat cahaya itu menyala, Nino merasa semacam energi mengalir melalui tubuhnya. Dia merasa lebih kuat, lebih segar, dan rasa sakit di lengannya tampak mereda. Dia bisa merasakan kekuatan baru mengalir dalam dirinya, seolah-olah dia telah diberi kehidupan baru.Tanda kutukan itu tampaknya merespon bahaya yang dihadapi Nino dan merilis semacam kekuatan pelindung. Mungkin ini adalah kekuatan sejati dari tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga, kekuatan yang selama ini tersembunyi dan baru muncul saat Nino benar-benar membutuhkannya.Setelah cahaya biru muda muncul di tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga milik Nino, perubahan luar biasa terjadi. Kekuatan baru yang diberikan oleh tanda kutukan itu memberi Nino kepercayaan diri dan kekuatan yang diperlu
Dengan memusatkan kekuatannya pada telapak tangan, Orion mengumpulkan energinya kemudian ia langsung melancarkan serangan terkuatnya ke arah Thanos. Saat tubuh Thanos yang terkena serangan Orion, tubuhnya langsung hilang menjadi serpihan debu."Sepertinya aku hanya bisa melakukan sebatas ini saja, Zero. Kalau begitu aku akan kembali beristirahat." Orion kemudian kembali masuk ke dalam pedang.Akan tetapi, baru saja Zero merasa senang bahwa satu musuhnya telah berhasil dikalahkan oleh Orion, Raja Kegelapan akhirnya muncul!Suasana jadi terasa lebih mencekam saat sosok Raja Kegelapan hadir di tempat itu. Bahkan, kedua kaki Zero terasa seperti ada tekanan yang beratnya seperti gunung saat merasakan tekanan yang sangat kuat yang sengaja dipancarkan oleh Raja Kegelapan."A-apa ini?" tanya Zero pada dirinya sendiri, dengan posisi wajahnya saat ini menatap ke lantai.Beberapa detik kemudian terdengarlah suara tawa Raja Kegelapan yang menggema. Mendengar suara tawa dari Raja Kegelapan, membuat
Saat situasi semakin sulit dan Nino serta Ratu Vivi terluka parah, Zero merasa perlu untuk mengambil tindakan yang tepat untuk menyelamatkan mereka. Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, dia memutuskan untuk membawa Nino dan Ratu Vivi ke dalam dimensi lain yang ada pada pedangnya.Dalam dimensi tersebut, Zero dapat memberikan perawatan medis yang lebih baik dan memastikan bahwa Nino dan Ratu Vivi pulih sepenuhnya dari luka-luka mereka. Meskipun memasukkan teman-temannya ke dalam dimensi tersebut memerlukan kekuatan dan energi yang besar, Zero yakin bahwa itu adalah keputusan yang tepat untuk menyelamatkan nyawa mereka. Ketika tinggal Zero dan Panglima perang kegelapan dalam pertempuran, Zero menatap musuhnya dengan tajam dan penuh kemarahan. Dia merasa sangat marah besar karena teman-temannya telah terluka dan musuhnya telah mengancam nyawa Vivi.Zero mengeluarkan suara yang tegas dan penuh keberanian, dia mengatakan, "Kau telah melakukan kesalahan besar dengan mengancam nyawa Istri
Pertarungan antara Zero, Ratu Vivi, Nino, dan para Orge yang dihidupkan kembali sangat sengit. Para Orge terus menerus menyerang dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, membuat pertempuran semakin sulit.Zero menggunakan pedangnya untuk melawan Orge yang menyerang dari jarak dekat, sedangkan Ratu Vivi menggunakan sihirnya untuk memanipulasi elemen dan menyerang dari jarak jauh. Nino juga menggunakan kekuatan Kutukan Klan Kupu-kupu Surga untuk memberikan perlindungan dan kekuatan tambahan kepada teman-temannya.Namun, mereka tidak hanya berjuang melawan para Orge. Mereka juga harus menghadapi Necromancer yang berbahaya. Necromancer itu menggunakan sihir hitam untuk menyerang dan mencoba mengendalikan pikiran mereka.Setelah bertarung dengan gigih, akhirnya mereka berhasil mendekati Necromancer. Akan tetapi, tiba-tiba mereka diserang dari arah lain oleh pasukan kegelapan yang dipimpin oleh seorang panglima perang yang nampak sangat kuat. Terlihat jelas bahwa Panglima perang itu m
Setelah pertempuran yang sengit, Zero, Ratu Vivi, dan Nino berhasil mengalahkan semua musuh yang dikirim oleh Thanos. Namun, ketika mereka sedang bernapas lega dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan mereka, tiba-tiba tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino memancarkan cahaya yang sangat terang.Cahaya ini memenuhi seluruh area sekitar dan membuat semua musuh yang tersisa langsung lenyap tanpa bekas. Zero, Ratu Vivi, dan Nino terkejut dengan apa yang terjadi dan terus memandang ke arah cahaya itu.Setelah cahaya redup, Nino berkata, "Apa yang terjadi? Apa itu yang baru saja terjadi?"Zero dan Ratu Vivi melihat ke arah Nino, dan mereka terkejut melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga telah mengeluarkan kekuatan yang sangat besar dan mematikan.Ratu Vivi berkata, "Itu adalah kekuatan yang luar biasa. Tanda kutukanmu telah memberikan kita perlindungan dan kekuatan yang luar biasa selama perjalanan kita, Nino. Terima kasih."Zero menambahkan, "Tapi kita tetap
Nino, yang awalnya merasa terbebani oleh tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga, kini mulai melihatnya sebagai anugrah. Dia menyadari meskipun kutukan ini mungkin memiliki sisi negatif, kekuatan dan bantuan yang telah diberikan oleh kutukan ini telah menjadi berkat bagi mereka semua dalam perjalanan mereka.Dengan senyum di wajahnya, Nino berkata, "Kau benar, Zero. Aku tidak pernah menyangka bahwa kutukan ini akan membantu kita sebanyak ini. Aku merasa bersyukur bahwa kita bisa menggunakannya untuk kebaikan."Ratu Vivi, yang juga merasa terharu oleh perubahan sikap Nino, menambahkan, "Kadang-kadang, kekuatan sejati kita terletak pada kemampuan kita untuk mengatasi rintangan dan menggunakan semua sumber daya yang kita miliki, bahkan jika itu berasal dari tempat yang tidak terduga. Nino, kutukanmu telah membantu kita dalam banyak cara, dan aku yakin kita akan berhasil."Dengan dukungan dan kepercayaan dari Zero dan Ratu Vivi, Nino merasa lebih kuat dan lebih termotivasi untuk melanjutkan pe
Saat mereka dalam perjalanan, Nino tiba-tiba merasa sakit dan jatuh ke tanah. Zero dan Ratu Vivi bergegas ke sampingnya, melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino mulai memancarkan cahaya yang kuat dan tampaknya menyakitinya.Zero, yang tahu sedikit tentang kutukan Klan Kupu-kupu Surga, memahami bahwa ini adalah tanda bahwa kutukan itu mulai aktif. Dia tahu bahwa kutukan ini bisa sangat berbahaya dan mereka harus segera mencari bantuan.Ratu Vivi, yang merasa khawatir tentang keadaan Nino, segera bergegas untuk mencari penyembuh terdekat. Sementara itu, Zero mencoba menenangkan Nino dan meyakinkannya bahwa mereka akan menemukan cara untuk membantu dia.Saat menunggu penyembuh tiba, Zero berusaha sebaik mungkin untuk merawat Nino dan meringankan rasa sakitnya. Ia berdoa dan berharap bahwa Nino akan pulih dan bisa melanjutkan perjalanan mereka.Ketika obat penyembuh tiba, Vivi segera memeriksa Nino dan memastikan bahwa dia bisa mengatasi kutukan Klan Kupu-kupu Surga
Setelah Zero membawa Razgor ke istana, dia diserahkan kepada penjaga kerajaan yang akan mengawasinya sementara persiapan pengadilan dilakukan. Ratu Vivi, yang telah diselamatkan oleh tindakan berani Zero, mengucapkan terima kasih kepadanya dan memerintahkan agar pengadilan diadakan secepat mungkin.Pengadilan diadakan di hadapan Ratu Vivi, para pejabat kerajaan, dan warga yang tertarik untuk menyaksikan proses hukum. Razgor dihadapkan dengan tuduhan berencana untuk membunuh Ratu Vivi dan berbagai kejahatan lain yang telah dia lakukan selama masa jabatannya sebagai pemimpin pembunuh bayaran.Selama pengadilan, jaksa menghadirkan bukti dan kesaksian yang menunjukkan kejahatan Razgor. Sementara itu, Razgor diberi kesempatan untuk membela diri dan menjelaskan alasannya melakukan tindakan jahat tersebut.Setelah semua bukti dan kesaksian telah disajikan, Ratu Vivi mempertimbangkan seluruh informasi dan memutuskan hukuman yang pantas untuk Razgor. Mengingat kejahatan serius yang telah dia l
Zero yang telah melihat banyak pertempuran dan musuh, tidak terkejut oleh serangan bayangan Razgor. Dia telah belajar dari pengalaman masa lalu bagaimana cara menghadapi musuh yang mengandalkan bayangan dan tipu muslihat. Dia tahu bahwa dia harus tetap tenang dan fokus, dan tidak boleh terpancing oleh serangan bayangan Razgor.Saat Razgor menggunakan "Bayangan Menyerang," Zero menggunakan jurus "Cahaya Penyembuh" untuk melindungi dirinya dari serangan bayangan. Cahaya dari pedangnya menerangi area sekitarnya, mengungkap bayangan dan membuatnya lebih mudah untuk dihindari.Ketika Razgor mencoba menggunakan "Bayangan Kembar," Zero menggunakan jurus "Angin Badai" untuk mendorong bayangan itu pergi. Angin kencang dari pedangnya mampu memecah bayangan dan mengungkap posisi sebenarnya dari Razgor.Razgor, yang awalnya merasa yakin dengan kemenangannya, sekarang mulai merasa terpojok. Dia menyadari bahwa Zero bukanlah lawan yang bisa dia remehkan, dan bahwa dia mungkin telah meremehkan kekua
Setelah mendapatkan Gleaming Scepter, Zero merasa lebih yakin dan siap untuk kembali ke istana dan melaporkan pencapaiannya kepada Ratu yang tak lain istrinya sendiri. Dia juga sangat berterima kasih kepada Tigreal, Eldrakon, dan Arion atas dukungan dan persahabatan mereka selama perjalanan ini.Untuk Tigreal, Eldrakon, dan Arion, mereka memutuskan untuk kembali bersemayam di dalam ketiga pedang yang Zero miliki saat ini. Mereka ingin tetap bersama Zero, membantunya dalam pertempuran dan memberinya petunjuk saat dia membutuhkannya. Zero merasa terharu oleh keputusan mereka dan berjanji untuk selalu menghormati kekuatan mereka. Dia berkata, "Terima kasih, teman-teman. Aku berjanji akan menggunakan kekuatan kita dengan bijaksana dan tentunya akan aku gunakan hanya untuk melindungi semua orang dari kejahatan. Mari kita bersatu untuk menghadapi kejahatan."Dengan perasaan gembira dan penuh harapan, Zero bersiap kembali ke istana, membawa ketiga pedang legendaris bersamanya. Sekarang, deng