Bunyi retak kedua kembali terdengar, Chong Su merangkak di atas lantai kayu. Berusaha menyelamatkan dirinya, Qiu Ying, Xi Wang dan juga Luo Lu mencoba mengalihkan perhatian musuh tapi gagal. Dia hanya akan berhenti sampai Chong Su tewas.
Xiao Long melemparkan kayu balok di sampingnya, cukup jauh melesat. Iblis Menara mengangkat tangannya, kayu itu pecah berhamburan di lantai. Matanya menoleh ke belakang, kedua pasang bola matanya murka. Xiao Long bangun.
"Serang aku!"
"Beraninya kau!"
Chong Su bangun dibantu Luo Lu. Sementara Xi Wang dan juga Qiu Ying datang membantu Xiao Long. Mereka bertarung satu lawan tiga, meski kalah jumlah nyatanya Iblis Menara jauh lebih unggul dari ketiga orang itu. Hanya dalam kurun waktu sepuluh menit, ketiga lawannya dibuat babak belur.
Pertarunga
Sedari awal Iblis Menara sudah tahu, satu-satunya musuh yang harus dibunuhnya adalah Xiao Long. Dia memiliki cara bertarung yang tak dimiliki semua orang. Bertarung dengan memanfaatkan semua cara untuk menjatuhkan lawan. Lebih licik dari siapa pun. Sebelum tangannya terpotong, Iblis Menara ingat betul dia melihat Xiao Long jatuh. Tak ada lagi kekuatan di dalam tubuhnya. Namun ternyata itu hanya tipuan, bahkan saat ini dia bisa melihat kekuatan hitam dalam darah Xiao Long kembali mengalir deras. Sebagai pendekar senior, Iblis Menara dapat melihat seberapa besar kekuatan lawannya. Dan dia merasa, Xiao Long termasuk sebagai musuh terbesar yang harus disingkirkan. Dengan sebelah tangan terputus, Iblis Menara mengambil kembali pedangnya dengan tangan kiri. Kini dia memegang pedang dengan cara kidal. Iblis Menara tak peduli lagi serangan yang masuk ke tubuhnya. Dia sama sekali tak menangkis dan malah membiarkan Luo Lu, Xi Wang dan juga Qiu
Xue Zhan telah membayar semua gaji mereka. Hanya Piao yang gugur dalam pertarungan ini. Piao tak memiliki keluarga atau saudara yang bisa menerima uang tersebut. Sementara itu semua mayat telah dimakamkan, termasuk jasad Feng De, pelayan setia Klan Xue. Xue Zhan tak menyangka nyawanya akan berakhir begitu cepat. Bahkan sebelum Xue Zhan memimpin Klan Xue sepenuhnya. Di dekat makam Feng De, diam-diam Xue Zhan menangis. Semua keluarganya, ayah, ibu, paman dan saudaranya. Tidak ada yang tersisa selain dirinya. Seseorang pernah mengatakan bahwa Xue Zhan dilimpahi berkat dan keberuntungan, saat dia lahir Klan Xue mengalami kemajuan. Mereka menjadi klan terpandang dalam waktu cepat. "Ini dia si cengeng." Han tiba-tiba berada di depannya, Xue Zhan tak menoleh. "Kau tidak apa? Ada beberapa tamu yang datang ke rumah. Sebaiknya kau temui mereka." Suara itu milik Xiao Long, dalam beberapa hari ini dia memutuskan untuk tinggal sementara. Sambil mengobati luka
Namun dia takut saat semua orang telah pergi dari tempat ini. Mereka bertiga tak selamanya memiliki waktu untuk menjaganya. Dan dari percakapan malam kemarin, Xiao Long juga sudah mengatakan bahwa mereka berdua adalah pengelana. Ada banyak tempat yang harus didatangi. Untuk beberapa alasan, Xiao Long dan Han tak bisa menerima tawaran Xue Zhan untuk menjadi pengawalnya."Aku juga ingin berlatih pedang, agar suatu saat nanti aku tidak hanya melihat pertarungan orang lain."Xue Zhan menatap tangannya, dia tahu dirinya sangat tidak bisa diandalkan dalam situasi genting. Saat melihat Xiao Long dan Han yang seumuran dengannya tapi bisa bertarung mengimbangi pendekar lain, Xue Zhan mulai tergerak. Dia harus menguasai bela diri, setidaknya untuk melindungi dirinya sendiri.Tanggapan yang didapatnya sangat baik, Qiu Ying berujar sambil sedikit tertawa, "Tertarik untuk menjadi muridku?"Xue Zhan menatapnya lama. Dia pikir ada yang salah dengan pendengarannya.
"Itu tidak baik, lukamu akan bernanah atau paling buruknya menyerang bagian tubuhmu yang lain.""Apa harus diobati?""Harus." Xiao Long mengeluarkan sebuah kain berisi serbuk obat untuk mengobati luka Qiu Ying, Qiu Ying menarik lengannya cepat.Qiu Ying tersenyum. "Aku membicarakan tentangmu."Sesaat Xiao Long terdiam. Menyadari maksud Qiu Ying."Mereka akan membunuh lebih banyak. Ada puluhan orang yang mengalami nasib sama sepertimu. Aku yakin, tak semuanya sanggup melewatinya. Atau bahkan mereka sendirian bertarung untuk menghidupi diri sendiri."Masih belum puas Qiu Ying tetap berbicara, biar pun hal itu sangat mengganggu bagi Xiao Long. Membicarakan tentang masa lalu yang menyakitkan hanya akan membuka luka lama. Xiao Long selalu membenci dirinya setelah kematian kakek dan adiknya. Andai dia cukup kuat untuk membunuh semua orang itu. Andai dirinya memaksa Xiao Qizuan untuk ikut bersama rombongan penduduk untuk meninggalkan desa
Sepanjang perjalanan, debu terbang dibawa angin siang yang membawa hawa pengap. Xiao Long duduk sebentar, takut jika meneruskan perjalanan lebih lama Han tiba-tiba pingsan. Padahal dia adalah Salamender Api tapi terkena sengatan matahari kulitnya seperti akan terbakar.Mereka duduk di sebuah pondok kayu, tidak ada siapa pun di sana. Han sudah terbaring kelelahan. Sementara Xiao Long sibuk melihat kanan kiri dan baru menyadari seseorang tengah terbaring di tanah. Dada laki-laki itu naik turun dengan cepat, entah apa yang sedang dilakukannya, Xiao Long segera mendekat kemudian menopang kepala laki-laki itu dengan tangannya."Kau baik-baik saja?""A-air ..."Dengan cekatan Xiao Long mengeluarkan sebuah bambu yang telah diisikan air, dia menuangkan ke dalam mulut orang itu. Tak lama laki-laki itu mengerjap, merasakan nyawanya telah kembali."Siapa ... kau?" Suaranya serak, seperti orang yang tidak minum selama lima hari. Ditengoknya Xiao Long dari
Nyamuk-nyamuk yang mengganggu tidur siangnya lebih menarik daripada tangisan Wu Zhao.Wu Zhao pergi sambil terus membungkukkan badan di sepanjang jalan. Xiao Long hampir tertawa melihat laki-laki itu. Seperti orang yang baru saja diselamatkan dari jurang, Wu Zhao tak pernah berhenti berterima kasih.Laki-laki itu berhenti di tengah perjalanan. Dia berlari ke pondok di mana Xiao Long dan Han berada. Namun tak melihat mereka di mana pun."Aku lupa menanyakan nama mereka!"Perjalanan Han dan Xiao Long kembali berlanjut, mereka harus segera mencapai kota sebelum malam turun. Karena di pemukiman warga yang begitu jauh satu sama lainnya di sini, tidak ada siapa pun yang membangun rumah penginapan.Xiao Long dan Han berjalan di satu rumah, langkah mereka berhenti saat melihat kerumunan orang tengah gaduh membicarakan satu hal yang menarik. Memang bagi sebagian rakyat jelata, membicarakan kasus dan berita-berita hangat merupakan hiburan t
"Seharusnya dari awal aku tak usah mempercayai manusia!"Han pergi begitu saja dari sana.Satu nyawa kembali melayang, prajurit lainnya mundur tak ingin mengalami nasib sama seperti teman mereka.Xiao Long menarik caping penutup kepalanya, dia memakai topeng rubah yang pernah diberikan Han agar wajahnya tidak bisa dikenali. Lalu masuk ke dalam pertarungan melawan siluman itu.Hampir malam, Xiao Long baru saja menumbangkan siluman singa itu. Rakyat berduyun-duyun melihat wujud siluman tersebut sambil berbicara. Tak percaya akan datang bencana seperti hari ini. Di hutan mangsa buruan memang sudah menipis wajar saja binatang buas turun mencari makanan. Walikota mengatakan dia akan mengatasi masalah jni agar tak terjadi lagi ke depan. Semua orang berterima kasih pada Xiao Long, bahkan beberapa memberikannya uang.Xiao Long merasa tak pantas menerima itu.Semua pujian, rasa hormat dan perlakuan baik tersebut hanya omong kosong b
Pelabuhan di Kota Goufu tampak lebih ramai oleh para pengangkut barang, setiap bulannya bahan makanan masuk. Tak ada yang lebih mahal dari harga rempah, sehingga hampir di setiap tong kayu diisi oleh barang-barang itu. Mereka akan tidak berniat menyeberangi laut di depan sana. Hanya saja Xiao Long mendapatkan kabar bahwa orang yang mereka cari bekerja sebagai pengangkut barang. Karena saat ini kemampuan bela diri di Kekaisaran Qing tidak ada harganya, semua peran telah diambil oleh prajurit Kekaisaran. Sebab itu, pendekar yang Xiao Long cari yang semula merupakan petarung tiba-tiba berlumuran dengan keringat. Satu bahunya menopang tong kayu. Tampaknya sedang tidak bisa diajak bicara.Xiao Long dan Han menunggu Jun Shuiyang selesai dengan pekerjaannya. Saat laki-laki itu menerima upah dari majikan barulah mereka mendekat."Nama Anda Jun Shuiyang?""Kalau kau ingin menagih utang, aku tidak bisa membayarmu sekarang! Pergilah!" Jun Shuiyang mengibaskan tangannya seb